Anda di halaman 1dari 4

BIODIVERSITAS PERTEMUAN 2

Nama : ERNAWATI
NIM : 210602210005
SUBMATERI
a. Kekayaan ekosistem
b. Kekayaan species hewan dan tumbuhan
c. Kekayaan genetik hewan dan tumbuhan
Dari Kepustakaan yang diberikan dan tinjauan kepustakaan lainnya dari sumber lain,
jawablah petanyaan berikut:
1. Jelaskan mengapa Indonesia memiliki tingkat kekayaan ekosistem yang tinggi?
2. a. Apakah di Indonesia terdapat ekosistem padang rumput savanna? Jelaskan
bagaimanakah karakteristiknya?
b. Apakah yang dimaksud dengan hutan rawa gambut? Jelaskan bagaimanakah
karakteristiknya?
c. Apakah yang dimaksud dengan ekosistem estuaria? Apakah nilai ekologis
ekosistem ini?
d. Jelaskan nilai ekologis ekosistem mangrove!
3. Apakah yang dimaksud dengan species? Jelaskan salah satu mekanisme terbentuknya
suatu specier!
4. Berapakah jumlah seluruh species yang ada di bumi? Apakah jumlah itu penting?
5. Bagaimanakah kekayaan species yang dimiliki oleh Indonesia? Apakah kekayaan
species yang dimiliki Indonesia penting?
6. Apa yang dimaksud dengan variasi morfologi dan kromosomal? Jelaskan jawaban
Anda beserta contohnya!
7. Apa yang dimaksud keseimbangan alel dalam Hukum Hardy-Weinberg?
8. Jelaskan asal-usul variabilitas!
9. Bagaimanakah cara mendeteksi keanekaragaman genetik suatu populasi?
10. Apa yang dimaksud dengan hot spot keanekaragaman species? Apakah Indonesia
termasuk wilayah yang memiliki hot spot tersebut!
JAWABAN

1. Indonesia terletak di daerah tropis, ini menyebabkan memiliki tingkat curah hujan yang cukup
tinggi. Secara geografis, letak Indonesia dilewati oleh garis zamrud khatulistiwa dan memiliki
iklim tropis. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi.
2. A. Savana merupakan ekosistem khas wilayah dengan curah hujan rendah. Ekosistem ini
terdapat di Jawa bagian timur, Nusa Tenggara, sampai ke Papua. Ekosistem savana
didominasi oleh rumput, semak, dengan pepohonan yang jarang. Jenis rumput yang dominan
di ekosistem savana adalah Heteropogon contortus.Wilayah kering dan panas menghadirkan
eksotika dan keindahan tersendiri. Ekosistem savana menghadirkan suasana Afrika dengan
keliaran padang rumput dan aneka satwa di dalamnya. Taman Nasional Baluran di Jawa
Timur merupakan salah satu contoh ekosistem savana di Jawa.
b. Hutan gambut adalah hutan tropis berdaun lebar di mana tanah yang terendam air
mencegah dedaunan dan kayu terdekomposisi sepenuhnya. Seiring waktu berlalu, terbentuk
lapisan gambut yang bersifat asam. Hutan gambut umumnya dikelilingi oleh hutan hujan pada
tanah yang tidak terendam air dan hutan bakau di air payau.Pengeringan hutan gambut oleh
pemerintah Indonesia di hutan gambut kalimantan untuk dijadikan lahan pertanian telah
menyebabkan tingginya angka kebakaran hutan gambut. Kebakaran besar terjadi tahun 1997-
1998 dan 2002-2003.
c. Estuari merupakan pesisir semi tertutup (semi-enclosed coastal) dengan badan air
mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka (open sea) dan kadar air laut terlarut dalam
air tawar dari sungai (Supriadi, 2001). Estuari merupakan suatu komponen ekosistem pesisir
yang dikenal sangat produktif dan paling mudah terganggu oleh tekanan lingkungan yang
diakibatkan kegiatan manusia maupun oleh proses-proses alamiah (Rositasari dan Rahayu,
1994). Estuari dapat disebut sebagai daerah peralihan (ekoton) antara habitat laut dan habitat
air tawar. Banyak karakter fisik, kimiawi, dan biologis yang khas. Didominasi oleh substrat
berlumpur. Endapan kebanyakan bahan organic

Nilai ekologis ekosistem estuari adalah sebagai berikut, Pertama, Merupakan sumber zat hara
dan bahan organik bagi bagian estuari yang jauh dari garis pantai maupun yang berdekatan
denganya lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation). Kedua, Menyediakan habitat bagi
sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting sebagai tempat berlindung dan tempat mencari
makan (feeding ground). Ketiga, Memenuhi kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang
yang hidup dilepas pantai, tetapi bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk
memproduksi dan/atau sebagai tempat tumbuh besar (nursery ground) anak mereka.
d. 1. keberadaan mangrove di sepanjang pantai dapat memperkecil efek
gelombang tsunami yang menerjang pantai. Mazda dan Wolanski (1997) serta
Mazda dan Magi (1997) menambahkan bahwa vegetasi mangrove, terutama
perakarannya dapat meredam energi gelombang dengan cara menurunkan tinggi
gelombang saat melalui mangrove.
2. Hutan mangrove mampu mengikat sedimen yang terlarut dari sungai dan
memperkecil erosi atau abrasi pantai
3. sumbangan unsur hara bagi flora dan fauna yang hidup di derah tersebut maupun
kaitannya dengan perputaran hara dalam ekosistem mangrove.
4. Mangrove juga mampu dalam menekan laju intrusi air laut ke arah daratan.
5. Mangrove juga memiliki fungsi ekologis sebagai habitat berbagai jenis satwa liar.
6. Semakin meningkatnya luasan kawasan mangrove maka produksi perikanan pun
turut meningkat
7. penyerapan polutan perairan
3. Spesies atau jenis adalah suatu peringkat taksonomi yang dipakai dalam klasifikasi biologis
untuk merujuk pada satu atau beberapa kelompok individu makhluk hidup (populasi) yang
serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya (saling berbagi gen)
sehingga menghasilkan keturunan yang fertil (subur). pesiasi terjadi melalui dua proses, yaitu
anagenesis dan kladogenesis. Anagenesis merupakan pembentukan spesies baru dari
akumulasi perubahan yang dapat diwariskan dalam suatu populasi, sedangkan kladogenesis
merupakan proses pembentukan spesies baru dari suatu populasi yang memisah dari spesies
tua.
4. Perkiraan untuk jumlah spesies di Bumi saat ini berkisar antara 5,3 juta dan 1 triliun.
Perkiraan tersebut memiliki tingkat ketidakpastian yang sangat besar.Salah satu bagian dari
masalah ini adalah kita tidak bisa begitu saja menghitung jumlah bentuk kehidupan. Banyak
yang hidup di habitat yang tidak dapat diakses (seperti laut dalam), terlalu kecil untuk dilihat,
sulit ditemukan, atau hidup di dalam makhluk hidup lainnya. Jadi, alih-alih menghitung, para
ilmuwan mencoba memperkirakan jumlah total spesies dengan mencari pola keanekaragaman
hayati. Jadi tidak penting berapa jumlah spesies yang ad di bumi.
5. Kekayaan spesies flora Indonesia merupakan 15.5 persen dari total jumlah flora di dunia.
Sedangkan untuk fauna, Indonesia memiliki 8157 spesies vertebrata, kelas yang terdiri atas
mamalia,burung, herpetofauna dan ikan. Selain itu, terdapat 1900 spesies kupu ‐kupu atau 10
persen dari jumlah spesies kupu-kupu di dunia. Indonesia memang dinobatkan sebagai negara
megabiodiversity. Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia
setelah Brazil dan Kongo. Hal ini disebabkan karena bentang alam Indonesia yang terdiri atas
belasan ribu pulau yang diapit oleh 2 benua yaitu Asia dan Australia yang masing-masing
memiliki kekhasan spesies. Keanekaragaman hayati adalah aset jangka panjang yang perlu
terus dipelajari, dikaji, dan diteliti. Upaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang
telah melakukan pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk bioproduk melalui bioprospeksi
dan bioekonomi melalui produk berbahan dasar material hayati perlu terus dikembangkan.
6. - Morfologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang karakteristik
makhluk hidup. Salah satu manfaat Morfologi digunakan sebagai dasar dalam taksonomi.
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dijadikan dasar taksonomi adalah daun, batang, bunga,
buah, dan akar (Tjitrosoepomo 2009). Morfologi tumbuhan beraneka ragam sesuai dengan
jenis tumbuhannya. Misalnya morfologi tumbuhan pada akar ada yang berbentuk akar
tunggang dan akar serabut. Selain itu, pada bunga juga dapat ditemukan adaptasi morfologi,
yaitu dari warna mahkota bunga yang beraneka ragam. Warna bunga pada tumbuhan yang
dibantu serangga dalam penyerbukannya, akan mempermudah serangga tertarik sehingga
hinggap pada bunga tersebut.
- Variasi kromosom merupakan proses dimana terjadi perubahan kromosom/struktur materi
genetik yang akan diwariskan pada turunannya dan perubahannya bersifat permanen.
Variasi dapat terjadi pada jumlah maupun struktur suatu kromosom. Beberapa kasus
variasi jumlah kromosom pada manusia yang disebut sebagai sindroma. misal Sindroma
Down (trisomi-21), Ciri umum dari sindroma down (Gambar 1) pada manusia adalah: IQ
rendah, tubuh pendek, kepala lebar, wajah membulat, kelopak mata memiliki lipatan
epikantus mirip orang ‘oriental’, mulut selalu terbuka. Formula kromosom yang terjadi
adalah: perempuan = 47,XX, +21 dan laki-laki = 47,XY, +21
7. Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu
populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi
lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu
kesetimbangan tersebut.
8. Meskipun keanekaragaman (variabilitas) pada awal dikemukakan, prosesnya belum diketahui,
namun keanekaragaman merupakan faktor utama dari evolusi. Hal ini dikemukakan oleh
Lamarck, Darwin, maupun para pakar lain sesudah mereka. Tanpa ada keanekaragaman,
evolusi tidak akan terjadi. Di alam ada dua faktor yang bekerja secara harmonis, yaitu: (a)
faktor penyebab keanekaragaman, dan (b) faktor yang bekerja untuk mempertahankan
keutuhan suatu jenis. Apabila dilihat secara tersedniri, maka kedua faktor tersebut seakan
bertentangan. Namun pada hakekatnya kedua faktor tersebut bekerja dengan sangat harmonis.
9. Pengetahuan tentang keragaman genetik sangat penting karena akan memeberikan suatu
informasi dasar dalam pengembangan tanaman selanjutnya. Dalam keanekaragaman yang
tinggi menyimpan gen berpotensi yang tinggi pula. Perkembangan ilmu pengetahuan
mempermudah mendeteksi keragaman genetik suatu individu berbasis molekuler. Secara
umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat terjadi karena adanya mutasi,
rekombinasi, atau migrasi gen dari satu tempat ke tempat lain. Dapat juga dengan pengamatan
visual yaitu dengan melakukan observasi terhadap karakter
10. Hotspot Keanekaragaman Hayati adalah wilayah biogeografis yang memiliki cadangan
kehidupan tumbuhan dan hewan terkaya dan paling terancam di bumi. Wilayah-wilayah ini
telah diidentifikasi sebagai beberapa ekosistem terpenting di dunia yang merupakan rumah
bagi sejumlah besar spesies endemik yang juga menyediakan jasa ekosistem penting untuk
kepentingan manusia.
Dengan menggunakan garis Wallace dan Lydekker, CEPF mendefinisikan hotspot Wallacea
sebagai kepulauan di Indonesia dan Timor-Leste di antara paparan Sunda dan Sahul. Kawasan
ini meliputi area seluas 33,8-juta hektar dan mencakup tiga subkawasan biogeografis:
Maluku, Sunda Kecil dan Sulawesi. Hutan awet hijau dan semi-awet hijau merupakan
vegetasi alami di dataran rendah Wallacea di sekitar khatulistiwa, yang terpusat di Sulawesi
dan Maluku. Sementara itu, hutan gugur mendominasi kawasan Sunda Kecil yang merupakan
subkawasan paling kering dan paling sering berganti musim di Wallacea. Sebagian besar jenis
hutan ini telah dibuka untuk lahan pertanian, pertambangan dan pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai