OLEH
NIM : 1606050042
KELAS :B
JURUSAN BIOLOGI
KUPANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Biologi laut, yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang
begitu cepat untuk mengungkap rahasia kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah
jenisnya luar biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya luar biasa tingginya.
Tingginya keanekaragaman jenis biota laut barangkali hanya dapat ditandingi oleh
keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat. Laut seperti halnya daratan,
dihuni oleh biota, yakni tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup.
Lingkungan laut sangat luas cakupannya dan sangat majemuk sifatnya. Karena
luasnya dan majemuknya lingkungan tersebut, tiada satu kelompok biota laut pun yang
mampu hidup di semua bagian lingkungan laut tersebut dan di segala kondisi lingkungan
yang majemuk. Mereka dikelompok-kelompokkan oleh pengaruh sifat-sifat lingkungan
yang berbeda-beda ke dalam lingkungan yang berbeda pula. Para ahli oseanologi
membagi-bagi lingkungan laut menjadi zona-zona atau mintakat-mintakat menurut
kriteria-kriteria yang berbeda-beda. (Romimohtarto, 2005)
Pemanfaatan biota laut yang makin hari makin meningkat dibarengi oleh kemajuan
pengetahuan tentang kehidupan biologi yang tertampung dalam ilmu pengetahuan alam
laut yang dinamakan biologi laut (marine biology). Sedangkan ilmu yang mempelajari
hubungan antara biota laut dan lingkungannya dan antara mereka sendiri dinamakan
ekologi (ecology). Biota yang ada di laut diantaranya terumbu karang, lamun, dan
mangrove yang termasuk perpaduan antara laut dan daratan kata lain perairan payau.
1.2 Rumusan masalah
1) Bagaimana jenis-jenis biota laut?
2) Apa saja ekosistem yang ada di laut?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui jenis-jenis biota yang ada di laut.
2) Untuk mengetahui ekosistem yang ada di laut.
1.4 Manfaat.
Agar kita dapat mengetahui jenis-jenis biota laut, serta kita dapat mengidentifikasi
dan mengklasifikasikannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biota Pada Zona Intertidal
Pada kawasan intertidal banyak didominasi oleh hewan-hewan yang bergerak cepat
untuk mencari makan seperti beberapa jenis kepiting dan atau mengubur diri ke dalam
pasir seperti beberapa jenis kerang-kerangan (bivalve) dan cacing pantai (Annelida).
Khusus pada zona intertidal, hewan-hewan yang membenamkan diri pada pasir (infauna)
lebih banyak dijumpai dibandingkan dengan daerah subtidal yang didominasi oleh
hewan-hewan kecil yang hidup di atas permukaan pasir (epifauna) (Wirahman, 2009).
Komposisi spesies penyusun makrobentos di zona intertidal Desa Angkatan dan Desa
Bilis-Bilis adalah spesies dari phylum Annelida (Polychaeta), phylum Mollusca
(Bivalvia), phylum Anthropoda (Crustacea, Amphipoda) dan phylum Sipunculan,
Montipora sp umunya ditemukan dengan bentuk koloni yang submassive, laminar,
foliaceous, encrusting atau banching. Memiliki koralit yang sangat kecil.Tidak memiliki
kolumella.Septa menuju ke dalam dengan dinding koralit terpisah dengan konesteum tapi
juga kadang-kadang menyatu.Koloni memiliki waran coklat keabu-abuan, kadang-
kadang warnanya lebih muda di sepanjang tepinya.Umumnya terdapat pada daerah
intertidal terutama di puncak karang.Cymodoceamotundata adalah salah satu jenis yang
dominan pada zona intertidal (Prajitno, 2007).
2.2 Ekosistem laut
2.2.1 Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang
terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini tumbuh
(Anonymous, 2009).
Hutan mangrove juga menyediakan habitat alami yang unik bagi berbagai
macam flora dan fauna laut serta air payau. Dalam dua dekade ini keberadaan
mangrove yang tersisa hanyalah berupa komunitas - komunitas mangrove yang ada di
sekitar muara - muara sungai dengan ketebalan 10 -100 meter, didominasi oleh
Avicennia marina diikuti oleh jeni Rhizophora mucronata, Sonnerati alba dan
Sonneratia caseolaris yang semuanya memiliki manfaat sendiri, misalkan pohon
dalam organ daun, akar dan batang) logam berat pencemar, sehingga keberadaan
diperairan laut dan manfaat ekonomis seperti hasil kayu serta bermanfaat sebagai
hewan darat maupun hewan air untuk bermukim dan berkembang biak. Hutan
Mangorove dipenuhi pula oleh kehidupan lain seperti mamalia, amfibi, reptil, burung,
Habitat Mangorove merupakan tempat mencari makan (feeding ground) bagi hewan-
hewan tersebut dan sebagai tempat mengasuh dan membesarkan (nursery ground),
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan selama praktikum biologi laut dapat
disimpulkan bahwa : Zona mangrove adalah sebutan umum yang digunnakan untuk
menggambarkan varietas komunitas pantai tropic yang didominasi oleh beberapa spesies
pohon yang khas atau semak yang mempunyai kemampuan tumbuh dalam perairan asin.
Sedangkan pada zona pantai lebih didominasi kepiting, selain itu juga ditemukan biota
lain, seperti udang, bulu babu dan lainnya serta terdapat juga alga. Sedangkan Hutan
bakau dan padang lamun berperan penting dalam melindungi pantai dari arus dan
hempasan ombak, selain itu juga berperan penting sebagai tempat memijah, membesar dan
mencari makan dari berbagai biota.
DAFTAR PUSTAKA