Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI

FOTOSINTESIS

OLEH :

KELOMPOK : VI ( Enam )

1. Yesrinda Siampa 6. Atria Tri Asti P


2. Rahmayanti 7. Ricky Okto P
3. Nurmila Dewi 8. Aguati Bello
4. Wilda Tri Atista 9. Meliana Risla Kesola
5. Margaretha Jawa Liwun 10. Jeaky

ASISTEN : KHAIRUDDIN, S.Si.,Apt

KELAS : STIFA C

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

MAKASSSAR
2016

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada
tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik, energi
matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi
kimia. Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat
dari air dan karbondioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya
dari tanaman di sintesa dari energi dan adanya organisme hidup
lainnya bergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri
fotosintetik untuk berfotosintesis. Anabolisme adalah suatu peristiwa
perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama
lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan.
Anabolisme memerlukan energi cahaya untuk berfotosintesis.
Fotosintesis berlangsung di kloroplas yang banyak
mengandung pigmen klorofil. Klorofil dapat di bedakan menjadi
beberapa tipe yaitu klorofil tipe a, b, c dan tipe e. Jenis klorofil yang
paling banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi adalah jenis a
dan b. klorofil a biasanya adalah untuk sinar hijau biru, sementara
klorofil b, untuk sinar kuning hijau. Klorofil jenis c, d dan e, ditemukan
hanya pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a.
Kloroplas memiliki pigmen-pigmen lainnya, yaitu karatinoid
yang merupakan derivate dari likopen. Pada korola, kaliks, kulit
buah yang telah matang atau masak, klorofil telah menghilang
(terurai) dan menimbulkan warna kuning atau warna merah yang
kemudian tampak atau warna-warna lainnya. Dalam hal demikan
kloroplas telah berganti isi yang disebut kromoplas.
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa.
Untuk mengetahui fotosintesis menghasikan O 2 maka dilakukan
percobaan Ingenhouzs dan sachs dengan memberikan perlakukan
yang berbeda-beda pada terkait suhu dan intensitas cahaya.

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan


I.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui


faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses terjadinya
fotosintesis.
I.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan fotosintesis ini adalah untuk


membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan
oksigen dan glukosa dalam bentuk amilum serta mengamati
pengaruh panjang gelombang cahaya dan CO 2 terhadap
pembentukan oksigen pada proses fotosintesis.
I.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah pengamatan terhadap faktor-


faktor yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis (cahaya dan
CO2) melalui pembentukan gelembung-gelembung oksigen oleh
tumbuhan Hidrilla pada tabung reaksi yang dirangkai sedemikian
rupa serta ada tidaknya pembentukan amilum pada daun mangga
yang ditutupi dengan alumunium foil yang ditandai dengan
perubahan warna setelah ditetesi iodium.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum


Salah satu proses kehidupan tanaman ialah fotosintesis yang
merupakan proses biokimia untuk memproduksi energi terpakai
(nutrisi), dimana karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dibawah
pengaruh cahaya diubah ke dalam persenyawaan organik yang berisi
karbon dan kaya energi. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2
diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi.
Reaksi dalam fotosintesis yang menghasilkan glukosa ialah sebagai
berikut :
6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa digunakan untuk membentuk senyawa organik lain
seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.
Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler. Secara umum reaksi
yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan
di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air,
dan energi kimia (Pertamawati, 2010)
Organ utama tumbuhan tempat berlangsungnya fotosintesis
adalah daun. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen
yang disebut klorofil yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas, dimana
fotosintesis berlangsung tepatnya pada bagian stroma. Meskipun
seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hija mengandung
kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Pada
dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama, yaitu reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan
reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida (Pertamawati,2010).
Masa depan manusia sedikit banyak ditentukan oleh produksi
bahan makanan, bahan bakar dan serat melalui proses fotosintesis.
Proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO 2 dan
H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya
matahari disebut fotosintesis dengan persamaan reaksi kimia berikut
ini :
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO 2 dan H2O
merupakan substrat dalam reaksi fotosintesis dan dengan bantuan
cahaya matahari dan pigmen fotosintesis (berupa klorofil dan
pigemen-pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan
melepaskan oksigen. Cahaya matahari meliputi semua warna dari
spektrum tampak dari merah hingga ungu, tetapi tidak semua
panjang gelombang dari spektrum tampak diserap (diabsorpsi) oleh
pigmen fotosintesis. Atom O pada karbohidrat berasal dari CO 2 dan
atom H pada karbohidrat berasal dari H2O.
Energi cahaya diubah menjadi energi kimia oleh pigmen
fotosintesis yang terdapat pada membran interna atau tilakoid.
Pigmen fotosintesis yang utama ialah klorofil dan karotenoid. Klorofil
a dan b menunjukkan absorpsi yang sangat kuat untuk panjang
gelombang biru dan ungu, jingga dan merah (lembayung) dan
menunjukkan absorpsi yang sangat kurang untuk panjang
gelombang hijau dan kuning hijau (500-600 nm) Klorofil merupakan
komponen kloroplas yang utama dan kandungan klorofil relatif
berkorelasi positif dengan laju fotosintesis. Klorofil disintesis di daun
dan berperan untuk menangkap cahaya matahari yang jumlahnya
berbeda untuk tiap spesies. Sintesis klorofil dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti cahaya, gula atau karbohidrat, air, temperatur,
faktor genetik, unsur-unsur hara seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S dan
O. Karotenoid menunjukkan absorpsi kuat untuk panjang gelombang
biru dan ungu, memantulkan dan mentransmisikan panjang
gelombang hijau, kuning, lembayung, merah (kombinasi warna-
warna tersebut tampak kuning)
(Nio Song Ai, 2012).
Fotosintesis adalah suatu proses pada tumbuhan hijau untuk
menyusun senyawa organik dari karbondioksida dan air. Proses
fotosintesis hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau klorofil yang terletak pada organel sitoplasma tertentu
yang disebut kloroplas.
Menurut Dwidjoseputro, fotosintesis merupakan suatu sifat
fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan yaitu suatu
kemampuan menggunakan zat karbon dari udara uantuk diubah
menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman
dimana peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa fotosintesis atau asimilasi zat
karbon merupakan proses dimana zat- zat anorganik H 2O dan CO2
oleh klorofil dirubah menjadi zat organik karbohidrat dengan
pertolongan cahaya atau sin Fotosintesis merupakan suatu proses
biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri
untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan
energi cahaya matahari. Fotosintesis berjasa menghasilkan sebagian
besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis adalah salah satu cara asimilasi
karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari ACO 2 diikat
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. (Yunie Fajariyanti,
2008).
Fotosintesis adalah proses untuk memproduksi gula
(karbohidrat) pada tumbuhan, beberapa bakteri dan organisme non-
seluler (seperti jamur, protozoa) dengan menggunakan energi
matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi energi tersebut akan
dikonversi ke dalam bentuk ATP sehingga dapat digunakan
seluruhnya oleh organisme tersebut. Proses fotosintesis berlangsung
dalam 2 proses. Proses pertama merupakan proses yang tergantung
pada cahaya matahari (Reaksi Terang), yaitu reaksi yang
membutuhkan energi cahaya matahari Iangsung dan molekul-
molekul energi cahaya tersebut belum dapat digunakan untuk proses
berikutnya. Oleh karena itu pada reaksi terang ini, energi cahaya
matahari yang belum dapat digunakan tersebut akan dikonversi
menjadi molekul-molekul energi yang dapat digunakan yaitu dalam
bentuk energi kimia. Konversi energi cahaya menjadi energi kimia
dilakukan oleh aktvitas pigmen daun (klorofil) (Utomo, 2007).
Fotosintesis adalah proses untuk memproduksi gula
(karbohidrat) pada tumbuhan, beberapa bakteri dan organisme non-
seluler (seperti jamur, protozoa) dengan menggunakan energi
matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi energi tersebut akan
dikonversi ke dalam bentuk ATP sehingga dapat digunakan
seluruhnya oleh organisme tersebut. Warna hijau pada tanaman baik
daun maupun bagian tubuh lainnya tidak lain dari klorofil atau zat
hijau daun. Daun merupakan organ tumbuhan tempat terjadinya
fotosintesis, fotosintesis tersebut terjadi pada sel-sel yang
mengandung kloroplas, untuk terjadi fotosintesis daun harus
menangkap cahaya yang dilakukan melalui zat hijau daun dalam
kloroplas dan mengambil karbon dioksida dari udara. Untuk keluar
masuk karbon dioksida atau gas lain dari udara ke daun, dun
dilengkapi dengan alat yang berupa mulut daun atau stoma. Faktor-
faktor yang mempengaruhi fotosintesis yaitu air, karbon dioksida,
klorofil dan cahaya. Bila salah satu dari factor tersebut tidak ada
maka proses fotosintesis tidak ada terjadi (Rahman)
Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu chloros artinya
hijau dan phyllos artinya daun. Istilah ini diperkenalkan pada tahun
1818, dan pigmen tersebut diekstrak dari tanaman dengan
menggunakan pelarut organik. Klorofil adalah pigmen pemberi warna
hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini
berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan
mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Klorofil mempunyai
rantai fitil (C20H39O) yang akan berubah menjadi fitol (C 20H39OH) jika
terkena air dengan katalisator klorofilase. Fitol adalah alkohol primer
jenuh yang mempunyai daya afinitas yang kuat terhadap O2 dalam
proses reduksi klorofil. Klorofil merupakan faktor utama yang
mempengaruhi fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses
perubahan senyawa anorganik (CO 2 dan H2O) menjadi senyawa
organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya matahari.
Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas.
Kloroplas adalah organel sel tanaman yang mempunyai membran
luar, membran dalam, ruang antar membran dan stroma. Permukaan
membran internal yang disebut tilakoid akan membentuk kantong
pipih dan pada posisi tertentu akan bertumpukan dengan rapi
membentuk struktur yang disebut granum. Granum yang terdapat
pada kloroplas disebut grana. Tilakoid yang memanjang dan
menghubungkan granum satu dengan yang lain di dalam stroma
disebut lamela. Stroma merupakan rongga atau ruang dalam
kloroplas dan berisi air beserta garam-garam yang terlarut dalam air.
Klorofil terdapat di dalam ruang tilakoid. Tanaman tingkat tinggi
mempunyai dua macam klorofil yaitu klorofil a (C 55H72O5N4Mg) yang
berwarna hijau tua dan klorofil b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau
muda. Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya di bagian
merah (600-700 nm), dan paling sedikit menyerap cahaya hijau (500-
600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru diserap oleh karotenoid.
Karotenoid membantu menyerap cahaya, sehingga spektrum cahaya
matahari dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi yang diserap
oleh klorofil b dan karotenoid diteruskan kepada klorofil a untuk
digunakan dalam proses fotosintesis fase I (reaksi terang) yang
terdiri dari fotosistem I dan II, demikian pula dengan klorofil-b. Klorofil
a paling banyak terdapat pada Fotosistem II sendangkan Klorofil b
paling banyak terdapat pada Fotosistem I
(Ai dan Banyo, 2011).
Sel sebagian tumbuhan tinggi umumnya mengandung antara
50-200 kloroplas pada tumbuhan rendah dan terutama pada
beberapa mikroorganisme bentuknya sangat berbeda yang terlihat
pada tumbuhan tinggi dan jumlahnya sedikit. Pada dasarnya
kloroplas dibatasi oleh dua membrane yaitu membran luar dan
membran dalam, yang dipisahkan oleh ruang antar membran.
Membran dalam dihubungkan oleh suatu kompleks membrane yaitu
membran bagian dalam yang melintasi oleh bagian dalam kloroplas.
Dengan demikian, organel itu adalah suatu system tiga membrane.
Bentuk membran bagian dalam yang paling umum adalah satu
kantong yang dipipihkan yang disebut dengan tilakoid, tilakoid itu
terdapat dalam stroma, tumpukan dari beberapa tilakoid disebut
grana. Tilakoid yang memanjang pada stroma disebut dengan tilakoid
stroma. Bagian dalam dari tilakoid disebut lokulus. Membran-
membran pada kloroplas dibatasi oleh kompartemen yang terpisah
yaitu ruang antar membran, stroma dan lokulus. Sistem membran
bagian dalam stroma membentuk jalinan yang sangat kompleks.
Membran tilakoid mengandung enzim yang sangat kompleks untuk
melaksanakan reaksi-reaksi fotosintesis yang bergantung cahaya.
Membrang tilakoid merupakan tempat klorofil. Stroma mengandung
enzim-enzim yang penting untuk melaksanakan asimilasi CO 2 dan
mengubahnya menjadi karbohidrat. Beberapa macam partikel juga
terdapat seperti butir pati, prostoglabulin yaitu tempat penyimpanan
lipida, plastokinon dan tokoforilkinon, stroma juga mengandung
ribosom dan RNA. Membran tilakoid kira-kira mengandung 50%
terdiri atas lipida, kurang lebih 10% dari padanya adalah fosfolipida.
Lipida yang khas bagi klorofil adalah galaktolipida dan sulfolipida
yang masing-masing 45% dan 4 % dari total lipida. Selain itu terdapat
molekul-molekul lipida seperti klorofil, keratonoid dan plastokinon.
Jumlah klorofil kira-kira 20% lipida total dari membran tilakoid
(Syaefuddin).
Klorofil-a dan klorofil-b merupakan pengumpul utama cahaya
matahari untuk fotosintesis. Masing-masing klorofil tersebut
merupakan molekul yang mempunyai ikatan protein yang kompleks.
Dalam proses fotosintesis, klorofil hanya dapat bertindak pada reaksi
kimia apabila klorofil tersebut diikat dengan ikatan protein dalam
membran (seperti dalam kloroplas). Ikatan protein tersebut juga
dapat menunjukkan spektrum yang kemudian membedakannya
dengan klorofil bebas lainnya. Oleh karena itu pigmen-pigmen
seringkali diberi nama sesuai dengan panjang gelombang yang
maksimum dapat diabsorpsi. Contohnya chlorophyll - am berarti
pigmen klorofil a maksimum mengabsorpsi panjang gelombang 700
nm (Utomo, 2008).
Pada percobaan-percobaannya ingen houze juga
memperagakan bahwa hanya bagian-bagian hijau tumbuhan yang
melepaskan oksigen selama fotosintesis. Struktur tumbuhan yang tak
hijau seperti misalnya batang berkayu, akar, bunga dan buah
sebenarnya menggunakan oksigen dalam proses respirasi hal ini
karena fotosintesis hanya dapat terus berlangsung jika ada pigmen
hijau yaitu klorofil (Sutarmi, 1987).
Jalur Kimia utama untuk mensintesis glukosa telah dipelajari
oleh Calvin Bassham dan para muridnya. Siklus Calvin Bassham
dapat digunakan untuk menerangkan secara memuaskan hasil-hasil
uji kaji. Beberapa pengamatan in vivo menunjukkan bahwa jalur
Calvin Bassham tidak hanya terdapat pada organisme fotosintetik
untuk memperoleh energi, tetapi tidak secara pasti dapat dikatakan
bahwa jalur tersebut merupakan proses anabolik yang paling penting
pada tumbuhan hijau. Adanya granul-granul pati pada stomata dalam
kloroplas merupakan bukti dari sintesis glukosa. Hidrolisis dari
granul-granul pati akan menghasilkan glukosa yang dapat berpindah
18
ke bagian lain dari tumbuhan. Dengan menggunakan O2 dapat
ditunjukkan bahwa oksigen yang dihasilkan berasal dari air, sedang
oksigen dari glikosa berasal dari CO 2. Reduksi dari satu molekul CO 2
menjadi seperenam molekul dari CO 2 menjadi seperenam molekul
heksosa, membutuhkan dua molekul air, jadi :
CO2 + 2H2 18O [CH2O] + 18O2 + H2O
Waktu antara absorpsi foton dengan pembebasan oksigen
yang terjadi kemudian hanyalah sangat pendek (kira-kira satu
perseribu detik). Reduksi karbon dioksida membutuhkan waktu yang
lebih lama. (Paolo,1999)

1.Jelaskan secara lengkap bagaimana


proses fotosintesis terjadi (mulai dari
cahaya matahari yang diserap dst.)?
2.Bagaimana metabolit primer dan sekunder
dihasilkan dan apa hubungannya dengan
proses fotosintesis?

II.2 Uraian Bahan

1. Aquadest (DIRJEN POM, 1979 P.96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, dan tidak
mempunyai rasa.
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai medium pada mikroskop.
2. Hydrilla
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genua : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
3. Mangga
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L

BAB III
METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan Percobaan

III.1.1 Alat Percobaan

Adapun alat yang di gunakan dalam percobaan ini yaitu pipet,


beaker gelas, corong kaca, tabung reaksi, akuarium, batang
pengaduk, kawat penyangga, kaki tiga, kawat kasa, lampu spiritus
dan cawan petri.
III.1.2 Bahan Percobaan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan fotosintesis


ini adalah daun mangga, hydrilla, aluminium foil, aquadest, alkohol,
larutan NaHCO3 dan larutan iodin.
III.2 Cara kerja
A. Pengamatan dengan metode ingenhousz
1. Dimasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang
sehat senjang kira-kira 15 cm ke dalam corong kaca.
2. Dimasukkan corong kaca ke dalam beaker gelas yang berisi
air.
3. Dikaitkan kawat penyangga pada corong.
4. Dimasukkan corong kaca kedalam beaker gelas yang berisi
air. Tutup bagian atas corong dengan tabung reaksi dengan
catatan tabung reaksi harus penuh berisi medium (jangan
ada ada rongga udara), dalam keadaan terbalik.
Pemasangan perangkat dilakukan didalam ember atau
baskom berisi air.
5. Ditandai masing-masing perlakuan dengan label A, B, C, D,
dimana:
a. Medium air dan diletakkan pada ditempat terbuka atau
yang terkena cahaya matahari langsung.
b. medium air dan diletakkan pada tempat yang terkena
cahaya matahari langsung, tambahakan es batu
c. medium air dan diletakkan didalam ruangan (tanpa
cahaya) ditambahkan larutan NaHCO 3.
d. Medium air dan diletakkan ditempat yang terkena cahaya
matahari langsung ditambahkan larutan NaHCO3.
6. Diamati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul
dari potongan atau cabang atau ranting yang terjadi selama
5 menit, 10 menit dan 15 menit. Banyaknya gelembung yang
muncul persatuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk
laju fotosintesis.
7. Ukur suhu pada medium saat pengamatan masing-masing
perlakuan.
8. Catat hasil pengamatan yang terjadi.
B. Pengamatan dengan metode sachs
1. Dipilih daun yang sehat, tentukan daun yang akan diberi
perlakuan dan daun lainnya yang tidak di beri perlakuan.
2. Ditempeli sebagian daun dengan menggunakan Aluminium
foil kemudian di jepit menggunakan penjepit kertas dan di
simpan selama 3 hari.
3. Dipetik daun yang telah dibungkus dengan Aluminium foil
dan satu lembar lagi yang tidak diberi perlakuan.
4. Dimasukkan aquadest ke dalam gelas beaker sebanyak 300
ml, kemudian di panaskan
5. Di lepas aluminium foil pada daun yang telah diberi
perlakuan. Kemudian di rebus daun kedalam aquades yang
telah di didihkan sampai layu (5 menit) dan di tiriskan di atas
cawan petri.
6. Dimasukkan alkohol kedalam tabung reaksi atau gelas beker
berukuran kecil dan masukkan kedalam gelas piala yang
telah berisi air mendidih.
7. Dimasukkan daun mangga ke dalam alkohol mendidih
sampai berwarna pucat selama 5 menit.
8. Diangkat daun menggunakan pinset kemudian di letakkan
diatas cawan petri.
9. Di teteskan 3-4 tetes larutan iodin keatas daun dan diamati
perubahan warna pada daun dan bandingkan dengan daun
mangga yang tidak dibungkus dengan alumunium foil.
10. Di catat hasil percobaan tersebut pada tabel.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

A. Tabel pengamatan dengan metode sachs

Perubahan warna daun setelah


Warna daun perlakuan
Jenis daun sebelum ket
Air Alkohol Tetesan
perlakuan
mendidih panas Iodin
Daun yang
Tidak
ditutup
Hijau tua Hijau muda Hijau pucat kehitaman mengandun
alumunium
foil g amilum.

Daun yang Hijau Coklat Mengandun


Hijau muda Hijau pucat
tidak ditutup transparan kehitaman g amilum

B. Tabel pengamatan dengan metode ingenhousz

Jumlah gelembung pada menit ke


Diameter
Perlakuan ket
Gelembung
5 menit 10 menit 15 menit

Terdapat
A 2 5 1 (0,2), (0,5),(0,8)
oksigen
Terdapat
B 1 1 2 (0,1), (0,1), (0,2)
oksigen
Terdapat
C 3 3 2 (0,7), (1), (1,2)
oksigen
Terdapat
D 4 14 20 (0,6), (0,9), (1,3)
oksigen

IV.2 Pembahasan Percobaan

Fotosintesis merupakan proses biokimia yang terjadi pada


tumbuhan hijau untuk menghasilkan makanan yang tersimpan
dalam bentuk karbohidrat. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi proses fotosintesis ini adalah intensitas cahaya.
Klorofil merupakan pigmen utama pada tanaman. Klorofil memiliki
fungsi utama dalam fotosintesis yaitu memanfaatkan energi
matahari, memicu fiksasi CO2 untuk menghasilkan karbohidrat dan
menyediakan energi.
Pada hasil pengamatan pada metode sachs , dapat diketahui
bahwa terdapat beberapa jenis pigmen pada daun mangga. Daun
mangga digunakan untuk mengamati adanya proses fotosintesis
dengan menutup sebagian duan mangga dengan menggunakan
alumunium foil selama tga hari sedangkan bagian yang lain
dibiarkan terbuka. Dapat hasil percobaan ini yaitu daun yang
tertutup oleh alumunium foil setelah dipanaskan dalam alcohol,
memiliki warna yang lebih terang, sementara daun yang dibiarkan
terbuka, setelah mengalami perlakuan yang sama memiliki warna
yang lebih gelap. Hal ini dikarenakan daun yang ditutup dengan
alumunium foil menerima cahaya dalam jumlah yang sedikit
sehingga proses fotosintesis berjalan kurang maksimal dan hasil
fotosintesisnya juga tidak optimal. Hasil fotosintesis ini berupa
karbohidrat atau pati. Sedangkan dun yang dibiarkan terbuka
kandungan karbohidratnya lebih banyak karena proses penyerapan
cahayanya lebih maksimal.
Pada hasil pengamatan pada metode ingenhousz merupakan
percobaan laju fotosintesi dibuktikan dengan pengamatan jumlah
gelembung pada tanaman hydrilla. Tanaman hydrilla dimasukkan
kedalam beaker gelas yang telah diberi corong dan tabung reaksi
lalu ditetesi dengan Natrium bikarbonat (NaHCO 3). Disimpan pada
tempat terbuka (terkena cahaya). Pada percobaan ini gunakan
waktu lima menit, sepuluh menit dan lima belas menit. Pada menit
ke lima terdapat terdapat empat gelembung, pada menit ke sepuluh
terdapat empat belas gelembung dan pada menit ke lima belas
terdapat dua puluh gelembung. Sedangkan pada pecobaan kedua
dengan tidak disimpan pada tempat terbuka (tidak terkena sinar
matahari), pada menit kelima terdapat lima gelembung, pada menit
ke sepuluh terdapat tiga gelembung dan pada menit kelima belas
menit terdapat dua gelembung.
Percobaan ini menghasilkan data pengamatan yang sesuai
dengan literatur karena proses fotosintesis berlangsung cepat jika
adanya intensitas cahaya matahari. Kecepatan fotosintesis akan
meningkat dengan adanya peningkatan intensitas cahaya. Pada
literatur semakin dekat jarak intensitas cahaya engan tumbuhan,
maka semakin banyak jumlah gelembung O 2 yang dihasilkan.
Begitu pula dengan sebaliknya semakin jauh jarak intensitas cahya
terhadap tumbuhan maka jumlah gelembung O 2 yang dihasilkan
akan semakin sedikit..
Hasil percobaan ini membuktikan bahwa pada umumnya,
tumbuhan hidrilla lebih banyak menghasilkan gelembung dalam
larutan natrium bikarbonat dari pada dalam air suling bisa. Hal ini
disebabkan karena larutan bikarbonat merupakan katalisator yang
baik. Selain itu larutan natrium bikarbonat berfungsi untuk
menambhakan persediaan CO2 didalam air untuk mempercepat laju
fotosintesis.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah


fotosintesis merupakan proses pembentukan senyawa organic
(C6H12O6) dari senyawa anorganik (CO2 dan H2O) oleh klorofil dengan
bantuan cahaya matahari. Fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu intensitas cahaya, konsentrasi CO 2, suhu, kadar air,
kadar fotosintant, tahap pertumbuhan dan umur daun. Semakin
rendah intensitas cahaya, semakin rendah laju fotosintesis. Begitu
pula jika intensitas cahaya tinggi, maka semakin tinggi laju
fotosintesis.

V.2 Saran

V.2.1 Saran untuk asisten dosen

Diharapkan semua asisten menggunakan baju


laboratorium pada saat praktikum.
V.2.2 Saran untuk laboratorium
Diharapkan laboratorium dilengkapi pendingin ruangan
agar pada saat melakukan praktikum praktikan tidak merasa
kepanasan. Serta ruangan di perluaskan agar dalam
praktikum lebih leluasa dalam bergerak.

DAFTAR PUSTAKA

BPOM RI.2012. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat, Kebun Tanaman


Obat Citeureup. Direkorat obat Indonesia: Jakarta. P:195.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979.Farmakope Indonesia
Edisi III. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan :
Jakarta. P: 96.
Ai dan Banyo. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air pada Tanaman. Ilmiah Sains
Nio Song Ai .2011. Evolusi Fotosintesis pada tumbuhan. Universitas Sam
Ratulangi : Manado
Utomo,B .2007. Fotosintesis pada tumbuhan. Fakultas Pertanian
Unversitas Sumatra Utara: Medan.
Fajariyanti, Yunie. Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju
Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla Verticillata. Universitas
Nusantara PGRI: Kediri.
Pertamawati.2010. Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Dalam
Lingkungan Fotoautotrof Secara Invitro. Teknologi BPPP:
Jakarta.
Saefuddin
Rahman Taufik
Manicto, Paolo, 1992. Biosintesis Produk Alami .IKIP Semarang press:
Semarang
Surtarmi,.1987.biologi.PT glora aksara pratama: jakarta

Anda mungkin juga menyukai