Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap mahluk hidup memilki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusun


dari jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat di bedakan menjadi sel hidup dan sel
sudah tidak aktif lagi (sel mati). Perbedaan sel hidup dan sel mati terlihat pada
struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut. Beberapa ahli telah
mencoba menyelidiki tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel
diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah
melihat struktur sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar ornagisme (Regnum) juga
memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi untuk
hidup saling berkerja sama dalam organisasi yang sangat rapi (Saktiyono,
2015)

Di inggris, insiden kanker payudara pada wanitatelang meninggal sebesar


6% selama dekade terakhir pada tahun 1999-2001 dan tahun 2008-2010,
dengan perkiraan sekitar 550.000-570.000 orang hidup dengan kanker
payudara atau sesudah didiagnosis kanker payudara. Angka ini diperkiraka
menjadi tiga kali lipat pada tahun 2040 di Inggris karena populasi yang
bertambah tua dan meningkatnya usia harapan hidup. Berdasarkan data
Kementrian Kesehatan RI, penyakit kanker serviks dan kanker payudara
merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013,
yaitu kanker serviks sebesar 0,8% dan kanker payudara ssbesar 0,5% atau
61.682 jumlah kasus. Di Manado, belum ada angka pasti mengenai jumlah
kasusu kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mandapatkan profil
kanker payudara dalam ruang lingkup RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

1
Diharapkan angka ini dapat merupkan gambaran profil kanker payudara di
Sulawesi Utara karena rumah sakit tempat dilakukan penelitian merupakan
pusat rujukan medi (Haroen, 2016)

Berdasarkan beberapa hal yang melatarbelakangi praktikum Pengamatan


Sel Hidup dan Sel Mati yaitu untuk melihat bentuk serta bagian sel hidup dan
sel mati.

B. Tujuan

Adapun tujuan praktikum Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati
yaitu :

1. Untuk melihat dan mengamati beberapa macam bentuk sel.


2. Untuk melihat dan mengamati bagian-bagian sel hidup dan sel mati.

C. Manfaat

Adapun manfaat praktikum Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati
yaitu :

Untuk melihat dan mengatahui bantuk-bentuk sel hidup dan sel mati.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sel
1. Definisi sel

Sel adalah structural terkecil dan fungsional dari suatu mahluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolism, reproduksi, dari kegiatan
kehidupan lainnya yang menjunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu
sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukan ciri-ciri kehidupan
anatar lain melakukan aktifitas metebolisme, mampu beradaptasi dengan
perubahan linhkungannya, peka terhadap rangsangan, dan ciri hidup lainnya.
Suatu sel hidup harus memilki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian
dalam dinding sel. Protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma
yaitu terdiri atas membrane sel, inti sel, dan sitisplasma (terdiri dari organel-
organel hidup). Komponen non protplasma dapat pula disenut benda ergastik
(Subandi, 2014) .

2. Bagian-bagian sel

Menurut Saktiyono (2015) ada beberapa bagian-bagian sel sebagi berikut :

1) Membran Sel

Membran sel adalah permukaan luar setiap sel dibatasi oleh selaput halus
dan elastis. Membran sel ini ini sanagt penting dalam pengaturan isi sel,
karena semua bahan yang keluar masuk harus melalui membran ini.

2) Sitosplasma

Sitosplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat organel-


organel sel. Sebagian besar bahan sitoplasma adalah air. Di dalam sitoplasma
terlarut molekul-molekul kecil seperti garam,gula, asam amino, asam lemak,
nukleotida, vuitamin, dan gas-gas tertentu, serta ion dan sejumlah besar

3
protein. Sitoplasma juga berfungsi sebagai tempat pergerakan organel-organel
dalam aliran sitoplasma.

3) Nukleus

Nukleus merupakan organek terbesar dalam sel, terdapat di semua sel


eukariotik, kecuali sel-sel pembuluh floem dewasa dan sel darah merah
mamalia dewasa.

4) Mitokondria

Mitokondria adalah organel bermembran yang berfungsi sebagai tempat


penghasil energi. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak
mitokondrianya.

5) Ribosom

Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam
sel. Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yang menempel pada
membran retikulum endoplasma dan ada pula yang bebas di sitoplasma.
Ribosom berfungsi untuk tempat membuat (mensisntesis) protein.

6) Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang membentang dari


inti sel menuju ke sitoplasma. Ada dua tipe Retikulum endoplasma, Yaitu
Retikulum endoplasma kasar dan halus. Pada Membran retikulum endoplasma
kasar, terdapat ribosom. Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
Retikulum endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-
bahan yang dibbutuhkan oleh oragnel-organel sel.

7) Badan Golgi

Badan golgi berbentuk seperti kumpulan kantong yang bertumpuk-


tumpuk. Badan golgi berperan untuk memodifikasi bahan-bahan yang
dihasilkan oleh retikulum endoplasma dan menyalurkannya ke organel-

4
organel yang membutuhkan. selain itu badan golgi juga yang membentuk
dinding sel

8) Lisosom
Lisosom adalah struktur agak bulat dan dibatasi oleh membrane tunggal.
Lisosom mengandung berbagai macam enzim yang mampu melakukan
hidrolisis makromolekul-makromolekul, seperti polisakarida, lipid, fosfolipid,
asam nukleat, dan protein di dalam sel.
9) Periksisom
Periksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3-15um), dan
dibatasi oleh membrane tunggal. Peroksisiom dihasilkan oleh retikulum
endoplasma.
10) Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada sebagian besar sel
hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira 25 nm dan diameter luarnya
sekitar 15 nm.
11) Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdimeter 5-6 nm, terdiri atas
protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau
jaringan pada berbagai tempat dalam sel, misalnya terbentuknya mikrofilamen
yang memisahkan kedua sel anak yang akan membelah. Selain itu,
mikrofilamen berperan dalam gerakan atau aliaran sitoplasma. Mikrofilamen
juaga merupakan ciri-ciri yang oenting dalam sel yang berubah-ubah.

3. Bentuk-bentuk sel

Sel beraneka ragam, Baik bentuk dan ukurannya. Bentuk sel dapat
berbentuk bulat, bulat panjang, memanjang berbentuk segi lima, segi enam,
persegi banyak, pipih atau berbulu. Pada sel hewan bentuknya tidak tetap
karena tidak memiliki dinding sel, sehingga membrane sel dapat bergerak
dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karena meiliki dinding sel.
Sehingga gerakan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil),

5
bulat (coccus), oval dan spiral. Sel berbentuk pipih contohnya sel epitel,
berbentuk tabung contohnya sel penyangga pada daun , berbentuk bulat
contoohnya sel basil dan berbentuk oval spiral (Supriyono, 2010)

Pada umumnya sel berukuran sangat kecil atau mikroskopok. Skla


pengukurannya menggunakan um (mikro meter = micron). Suatu mikro (1um)
sama dengan sepeerseribu mm. Berdasarkan contoh sel bakteri berukuran 4-10
um, sel protozoa dapat filihat pada mata biasa artinya tak perlu menggunakan
mikroskop, misalnya sel serabut kapas yang panjangnya dapat mencapai 15
cm (Subandi, 2014)

B. Sel Hidup
1. Definisi Sel Hidup

Sel Hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam
metabolism kehidupan dari mahluk hidup, hal itu ditandai dengan adanya
bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolism yang
berupa bahan ergastik (Umar,2014)

2. Komponen dan Fungsi Sel Hidup

Menurut Saktiyono (2015) ada beberapa bagian-bagian sel sebagi berikut :

1) Membran Sel

Membran sel adalah permukaan luar setiap sel dibatasi oleh selaput halus
dan elastis. Membran sel ini ini sanagt penting dalam pengaturan isi sel,
karena semua bahan yang keluar masuk harus melalui membran ini.

2) Sitosplasma

Sitosplasma merupakan material yang di dalamnya terdapat organel-


organel sel. Sebagian besar bahan sitoplasma adalah air. Di dalam sitoplasma
terlarut molekul-molekul kecil seperti garam,gula, asam amino, asam lemak,
nukleotida, vuitamin, dan gas-gas tertentu, serta ion dan sejumlah besar

6
protein. Sitoplasma juga berfungsi sebagai tempat pergerakan organel-organel
dalam aliran sitoplasma.

3) Nukleus

Nukleus merupakan organek terbesar dalam sel, terdapat di semua sel


eukariotik, kecuali sel-sel pembuluh floem dewasa dan sel darah merah
mamalia dewasa.

4) Mitokondria
Mitokondria adalah organel bermembran yang berfungsi sebagai tempat
penghasil energi. Semakin aktif suatu sel maka semakin banyak
mitokondrianya.
5) Ribosom

Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam
sel. Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom ada yang menempel pada
membran retikulum endoplasma dan ada pula yang bebas di sitoplasma.
Ribosom berfungsi untuk tempat membuat (mensisntesis) protein.

6) Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupkan saluran berliku yang membentang dari
inti sel menuju ke sitoplasma. Ada dua tipe Retikulum endoplasma, Yaitu
Retikulum endoplasma kasar dan halus. Pada Membran retikulum endoplasma
kasar, terdapat ribosom. Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
Retikulum endplasma berfungsi untuk membuat dan menyalurkan bahan-
bahan yang dibbutuhkan oleh oragnel-organel sel.
7) Badan Golgi
Badan golgi berbentuk seperti kumpulan kantong yang bertumpuk-
tumpuk. Badan golgi berperan untuk memodifikasi bahan-bahan yang
dihasilkan oleh retikulum endoplasma dan menyalurkannya ke organel-
organel yang membutuhkan. selain itu badan golgi juga yang membentuk

7
dinding sel, Badan golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein,
dan lendir maka disebut organel sekresi.
8) Lisosom
Lisosom adalah struktur agak bulat dan dibatasi oleh membrane tunggal.
Lisosom mengandung berbagai macam enzim yang mampu melakukan
hidrolisis makromolekul-makromolekul, seperti polisakarida, lipid, fosfolipid,
asam nukleat, dan protein di dalam sel. Mitokondria berfungsi sebagai
penghasil energi sehingga di beri julukan “ The Power House”.
9) Periksisom
Periksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3-15um), dan
dibatasi oleh membrane tunggal. Peroksisiom dihasilkan oleh retikulum
endoplasma.
10) Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah silinder protein yang terdapat pada sebagian besar sel
hewan dan tumbuhan. Diameter luarnya kira-kira 25 nm dan diameter luarnya
sekitar 15 nm. mikrotubul berguna sebagai temoat saluran bagi arus zat
sitoplasma di dalam sel dan merupakan komponen stuktural yang penting dari
silia dan juga flagela.
11) Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdimeter 5-6 nm, terdiri atas
protein yang disebut aktin. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau
jaringan pada berbagai tempat dalam sel, misalnya terbentuknya mikrofilamen
yang memisahkan kedua sel anak yang akan membelah. Selain itu,
mikrofilamen berperan dalam gerakan atau aliaran sitoplasma. Mikrofilamen
juaga merupakan ciri-ciri yang oenting dalam sel yang berubah-ubah.
3. Contoh Sel Hidup
Adapun contoh Sel Hidup yaitu :
a. Tangkai tanaman jarak
b. Daun hidrilia
c. Batang bayam berduri
d. Umbi lapis bawang merah

8
e. Umbi kentang

4. Sel Mati
1. Definisi Sel mati
Sel Mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses
keberlangsungan kehidupan dan hanya beruopa dinding sel juga sel mati
adalah sel yang tidak memiliki protoplas atau hanya memiliki sisa protoplas,
udara, air. (Campbell,2014)
2. Komponen-komponen sel mati
Padas sel mai tidak dijumpai adanya organel-organel, didalam sel hanya
berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan berbagai factor, misalnya factor genetic maupun
factor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah
sel mati karena factor genetic, maksufnya sel tersebut mati karena telah
mencapai umur yang memang te;ah ditemukan secara genetic. Struktur sel
mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya
telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel
lainnya. (Gul, 2016)
Sel tumbuhan muda pertama-tama mensekresi dinding yang relative tipis
dan lentur disebut dinding sel primer. Di antara dinding-dinding orimer sel-sel
yang berdekatan terdapat lamella tengah, lapisan tipis yang banyak
mengandung polisakarida lengket yang disebut paktin. Apabila selnya teloah
dewasa dan berhenti tubuh, Sel ini memperkuat dindingnya. Sebagian sel
tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan mensekresi sebstansi pengeras ke
dalam dinding primernya. Sel kain menambahkan dinding sel sekunder ini,
seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlainan, Memiliki matriks
kuat dan tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan
(Campbell, 2014)
Fungsi Sel Mati, Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara
bagian yang lain kosong. Fungsi sel mati tumbuhan adalah sebagai penyokong

9
pada tumbuhan verupa sel-sel yang telah mati. contohnya sklerenkim pada
tumbuhan tua (Subandi, 2014)
3. Contoh Sel Mati
Adapun contoh sel mati yaitu :
a. Serat kapok
b. Kapas
c. Empulur ubi kayu
d. Sel kulit mati
e. Gabus

10
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum Pengenalan Mikroskop,


Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan yaitu:

Hari/Tanggal: Sabtu, 16 November 2019

Pukul: 08.00-selesai

Tempat: Laboratorium Terpadu

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan praktikum Pengenalan Mikroskop, Membuat


Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan yaitu:

1. Alat :

a. Pipet Tetes

b. Cutter

c. Cawan petri

d. Mikroskop

f. Kaca Preparat

2. Bahan :

a. Kapuk Randu (Ceiba Pentandra)

b. Kapas (Gossypium Herbaceum)

c. Empulur batang ubi kayu (Manihot Utilissima)

d. Daun Hidrilia (Hydrilla Verticillata)

11
e. Umbi batang kentang (Solanum Tuberosum)

f. Umbi lapis bawang merah (Allium Cepa)

g.Tangkai tanaman jarak (Ricinus Communis)

h. Batang bayam berduri (Amaranthus Spinosus)

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedir kerja praktikum Pengamatan Bentuk Sel Hidup


dan Sel Mati yaitu :

1. Ambil satu helai rambut kapuk randu dan kapas. Letakkan diatas
gelas benda, tetesakan aquadest sebanyak satu tetes lulu ditutup
menggunakan gelas penutup. Jangan sampai terbentuk gelembung.
2. Buatlah penampang melintang batang empulur ubi kayu, tangkai
jarak dan batang kayu tersebut setipis mungkin. Selanjutnya
letakkan diatas gelas benda dan tetesi aquadest, Lalu tutup
menggunkan penutup.
3. Ambil selaput daun hidrilia yang masih segar, Letakkan diatas
gelas benda, kemudian teteskan aquadest sebnayak 1 tetes dan
menutup menggunakan kaca penutup.
4. Ambil selaput dari umbi bawang merah dengan menggunakan
jarum preparat atau pinset. Selanjutnya letakkan di atas gelas benda
dan tutup menggunakan kaca penutup.
5. Belah umbi kentang, lalu tusuk-tusuk menggunakan jarum
preparat, air tetesan tersebut dioleskan pada permukaan gelas
benda, lalu ditutup menggunakan kaca penutup.
6. Amati dibawah miksrokop semua bahan yang telah di baut.
kemudian gembarlah preparat sesuai yang anda lihat dan lengkapi
dengan keterangan yang lengkap.

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

13
B. Pembahasan

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu mahluk hiduop
yang secara independen mampu melakukan metabolism, Reproduksi dan
kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu
sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menujukkan
ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolism, mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, dan ciri hidup lainnya.

Alat dan bahan yang digunkan saat melakukan percobaan yaitu


mikroskop yang berfungsi untuk melihat benda-benda atau mikroorganisme
keciln yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Silet bergungsi untuk
memotong dan menipiskan objek yang akan diamati. Object glass. Pipet
tetes berfungsi sebagai alat untuk mengambil larutran dalam skala kecil, dan
aquadest berfungsi untuk melekatkan obek pada kaca. Tissue berfumgsi
untuk membersihkan alat yang akan digunakan oleh praktikum. Jarum
berfungsi untuk menusuk-nusuk bahan yang diperlukan sebagai objek.
Kapuk randu, kapas, empulur umbi kayu, daun hidrilia, umbi batang
kentang, umbi lapis bawang merah, tangkai tanaman jarak dan bayam
berduri berfungsi sebagai bahan atau objek yang akan diamati pada
miksroskop.

Pada percobaan kali ini, pertama-tama kami mengambil kapuk randu dan
kapas, Lalu diletakkan di atas object glass dengan mentettesi satu atau dua
tetes aquadest, dan menutup dngan deck glass agar tidak terjadi gelembung
udara. Proses kedua membuat penampang melintang pada empulur ubi kayu,
tangkai tanaman jarak, dan batang bayam dengan setutups mungkin.
Selanjutnya meletakkkan diatas deck glass .Proses ketiga mengambil
selembar daun hidrilia yang masih segar, lalu meletakkan di atas object
glass, lalu di tetesi dengan aquadest. Proses keempat mengambil selaput
dalam umbi lapis bawang merah dengan menggunakan jarum preparat atau
pinset. Kemudian, meletakkan di dalam gelas benda dan menetesi dengan

14
aquadest satu atau dua tetes. Prose kelima membelah umbi kentang dan
menusuk-nusuk dengan jarum preparat, air tetesan dioleskan pada object
glass lalu mentesi dengan aquadest. Setelah membuat semua preparat amati
preparat yang telah dibuat di bawah mikroskop dan foto gambar yang ada di
mikroskop.

Pada sampel pertama kapuk randu. Pada sarat kapuk randu seperti
halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya pada sel kapuk tidak
terdapat torsi. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Siti Rocmah (2015) bahwa
sel mati adalah sel yang tidak memiliki sktivitas sel dan tidak memiliki
organel-organel sel.

Pada sampel kedua kapas. Pada serat kapas, sel kapas berbentuk
memanjang seperti pita, Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di beberapa
bagian, dan tidak memiliki organel-organel daalam selnya sehingga sel
kapas merupakan sel mati. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Siti Rocmah
(2015)

Bahwa sel mati adalah sel yang tidak memiliki aktivitas sel dan tidak
memiliki organel-organel sel.

Pada sampel ketiga empulur batang umbi kayu. Pada empulur ubi kayu,
sel penyusun empulur berbentuk segi enam dan memiliki ruang anatr sel
yang besar. Sel tersebut bersifat mati karena berupa ruang kosong. Sel
emoulur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati. Hal ini
dilakukan oleh pendpat Siti Rocmah (2015), yang menyatakan bahwa sel
nanti adalah sel yang tidak memiliki aktivitas sel dan tidak memiliki
organel-organel sel.

Pada sampel keempat daun hydrilla, hydrilla adalah tumbauhan


spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang
berbeda degan spermatophyte darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah
osomosis air yang dapat meyebabkab lisisnya sel. Sel hydrilla berbentuk

15
persegi empat beraturan tersusun seperti batu bata. Memiliki kroloplas dan
klorofil yang terdapat di dalamnya. Hasil pengamatan ini sesuai dengan
literature. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Renni Diastuti (2014), bahwa sel
yang hidup mempunyai struktur yang sama yaitu membrane sel atau
membrane plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.

Pada sampel kelima umbi batang kentang. Pada umbi kentang yang
diamati adalah amilum, bukan selnya. Umbi kentang yang ditusuk-tusuk,
menyebabkan sel lisi, sehigga amilum keluar dan dapat diamati di bawah
mikroskop. Amilum terdiri atas bagian lamelia (garis pertumbuhan) yang
pertumbuhannya berakhir pada suatu titik pertumbuaha disebut dengan
Hilum /hilus. Hasil pengamatan ini sesuai dengan literature. Hal ini
dikuatkan oleh pendapat Renni Diastuti (2014), sel yang hidup mempunyai
struktur yang sama yaitu membran sel atau membrane plasma, inti sel ,
sitosplasma dan organel sel.

Pada sampel ketujuh tangkai tanaman jarak. Pada daun jarak, Sel-sel
penyusun tangkai daun jarak berbentuk segi enam (heksagonal), kadang
ditemukan sel berbentuk segi lima. Di dalamnya terdapat Kristal ca oksalat
yang berbentuk bintang, yang menunjukan bahwa sel tersebut adalah sel
hidup. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Renni Diastuti (2014), Sel yang
hidup mempunyai struktur yang sama yaitu membrane sel atau membrane
plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.

Pada sampel kedelapan batang bayam berduri. Pada batang bayam


berduri, teradapat jaringan pengakut. Dan juga batang bayam berduri
mempunyai bercak-bercak, bercak-bercak tersebut adalah amilum yang
terdapat di batang bayam duri. Hasil pengamatan sesuai dengan literarture
berdasarkan pendapat Renni Diastuti (2014) yang menyatakan bahwa sel
yang hidup mempunyai strktur yang sama yaitu membrane sel atau
membran plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel.

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum Pengamatan


Bentuk Sel Hidup dan Sel Mati yaitu :

Sel adalah structural terkecil dan fungsional dari suatu mahluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolism dan kegiatan kehidupan
anatara lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Bagian-
bagian sel hidup yaitu membrane sel, sitoplasma, organel-organel sel dan inti
sel. Bagian-bagian sel mati hanya betupa ruang kosong dan dinding sel. Sel
hidup antara lain pada tangkai tanaman jarak, umbi bawang merah, daun
hydrilla, batang bayam berduri dan kentang sedangkan sel mati terdapat pada
serat kapuk randu, kapas, dan empulur umbi kayu.

B. Saran

Adapun saran dalam praktikum Pengamatan Bentuk Sel Hidup dan Sel
Mati yaitu agar sedikit berhati-hati menempatkan alat-alat untuk
praktikumagar tidak terjadi hal-hal yag tidak dinginkan dan juga kelompok
yang akan praktikum melengkapi bahan yang akan di ujikan

17
DAFTAR PUSTAKA

Campbell 2014, Biologi, Erlangga, Jakarta.

Handyani, Sri 2015, ‘Perbedaan Sel Mati dan Sel Hidup, Jurnal-Biologi Sel’. Vol,
19, No. 1, ISSN 5647-1233, PP 3-26.

Haroen, 2016, ‘Profil kanker payudara di RSUD Prof, Dr. D. Kandou Manado
tahun 2014-2015 ‘Jurnal e-Clinic, Vol, 4, No, 1. ISSN 2432-1642, PP302-307.

Saktiyono 2015, IPA Biologi, Erlangga, Bandung.

Subandi 2014, Sel-sel pada Organisme Multiseluler, Erlamgga, Bandung

Umar 2015, Kesimpulan Mateti Sel, Grafindo Persada, Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai