KOMUNITAS HEWAN
OLEH
NIM :1606050044
KELAS: B
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”komunitas hewan” Penulis menyadari
bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun sangatlah diharapkan guna untuk memperbaik karyah ini agar dapat mempunyai
manfaat bagi Kita sekalian.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan
populasi. Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas
tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang
dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati.
Komunitas mempunyai lima cirri cirri yang telah diukur dan dikaji yaitu:
1. Keanekaragaman spesies
2. Bentuk dan sttruktur pertumbuhan
3. Dominansi
4. Kelimpahan relative nisbi
5. Structure tropic
I.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami pengertian komunitas
2. Mengetahui dan memahami cirri cirri komunitas
3. Mengetahui dan memahami mencari indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
4. Mengetahui dan memahami suksesi pada hewan
5. Mengetahui dan memahami interaksi antar spesies anggota populasi
BAB II
PEMBAHASAN
a) Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan
komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan tersebut dapat
terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan secara alami dapat
berupa tanah longsor, letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di muara sungai.
Gangguan oleh campur tangan manusia dapat berupa kegiatan penambangan (batu bara,
timah, dan minyak bumi).
1. suatu komunitas rusak yang diakibatkan berbagai hal, missal bencana alam letusan
2. gunung berapi.
3. Kolonisasi Awal
Spora lumut, biji tumbuhan atau bakteri autrotrof sebagai organism
fotosintesis pertama yang muncul akibat terbawa oleh angin dan tertanam di daerah
tersebut.
4. Pertumbuhan pioneer
Benih-benih yang tumbuh di lahan kosong tumbuh dan berkembang biak. Jenis
organisme yang datang pertama dan menjadi penghuni pemula di lahan kosong sebagai
pioner. Tumbuhan pioner akan membentuk koloni-koloni.
5. Invasi
Selama proses kolonisasai di tempat yang baru anak-anak dari organism pioner yang
adaptasinya paling baik terhadap lingkungan mampu bertahan dan terus menyebar atau
mengadakan invasi secara luas.
6. Stabilisasi
Habitat dan ekosistem yang baru terbentuk terus mengalami perubahan,
baik dalam hal kondisi lingkungan fisik maupun komponen biotik yang menghuninya.
Perubahan akan terus terjadi sampai ekosistem mencapai keaadan yang stabil
7. Klimaks
Hubungan antara jenis-jenis organisme yang dominan pada komunitas
klimaks dengan habitat atau lingkungannya sudah sangat harmonis, dan komunitas
klimaks ini bersifat stabil atau tudak berubah selama kondisi iklim dan keaadaan
fisiografisnya tetap sama.
b) Suksesi sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat
merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat
seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari
komunitas pionir. Suksesi sekunder dapat disebabkan oleh kebakaran, banjir, gempa bumi
atau aktivitas manusia.(Anonim, 2012)
BAB III
KESIMPULAN
Komunitas adlah kumpulan/kelompok populasi makhluk hidup dalam suatu habitat yang
saling berinteraksi.
Komunitas memiliki lima ciri-ciri, yaitu :
Keanekaragaman spesies (diversitas)
Bentuk dan struktur pertumbuhan
Dominansi
Kelimpahan relative nisbi
Struktur tropic
Keanekaragaman spesies terdapat 2 konsep, yaitu kekayaan spesies (species richness) dan
heterogenitas.
Hipotesis para ahli mengenai diversity daerah tropika ada dua, yaitu Hipotesis Ekilibrum
(keseimbangan), meliputi laju : a) laju spesialisasi di daerah tropika lebih tinggi dan b) laju
kepunahan di daerah tropic lambat, serta Hipotesis Non Ekilibrum, meliputi : a) Hipotesis
Waktu, dan b) Komunitas tropic lebih banyak waktu untuk berkembang.
Struktur komunitas dapat dibedakan menjadi stuktur fisik dan struktur biologis. Sedangkan
berdasarkan fidelitasnya (derajat keterbatasan suatu spesies untuk situasi tertentu ).
Berdasarkan fedelitasnya (derajat keterbatasan suatu spesies untuk situasi tertentu), spesies
diklasifikasikan atas 5, yaitu : eksklusif, karakteristik, ubiquitos dan predominant.
Dominansi merupakan pengendalian nisbi yang diterapkan makhluk hidup atas dan bertahap
dari komunitas pada suatu wilayah ekosistem tertentu.
Sere adalah seluruh seri komunitas yang terbentuk pada keadaan atau waktu tertentu.
Klimaks adalah suatu keadaan seimbang- dinamis dari populasi yang menentukan dalam
perjalanan suksesi ekologis yang optimum.
Suksesi dibagi menjadi dua yaitu suksesiprimer dan suksesi skunder.
Suksesi primer adalah perubahan komunitas yang terjadi pada habitat dimana komunitas
awalnya telah hilang secara total.
Suksesi sekunder adalah perubahan komunitas yang terjadi bilamana suatu komunitas atau
ekosistem mendapat gangguan, baik secara alami maupun secara buatan, akan tetapi
gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organism sehingga dalam komunitas
tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, M. Ruslan. 2004. Ekologi Umum Dalam Praktikum. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Tim Dosen. 2012. Dasar Dasar Ekologi Hewan. Medan : FMIPA Unimed.
http://zantedescia.blogspot.co.id/2013/01/makalah-komunitas-hewan.html