Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang
tersusun dari jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat di bedakan menjadi sel
hidup dan sel yang sudah tida aktif lagi (sel mati). Perbedaan sel hidup
dengan sel mati terlihat pada struktur dan aktifitas dari masing-masing sel
tersebut. Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi
sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah
ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi
sarana untuk mempermudah melihat struktur sel (Saktiyono, 2015).
Pada kasus sel yang satu ini yaitu, sel kanker pada rahim. Hal ini
menendakan bahwa keberadaan sel-sel yang berpotensi untuk berkembang
menjadi kanker. Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker,
terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut dan biasanya
memakan waktu bertahun-tahun sebelum menjadi kanker. Dengan deteksi
dini, maka risiko kematian pada wanita akan dapat di hindari melalui
penelitian (Purwoko, 2015).
Berdasarkan uraian di atas yang melatarbelakangi praktikum
Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati adalah penulis bisa melihat dan
mengamati bentuk sel hidup dan sel mati serta membedakan antara sel hidup
dan sel mati.
B. Tujuan
Adapun tujuan praktikum Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati
yaitu:
1. Untuk melihat dan mengamati beberapa macam bentuk sel.
2. Untuk melihat dan mengamati bagian-bagian sel hidup dan sel mati.
C. Manfaat
Adapun manfaat praktikum Pengamatan Sel Hidup dan Sel Mati yaitu
Untuk mengetahui perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati serta untuk
mengetahui penyusun tubuh dari Sel Hidup dan Sel Mati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sel
1. Definisi sel
Sel adalah structural terkecil dan fungsional dari suatu mahluk
hidup yang secara independen mampu melakukan metabolism, reproduksi,
dari kegiatan kehidupan lainnya yang menjunjang kelangsungan hidup sel
itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih
menunjukan ciri-ciri kehidupan anatar lain melakukan aktifitas
metebolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan linhkungannya, peka
terhadap rangsangan, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memilki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel.
Protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri
atas membrane sel, inti sel, dan sitisplasma (terdiri dari organel-organel
hidup). Komponen non protplasma dapat pula disenut benda ergastik
(Subandi, 2014) .

2. Bagian-bagian sel
Menurut Saktiyono (2015) ada beberapa bagian-bagian sel yaitu :
a. Membran Sel
Membran sel adalah permukaan luar setiap sel dibatasi oleh
selaput halus dan elastis. Membran sel ini ini sanagt penting dalam
pengaturan isi sel, karena semua bahan yang keluar masuk harus
melalui membran ini.
b. Sitosplasma
Sitosplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat
organel-organel sel. Sebagian besar bahan sitoplasma adalah air. Di
dalam sitoplasma terlarut molekul-molekul kecil seperti garam,gula,
asam amino, asam lemak, nukleotida, vuitamin, dan gas-gas tertentu,
serta ion dan sejumlah besar protein. Sitoplasma juga berfungsi sebagai
tempat pergerakan organel-organel dalam aliran sitoplasma.
c. Nukleus
Nukleus merupakan organek terbesar dalam sel, terdapat di
semua sel eukariotik, kecuali sel-sel pembuluh floem dewasa dan sel
darah merah mamalia dewasa.
d. Mitokondria
Mitokondria adalah organel bermembran yang berfungsi sebagai
tempat penghasil energi. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak
mitokondrianya.
e. Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan
padat dalam sel. Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yang
menempel pada membran retikulum endoplasma dan ada pula yang
bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi untuk tempat membuat
(mensisntesis) protein.
f. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang
membentang dari inti sel menuju ke sitoplasma. Ada dua tipe
Retikulum endoplasma, Yaitu Retikulum endoplasma kasar dan halus.
Pada Membran retikulum endoplasma kasar, terdapat ribosom.
Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom. Retikulum
endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-bahan
yang dibbutuhkan oleh oragnel-organel sel.
g. Badan Golgi
Badan golgi berbentuk seperti kumpulan kantong yang
bertumpuk-tumpuk. Badan golgi berperan untuk memodifikasi bahan-
bahan yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma dan menyalurkannya
ke organel-organel yang membutuhkan. selain itu badan golgi juga
yang membentuk dinding sel
h. Lisosom
Lisosom adalah struktur agak bulat dan dibatasi oleh membrane
tunggal. Lisosom mengandung berbagai macam enzim yang mampu
melakukan hidrolisis makromolekul-makromolekul, seperti
polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein di dalam sel.
i. Periksisom
Periksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3-15um),
dan dibatasi oleh membrane tunggal. Peroksisiom dihasilkan oleh
retikulum endoplasma.
j. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada
sebagian besar sel hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira 25
nm dan diameter luarnya sekitar 15 nm.
k. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdimeter 5-6 nm,
terdiri atas protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen
membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai tempat dalam sel,
misalnya terbentuknya mikrofilamen yang memisahkan kedua sel anak
yang akan membelah. Selain itu, mikrofilamen berperan dalam gerakan
atau aliaran sitoplasma. Mikrofilamen juaga merupakan ciri-ciri yang
oenting dalam sel yang berubah-ubah.
3. Bentuk-bentuk sel
Sel beraneka ragam, Baik bentuk dan ukurannya. Bentuk sel dapat
berbentuk bulat, bulat panjang, memanjang berbentuk segi lima, segi
enam, persegi banyak, pipih atau berbulu. Pada sel hewan bentuknya tidak
tetap karena tidak memiliki dinding sel, sehingga membrane sel dapat
bergerak dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karena meiliki
dinding sel. Sehingga gerakan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk
batang (basil), bulat (coccus), oval dan spiral. Sel berbentuk pipih
contohnya sel epitel, berbentuk tabung contohnya sel penyangga pada
daun , berbentuk bulat contoohnya sel basil dan berbentuk oval spiral
(Supriyono, 2010)
Pada umumnya sel berukuran sangat kecil atau mikroskopok. Skla
pengukurannya menggunakan um (mikro meter = micron). Suatu mikro
(1um) sama dengan sepeerseribu mm. Berdasarkan contoh sel bakteri
berukuran 4-10 um, sel protozoa dapat filihat pada mata biasa artinya tak
perlu menggunakan mikroskop, misalnya sel serabut kapas yang
panjangnya dapat mencapai 15 cm (Subandi, 2014).
B. Sel Hidup
1. Definisi Sel Hidup
Sel Hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam
metabolism kehidupan dari mahluk hidup, hal itu ditandai dengan adanya
bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolism
yang berupa bahan ergastik (Umar,2014).
2. Komponen dan Fungsi Sel Hidup
Menurut Saktiyono (2015) ada beberapa bagian-bagian sel yaitu:

a. Membran Sel

Membran sel adalah permukaan luar setiap sel dibatasi oleh


selaput halus dan elastis. Membran sel ini ini sanagt penting dalam
pengaturan isi sel, karena semua bahan yang keluar masuk harus
melalui membran ini.

b. Sitosplasma

Sitosplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat


organel-organel sel. Sebagian besar bahan sitoplasma adalah air. Di
dalam sitoplasma terlarut molekul-molekul kecil seperti garam,gula,
asam amino, asam lemak, nukleotida, vuitamin, dan gas-gas tertentu,
serta ion dan sejumlah besar protein. Sitoplasma juga berfungsi sebagai
tempat pergerakan organel-organel dalam aliran sitoplasma.
c. Nukleus

Nukleus merupakan organek terbesar dalam sel, terdapat di


semua sel eukariotik, kecuali sel-sel pembuluh floem dewasa dan sel
darah merah mamalia dewasa.

d. Mitokondria
Mitokondria adalah organel bermembran yang berfungsi sebagai
tempat penghasil energi. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak
mitokondrianya.
e. Ribosom

Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan


padat dalam sel. Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yang
menempel pada membran retikulum endoplasma dan ada pula yang
bebas di sitoplasma. Ribosom berfungsi untuk tempat membuat
(mensisntesis) protein.

f. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang
membentang dari inti sel menuju ke sitoplasma. Ada dua tipe
Retikulum endoplasma, Yaitu Retikulum endoplasma kasar dan halus.
Pada Membran retikulum endoplasma kasar, terdapat ribosom.
Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom. Retikulum
endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-bahan
yang dibbutuhkan oleh oragnel-organel sel.
g. Badan Golgi
Badan golgi berbentuk seperti kumpulan kantong yang
bertumpuk-tumpuk. Badan golgi berperan untuk memodifikasi bahan-
bahan yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma dan menyalurkannya
ke organel-organel yang membutuhkan. selain itu badan golgi juga
yang membentuk dinding sel, Badan golgi berfungsi sebagai alat
pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir maka disebut organel sekresi.
h. Lisosom
Lisosom adalah struktur agak bulat dan dibatasi oleh membrane
tunggal. Lisosom mengandung berbagai macam enzim yang mampu
melakukan hidrolisis makromolekul-makromolekul, seperti
polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein di dalam sel.
Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri
julukan “ The Power House”.
i. Periksisom
Periksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3-15um),
dan dibatasi oleh membrane tunggal. Peroksisiom dihasilkan oleh
retikulum endoplasma.
j. Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada
sebagian besar sel hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira
25 nm dan diameter luarnya sekitar 15 nm. mikrotubul berguna
sebagai temoat saluran bagi arus zat sitoplasma di dalam sel dan
merupakan komponen stuktural yang penting dari silia dan juga
flagela.
k. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdimeter 5-6 nm,
terdiri atas protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen
membentuk kumpulan atau jaringan pada berbagai tempat dalam sel,
misalnya terbentuknya mikrofilamen yang memisahkan kedua sel
anak yang akan membelah. Selain itu, mikrofilamen berperan dalam
gerakan atau aliaran sitoplasma. Mikrofilamen juaga merupakan ciri-
ciri yang penting dalam sel yang berubah-ubah.
3. Contoh Sel Hidup
Menurut Sudjadi (2015), Contoh Sel Hidup yaitu:
a. Tangkai tanaman jarak
b. Daun hidrilia
c. Batang bayam berduri
d. Umbi lapis bawang merah
e. Umbi kentang

4. Sel Mati
1. Definisi Sel mati
Sel Mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam
proses keberlangsungan kehidupan dan hanya beruopa dinding sel juga sel
mati adalah sel yang tidak memiliki protoplas atau hanya memiliki sisa
protoplas, udara, air (Campbell, 2014).
2. Komponen dan Fungsi Sel mati
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, didalam sel
hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup.
Sel menjadi mati disebabkan berbagai factor, misalnya factor genetic
maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam
praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel
tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang te;ah ditemukan
secara genetic. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong
karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk
membatasi sel satu dengan sel lainnya (Gul, 2016).
Sel tumbuhan muda pertama-tama mensekresi dinding yang
relative tipis dan lentur disebut dinding sel primer. Di antara dinding-
dinding orimer sel-sel yang berdekatan terdapat lamella tengah, lapisan
tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang disebut paktin.
Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tubuh, Sel ini memperkuat
dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan
mensekresi sebstansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel kain
menambahkan dinding sel sekunder ini, seringkali menumpuk menjadi
beberapa lapisan berlainan, Memiliki matriks kuat dan tahan lama yang
sanggup memberi perlindungan dan dukungan (Campbell, 2014).
Fungsi Sel Mati, Pada sel mati hanya terdapat dinding sel
sementara bagian yang lain kosong. Fungsi sel mati tumbuhan adalah
sebagai penyokong pada tumbuhan verupa sel-sel yang telah mati.
contohnya sklerenkim pada tumbuhan tua (Subandi, 2014).

3. Contoh Sel Mati


Menurut Sudjadi (2015), Contoh Sel Mati yaitu:
a. Serat kapok
b. Kapas
c. Empulur ubi kayu
d. Sel kulit mati
e. Gabus
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum Pengamatan Bentuk
Sel Hidup dan Sel Mati yaitu:
Hari / Tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Waktu : Pukul 08.00 WITA - Selesai
Tempat : Laboratorium Terpadu FK Universitas Tadulako
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Pengamatan
Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati yaitu:
1. Alat
a. Pipet tetes
b. Cutter (silet)
c. Mikroskop
d. Object glass
e. deck glass
2. Bahan
a. Kapuk Randu (Ceiba petandra)
b. Kapas (Gossypium herbaceum)
c. Empelur batang ubi kayu (Manihot utilissima)
d. Daun Hidrilla (Hydrilla verticillata)
e. Umbi batang kentang (Solanum tuberosum)
f. Umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
g. Tangkai tanaman jarak (Ricinus communis)
h. Batangbayam berduri (Amaranthus spinosus)
i. Aquadest
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum Bentuk Serta Bagian Sel
Hidup dan Sel Mati yaitu:
1. Mengambil satu helai rambut kapuk randu dan kapas. Meletakkan di atas
kaca objek kemudian meneteskan aquadest dan menutup menggunakan
deck glass. Jangan sampai terbentuk gelembung.
2. Membuat penampang melintang batang empulur ubi kayu, tangkai jarak
dan batang bayam tersebut setipis mungkin. Meletakkan di atas kaca objek
kemudian meneteskan aquadest dan menutup menggunakan deck glass.
3. Mengambil selembar daun hidrilla yang masih segar. Meletakkan di atas
kaca objek kemudian meneteskan aquadest dan menutup menggunakan
deck glass.
4. Mengambil selaput dari umbi lapis bawang merah menggunakan pinset
dan silet. Meletakkan di atas kaca objek kemudian meneteskan
aquadestdan menutup menggunakan deck glass.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

No. Sampel Gambar Keterangan

1 Kapuk 1. Jenis Sel : Sel


Randu mati
(Ceiba 2. Komponel sel :
pentandra) - Berbentuk
memanjang dan
benang putus-
Perb
putus
esaran 10x0,25
- Memiliki
dinding sel
- Berongga atau
lumen

2 Kapas 1. Jenis Sel : Sel


(Gossypium Mati
herbaceum) 2. Komponen Sel :
- Berbentuk lurus
dan memanjang
- Memiliki
Per
dinding sel
besaran 10x0,25
- Berongga atau
lumen
3 Empulur 1. Jenis Sel : Sel Mati
batang ubi
2. Komponen Sel:
kayu
(Manihot - Berbentuk segi
utilissima) enam
- Memiliki dinding
sel
Perbesaran 10x0,25

4 Daun 1. Jenis Sel : Sel


Hidrilla Hidup
(Hydrilla
2. Komponen sel:
verticillata)
- Berbentuk segi
empat
memanjang
Perbesaran 10x0,25 - Memiliki klorofil

5 Umbi 1. Jenis Sel : Sel


Batang Hidup
Kentang
- Komponen Sel :
(Solanum
memiliki
tuberosum)
protoplasma
- Memiliki lamela

Perbesaran 10x0,25

6 Umbi Lapis 1. Jenis Sel : Sel


Bawang Hidup
Merah 2. Komponen Sel :
(Allium - Berbentuk segi
cepa) lima
memanjang
Perbesaran 10x0,25 - Memiliki inti
sel

7 Tangkai 1. Jenis Sel : Sel


Tanaman Hidup
Jarak 2. Komponen Sel :
(Ricimus Memiliki jaringan
communis) pengangkut yang
beraturan.

Perbesaran 10x0,25

8 Batang 1. Jenis Sel : Sel


Bayam hidup
Berduri 2. Komponen Sel :
(Amaranthu Memiliki jaringan
s spinosus) pengangkut yang
tidak beraturan

Perbesaran 10x0,25

B. Pembahasan
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup
yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi, dan
kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu
sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan
ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolism, mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang dan
ciri hidup lainnya. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki
peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
Berikut uraian alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati adalah, mikroskop merupakan
alat utama yang digunakan untuk mengamati sampel, cutter yang berfungsi
untuk mengiris bahan, pipet tetes yang berfungsi untuk mengambil cairan
dalam skala kecil, deck glass berfungsi untuk menutup sampel agar tidak ada
gelembung udara, kaca preparat berfungsi untuk meletakkan sampel, dan
jarum berfungsi untuk menusuk umbi-umbi kentang, kapuk randu, kapas,
empulur batang ubi kayu, daun hidrilla, umbi batang kentang, umbi lapis
bawang merah, tangkai tanaman jarak, batang bayam berduri berfungsi
sebagai sampel pengamatan, aquadest berfungsi untuk membasahi sampel
pengamatan, serta tissue berfungsi untuk membersihkan jika pada saat
pengamatan ada cairan yang tertumpah.
Berikut uraian prosedur kerja dalam Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan
Sel Mati yaitu Langkah pertama, mengambil sehelai rambut kapuk randu dan
kapas. Kemudian diletakkan diatas gelas benda, dan diteteskan aquadest
sebanyak satu tetes lalu ditutup menggunakan gelas penutup. Diusahakan
agar tidak terbentuk gelembung. Langkah kedua, membuat penampang
melintang batang empulur ubi kayu, tangkai jarak dan batang bayam tersebut
setipis mungkin. Selanjutnya, diletakkan diatas gelas benda dan ditetesi
aquadest, lalu ditutup menggunakan gelas penutup. Langkah ketiga,
mengambil selembar daun hidrilla yang masih segar, dan diletakkan diatas
gelas benda, kemudian ditetesi aquadest sebanyak 1 tetes dan ditutup
menggunakan kaca penutup. Langkah keempat, mengambil selaput dari umbi
lapis bawang merah dengan menggunakan jarum preparat atau pinset.
Selanjutnya diletakkan diatas gelas benda dan ditutup menggunakan kaca
penutup. Langkah kelima, membelah umbi kentang, lalu menusuk-nusuk
menggunakan jarum preparat, potongan tersebut menghasilkan air dari
kentang, kemudian air tersebut dioleskan pada permukaan gelas benda, lalu
ditutupi dengan gelas penutup. Dan yang terakhir, mengamati semua bahan
atau preparat yang telah dibuat dibawah mikroskop, kemudian mengambil
gambar preparat sesuai yang dilihat dan melengkapi dengan keterangan yang
lengkap.
Pada sampel pertama kapuk randu. Pada serat kapuk seperti halnya sel
kapas berbentuk memanjang. Perbedaannya pada sel kapuk tidak terdapat
torsi. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Siti Rochmah (2015) bahwa sel mati
adalah sel yang tidak memiliki aktifitas sel dan tidak memiliki organel-
organel sel.
Pada sampel kedua kapas. Pada serat kapas, sel kapas berbentuk
memanjang seperti pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa
bagian, dan tidak memiliki organel-organel dalam selnya sehingga sel kapas
merupakan sel mati. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Siti Rochmah (2015)
bahwa sel mati adalah sel yang tidak memiliki aktifitas sel dan tidak memiliki
organel-organel sel.
Pada sampel ketiga empulur batang ubi kayu. Pada empulur batang ubi
kayu, sel penyusun empulur berbentuk segi enam dan memiliki ruang antar
sel yang besar. Sel tersebut bersifat mati karena berupa ruang kosong. Sel
empulur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati. Hal ini
dikuatkan oleh pendapat Siti Rochmah (2015), yang menyatakan bahwa sel
mati adalah sel yang tidak memiliki aktifitas sel dan tidak memiliki organel-
organel sel.
Pada sampel keempat daun hidrilla. Pada daun hidrilla, hidrilla adalah
tumbuhan spermatophyte yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk
adaptasi yang berbeda dengan spermatophyte darat. Dinding selnya tebal
untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel
hidrilla berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata.
Memiliki kloroplas dan klorofil yang terdapat di dalamnya. Hasil pengamatan
ini sesuai dengan literatur. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Renni Diastuti
(2014), bahwa sel yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu membran
sel atau membran plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.
Pada sampel kelima umbi kentang. Pada umbi kentang, yang diamati
adalah amilum, bukan selnya. Umbi kentang yang ditusuk-tusuk,
menyebabkan sel lisis, sehingga amilum keluar dan dapat diamati dibawah
mikroskop. Amilum terdiri atas bagian lamella (garis pertumbuhan) yang
pertumbuhannya berakhir pada suatu titik pertumbuhan yang disebut dengan
hilum/hillus. Hasil pengamatan ini sesuai dengan literatur. Hal ini dikuatkan
oleh pendapat Renni Diastuti (2014) bahwa sel yang hidup mempunyai
struktur yang sama yaitu membran sel atau membran plasma, inti sel,
sitoplasma dan organel sel.
Pada sampel keenam, umbi lapis bawang merah. Sel epidermis bawang
merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah
termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memiliki
cairan di dalamnya dan ada aktifitas yang terjadi di dalamnya seperti
pertukaran zat dalam sel. Sesuai dengan pendapat Renni Diastuti (2014)
bahwa sel yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu membran sel atau
membrane plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.
Pada sampel ketujuh tangkai tanaman jarak. Pada daun jarak, sel-sel
penyusun tangkai daun jarak berbentuk segi enam (heksagonal), kadang
ditemukan sel berbentuk segi lima. Di dalamnya terdapat Kristal ca oksalat
yang berbentuk bintang, yang menunjukkan bahwa sel tersebut adalah sel
hidp. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Renni Diastuti (2014), sel yang hidup
mempunyai struktur yang sama yaitu membrane sel atau membrane plasma,
inti sel, sitoplasma, dan organel sel.
Pada sampel kedelapan, batang bayam berduri. Pada batang bayam
berduri, terdapat jaringan pengangkut, dan juga batang bayam duri
mempunyai bercak-bercak. Bercak- bercak tersebut adalah amilum yang
terdapat di batang bayam duri. Hasil pengamatan sesuia dengan literatur
berdasarkan pendapat Renni Diastuti (2014) yang menyatakan bahwa sel
yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu membran sel atau
membrane plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan Praktikum Bentuk Serta Bagian Sel Hidup dan Sel
Mati yaitu:
1. Sel memiliki bentuk bermacam-macam, ada yang berbentuk bulat, oval,
lonjong, segi lima, segi enam, persegi banyak, pipih, tali, spiral, tidak
beraturan dan sebagainya. Sel terlihat seperti ruangan yang bersilikat. Sel
hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam proses
metabolisme pada makhluk hidup. Sedangkan sel mati adalah sel yang
sudah tidak memiliki peranan dalam proses kehidupan dan hanya berupa
dinding sel.
2. Bagian-bagian sel hidup yaitu membran sel, sitoplasma, organel-organel
sel dan inti sel. Bagian-bagian sel mati hanya berupa ruang kosong dan
dinding sel. Terdapat 5 sel hidup yaitu Daun Hydrilla (Hydrilla
verticillata), Umbi Batang Kentang (Solanum tuberosum), Umbi Lapis
Bawang Merah (Allium cepa), Tangkai Tanaman Jarak (Ricinus
communis), dan batang bayam berduri (Amaranthus spinosus). Serta
terdapat 3 sel mati yaitu Kapuk Randu (Ceiba pentandra), Kapas
(Gossypium herbaceum) dan Empulur Batang Ubi Kayu (Manihot
utilissima).
B. Saran
Adapun saran dalam praktikum Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan
Sel Mati adalah untuk praktikum kedepannya agar lebih baik lagi dari
praktikum sebelumnya, dan diharapkan para praktikan lebih memahami lagi
hal-hal dalam penggunaan mikroskop, diharapkan para praktikan lebih teliti
dalam melakukan penelitian, diharapkan para praktikan setelah melakukan
praktium dapat memahami tujuan dari praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Nirwana dkk 2014, Sitotoksisitas Resin Akrilik Hybrid Setelah Penambahan


Glass Fiber dengan Metode Berbeda, Jurnal Sel Biologi, Vol. 38, No. 2, ISSN
2303-1705 Hal. 11-13.
Purwoko, Tjahjadi 2014 Fisiologi Mikroba, Bumi Aksara, Jakarta.
Setiadi 2014. Budidaya Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Subandi 2014, Mikrobologi, Rosidakarya, Bandung.

Suradinata, 2014, ‘Macam-macam Sel yang terdapat pada Tumbuhan’, Jurnal


Sel, Vol. 3, No. 2, ISSN 1590-1930, pp. 44-45.
Sutrisno 2014, Biologi XI, Quadra, Jakarta.
Thenawijaya, Maggy, Dasar-Dasar Biokimia jilid 1, Erlangga, Jakarta.

LEMBAR ASISTENSI

NAMA : GITA ANASTASYA BANDOLA


STAMBUK : P 101 19 081
KELAS :C
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : PUTRI CENDANA
NO HARI/TANGGAL PERBAIKAN PARAF

Anda mungkin juga menyukai