Disusun oleh :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
IKAN MUJAIR ( Orechromis mossambicus )....................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II 1
PEMBAHASAN....................................................................................................1
2.1 Siklus Hidup Ikan Mujair ( Oreochromis mossambicus) 1
2.2 Siklus Reproduksi Ikan Mujair ( Oreochromis mossambicus) 2
2.3 Perilaku Pemijahan Ikan Mujair ( Oreochromis mossambicus) 2
2.4 Spawning Ground dan Fekunditas Ikan Mujair ( Oreochromis
mossambicus) 3
2.5 Strategi Pemijahan Ikan Mujair ( Oreochromis mossambicus) 3
BAB III.................................................................................................................. 5
PENUTUP............................................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan 5
3.2 Saran 5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
iii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
luas dari daratannya. Luas daratan Indonesia sekitar 1.900.000 km2, luas laut
teritorial mencapai 3.100.000 km2 dan luas ZEEI mencapai 2.700.000 km2.
Dengan demikian wilayah laut Indonesia mencapai sekitar 73,1 % dari seluruh
wilayah Indonesia. Di dalamnya terdapat lebih dari 17.504 pulau dengan garis
dunia setelah Kanada (Gunawan, 2009). Kekayaan laut yang dimiliki Indonesia
sangat banyak. Laut Indonesia mengandung banyak sumber daya yang beragam
mangrove, rumput laut, dan plasma nutfah lainnya ataupun sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan gas bumi, barang tambang, mineral,
serta energi kelautan seperti gelombang dan angin. Salah satu aspek perikanan
Ikan mujair mempunyai bentuk badan pipih dan bulat, kepala bagian atas
cembung, sirip dada hampir sama atau lebih panjang dari panjang kepala, sirip
Panjang total ikan mujair jantan berkisar antara 30-40 cm dan ikan betina
berkisar antara 25-33 cm (Webb et al. 2007). Bobot maksimum 1.130 g dan umur
A.17 dan
1
C.18. Ikan mujair hidup berkelompok di daerah reservoir, sungai, rawa
dan aliran anak sungai yang masih dipengaruhi oleh pasang. Ikan ini juga
mempunyai kisaran terhadap salinitas yang lebar, baik pada perairan tawar
2
BAB II
PEMBAHASAN
(ukuran sekitar 10 cm, berat 60-100 gram). Menjelang reproduksi, ikan mujair
jantan akan berubah warna menjadi lebih gelap (hitam pekat). Sebelum kawin,
ikan mujair jantan akan mencari dasar air berpasir pada kedalaman kurang dari 1
m sebagai tempat ideal sarang mereka. Lokasi dengan vegetasi lebih disukai,
agar sarang mereka tidak mudah terdeteksi oleh predator. Ikan mujair jantan
kembali ke sarang.
yang telah disiapkan. Mujair jantan lalu membuahi telur-telur itu dengan
menyemprotkan sperma mereka ke arah sarang yang telah terisi telur. Setelah
(mouthbrooding) hingga anak mereka menetas dan siap dilepaskan ke alam liar.
Telur akan menetas sekitar 3-5 hari setelah dibuahi dan akan terus
berlindung di mulut ibu mereka selama 14 hari sebelum mereka dapat berenang
bebas di perairan lepas. Setelah keluar dari mulut ibu mereka, anak ikan mujair
(berukuran sekitar 9 mm) akan belajar hidup mandiri dan berkumpul bersama
anak ikan mujair lainnya di perairan dangkal. Sementara sang ibu akan kembali
ke kelompok dewasa dan mencari pasangan lagi. Mujair betina dapat bertelur
1
2.2 Siklus Reproduksi Ikan Mujair ( Oreochromis mossambicus)
De Silva (1991) menyatakan bahwa perkembangbiakan ikan mujair dalam
air relatif kecil dari bulan ke bulan hingga mencapai tingkat kedalaman air
tersebar pada perairan waduk bagian selatan (dekat muara Sungai Konto). Hal
itu sesuai dengan profil dasar perairan yang diinginkan oleh ikan mujair untuk
membuat sarang yaitu lumpur berpasir (Wardoyo & Sukimin 1978 in Amir 1995).
Pusat Sains Kelautan di Universitas Algarve di Faro, Portugal, dan di Institut Max
Planck untuk Ekologi Kimia di Jena, Jerman, kini telah mengidentifikasi molekul
pada reproduksi betina. Oleh karena itu, ikan nila Mozambik adalah salah satu
2
mereka, mujair jantan membuat galian pasir di tengah arena dengan tujuan untuk
menarik betina bertelur di sarang tersebut. Pada saat yang sama, mereka
lebih besar dari urin di dalam air selama perkelahian dibandingkan dengan
akan dikeluarkan pada waktu memijah. Jumlah telur dalam ovary menunjukkan
potensi reproduksi ikan. Besarnya fekunditas satu spesies ikan antara lain
dipengaruhi factor luar seperti lingkungan dan ketersediaan makanan bagi calon
induk tersebut, sedangkan factor dari dalam antara ain genetis, panjang, berat
dan umur ikan tersebut (Wootton, 1979; Royce, 1984). Habitat pemijahan
(spawning ground) bagi ikan nila hamper di semua bagian Rawa Pening
terutama di tempat yang lebih jernih dan yang kaya pakan alami ikan.
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan gen. Tiap spesies ikan memiliki strategi
3
yang dilakukan oleh ikan bertujuan untuk memaksimalkan kelangsungan hidup
induknya.
Pada kebanyakan spesies ikan yang hidup di laut jenis strategi yang
lebih dari satu kali ovulasi, gonochoristic yang menggambarkan bahwa antara
ikan jantan dan betina terpisah organ kelaminnya dan proses terjadinya
pemijahan di luar tubuh induknya tanpa adanya penjagaan oleh induk (non
parental care)
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
. Ikan mujair akan matang secara seksual setelah usia 3 bulan atau lebih
(ukuran sekitar 10 cm, berat 60-100 gram). Menjelang reproduksi, ikan mujair
karena juvenil ikan akan berekspansi ke zona litoral selama musim hujan untuk
3.2 Saran
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Perlu adanya
kajian lebih lanjut terhadap ikan mujair dengan bantuan dari pihak yang lebih
ilmu mengenai klasifikasi, siklus hidup, silkus reproduksi, dan pemijahan ikan
mujair.
5
DAFTAR PUSTAKA
D’Cotta, Pepey, E., Tine, M., Ouattara, N.,Baroiller, J.F., Bezault, E., Durand,
Gustiano, R. 2007. Perbaikan mutu genetik ikan nila. Kumpulan Makalah Bidang
6 hlm.
Gustiano, R. 2008. Varietas baru ikan budi daya air tawar: Ikan nila BEST (Bogor
Kamal, A.H. Md. M. & Mair, G.C. 2005. Salinity tolerance in superior genotypes of
189-201.
Karsi, A. & Yildiz, H.Y. 2005. Secondary stress response of nile tilapia,
6
Nugon, R.W. 2003. Salinity tolerance of juvenile of four varieties of tilapia. Thesis.
69 pp.