Anda di halaman 1dari 67

Tatap Muka 6 :

Keanekaragaman Hayati
sebagai Indikator Kestabilan
Ekosistem

Dr. Ir. Sofyan Hasanuddin Nur, M.S.


Deskripsi Materi Kuliah

Dalam materi kuliah ini disampaikan pengertian


keanekaragaman hayati, permasalahan dan pengelolaannya.

Capaian Pembelajaran
Dengan penyampaian materi kuliah ini diharapkan mahasiswa
memahami keanekaragaman secara komprehensif baik
pengertian, masalah, pengelolaan dan pengembangannya
secara berkelanjutan
Keanekaragaman Hayati

Definisi:
Keanekaragaman makhluk hidup dan
kehidupan dengan berbagai variasi
gen, bentuk, fisiologis, perilaku, hingga
variasi interaksi diantara makhluk
dengan makhluk hidup lainnya dan
dengan lingkungannya yang
membentuk berbagai ekosistem dan
landscape.

4
Komponen
Keanekaragaman Hayati
Genetic diversity in a vole population

Keanekaragaman hayati
terdiri dari 3 komponen
utama:
– Keanekaragaman Species diversity in a coastal redwood ecosystem

genetik
– Keanekaragaman
spesies
– Keanekaragaman
ekosistem Community and ecosystem diversity
across the landscape of an entire region
Bagaimana mempelajari keanekaragaman hayati?

Keanekaragaman jenis makhluk hidup dikelompokan secara sistematik dalam


takson-takson berdasarkan persamaan dan perbedaan bentuk, fisiologis,
maupun genetik yang menunjukkan hubungan kekerabatan dalam proses
evolusi
Berapa jumlah jenis makhluk hidup?
Distribusi keanekaragaman hayati

• Keanekaragaman
hayati ditemukan di
seluruh dunia
• Setiap benua memiliki
keunikan habitat dan
bentuk kehidupan
• Keanekaragaman
hayati tertinggi
ditemukan di daerah
tropis
Sumber:http://www.bgc-jena.mpg.de
Proses keanekaragaman hayati

Keunikan dan keanekaragaman hayati di suatu


daerah dipengaruhi oleh:

- Keadaan iklim - Sejarah geologi


- Bentuk pulau - Unit biogeografi
- Proses spesiasi - Evolusi
Mengapa Keanekaragaman Hayati Penting?
Manfaat:

• Sebagai bahan makanan


• Sebagai bahan membangun rumah dan
perkakas
• Sebagai bahan obat-obatan
• Sebagai sumber devisa
• Jasa lingkungan (penyedia air bersih, oksigen,
pencegah banjir dll)
• Sumber inspirasi/spiritual/kebudayaan
• Rekreasi/Olahraga/Wisata
• Riset & Ilmu pengetahuan
• Fungsi lainnya
Biodiversity, ecosystem service and human welfare
Nilai keanekaragaman hayati

• Nilai penting yang • Nilai penting yang tidak


terlihat (Direct Value) terlihat (Indirect Value)
– Medicinal Value – Siklus Biogeokimia
– Agricultural Value – Daur sampah dan
Pertanian, kontrol limbah
hama penyakit secara
– Menyediakan air
biologi, polinator
– Nilai Pemanfaatan bersih
Konsumtif : – Mencegah erosi
kayu, terpentin tanah
– Rekreasi dan – Regulasi iklim
Ekoturisme
Direct Value (of Wildlife)
Indirect Value (of ecosystem)
Jasa lingkungan

Berapa biaya yang


diperlukan untuk membuat
jaringan pipa air minum dan
instalasi pengolahan air
bersih untuk penduduk ---
jika fungsi hutan di Gn.
Gede Pangrango sebagai
kawasan penyerapan air
hilang???

17
Tabel nilai manfaat keanekaragaman hayati
Keanekaragaman Hayati Indonesia

• 10 % dari tumbuhan berbunga di dunia,


• 15 % jumlah serangga di dunia
• 25% jumlah ikan di dunia
• 16% jumlah amfibia di dunia
• 17 % jumlah burung di dunia
• 12% mamalia didunia

17
Satwa khas Indonesia
The Coral Triangle – reef corals
Biogeografi

Keunikan dan tingginya keanekaragaman hayati


Indonesia tidak terlepas dari latar belakang iklim,
sejarah dan geologi, unit biogeografi, proses
spesiasi, bentuk pulau dan jumlah ekosistem
Tinjauan khusus:
Biogeografi Indonesia

Kawasan Wallacea
Keanekaragaman hayati
Indonesia

• Wilayah biogeografi Indonesia terdiri Paparan


Sunda, Paparan Sahul, dan Kawasan Wallacea
(Sulawesi, Maluku, dan kawasan Nusa
Tenggara)
• Paparan Sunda pernah bergabung dengan
Laurasia sedangkan Paparan Sahul dulunya
adalah bagian dari Gondwana. Kawasan
Wallacea berasal dari beberapa kepingan
daratan yang berbeda
• Sejarah biogeografi Indonesia menyebabkan
keragaman hayati yang tinggi
Kawasan Wallacea
Keunikan Sulawesi
Fauna endemik sulawesi
Endemisitas

• Endemisme adalah suatu keadaan menjadi unik


di suatu tempat, yang disebabkan oleh
berbagai faktor seperti faktor fisik, iklim dan
biologi.
• Spesies yang Endemik secara alami tidak akan
ditemukan di tempat lain
• Habitat spesies endemik biasanya berupa unit
geografi yang terisolasi seperti pulau, tipe
habitat tertentu, negara atau area lain yang unik.
Fauna Endemik Kawasan Wallacea

• Mamalia Kawasan Wallacea 223 (126 endemik).


Contoh babirusa, anoa, kera macaca, tarsius
• Burung Kawasan Wallacea 650 (265 endemik).
Contoh maleo, rangkong
• Reptil & ampibi Kawasan Wallacea 222 (99
endemik). Contoh buaya indopasifik, komodo, ular
buta
• Ikan Kawasan Wallacea 310 (75 endemik). Contoh
Telmatherinid
• Kupu-kupu Kawasan Wallacea 82 (44 endemik)
Adaptasi & Endemisitas

• Adaptasi dan endemisitas berhubungan dengan


distribusi suatu organisme. Distribusi dipengaruhi oleh
kemampuan individu dan faktor lingkungan.
• Penyebaran burung dari P. Jawa diketahui hanya
sampai ke P. Bali tapi tidak pernah mencapai P.
Lombok. Hal tersebut karena kemampuan burung untuk
terbang terbatas.
• Berbeda dengan burung yang distribusinya dibatasi oleh
kemampuan terbang, distribusi komodo justru dibatasi
oleh faktor lingkungan. Komodo adalah perenang yang
tangguh. Meskipun demikian ia tidak dapat pindah ke
pulau-pulau sekitarnya karena arus laut yang kuat
membatasi distribusinya.
Krisis keanekaragaman hayati

• Kepunahan merupakan proses alami


• Sejak jaman Cambrian, telah tercatat 5 kali
kepunahan massal makhluk hidup.
• Abad 20 merupakan awal kepunahan massal
ke-6, yang sebagian besar, langsung atau tidak
langsung, disebabkan oleh manusia.
• Laju kepunahan species secara global saat ini
sangat luar biasa (1000 kali lebih cepat) dan
dikenal sebagai kepunahan global ke enam (the
Sixth Global Extinction)
Populasi manusia dan kepunahan spesies

Peningkatan populasi
manusia yang diikuti
peningkatan kebutuhan
sumber daya hayati
dan lahan untuk
pemukiman, pertanian,
dan industri merupakan
faktor utama laju
kepunahan spesies
saat ini
Sumber: Millenneum Ecosystem Services
Species extinction rates increase
Habitat Climate Invasive Over Polution
Change Exploitation
Change Species
Boreal
Forest Temperate
Tro
pic

Tropical grassland
Dryland Mediteranian
Tropical
grassland and
savana
Desert
Inland water
Coastal

Mar
ine Island

Mountains

Driver’s impact on biodiversity


Pol Current trend
in the last century
ar Decreasing
Low
Moderate Confining
Increasing
High
Very high Rapid increasing 49
Dampak peningkatan populasi manusia terhadap
lingkungan dan keanekaragaman hayati

Photo: planetgreen.discovery.com
Ancaman terhadap keanekaragaman
hayati

• Degradasi dan kehilangan


habitat (hutan)
• Fragmentasi habitat
• Eksploitasi berlebih
• Invasi spesies asing
• Hama dan penyakit
• Perubahan iklim global
Dampak fragmentasi terhadap
keanekaragaman hayati
Efek tepi (edge effect)
Kepunahan

Beberapa hewan telah


punah dapat saudara lihat
di: news.bbc.co.uk
Kehilangan keanekaragaman hayati
merupakan proses yang irreversible

• Setiap spesies merupakan suatu ‘produk unik’ dari


proses evolusi
• Butuh waktu jutaan tahun evolusi untuk membentuk
keanekaragaman hayati baru dari masa
kepunahan massal
• Keanekaragaman hayati yang muncul akan berbeda
dengan yang sudah punah
• Kehilangan keanekaragaman hayati merupakan
kerugian besar bagi manusia karena manusia
kehilangan sumber daya untuk bertahan hidup
Extinction Vortex
Ancaman terhadap
keanekaragaman hayati
– Kehilangan habitat akibat
deforestasi, perubahan habitat, dan
fragmentasi
– Perburuan dan pemanenan
berlebih
• Harimau
• Paus Sumber: http://legalplanet.files.wordpress.com

• Hiu
• Penyu
• Burung Dodo
– Polusi
– Spesies asing
– Perubahan iklim
http://www.whalenation.org/images/whaling.jpg
Suatu spesies dikatakan punah jika
tidak ada lagi individu anggota spesies
tersebut di alam.

Suatu spesies dapat dikatakan punah


secara fungsional ketika individu-
individu yang survive di alam adalah
individu-individu yang tidak mampu
bereproduksi disebabkan cacat
reproduksi, sudah terlalu tua,
distribusinya sangat terfragmentasi,
The Dodo, shown here in a atau sebab-sebab lainnya.
1651 illustration by Jan
Savery, is an often-cited
example of modern
extinction

Kepunahan adalah akhir


dari suatu spesies atau
kelompok taxa
Hutan tersisa dan deforestasi di Indonesia

2.5%
0.8%

2.47%
0.89%
1.87%
1.01%
0.75%

(Million Hektars)

Perkiraan laju deforestasi mencapai 2,8 juta Ha/tahun


Eksploitasi berlebihan

Penggunaan jaring pukat harimau Kerusakan dasaran laut dan terumbu


karang akibat penggunaan pukat
harimau
Introduksi spesies asing

Invasi tanaman introduksi Efek multi target dari introduksi


hewan
Polusi dan pemanasan
global

Coral Bleaching
• Mitigasi di bidang pertanian dan kehutanan:

Mengurangi emisi GRK melalui:


Peningkatan penyerapan
gas CO2 melalui:

Sumber: Conservation International


Apa yang dapat kita lakukan untuk beradaptasi dengan
perubahan iklim
Adaptasi manusia:
•Air: meningkatkan penyerapan air tanah dengan membangun
situ, biopori dan sumur resapan hingga efisiensi penggunaan air
•Pertanian: diversifikasi dan intensifikasi daripada
ekstensifikasi, menyesuaikan perubahan jadwal tanam dan
panen, memperbaiki sistem irigasi
•Pemukiman: relokasi pemukiman rawan tenggelam akibat
peningkatan permukaan air laut, membangun tanggul
pembatas, mengelola lahan basah dan mangrove sebagai
daerah penyangga dll.
•Kesehatan: memperbaiki sanitasi, meningkatkan kesiapan
penanganan dan penanggulangan penyakit menular
•Transportasi: merelokasi jalan yang berada di pesisir, inovasi
kendaraan hemat energi dan bahan bakar biofuel
Adaptasi Ekosistem: mengkonservasi seluruh ekosistem,
Sumber: Conservation International
menghindari fragmentasi habitat, membangun koridor hijau,
mengurangi tekanan perburuan
Contoh bagaimana hubungan keanekaragaman
hayati, perubahan iklim dan manusia
Adaptasi
Adaptation

Sumber: Conservation International


Biologi Konservasi

to conserve biodiversity and promote its


sustainable use

Istilah keanekaragaman hayati dan konservasi mulai


mengemuka di kongres keanekaragaman hayati PBB (United
Nations Convention on Biodiversity) atau Rio Earth
Summit di Rio de Janeiro, Brazil pada tahun 1992.
BIOLOGI KONSERVASI
Kategori konservasi spesies

• Extinct (Punah): spesies (dan taksa lain) yg tdk


ditemukan lagi di alam
• Endangered (Genting): spesies yg mempunyai
kemungkinan tinggi utk punah dlm
• Vulnerable (Rentan): spesies yg genting dlm waktu
dekat krn populasinya menurun dan sebarannya
menyusut
• Rare (Langka): spesies yg mempunyai jumlah individu
sedikit
• Insufficiently known (Belum cukup dikenal): spesies
yg mungkin utk dimasukkan ke salah satu kategori
konservasi tp tdk cukup banyak diketahui informasinya
Melindungi keanekaragaman hayati

Sumber: Conservation International 2005


• Biodiversity “hotspots”, melindungi kawasan yang kaya akan
keanekaragaman hayati
Melindungi Biodiveritas

• Biogeografi Kepulauan
– Setiap kawasan dapat
dianggap sebagai pulau
– Fragmentasi membuat habitat
terpecah menjadi fragmen
atau pulau-pulau kecil. Setiap
fragmen memiliki jumlah
spesies yang lebih sedikit
– Konektivitas antar kawasan
konservasi dapat dihubungkan
dengan koridor hijau
Perdagangan karbon dalam skema REDD (Reduction of Emission from
Deforestation and forest Degradation) selain menguntungkan secara
ekonomi terutama bagi negara-negara berkembang di daerah tropis juga
sekaligus menguntungkan dalam hal melindungi keanekaragaman hayati
Melindungi keanekaragaman hayati

• Bagaimana kita melindungi


biodiveritas?
– Hentikan praktik perburuan
dan pemanenan berlebih
• Pemanfaatan berkelanjutan
• Penegakan hukum
– Membentuk kawasan
konservasi
– Melindungi habitat dan
populasi spesies terancam Sumber: http://rlv.zcache.com

punah
Melindungi keanekaragaman hayati

• Bagaimana kita melindungi


spesies terancam punah?
• Endangered Species Act (1973)
– Membuat daftar spesies
terancam punah
– Membatasi pembangunan
yang merusak habitat
– Program rehabilitasi,
relokasi, penangkaran,
pelepasliaran
• Program pelepasliaran
dapat membantu
peningkatan populasi liar
Sumber: http://jgcowajawa.blogspot.com
Siapa dan Apa yang
dipertahankan?

Ada tiga kriteria yang


dipertimbangkan untuk
menentukan status
konservasi:
1. Kekhasan suatu wilayah
2. Keterancaman dan
endemisme
3. Kegunaan
• Salah satu contoh kegiatan yang menerapkan ilmu
biologi konservasi adalah:
– kegiatan-kegiatan reintroduksi hewan penangkaran di
hutan Kalimantan
– Kegiatan rehabilitasi owa jawa yang terancam punah di
Pusat Rehabilitasi Owa Jawa (Javan Gibbon Center) di
Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
– penentuan luas suatu kawasan suaka
Usaha-usaha Konservasi
– Kampanye global seperti “Tahun 2008 sebagai Tahun
Kodok” untuk melestarikan kodok endemik
– Menutup tempat penjualan produk hewan dilindungi
– Menggunakan tradisi kearifan lokal dalam kegiatan
sehari- hari
Membuat suatu zona kawasan konservasi
Jenis kawasan yang dilindingi beserta kriterianya
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Peranan manusia dalam pengelolaan sumber
daya hayati dan menghadapi perubahan iklim

1. Pengelolaan kawasan yang dilindungi


2. Penyusunan Undang-undang Lingkungan Hidup
3. Membuat penilaian (valuasi) ekonomi terhadap
potensi suatu kawasan konservasi
4. Perencanaan pengelolaan sumber daya alam yang lestari
dan berkelanjutan
5. Implementasi program Man and Biosfir dari UNESCO (lihat
http://www.georgewright.org/mab.html)

6. Membuat konsensus internasional (dari Protokol Kyoto


hingga COP 15 Copenhagen Summit 2009
(http://en.wikipedia.org/wiki/2009_United_Nations_Climate_Change_Conference)
International Year of Biodiversity

• PBB mengproklamirkan tahun 2010 sebagai International Year of


Biodiversity, dan semua orang di seluruh dunia bekerja
bersama-sama melindungi alam dengan kekayaan hayati yang
tidak tergantikan ini dan mengurangi laju kehilangan
keanekaragaman hayati.
• International Year of Biodiversity memberikan kesempatan bagi
setiap orang untuk meningkatkan pemahaman akan peranan
penting keanekaragaman hayati dalam mendukung kehidupan di
muka bumi, dan bagaimana menghentikan kehilangan
keanekaragaman hayati.
• Momen ini sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia di
masa kini maupun di masa yang akan datang

http://www.cbd.int/2010/welcome/

Anda mungkin juga menyukai