Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI

PENGENALAN MIKROSKOP

OLEH :

KELOMPOK : VI ( Enam )

1. Yesrinda Siampa 6. Atria Tri Asti P


2. Rahmayanti 7. Ricky Okto P
3. Nurmila Dewi 8. Aguati Bello
4. Wilda Tri Atista 9. Meliana Risla Kesola
5. Margaretha Jawa Liwun 10. Jeaky

ASISTEN : Deviyanti Nathalia


KELAS : STIFA C

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

MAKASSSAR

2016

BAB I

0
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang
sangat terbatas. Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda
atau organisme yang di amati hanya dapat di periksa dengan
menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering di
gunakan dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi, adalah
mikroskop. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kini telah banyak di temukan alat bantu untuk
menyelesaikan permasalahan. Mikroskop merupakan salah satu alat
penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop
dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm),
misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan
mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan
struktur sel hewan dan sel tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian si
pemakai dalam menggunakan mikroskop sangat di perlukan. Hal ini
dapat di capai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya,
fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli
kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula
hasil pengamatan mikroskopis yang dilakukan dengan menggunakan
mikroskop. Mikroskop sederhana yang biasa digunakan umumnya
menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan
cahaya lampu sebagai sumber cahaya penggati matahari. Cahaya
masuk kemudian di pantulkan dengan suatu cermin datar atau pun
cekung, cermin inilah yang akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalammikroskop. Namun, setiap mikroskop pada dasarnya terdiri
atas bagian-bagian optik dan bagian-bgaian mekanik. Dua nilai
penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan

1
penguraiannya atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali
lebih besar objeknya terlihat di bandingkan ukuran sebenarnya. Daya
urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik
yang dapat dipisahkan dan masih dapat di bedakan menjadi dua
buah titik.
Oleh karena itu, mikroskop harus diperkenalkan sejak dini
kepada seorang mahasiswa yang masuk dalam jurusan farmasi.
Mikroskop dipelajari guna mengetahui bagian-bagian serta fungsinya
masing-masing agar dalam kegiatan laboratorium seorang
mahasiswa tidak lagi kebingungan ketika hendak menggunakan
mikroskop, serta bagaimana cara merawat mikroskop tersebut.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah dengan dapat
memahami dan mengetahui cara menggunakan mikroskop
dengan baik dan benar.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah dengan meilhat
hasil pengamatan dari objek sterofoam, huruf T dan kentang
pada mikroskop dengan menggunakan pembesaran 4 x dan 10
x serta membandingkannya pada literatur.
I.3 Prinsip Percobaan

Adapun prinsip dari percobaan ini adalah pengamatan suatu


sampel dengan menggunakan mikroskop kemudian diamati
menggunakan pembesaran 4 x dan 10 x.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum


Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang mahasiswa
ilmu pengetahuan alam berkebangsaan belanda, agaknya bukanlah
orang pertama yang melihat mikroba yang disebut bakteri dan
protozoa, namun dialah yang pertama-tama melaporkan
pengamatannya dengan keterangan dan gambar-gambar yang teliti.
Leeuwenhock melakukan pengamatan ini selama ia memburu
hobinya mengasah lensa dan membuat mikroskop. Selama hidupnya
ia telah membuat lebih dari 250 buah mikroskop, masing-masing
terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam
kerangka kuningan dan perak. Kekuatan pembesaran tertinggi yang
dapat dicapainya hanyalah 200 sampai 300 kali. Mikroskop-
mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya
majemuk yang ada sekarang, yang menggunakan dua lensa atau
lebih dalam sistem yang dapat memperbesar 1.000 sampai 2.000
kali. Tetapi lensa-lensa mikroskop Leeuwenhock dibuat dengan baik.,
dan Leeuwenhock mempunyai jiwa terbuka yang merupakan syarat
amat penting bagi setiap peneliti (Pelczar dan Chan, 2008).
Semua mikroskop, apakah cahaya atau elektron, bekerja
dengan prinsip yang sama dan diatur dengan rangkaian hukum fisika
yang sama. Semua mikroskop berisi sumber penerang, yang
memancarkan suatu bentuk radiasi yang difokuskan pada suatu
sampel yang mengizinkan pemandangan spesimen. Pada mikroskop
yang digunakan dikebanyakan labolatorium, sumber penerang
adalah lampu yang memancarkan cahaya dalam kisaran tampak.
Cahaya difokuskan oleh sebuah lensa pemadat kesebuah sampel,
kemudian melalui spesimen dan ditangkap oleh sebuah lensa

3
obyektif. Cahaya yang diserap oleh sampel menghasilkan kontras
yang membantu menyatakan detil struktural (Hasdianah, 2012).
Mikroskop yang pertama dibuat sekitar 1590 oleh Hano dan
Zacharia Janaoen, tukang kacamata dari belanda. Anthony van
Leeuwenhock merupakan ilmuan pertama yang menyadari manfaat
mikroskop. Pada tahun 1663 Robert Hooko, ilmuan inggris meneliti
serangga dan tumbuhan dengan mikroskop. Ia menemukan sel-sel
renik kaktus. Mikroskop merangsang minat akan kehidupan
mikroskopik (Yusuf, 2010).
Beberapa peralatan yang diperlukan dalam bidang mikrobiologi
akan diuraikan lebih lanjut.
Mikroskop terbagi menjadi beberapa macam yaitu sebagai
berikut :
1. Mikroskop Cahaya
Berdasarkan atas catatan literatur ilmiah pada abad ketujuh
belas, membawa kegembiraan, pada Royal Society of London
menantikan surat dan penjelasan dari Anthony van Leeuwenhock.
Dalam kurun waktu 350 tahun terakhir ini telah maju dalam hal
perlengkapan alam bidang mikrobiologi, terutama dalam bidang
mikrobiologi, terutama dalam bidang mikroskopik.
Mikroskop yang dipakai di laboratorium bukan lagi mikroskop
sederhana seperti yang digunakan oleh Anthony van
Leeuwenhock, mikroskop saat sekarang sudah dalam bentuk
mikroskop majemuk, karena telah mempunyai lebih dari satu
perangkat lensa. Satu perangkat terdapat dekat benda atau objek
yang dipelajari dan oleh karena itu disebut lensa objektif.
Sedangkan perangkat lainnya adalah lensa okuler yaitu yang
dekat mata.
Baik objektif maupun okuler dirancang sedemikian rupa
untuk digunakan memperbesar benda yang dipelajari. Lensa
objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut
gagang putar (revolver), setiap lensa objektif dapat diputar
ketempat yang sesuai dengan pembesaran yang diinginkan.

4
Lensa okuler dibuat dalam berbagai pembesaran yang
berbeda yaitu 5x, 10x, 15x dan seterusnya (x berarti berapa kali
ukuran sebenarnya), pada umumnya digunakan adalah 10x,
apabila lensa objektif dipasang 10x, berarti bahwa lensa tersebut
membuat bayangan 10x besar dari benda yang dilihat.
Mengamati perbesaran dengan lensa kedua yaitu lensa okuler
dengan perbesaran 5x, maka akan diperbesar 5 x lagi, berarti
terjadi pembesaran 50 kali dari benda aslinya. Daya total
pembesaran setiap mikroskop dapat ditentukan dengan
mengalikan daya perbesaran lensa objektif dengan daya
perbesaran lensa okuler (Djide,2007).
2. Mikroskop Elekron
Tipe mikroskop elektron ini dapat dibedakan atas dua
golongan yaitu :
a. Mikroskop elektron transmisi
Mikroskop elekron transmisi ini merupakan suatu
keuntungan bagi para mikrobiologiwan sejak 35 tahun yang
lalu. Mikroskop ini memerlukan berkas elektron, bukan cahaya
biasa atau sinar ultra violet. Oleh karena panjang gelombang
berkas elektronnya jauh lebih pendek (kira-kira 0,005 nm atau
nanometer) dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya
atau sinar ultraviolet, maka daya pisahnya lebih besar.
Dengan daya pisah yang sangat besar tersebut dari satu
nanometer (0,001 m), memungkinkan pembesaran sampai
satu juta kali dari diameter bendanya.Bayangan yangdapat
dihasilkan oleh mikroskop elektron dapat dilihat apabila
diproyeksikan pada layar pendar (fluorescent screen).
Namun ada beberapa masalah utama yang berkaitan
dengan pemakaian mikroskop elekrton transmisi yaitu :
1. Untuk mengoprasikannya dibutuhkan tenaga teknisi yang
terlatih
2. Alat ini sangat mahal
3. Memerlukan spesimen yang sangat tipis (yang sangat
muda didistorsi)

5
4. Spesimen yang diamati harus berada dalam ruang hampa
udara agar elektron dapat bergerak secara aktif
5. Oleh karena itu spesimen hidup tidak dapat diamati.
6. Bayangan yang dihasilkan tidak berwarna.
Satu perkembangan penting dalam mikroskop elektron
adalah dipakai asam fosfotunstat sebagai zat pewarna
negatif. Asam fosfotunstat bersifat padat elektron, yang
memungkinkan rincian struktur sel dapat diamati,
sementara latar belakang dan bagian yang kosong tetap
gelap.
b. Mikroskop elekron pemyaran (Scenning Elecron Mikroscope)
Mikroskop elekron pemyaran ini menggunakan berkas
elektron juga, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara
setempat keseluruh medan. Elekron difokuskan sebagai titik
yang sangat kecil dan dapat digerkkan maju mundur pada
spesimen. Pada saat elekron menembus dan mengenai
spesimen, elektron sekunder dipancarkan dan kemudian
dihimpun dalam tabung sinar katode. Kekuatan sinyal dapat
dilihat sebagai daerah yang gelap atau terang pada kolektor
dengan demikian akan memberikan bayangan pada
permukaan spesimen (Djide,2007).
Mikroskop terdiri atas beberapa komponen antara lain sebagai
berikut :
1. Lensa okuler, merupakan bagian yang dekat dengan mata
pengamat saat mengamai objek. Lensa okuler berpasang pada
ujung atas tabung mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada
tiga macam,yaitu 5 x, 10 x dan 12,5 x.
2. Tabung mikroskop merupakan penghubung lensa okuler dan
lensa objektif. Tabung perpasang pada bagian bergerigi yang
melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian
yang bergerigi, tabung dapat digerakkan keatas dan kebawah
3. Makrometer (sekrup penggerak kasar), merupakan komponen
untuk menggerakkan tabung mikroskop keatas dan kebawah
dengan pergeseran kasar.

6
4. Mikrometer (sekrup penggerak halus), merupakan komponen
untuk menggerakkan tabung mikroskop keatas dan kebawah
dengan pergeseran halus.
5. Revolver merupakan pemutar lensa yang berguna untuk
menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
6. Lensa objektif merupakan komponen yang berlangsung
berhubungan dengan objek atau spesimen. Lensa objektif
terpasang pada bagian bawah revolver. Perbesaran pada lensa
objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif
pada mikroskop. Misalnya ada lensa objektif dengan perbesaran
10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif), 4x, 10x dan
40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif ) dan 4x, 10x, 45x dan
100x (mikroskop dengan empat lensa objektif) .
7. Panggung mikroskop merupakan meja preparat atau tempat
sediaan obyek atau spesimen. Pada bagian tengah panggung
mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata
pengamat. Panggung digunakan untuk meletakkkan sediaan
obyek atau spesimen. Pada panggung terdapat 2 penjepit untuk
menjepit kaca benda. Pada beberapa mikroskop lain panggung
dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
8. Kondensor merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada
obyek atau spesimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.
9. Diafragma merupakan komponen untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung
mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawahdari
panggung mikroskop.
10. Cermin reflektor merupakan sebuah cermin yang digunakan untuk
menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung
mikroskop yaitu dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin
reflektor mempunyai permukaan datar dan permukaan cekung.
Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang
dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.

7
11. Lengan mikroskop merupakan bagian yang dapat dipegang waktu
mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
12. Kaki mikroskop merupakan tempat untuk mikroskop bertumpu.
Kaki mikroskop kebanyakan berbentuk seperti tapal kuda
(Gabriel, 2012).
Mikroskop (bahasa Yunani : micron = Kecil dan scopos = tujuan)
adalah sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat obyek yang
terlalu kecil tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini di sebut
mikroskopik, kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah
terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop yang pertama
diciptakan adalah mikroskop optical. Mikroskop merupakan alat optik
yang terdiri atas satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar
dengan perbesaran tertentu dari sebuah benda yang diletakkan pada
bidang focal dari lensa tersebut (Utami,2007).
Mikroskop ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhock. Penemuan
mikroskop tersebut telah mendorong dilakukannya penelitian-
penelitian objek yang sangat kecil, seperti sel atau mikroorganisme.
Berdasarkan sumber cahaya dan jenis alat pembesarannya, terdapat
dua jenis mikroskop, yaitu :
1. Mikroskop cahaya (mikroskop optik), menggunakan lensa kaca
dan sumber cahayanya berasal dari cahaya matahari atau lampu
2. Mikroskop elekron, menggunakan magnet sebagai pengganti
lensa dan elekron sebagai sumber pengganti cahaya. Mikroskop
elekron mampu memperbesar byangan suatu objek hingga satu
juta kali ukuran sebenarnya (Hariono, 2009).
Medium yang ditambahkan dengan agar ini disebut medium
padat, yang banyak digunakan untuk melihat pertumbuhan
mikroorgaisme pada permukaan medium yang berupa koloni-koloni.
Selain medium padat seperti diatas, juga dikenal adanya medium
setengah padat dan medium cair. Pembagian tersebut diatas
didasarkan atas konsistensinya. Disamping pembagian medium

8
diatas medium juga dapat digolongkan berdasarkan atas
kegunaannya yaitu :
1. Medium umum yaitu medium yang dapat menunjang
pertumbuhan semua mikroorganisme, seperti pada nutrient agar,
plate count agar dan lain-lin.
2. Medium yang diperkaya (enrichment medium) yaitu medium yang
ditambahkan zat-zat tertentu atau spesifik. Cara isolasinya adalah
dengan memperhatikan factor-faktor enviromen, kebutuhan
nutritive spesifik dan sifat-sifat fisiologisnya, contohnya seperti
medium Selenit Cystin Broth (SCB)
3. Medium spesifik yaitu yang dpat menunjang pertumbuhan
mikroorganisme yang khas saja, misalnya medium Vogel Johnson
Agar (VJA) untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus, Bismuth
Sulfit Agar (BAS) untuk Salmonella sp.dan lain-lain (Djide, 2007).

II.2 Uraian Bahan

1. Aquadest (DIRJEN POM, 1979 P.96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,dan tidak
mempunyai rasa.
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai medium pada mikroskop.
2. Kentang (BPOM RI P: 91)
Regnum : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
3. Pati Kentang (DIRJEN POM, 1979 P.94)

9
Nama Resmi : AMYLUM SOLANI
Nama Lain : Pati Kentang
RM/BM :-
Pemerian : Serbuk halus, putih, tidak berbau
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol (95%).
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk
dan kering
Penggunaan : Sebagai sampel pengamatan.

BAB III
METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan Percobaan

III.1.1 Alat Percobaan

Adapun alat yang di gunakan pada percobaan ini yaitu


deg glass, gunting, jarum preparat, objek glass, mikroskop,
pipet tetes dan silet.
III.1.2 Bahan Percobaan

Adapun bahan yang di gunakan pada percobaan ini yaitu


air suling, kentang, koran dan sterofoam.
III.2 Cara kerja
A. Pengamatan terhadap sterofoam
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dibersihkan deg glass dan objek glass nya.
3) Di iris melintang sterofoam hingga tipis
4) Diletakkan sterofoam pada objek glass dan tutup dengan
deg glass, lalu letakkan spesimen diatas meja objek.
5) Diamati apa yang terjadidengan menggunakan pembesaran
4x dan 10x.
B. Pengamatan terhadap potongan huruf
1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dibersihkan deg glass dan objek glass.

10
3) Digunting salah satu huruf pada koran yaitu huruf T.
4) Diletakkan huruf T pada objek glass dan tutup dengan deg
glass, lalu letakkan spesimen diatas meja objek.
5) Diamati apa yang terjadi dengan menggunakan pembesaran
4x dan 10x.

C. Pengamatan terhadap kentang


1) Disiapkan alat dan bahan.
2) Dibersihkan deg glass dan objek glass.
3) Diiris melintang kentang hingga tipis.
4) Diletakkan pati kentang pada objek glass dan tutup dengan
deg glass, lalu letakkan diatas meja objek.
5) Diamati apa yang terjadi dengan menggunakan
pembesaran 4x dan 10x.
6) Digambarkan hasil pembesarannya.

BAB IV

11
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

A. Tabel pengamatan terhadap sterofoam

No Gambar Pembesaran Keterangan


Nampak terlihat
penyusun dari
sterofoam seperti
1 4X lingkaran tak
simetris bersekat
dan kecil yang
banyak.
Nampak lebih
besar seperi
susunan benang
yang kusut tapi
2 10 X
berserat dan lebih
jelas dari
sebelumnya.

B. Tabel pengamatan terhadap huruf T

No Gambar Pembesaran Keterangan

12
Jelas terlihat
dengan
1 4X
penampang yang
terbalik.

Sangat jelas
terlihat, namun
2 10 X dengan
penampakan yang
terbalik juga

C. Tabel pengamatan terhadap pati kentang

No Gambar Pembesaran Keterangan

13
Nampak seperti
bulat telur yang
1 4X lonjong dan
sangat kecil yang
tersebar.

Nampak seperti
bulat telur garis
tengah burit
hampir bulat dan
2 10 X
lebih besar lebih
jelas dari
sebelumnya.

IV.2 Pembahasan Percobaan

Mikroskop adalah alat yang sering digunakan untuk


mengamati objek-objek yang kecil yang tidak dapat diamati oleh
mata telanjang. Perbesaran mikroskop pada mikroskop cahaya
terbagi atas empat, yaitu perbesaran 4x, 10x, 40x, dan 100x. Pada

14
praktikum pengenalan mikroskop ini lensa obyektif yang digunakan
adalah lensa obyektif ukuran 4x dan 10x untuk pengamatan pada
objek sterofoam, huruf T pada koran dan sari kentang.
Mikroskop mememiliki beberapa bagian diantaranya; lensa
okuler, lensa obyektif, revolver, kondensor, meja preparat, pemutar
kasar, pemutar halus, reflektor, diafragma, dan kaki mikroskop.
Pada objek pengamatan sterofoam, yang diamati adalah irisan
tipis dari sterofoam. Pengamatan irisan penampang sterofoam
dengan perbesaran 4x, nampak terlihat penyusun dari sterofoam
seperti lingkaran tak simetris bersekat dan kecil yang banyak.
Setelah digunakan perbesaran 10x, penyusun pembentuk
sterofoam nampak lebih besar seperi susunan benang yang kusut
tapi berserat dan lebih jelas dari sebelumnya.
Pengamatan dengan kentang (Solanum tuberosum L.)
sebagai obyek, yang diamati adalah sari dari kentang. Dibawah
mikroskop dengan perbesaran 4x nampak seperti bulat telur yang
lonjong dan sangat kecil yang tersebar. Namun, setelah digunakan
perbesaran 10x sama dengan penampang sterofoam, nampak
seperti bulat telur yang bagian garis tengah butir hampir bulat dan
lebih besar lebih jelas dari sebelumnya.
Potongan huruf dari kertas koran yang dijadikan objek sampel
pengamatan selanjutnya, huruf yang digunakan oleh praktikan
adalah huruf T. Alasan penggunaan huruf T adalah karena huruf
T apabila diamati secara terbalik terlihat jelas perbedaannya.
Huruf T yang diamati dibawah mikroskop dengan pebesaran 4x
sangat jelas terlihat, namun dengan penampakan yang terbalik.
Begitu pula ketika digunakan perbesaran 10x. Sangat jelas terlihat,
namun dengan penampakan yang terbalik juga. Hal ini
dimungkinkan karena sifat dari lensa obyektif yang apabila
memantulkan bayangan, sifatnya nyata, terbalik, dan diperbesar.

15
Sedangan sifat bayangan dari yang dipantulkan oleh lensa okuler
adalah maya, tegak, dan di perbesar.
Pada Farmakope Indonesia Edisi III tertera bahwa mikroskopik
dari penampang kentang adalah sebagian besar butir tunggal,
bentuk bulat telur tidak beraturan atau hampir bulat, sering kali
agak pipih, diameter butir bulat telur 30 um sampai 100 um, garis
tengah butir hampir bulat 10 um sampai 35 um, hilus berupa titik
pada ujung yang sempit, lamella konsentrik, jelas. Butir majemuk
sedikit, umumnya majemuk 2 atau majemuk 3.

BAB V

PENUTUP

16
V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah pada


percobaan pengenalan mikroskop digunakan objek pengamatan
sterofoam terlihat bahwa pada perbesaran 4x, seperti lingkaran tak
simetris bersekat dan kecil yang banyak, dan pada perbesaran 10x,
penyusun pembentuk sterofoam nampak lebih besar seperti susunan
lingkaran bersekat benang yang kusut tapi berserat dan lebih jelas
dari sebelumnya. Pada pengamatan kentang perbesaran 4x nampak
seperti bulat telur yang lonjong dan sangat kecil yang tersebar.
Namun, setelah digunakan perbesaran 10x nampak seperti bulat
telur yang bagian garis tengah butir hampir bulat dan lebih besar
lebih jelas dari sebelumnya. Pada pengamatan huruf T terlihat
bahwa huruf tersebut karena terbalik dari bentuk awal karena sifat
dari lensa obyektif yang apabila memantulkan bayangan, sifatnya
nyata, terbalik, dan diperbesar. Sedangan sifat bayangan dari yang
dipantulkan oleh lensa okuler adalah maya, tegak, dan di perbesar.
V.2 Saran

V.2.1 Saran untuk asisten dosen


Diharapkan semua asisten menggunakan baju
laboratorium pada saat praktikum.
V.2.2 Saran untuk laboratorium
Diharapkan laboratorium dilengkapi pendingin ruangan
agar pada saat melakukan praktikum praktikan tidak merasa
kepanasan. Serta ruangan di perluaskan agar dalam
praktikum lebih leluasa dalam bergerak.

DAFTAR PUSTAKA

BPOM RI.2012. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat, Kebun Tanaman


Obat Citeureup. Direkorat obat Indonesia: Jakarta. P:195.

17
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979.Farmakope Indonesia
Edisi III. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan :
Jakarta. P: 96.
Djide Natsir. 2007. Mikrobiologi Dan Parasitologi Dasar.Universitas
Hasanuddin: Makassar.P:104
Djide Natsir. 2007. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin:
Makasar. P:59,60,64,65.

Gabriel. 2012. Fisika Kedokteran. Penerbit UGC : Jakarta. P:17

Hariono, Bambang.2009. Mikroskopi Elektron Pengenalan dan Teknik


Preparasi. Penerbit Kanusius : Yogyakarta. P:175
Pelczar dan Chan.1998.Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Buku
Kedokteran : Jakarta. P:7.
Utami, Hestty. 2006. Mengenal Cahaya dan Optik. Balai pustaka :
Jakarta. P:66.
Yunus Muhammad. 2010. Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa
Meterial. PT Gardien musa purnama : Jakarta. P: 3

18

Anda mungkin juga menyukai