Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERTEMUAN II

DINDING SEL DAN MEMBRAN SEL


Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Molekuler dan
Bioteknologi

Dosen Pengampu Mata Kuliah: DR.AGR. ASEP GINANJAR ARIP, M.SI.

Disusun Oleh:

Lilis Karlina
20211310006
2021

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS KUNINGAN
A. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

1. Perbedaan komponen ekstraselular dan hubungan antarsel membantu aktivitas


selular.
a. Permukaan sel
Di sekeliling membrane plasma sel tumbuhan terdapat dinding sel yang terbuat
dari serat selulosa, yang merupakan rantai Panjang polisakarida. Dinding ini
melindungi sel, mempertahankan bentuk sel dan mencegal sel menyerap terlalu
banyak air. Sel tumbuhan terhubung satu sama lain melalui saluran-saluran yang
menembus dinding sel dan menggabungkan sitoplasma setiap sel dengan sitoplasma
tetangganya. Saluran-saluran ini memungkinkan air dan molekul -molekul kecil
lainnya bergerak dari sel ke sel, sehingga aktivitas suatu jaringan pun terintegrasi.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel , namun sebagian besar sel mensekresikan
selubung lengket yang disebut matriks ekstraselular. Serat yang terbuat dari protein
kolagen menyatukan sel-sel dalam jaringan dan dapat pula memiliki fungsi sebagai
pelindung dan penyokong. Selain itu permukaan sebagian besar sel hewan memiliki
sambungan sel, struktur yang menghubungkan sel-sel menjadi jaringan sehingga bisa
berfungsi secara terkoordinasi.
b. Dinding sel
Perbedaan antara sel tumbuhan degan sel hewan yaitu dindng sel , sel tumbuhan
memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dinding sel
adalah struktu estraselular sel tumbuhan yang membedakan sel tersebut dengan
hewan. Pada tingkat tumbuhan utuh , dinding kuat milik sel-sel terspesialisasi akan
menahan tumbuhan tetap tegak melawan gravitasi. Sel tumbuhan muda pertama-tama
menyekresikan dinding yang relative tipis dan fleksibel , di sebut dinding sel primer
(primary cell wal). Pada sel-sel yang aktif tumbuh, fibril selulosa terorientasi tegak
lurus terhadap arah ekspansi sel.
Di antara dinding primer sel-sel yang bersebelahan, terdapat lamela tengah
(middle lamella), lapisan tipis yang kaya akan polisakarida lengket disebut pektin.
Lamela tengah melekatkan sel-sel yang bersebelahan . Ketika sel menjadi dewasa dan
berhenti bertumbuh, pektin akan memperkuat sel. Beberapa sel tumbuhan melakukan
melakukan hal ini hanya dengan menyekresikan zat-zat pengeras kedalam dinding
primer. Sel-sel ini menambahkan dinding sel sekunder (secondary cell wall)
diantara membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder, seringkali dideposit
dalam beberapa lembar lapisan, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang
memberikan perlindungan dan sokongan pada sel. Kayu misalnya terutama terutama
terdiri dari dingding sekunder. Dinding sel tumbuhan umumnya berlubang-lubang
akibat saluran di antara sel-sel yang bersebelahan, yang disebut plasmodesmata .
Gambar 1.1 Dinding sel tumbuhan . Gambar ini enunjukan beberapa sel, masing-masing dengan
satu vakuola besar, satu nukleus, dan beberapa kloroplas serta mitokondria. Mikrograf elektrn
transmisi(TEM) ini menunjukan dinding sel tempat dua buah sel tersambung. Partisi berlais-lapis
antara sel-sel tumbuhan terdiri dinding-dinding bersambungan yang diekskresikan secara individu oleh
sel.

c. Matriks Ekstra selular (MES) pada Sel hewan


Walaupun tidak memiliki dinding seperti sel tumbuhan, sel hewan memilki
matriks ekstraselular (MES atau extracellular matrix)

Gambar 1.2 Matriks ekstraselular (MES) sel hewan. Komposisi molekular dan
struktur MES bervariasi dari satu tipe sel ke tipe sel lainnya. Terdapat contoh 3 tipe
glikoprotein yang berbeda : peptidoglikan, kolagen dan fibronektin.
Bahan penyusun utama MES adalah glikoprotein yang disekresikan oleh sel.
Glikoprotein yang paling melimpah dalam MES sebagian besar sel hewan adalah
kolagen (collagen) yang membentuk serat-serat kuat di luar sel . Faktanya
sekitar 40 % dari total protein dalam tubuh manusia merupakan kolagen. Serat
kolagen tertanam dalam jejaring yang merupakan jalinan proteoglikan.
Beberapa sel dilekatkan ke MES oleh glikoprotein MES yang lain , misalnya
Fibronektin. Fibronektin dan protein-protein MES lain berikatan dengan protein
reseptor permukaan sel yang disebut integrin yang tertanam dalam membrane
plasma. Integrin berada disepanjang membran, dan sisinya yang menghadap
sitoplasma berikatan dengan protein-protein terkait yang melekat ke mikrofilamen
sitoskeleton. Nama integrin didasari kata integrasi, integrin berada pada posisi
untuk meneruskan sinyal antara MES dan sitoskeleton, sehingga akan
menintegrasikan perubahan-perubahan yang terjadi di luar dan di dalam sel.
Dengan cara berkomunikasi dengan sel melalui integrin , MES dapat meregulasi
perilaku sel . Misalnya beberapa sel dalam embrio yang sedang berkembang akan
bermigrasi sepanjang jalur-jalur spesifik dengan cara mencocokan oriebtasi
mikrofilamennya dengan arah serat dalam matriks ekstraselular disekeliling sel
dapat mempengaruhi aktivitas gen dalam nukleus.
Informasi mengenai MES mungkin mencapai nukleus melalui kombinasi
jalur persinyalan mekanis melibatkan fibronectin, integrin, dan mikrofilamen.
Perubahan sitoskeleton mungkin kemudian memicu jalur-jalur persinyalan
kimiawi di dalam sel, menyebabkan perubahan pada protein yang sedang dibuat
oleh sel sehingga mengubah fungsi sel.
Degan Cara ini , matruks ekstraselular suatu jaringan tertentu dapat membantu
mengkoordinasi perilaku semua sel dalam jaringan tersebut. Hubungan langsung
antara sel-sel juga berfungsi dalam koordinasi.

Perbedaan Sel umbuhan dan sel hewan

 Ukuran
Sel tumbuhan memiliki ukuran yang lebih besar dari sel hewan. Dilansir dari
Microbe Notes, ukuran sel tumbuhan berkisar 10 um hingga 100 um,
sedangkan sel hewan memiliki ukuran sel berkisar 10um hingga 30 um.
 Keberadaan dinding sel
Sel tumbuhan memiliki dinding sel terdiri dari membran sel dan juga selulosa
yang bersifat kaku, sehingga sel tumbuhan memiliki bentuk yang kaku seperti
kubus atau persegi panjang dan cenderung tidak berubah. Sedangkan sel
hewan tidak memiliki dinding sel, namun hanya memiliki membran sel. Tidak
seperti dinding sel yang keras dan kaku, membran sel memiliki sifat yang tipis
dan elastis. Sehingga sel hewan cenderung berbentuk bulat hingga tak
beraturan, mengikuti isi organel di dalamnya.
 Keberadaan Lisosom
Sel hewan memiliki lisosom yang mengandung enzim pencernaan untuk
memecah makromolekul makanan dan juga enzim hidrolitik yang membunuh
bakteri dalam tubuh hewan. Sedangkan sel tumbuhan seringkali tidak
memiliki lisosom, hal ini dikarenakan pemecahan degradasi molekulnya
sudah ditangani oleh badan golgi.
 Keberadaan kloroplas
Baik sel tumbuhan maupun sel hewan, keduanya memiliki mitokondria namun
hanya sel tumbuhan saja yang memiliki kloroplas.
 Keberadaan plastida
Sel hewan tidak memiliki plastida, sedangkan sel tumbuhan memiliki plastid.
Plastida pada sel hewan berfungsi membantu fotosintesis dan memberikan
warna (pigmen) pada tumbuhan
 Keberadaan Sentriol
Sel hewan tidak memiliki plastida, sedangkan sel tumbuhan memiliki plastid.
Plastida pada sel hewan berfungsi membantu fotosintesis dan memberikan
warna (pigmen) pada tumbuhan
 Keberadaan silia
Silia merupakan organel yang bertanggung jawab terhadap pergerakan sel. Sel
hewan memiliki silia karena terjadi banyak pergerakan di dalam tubuhnya.
Namun sel tumbuhan cenderung stabil dan tidak bergerak, sehingga tidak
ditemukan silia sebagai organelnya.
 Keberadaan Plasmodesmata
Sel hewan tidak memiliki plasmodemata, sedangkan sel tumbuhan
memilikinya. Fungsi plasmodemata dalam sel tumbuhan adalah jembatan
hidup yang menghubungkan sitoplasma sel tumbuhan dan memungkinkan
komunikasi antarsel.

Gambar Plasmodesmata antara sel-sel tumbuhan.


Sitoplasma dari satu sel tumbuhan tersambung dengan sitoplasma sel tetangga melalui
plasmodesma.
B. Analisis Perbedaan antara dinding sel tumbuhan dan dinding sel bakteri.
1. Dinding sel tumbuhan
Dinding sel tumbuhan tersusun atas selulosa, hemiselulosa, pektin (yang
merupakan karbohidrat), dan lignin. Pada beberapa tumbuhan juga terdapat suberin
atau kutin. Dinding sel tumbuhan akan melindungi sel dan menjaga sel agar tidak
pecah bila tumbuhan berada dalam kondisi lembab. Sel tumbuhan juga yang membuat
struktur kayu tumbuhan keras dan bisa digunakan sebagai bahan keperluan sehari-
hari.

Gambar 1.3 Dinding sel tumbuhan


Pektin adalah bahan yang terdapat pada lamela tengah dan dinding sel primer
tumbuhan. Lamela tengah adalah bagian yang membatasi dinding sel satu dan dinding
sel di sebelahnya. Lamela tengah akan meluruh pada daun tumbuhan yang telah tua
dan buah yang sudah masak sehingga akan membuat rontok daun dan buah.Lignin,
suberin, dan kutin adalah bahan yang memberikan kekuatan tambahan sehingga
struktur dinding sel menjadi kokoh. Bahan ini terdapat pada dinding sel yang telah
dewasa, yang sudah tidak tumbuh lagi.
Selulosa dan Hemiselulosa terdapat perbedaan dari strukturnya.
a. Selulosa
Terdapat ikatan 1,4 dan tidak begitu bercabang, lurus dan linear.
Menurut Harsini serta Susilowati (2010), sifat serat selulosa diantaranya yaitu:
 Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi.
 Dapat membentuk jaringan.
 Tidak mudah larut dalam air, alkali serta pelarut organik.
 Relatif tidak berwarna.
 Mempunyai kemampuan mengikat yang lebih kuat

b. Hemiselulosa
Struktur hemiselulosa memiliki rantai glukosa yang sangat Panjang, mikrofibril
dilapisi dengan hemiselulosa berserat, Ikatan hidrogen dengan selulosa.
c. Pektin
Bersipat hidrofilik artinya bisa menahan air mengandung kurang lebih 65 % air,
sebagai penyusun middle lamella dan tempat komunikasi antara sel dengan sel
yang lainnya. Fungsi pektin yaitu melekatkan anta sel dengan sel
d. Protein
Didalam dinding sel tersusun dari 10 % berat kering protein
e. Kutin, suberin dan wax
Kutin,suberin dan wax merupakan bagian lipid dan bagian terluar dari dinding sel
yang tahan air, pengahalang secara mekanik.
f. Middle lamela
Middle lamella berfungsi mengabungkan sel dengan sel yang lainnya.
g. Secondary wall

Gambar 1.4 Secondary wall


Memiliki struktur yang luar biasa sehingga menjadikan tumbuhan menjadi kuat,
bisa dijadikan bahan bangunan yang kuat. Secobdary dari badan golgi akan
disekresikan dan ditumpuk menjadi dinding sel semakin tua semakin kuat.

2. Dinding sel bakteri


Dinding sel pada eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida
yang berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga berfungsi
sebagai lapisan pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel bakteri.
Komponen utama dari dinding sel bakteri adlah peptidoglikan atau disebut juga
dengan murein. Peptidoglikan merupakan suatu polimer yang berukuran besar yang
dihubungkan dengan ikatan kovalen. Pada polimer peptidoglikan molekul N-
acetylglucosamine bergantian dengan molekul N-acetylmuramic acid yang saling
berpaut silang membentuk glycan tetrapeptide (Gambar 1.5). glycan tetrapeptide ini
melalui tetrapeptida, empat asam amino. Sebagian besar bakteri gram positif memiliki
asam amino ketiga berupa lisin sedangkan sebagian besar bakteri negatif
berupa asam diaminophimelat.

Gambar 1.5 Struktur peptidoglikan yang setiap unit mengalami repetisi


membentuk glycan tetrapeptide.

Pada dinding sel bakteri gram positif memiliki molekul tambahan berupa asam
teikoat yang terdiri atas gliserol, fosfat, dan ribitol gula alkohol dalam bentuk polimer
dengan panjang 30 unit. Polimer-polimer tersebut terkadang memanjang sampai
keluar dari dinding sel dan kapsul (Gambar 1.6). Pada bakteri gram positif  memiliki
lapisan peptidoglikan yang relatif tebal dengan ukuran 20-80 nm. Lapisan
peptidoglikan tersebut menempel pada permukaan luar membran sel. Bakteri jenis ini
tidak memiliki membran luar maupun ruang periplasmik. Sehingga dengan
menggunakan pewarnaan gram (Hans Christian Gram), maka bakteri ini akan nampak
berwarna ungu.
Gambar 1.6  (a) struktut asam teikoat; (b) ilustrasi dinding sel bakteri gram positif

Adapun pada bakteri gram negatif memiliki struktur yang lebih kompleks
dibandingkan dengan bakteri gram positif. Komposisi peptidoglikan sekitar 10-20%
dan sisanya berupa polisakarida, protein, dan lipid. Dinding sel terdiri atas membran
luar yang menyusun permukaan luar dinding dan berbatasan dengan ruang
periplasmik yang sangat sempit (Gambar 1.7). Pada pewarnaan gram, bakteri ini tidak
bisa mempertahankan warna kristal violet pada tahap dekolorisasi. Hal ini
dikarenakan dinding selnya sangat tipis dan jumlah lipoprotein serta lipopolisakarida
banyak pada dinding sel.
Gambar 1.7 Diagram dinding sel bakteri gram negatif.
Gambar 1.8 Perbedaan gram positif dan gram negatif.

C. Persamaan Fungsi Mitokondria dan Kloroplas

1. Mitokondria dan Kloroplas mengubah bentuk energi


Organisme mengubah bentuk energi yang diperolehnyadari lingkungan. Dalam
sel eukariot, mitokondria dan kloroplas merupakan organel yang mengubah energi
menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk kerja oleh sel. Mitokondria merupakan
tempat respirasi selular, proses metabolik yang menghasilkan ATP dengan cara
mengambil energi dari gula, lemak dan bahan bakar lain dengan menggunakan
bantuan oksigen. Kloroplas, ditemukan pada tumbuhan dan alga, adalah tempat
fotosintesis. Organel tersebut mengubah energi surya menjadi energi kimia dengan
cara menyerap dan menggunakan cahaya matahari untuk menggerakan sintesis
senyawa-senyawa organik seperti gula dari karbon dioksida dan air. Walaupun
diselubungi oleh membran, mitokondria dan kloroplas bukan merupakan bagian dari
sistem endomembrane. Berlawanan dari organel sistem endomembran , mitokondria
memiliki dua membran yang memisahkan ruang terdalamnya dari sitosol, sedangkan
kloroplas umumnya memiliki tiga membran.
Adapun persamaan fungsi Mitokondria dan Kloroplas :
 Protein membran pada mitokondria dan kloroplas bukan dibuat oleh ribosom yang
terikat ke RE, melainkan dibuat oleh ribosom bebas dalam sitosol dan ribosom
yang terkandung dalam orgnel-organel ini sendiri. Organel-organel ini juga
mengandung sejumlah kecil DNA. DNA inilah yang memprogram sintesis protein
yang di buat di ribosom organel. (Protein yang di impor dari sitosol . Mitokondria
dan kloroplas adalah organel semiotonom yang tumbuh dan bereproduksi di
dalam sel. Yang paling jelas kesamaan antara mitokondria dan kloroplas adalah
bahwa mereka terlibat dalam memicu sel karena keduanya memproduksi dan
menyimpan beberapa bentuk energi. Kesamaan lain adalah bahwa keduanya
mitokondria dan kloroplas mengandung beberapa jumlah DNA (meskipun
sebagian DNA ditemukan dalam inti sel).
 Sistem membran internal menunjukkan adanya struktur yang serupa dengan
mitokondria yang berisi faktor penggandeng/ “carrier” dengan ATPase.
 Keduanya berlangsung peritiwa kemiosmosis.
 Seperti membran luar pada mitokondria, membran luar kloroplas juga
mengandung porin yang menyebabkan membran ini permeable terhadap molekul
dengan ukuran 10.000 dalton. Dilihat dari permeabilitasnya fungsi dari membran
luar kloroplas dan mitokondria mempunyai persamaan.
 Seperti mitokondria  kloroplas mengandung molekul DNA sirkuler dan ribosom
dan juga memiliki genom sendiri.
 Seperti halnya mitokondria, kloroplas juga terbentuk melalui endosymbiosis.

Anda mungkin juga menyukai