Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani
echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak
lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan
individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam
air laut. Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah
hewan laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea
(bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut
dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut).
Selanjutnya hewan dari filum molusca Mollusca berasal dari bahasa Latin,
Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau dari aal katanya, Mollusca berarti
hewan yang memili tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan yang
bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh
Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari hylum ini umumnya dilindungi
oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki
daerah persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air
tawar, maupun air laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca
menjadi phylum dengn anggot spesies terbesar kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya
hanya beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai
panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk
dasarnya bersifat simetri bilateral. Pada beberapa terjadi modifikasi dari massa
visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.

1
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas,
yakni Gastropoda, cephalooda, Bivalvia, Scaphopoda, Pembagian ini
didasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan
tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas
dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber protein bagi
manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi
inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.
Hewan-hewan dari kedua filum itulah yang akan menjadi pembahasan kita
sekaligus kita dapat mengetahui peranan Echinodermata dan mollusca dalam
kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya
B. Rumusan masalah
1. Apa saja ciri-ciri umum echinodermata ?
2. Apa klasifikasi echinodermata pada tingkat kelas dan contoh jenisnya ?
3. Bagaimana Sistem pada tubuh Echinodermata ?
4. Apa saja keistemewaan echinodermata dari hewan lain ?
5. Apa peranan echinodermata bagi manusia ?
6. Apa yang dimaksud dengan phylum Mollusca?
7. Apa yang menjadi karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca?
8. Bagaimana pengklasifikasian dari phylum Mollusca?
9. Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri umum echinodermata.
2. Untuk mengetahui klasifikasi echinodermata pada tingkat kelas dan contoh
jenisnya.
3. Untuk mengetahui system pada tubuh Echinodermata.
4. Untuk mengetahui keistemewaan echinodermata dari hewan lain.
5. Untuk mengetahui peranan echinodermata bagi manusia.

2
6. Untuk mengetahui pengertian dari phylum Mollusca .
7. Untuk mengetahui karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca.
8. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari phylum Mollusca.
9. Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.

3
BAB II
ECHINODERMATA

A. Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan
derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan
berkulit duri. Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar,
karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri
kecil. Echinodermata adalah triploblastik selomata tubuhnya mempunyai
simetri radial yang di bagi menjadi lima bagian. Rangka berupa keeping-
keping kapur terdapat di dalam kulit dan pada umumnya mempunyai duri.
Saluran pencernaanya sudah sempurna meskipun anus pada sebagian
Echinodermata tidak berfungsi. Semua Echinodermata hidup di laut.
Gerakannya lambat dengan kaki pembuluh (kaki ambulaklar). Gerakannya
terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh system pembuluh air
yang berkembang dari selom. Jenis kelamin terpisah (berumah dua),
pembuahan terjadi di air laut. Larvanya mempunyai bentuk simetri bilateral
dan dapat berenang bebas disebut bipinnaria.
Struktur larva Echinodermata mempunyai persamaan dengan struktur
larva Chordata rendah. Dalam perkembangan embrio tahap awal kedua filum
di atas mempunyai persamaan. Jadi, di lihat secara embriologis
Echinodermata banyak mempunyai persamaan dengan Chordata. Karena itu,
Echinodermata ditinjau secara evolusi kekerabatannya lebih dekat ke
Chordata daripada ke Annelida, Molusca atau Arthropoda. Hewan ini
biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m.
Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir
hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang
sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini
hanya sedikit.

4
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa
kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut.
Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies
yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam
kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang
mencakup:
• Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa
untuk makanan mereka sendiri
• Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik
dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam
Asteroidea.
• Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu
mangsa.
• Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang
mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
• Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai
siput; sekitar 1.000 spesies.
• Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan
ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies. Holothuroia berperan sebagai
pembersih di laut karena merupakan pemakan kotoran dan sisa makhluk hidup
yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang). Hewan ini memiliki duri yang
halus sehingga berbeda dengan Echinodermata yang lain. Bentuk tubuhnya
menyerupai mentimun sehingga disebut juga sebagai mentimun laut atau
teripang. Mulut terletak pada bagian anterior dan anus terletak pada bagian
posterior. Tiga baris kaki di daerah ventral untuk bergerak dan dua baris di
bagian dorsal digunakan untuk bernapas. Hewan jenis ini kulit durinya halus,
sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti
mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini

5
sering ditemukan di tepi pantai. Beberapa spesies teripang yang mempunyai
nilai ekonomis penting diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra),
teripang koro (Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas),
teripang dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.
B. Ciri-ciri echinodermata
1. Kerangka Kalsit terdiri dari banyak ossicles (tulang kecil). Matriks biomineral
dari kerangka echinodermata terdiri dari kalsium karbonat dan beberapa
protein. Kalsit ini disimpan sebagai kristal kecil yang banyak, tetapi semuanya
terletak pada sumbu kristal yang sama dalam sebuah tulang kecil. Ossicles tidak
padat, namun memiliki struktur mikro seperti spons yang disebut stereom yang
unik untuk filum tersebut. Embriologis, ossicles echinodermata adalah
endoskeleton sejati, karena mereka diproduksi oleh sel mesenkim dan biasanya
ditutupi oleh epidermis. Bagaimanapun, secara fungsional, sebagian besar
ossicles bertindak lebih seperti exoskeleton, tergeletak tepat di bawah epidermis
dan disertai jaringan lain dalam penutup fleksibel tapi kuat.
2. Sistem vaskular air. Sistem vaskular air melakukan banyak fungsi penting pada
echinodermata, termasuk gerak, respirasi, dan makan, di samping itu, neuron
sensorik yang terletak di termini podia (kaki tabung) yang merupakan bagian
dari sistem organ. Sistem vaskular air mungkin telah berevolusi dari sistem
berbentuk mulut sederhana yang mirip dengan yang dari filum deuterostoma,
seperti tentakel hemichordates pterobranch. Namun, ada banyak fitur yang
berasal dari sistem vaskular air dalam echinodermata, termasuk: asal
embriologis dari mesocoel kiri, podia diatur sepanjang cabang (ambulacra), dan
cincin circumesophageal pusat.
3. Kolagen jaringan yang dapat berubah. Ossicles dari echinodermata
dihubungkan oleh ligamen sebagian besar terdiri dari kolagen. Sifat material
dari jaringan ikat yang bisa berubah pada rentang waktu pendek, di bawah
kontrol saraf. Ligamen biasanya “terkunci” (kaku), tetapi bisa sementara “tak-
terkunci” (kendor). Hal ini memberikan beberapa keuntungan mekanik yang

6
menarik, termasuk kemampuan untuk mempertahankan berbagai postur tanpa
usaha berotot.
4. Organisasi tubuh pentaradial ketika dewasa. Ketika dewasa dari semua
echinodermata masih ada yang simetris radial. Tatanan simetri radial yang lebih
tinggi (misalnya, simetri tujuh lipat atau sembilan lipat) telah berkembang pada
beberapa kesempatan, dan juga jelas sebagai modifikasi sekunder. Asal-usul
evolusi simetri lima lipat tetap tidak jelas. Beberapa echinodermata Paleozoic
awal tidak simetris radial (misalnya, carpoids dan helicoplacoids), sementara
echinodermata mungkin dari Vendian (Arkarua) memiliki organisasi tubuh lima
kali lipat radial.
5. Habitat. Semua echinodermata masih ada hidup di laut, dan tidak ada bukti fosil
dari setiap pengecualian untuk ini. Dalam bidang kelautan, echinodermata
menempati nyaris semua habitat, di mana mereka sering merupakan bagian
terbesar dari biomassa.
6. Reproduksi siklus hidup. Dengan perkecualian yang langka, echinodermata
gonochoric (jenis kelamin terpisah) dengan tidak ada dimorfisme seksual yang
jelas. Fertilisasi hampir selalu eksternal. Dari nenek moyang (dan biasanya
masih), siklus hidup yang kompleks, dengan larva hidup bebas yang
planktotrophic (merumput pada alga uniseluler). Larva plesiomorphically
bilateral simetris, memiliki usus bengkok dan ectoderm transparan, dan
memberi makan dengan menangkap partikel hulu menggunakan pita bersilia.
Metamorfosis biasanya radikal.
C. Klasifikasi echinodermata
Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata diklasifikasikan menjadi
beberapa kelas, yaitu sebagai berikut:

7
1. Asteroidea ( Bintang Laut )

Ciri-ciri umum:
a. Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal
b. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan;
c. Pangkal lengan membesar yang makin kecil dan ujung meruncing;
d. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam ;
e. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae;
f. Rahang dapat membuka dan menutup dan fungsi rahang untuk pembersih
debris dan perangkap mikroorganisme;
g. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik
matasensitive cahaya;
h. Saluran pencernaan sempurna dan pendek;
i. Respirasi dengan dermal branchia dan kaki tabung;
j. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit
yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh;
k. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf

8
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,
yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh
spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea
memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi
bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.
Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi
permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki
ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat
melekat kuat pada suatu dasar. Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi
yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram
pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin
berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :
a. Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air;
b. Saluran batu;
c. Saluran cincin disekitar mulut
d. Saluran radial ke setiap lengan;
e. Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula
Fungsi sistem ambulakral adalah :
a. Untuk melekatkan diri pada sesuatu;
b. Untuk bergerak;
c. Untuk menangkap mangsa

9
2. Ophiuroidea ( Bintang ular laut )

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:


a. Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat;
b. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel;
c. Tidak ada lekuk ambulakral;
d. Tidak ada pedicellaria;
e. Larva pluteus yang berenang bebas;
f. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia
dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut.
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular
(Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti
asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan
pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea
tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya.
Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.

10
3. Echinoidea ( Bulu babi )

Ciri-ciri khusus:
a. Tubuhnya berbentuk bulat atau oval tanpa lengan;
b. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat,
tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan atau Permukaan tubuh
hewan ini berduri panjang;
c. Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi
untuk pergerakan;
d. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membrane;
e. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membrane;
f. Lekuk/celah ambulakral tidak ada;
g. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japits
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk
bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata).
Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan
khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok
tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa
organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius
parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung.
Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak,

11
menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya
terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.

4. Holothuroidea ( Teripang / Timun Laut )

Ciri-ciri khusus dari kelas ini:


a. Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang;
b. Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior);
c. Dekat mulut ada tentakel;
d. Tidak ada spina (duri) dan pedicellaria.
e. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan;
f. Jenis kelamin terpisah;
g. Respirasi dengan pohon respirasi;
h. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku;
i. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan;
j. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot .
k. Tidak memiliki lengan .
Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari
tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di
sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga
tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem

12
respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran
utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air melalui
anus.

5. Crinoidea ( Lili laut )

Ciri-ciri:
a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal;
b. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen
dan struktur bercabang lima atau kelipatannya;
c. Mulut di sebelah anus;
d. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria;
e. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya
berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang
tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal
sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut
berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut
berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap
di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang
surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap

13
ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar
tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan
mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak
memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya
zooplankton atau partikel makanan.
D. Sistem Tubuh Enchinodermata
Sistem Ambulakral
Sistem Ambulakral Merupakan sistem aliran air lewat pembuluh yang
dilakukan oleh kelompok Echinodermata kelompok hewan berkulit duri). sistem
kerjanya diawali dari masuknya air dari laut melalui lubang madreporit dabagian
punggung yang kemudian dasalurkan ke saluran saluran yang berakhir ke ampula
yang menyerupai balon/tabung (kaki tabung) ampula yang berisi air ini nanti
akan di tekankan ke obyek batuan sehingga bisa membawa badannya bergerak ,
tentu penekanan ampula mempunyai konsekwensi air di ampula keluar sehingga
kempes lagi air bergerak ke mulut - begitu seterusnya.
Berikut jalur jalur pembuluh air ditubuhnya :
a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
b. Saluran batu
c. Saluran cincin
d. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
e. Saluran lateral
f. Ampula
g. Kakitabung
Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang
jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur
yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan
selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi
larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini

14
berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi
branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa.
Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri. Perkembangan
telur setelah pembuahan
Sistem Pernafasan Dan Eksresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal
branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis.
Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata
yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung.
Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut
oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya
dilepas ke luar tubuh.
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar
diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi
mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian
lengan.
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-
lengannya.
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh.
Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus,
dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada
sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki
cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing
lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.

15
E. Keistemewaan echinodermata
Keistemewaan echinodermata dar hewan lainnya yaitu :
1. Memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Disamping itu hewan
ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini
digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang
memiliki cangkok.
2. Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian
tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa
dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya
agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh
yang hilang akan tumbuh kembali.
F. Peranan Echinodermata
Echinodermata adalah penting bagi ekosistem. Mereka juga
merupakan sumber makanan dan obat-obatan bagi manusia.
1. Peranan ekologis
Echinodermata memainkan berbagai peran ekologi. Pasir dolar dan
teripang menggali ke dalam pasir, menyediakan lebih banyak oksigen pada
kedalaman lebih besar dari dasar laut. Hal ini memungkinkan organisme
lebih banyak untuk tinggal di sana. Selain itu, bintang laut mencegah
pertumbuhan alga pada terumbu karang. Hal ini memungkinkan karang
untuk menyaring-makan lebih mudah. Dan banyak teripang menyediakan
habitat bagi parasit seperti kepiting, cacing, dan siput.
Kematian besar dari landak laut, Diadema antillarum di Laut
Karibia bertepatan dengan peningkatan pertumbuhan alga di beberapa
daerah tetapi tidak yang lain.
Echinodermata juga merupakan langkah penting dalam rantai
makanan laut. Echinodermata adalah makanan pokok dari banyak hewan,
termasuk berang-berang laut. Di sisi lain, echinodermata makan rumput

16
laut dan menjaga pertumbuhan terkendali. Ingat bahwa landak laut adalah
hewan pemakan rumput, terutama makan alga pada karang dan batu. Baru-
baru ini, beberapa ekosistem laut telah dikuasai oleh rumput laut.
Kelebihan rumput laut dapat menghancurkan seluruh terumbu. Para
ilmuwan percaya bahwa kepunahan jumlah besar echinodermata telah
menyebabkan kehancuran ini.
2. Peranan sebagai makanan
Di beberapa negara, echinodermata dianggap makanan lezat. Sekitar
50.000 ton landak laut ditangkap setiap tahun untuk makanan. Mereka
sebagian besar dikonsumsi di Jepang, Peru, Spanyol dan Perancis. Kedua
gonad jantan dan betina landak laut juga dikonsumsi. Rasanya
digambarkan dengan lembut dan meleleh, seperti campuran seafood dan
buah. Teripang yang dianggap lezat di beberapa negara Asia Tenggara. Di
Cina mereka digunakan sebagai dasar untuk sup agar-agar dan minuman.
3. Peranan sebagai obat-obatan
Echinodermata juga digunakan sebagai obat dan dalam penelitian
ilmiah. Sebagai contoh, beberapa racun teripang memperlambat laju
pertumbuhan sel tumor, sehingga ada kepentingan dalam menggunakan ini
dalam penelitian kanker.
Landak laut atau Sea urchins (Echinoidea) merupakan organisme
model yang digunakan dalam penelitian biologi perkembangan. Landak
laut telah digunakan untuk mempelajari mekanisme pembuahan dan
aktivasi telur, proses fisiologis yang terjadi selama pengembangan awal,
dan pengaturan diferensiasi pada embrio awal. Selain itu, dasar molekul
perkembangan awal dipelajari dalam landak laut. Gamet dapat diperoleh
dengan mudah, kestelilan tidak diperlukan, dan telur dan embrio awal
banyak spesies yang umum digunakan adalah dengan transparansi yang
indah. Selain itu, awal perkembangan embrio landak laut adalah proses
yang sangat dilestarikan. Ketika sekumpulan telur dibuahi, semua embrio

17
yang dihasilkan biasanya berkembang pada saat yang sama. Hal ini
membuat studi biokimia dan molekuler dari embrio awal mungkin dalam
landak laut, dan telah menyebabkan sejumlah penemuan besar.
4. Peranan untuk pertanian
Kerangka keras echinodermata digunakan sebagai sumber kapur oleh
petani di beberapa daerah di mana batu kapur tidak tersedia. Kapur
ditambahkan ke tanah untuk memungkinkan tanaman untuk mengambil
lebih banyak nutrisi. Sekitar 4.000 ton hewan yang digunakan setiap tahun
untuk tujuan ini.
G. Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi
Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput
merupakan salah satu mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu
berjalan dengan menggunakan perutnya.
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang
berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah
termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Massa viseral dilindungi oleh mantel.
Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan.
Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

18
Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini
mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan
mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk
melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya
ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat.
Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup
di darat contohnya siput. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang
yang berada pada rongga mantel.
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi
jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun,
meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi
dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur
tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca
dewasa.
H. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals
invertebrata yang dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan
paling akrab, termasuk univalves (kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia)
dan cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum mollusca juga termasuk kurang
dikenal froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora) dan gading
menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan
dijelaskan cukup baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari
daerah, yang didominasi oleh gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006).
Sampai saat ini kita tahu kira-kira tujuh puluh enam morfospesies molluscan dari
lima kelas dari wilayah HIMMI. banyak di antaranya terlalu kecil untuk

19
ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi, siput
besar atau kerang akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat
pengamat menyadari Divercity moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik { mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri,
umumnya memiliki mantelyang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa
kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang
terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.
Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput
berbentuk seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan
rata. Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksiotot.
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang
mempunyai radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga
mantel. Pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”,
mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf
terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan
ganglion pedal yang ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal.
Ciri-ciri Mollusca:
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di ait maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual

20
I. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system
syaraf, Mollusca terdiri atas lima kelas yaitu :
1. Kelas Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki)
Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular.
Ada sekitar 50.000 spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis
yang telah menjadi fosil. Oleh karena banyaknya jenis Gastropoda, maka
hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan
berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk
cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada
pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput
telanjang (vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di
darat.
Pernapasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-
paru, sedangkan Gastropoda yang hidupdi air, bernapas dengan insang.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang
bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit,
tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Alat ekskresi berupa sebuh
ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga
mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka.
Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga
tubuh.
Contoh: Achatina Fulica
1. Struktur Tubuh
Tubuhnya bercangkok (concha), kebanyakan berputar ke kanan
(dekstral) ada juga yang berputar ke kiri (sinistral). Putaran ini berasal
sari apeks melalui whorl sampai ke aperture. Bagian tengah yang

21
merupakan sumbu putaran disebut kollumella. Kollumella ini tidak
terlihat dari luar.
Cangkok terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (1) periostrakum, terbuat dari
bahan tandukyang disebut konkiolin, (2) lapisan prismatik, terbuat dari
kalsit atau arragonit, (3) lapisan mutiara, terdiri dari CaCO3, jernih dan
mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh tepi
pallium yang menebal, sedangkan mutiara dibentuk oleh seluruh
permukaan pallium. Pada waktu aktif tubuh menjulur dari cangkok,
terdiri atas bagian: (1) kepala (pada ujung depan agak ke ventral terdapat
mulut, dua pasang tentakel, pada ujung tentakel yang lebih panjang
terdapat mata); (2) leher (pada sisi sebelah kanan terdapat lubang genital);
(3) kaki (terdiri atas otot yang kuat untuk merapat, (4) viscera yang belum
begitu jelas batasnya (terdapat di dalam cangkok, berbentuk spiral,
ditutupi oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi
lebih tebal disebut gelangan (kollar), di bawah gelangan ini terdapat
lubang pernafasan; rongga mantel berfungsi juga sebagai organ
pernafasan.
2. Sistem Pencernaan Makanan
Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh rahang
zat tanduk (mandibula), kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan
diserap di dalam intestin. Saluran pencernaan makanan terdiri atas:
rongga mulut-faring (tempat dimana terdapat radula)-esofagus-tembolok-
lambung-intestin-rektum-anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar
ludah, hati, dan pankreas.
3. Sistem Peredaran Darah
Jantung terdapat di dalam cavum pericardi, terdiri dari dua
bagian, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dari ujung ventrikel keluar
aorta yang bercabang dua, yaitu: (1) Cabang yang berjalan kea rah
anterior, mensuplai darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala)

22
kemudian membelok ke arah ventral menjadi arteria pedalis yang
mensuplai darah ke bagian kaki; (2) cabang yang berjalan ke arah
posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelenjar pencernaan,
ventrikel, dan ovotestes. Arteria bercabang-cabang yang langsung
mencapai rongga-rongga darah atau hemocoelom (tidak membentuk
kapiler-kapiler. Dari hemocoelom, dikumpulkan kembali melalui sirculus
venosus (=pembuluh darah yang berjalan melingkar). Circulus venosus
terdiri atas dua (masing-masing mengumpulkan arah dari daerah viscera,
daerah kaki dan kepala, kemudian darah diteruskan ke paru-paru (untuk
melepaskan CO2, dan menerima oksigen) selanjutnya masuk kembali ke
atrium kemudian ke ventrikel. Darahnya mengandung pigmen pernafasan
yang berwarna biru (=haemocyanin), berfungsi untuk mengikat Oksigen,
zat-zat makanan, dan sisa metabolisme.
4. Sistem Pernafasan
Alat pernafasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mantel yang
kaya dengan kapiler-kapiler darah).
5. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat jantung dan saluran
uretranya terletak di dekat anus.
6. Sistem Syaraf
Sistem syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion
pedal (sebelah ventral), ganglion parietal (sebelah lateral), ganglion
abdominal (sebelah median), ganglion bukal (sebelah dorsal rongga
mulut).
7. Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama, yaitu:
a. Kemoreseptor (terletak pada tentakel yang pendek)
b. Photoreseptor (merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan
lensa, sel-sel pigmen dan sel-sel reseptor)

23
c. Statoreseptor (berupa statokist, terdapat pada ganglion pedalis dan
mendapat syaraf dari ganglion serebralis)
Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka terhadap sentuhan
dan stimulant lainnya.
8. Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi
diperlukan spermatozoa dari individu lain, karena spermatozoa dari induk
yang sama tidak dapat membuahi sel telur. Ova dan spermatozoa
dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar kecil
berwarna putih kemerahan, terletak melekat di antara kelenjar pencernaan
(hepatopankreas, pada apek dari masa viscera). Saluran yang terdapat
pada ovotestis, yaitu:
a. Duktus hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis)
b. Spermoviduk, terdiri dari dua saluran, yaitu:
1.) saluran telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan
2.) saluran semen (vasdeferens), berakhir pada penis.
Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan suatu
ruangan, yaitu atrium genital yang mempunyai lubang keluar (=porus
genitalis).
9. Gerakan dan Tingkah Laku
Alat gerak ialah kaki. Pada waktu aktif permukaan bawah kaki
menjadi bergelombang dengan amplitude kecil dikarenakan adanya
aktivitas otot-otot dalam dindingnya. Gelombang-gelombang gerakan ini
dikordinasikan oleh susunan syaraf. Permukaan yang dilalui siput darat
akan menunjukkan bekas, karena adanya deretan mukus yang
ditinggalkan dalam perjalanannya. Mukus ini dihasilkan oleh glandula
pedalis dengan salurannya yang bermuara di permukaan ventral di
belakang mulut.

24
Mukus ini berguna untuk: (1) menjaga agar supaya kaki tidak
menjadi kering, (2) menahan bagian-bagian kaki yang relaksasi:
sementara bagian yang kontraksi bergerak ke depan, konka cenderung
jatuh menggantung di sisi kanan dan secara periodik kembali pada posisi
semula oleh karena aktivitas muskulus kolumellaris. Achatina fulica aktif
hanya pada waktu udara lembab dan merayap kemana-mana terutama
pada waktu malam hari. Pada waktu udara kering tidak aktif (ini disebut
aestivasi) dan menarik tubuhnya ke dalam konka di tempat yang
terlindung, kemudian kakinya mengeluarkan lapisan lendir yang kaku dan
mengeras untuk menutup lubang konka dan mencegah pengeringan lebih
jauh.
2. Kelas Bivalvia
Kelas pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau
Lamellibrankhiata. Bivalvia atau pelecypoda adalahmollusca yang memiliki
dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat
terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar. Ketika
menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh dari
predatornya.kata pelecypoda memiliki arti “kaki berbentuk kapak”, Hewan
Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang
lainnya yang banyak mengandung zat kapur. Contoh hewan kelas ini yaitu
remis, tiram dan kijing. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan
insangnya berbentuk lembaran-lembaran.
Pada Bivalvia insang biasanya berukuran sangat besar dan pada
sebagian besar spesies dianggap memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul
makanan, disamping berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Kepala tidak
berkembang namun sepasang palpus labial mengapit mulutnya. Tubuh
bilateral simetris dan memiliki kebiasaan menggali liang pada pasir dan
lumpur yang merupakan substrat hidupnya dengan menggunakan kakinya.

25
Untuk itu tubuhnya memipih secara lateral sangat membantu dalam
menunjang kebiasaan tersebut.
Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada
bagian torsal terdapat:.Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan
menutup serta meluruskan kedua katup.Ligament sendi, berfungsi
menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal.Paling
luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi
seluruh tubuh kerang
Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh
tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang
disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon
bawah sebagai tempat masuknya air.
Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini
banyak mengandung pembuluh darah.
Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.Di dalam
rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang
menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam
sebagai berikut :
1) Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat
tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan
tanduk. Fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya
dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat
dalam air serta memberi warna cangkang.
2) Prismatik, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium
karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag
dihasilkan oleh tepi mantel.
3) Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal
halus kalsium karbonat merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh

26
seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih
banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan
banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu
mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan
mutia.
3. Kelas Polyplacophora
Polyplacophoraadalah kelas dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filumMollusca. Contoh yang terkenal dari
kelas ini adalah Chiton sp..Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora.
Chiton sp memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu
karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh, akan melekat
erat pada batu karang. Hewan ini merayap perlahan-lahan pada dasar laut di
batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan
sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola. Habitat Chiton sp ini adalah
di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan memakan rumput laut
dan mikro organisme dari batu karang.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Amphineura
Ordo : Polyplacophora
Famili : Chitondae
Genus : Chiton
Spesies :Chiton sp
Struktur Tubuh
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak
berkembang baik dan terletak di bagian kepala (anterior), sedangkan anus
terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan
dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang

27
mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu
dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih
dan biasanya memiliki lidah parut (radula).
Sistem Organ pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi
– faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang
berhubungan dengan perut.
Sistem saraf
Sistem saraf berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang
mensarafi mantel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi
ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta,
dan sebuah sinus. Darah medapat oksigen dari insang.
Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah
posterior.
Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel
sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina.
4. Kelas Schapopoda
Scaphopoda adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang
yang termasuk dalam filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil
dari mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut dan dipantai yang berlumpur.
Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua
ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya. Warna yang
paling sering adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi
untuk melindungi cangkangnya yang sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2

28
mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki
jantung dan pembuluh darah.
Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun
betina, melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel
telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru.
Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut
dangkal sampai laut dalam, kira-kira 2000 meter dari permukaan laut. Hewan
ini mempunyai kebiasaan pula untuk membenamkan dirinya dipantai.
5. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya
kaki) adalah kelas dari Phylum Molluca yang memiliki alat gerak di bagian
kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi tertinggi di antara
Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-
lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik
berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak memiliki
cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh
dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher .Contoh spesies dari kelas
Cephalopoda adalah cumicumi (Loligo pealii).
Habitat
Loligo pealii seperti halnya anggota Cephalopoda yang lainnya
memiliki habitat di perairan laut. Hewan ini dapat hidup, baik di lautan
dangkal hingga laut dalam.
Struktur Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan
badan yang berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala
terdapat sepasang mata yang berkembang sempurna, dan mulut yang terletak
diujung dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel. Pada
tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.

29
Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan
berkembang dengan baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula,
faring berotot, esophagus, lambung berbentuk kantung, sekum berdinding
tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang
kelenjar ludah, hati dan pancreas.
Sistem Respirasi dan Sirkulasi
Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah
sepasang di kanan kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan
dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh
darah. Jantung menerima darah dari vena cava anterior dan vena cava
posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke kapiler
dan terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar
dari masing-masing insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di
setiap sisi yang masing-masing bermuara pada jantung sistemik.
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion
serebral, ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.
Sistem Reproduksi
Loligo pealii bersifat diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari
hewan jantan dimasukan dalam rongga mantel betina dengan pertolongan
hektokotilus yang berbentuk seperti sisir. Telur cumi-cumi besar dan bersifat
megalesita dan jika menetas tidak melewati tahap larva.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Sub classis : Dibranchia
Ordo : Teuthoidea

30
Familia : Loliginidae
Genus ; Loligo
Species : Loligo pealii
J. Peranan Mollusca bagi Kehidupan Manusia
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang
menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
a. Menguntungkan :
1) Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu
(Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong
(Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot
(Achatina fulica).
2) Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
3) Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram
mutiara.
4) Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp
5) Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein
hewani yang cukup tinggi selain enak rasanya
6) Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen
banyak yang berwarna sangat indah.
7) Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan
komoditas ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
b. Merugikan
1.) Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2.) Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
3.) Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi.
Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit
diberantas.

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea
(bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand
dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut).
Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya
terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur
tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem
pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.Filum Echinodermata memiliki
peranan penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup ekosistem
air laut, serta dapat pula merugikan.
Mollusca disebut sebagai binatang lunak, karena bentuk tubuhnya yang
lunak berdaging tanpa tulang. Sebagian anggotanya di lindungi dengan cangkang
atau rumah dari zat kapur dan sebagian lainnya tanpa cangkang atau rumah.
Penyebaran hewan Mollusca sangat luas dan umumnya memiliki kesamaan pola
dasar tubuh. Jaringan hidup biasanya dibedakan atas sebuah kaki dan sebuah
masa fiseral. Kaki diadaptasikan dalam berbagai cara bergerak, masa fiseral
termasuk juga mantel berfungsi mengsekresikan cangkang dan membentuk
sebuah rongga mantel yang melindungi organ pernapasan.
Klasifikasi Mollusca secara umum berdasarkan bentuk cangkang.
Terdapat tiga kelompok utama yaitu, Gastrophoda, Bivalvia, dan cephalupoda.
Anggota Gastrophoda antara lain keong , bekicot, atau hewan lain yang memiliki
cangkang berbentuk melingkar namun diantara anggota tersebut ada yang
cangkangnya mereduksi atau hilang sama sekali. Anggota Bevalvia adalah
kerang ,remis dan tiram, serta hewan lainnya yang memiliki sepasang cangkang.

32
pada Cepahalopoda anggotanya adalah octopus, cumi-cumi, dan naupilus yang
kakinya mengalami modifikasi menjadi tentakel.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui apa itu
Echinodermata dan mollusca, ciri-ciri, serta manfaat nya dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk lebih mendalami lagi
tentang echinodermata dan mollusca. Kita juga diwajibkan untuk menjaga
kelestarian echinodermata ini maupun dan makhluk-makhluk lainnya dan jangan
berbuat sebaliknya

33
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta

Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar

Wijaya.Surabaya.

Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.

Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid

1untuk Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit

Erlangga.ISBN : 979-781-726-1.

Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.

Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.

Widayati, Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara

Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya

Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta

Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya

Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta

34

Anda mungkin juga menyukai