Anda di halaman 1dari 2

Remedial Kuis Praktikum Ekologi Perairan

Nama : Emilia Vivi Arsita


NPM : 140410150097
Kelompok : 11

PERAN BIVALVIA PADA PERAIRAN

Bioremediator dari jenis makrobenthos seperti bivalvia dapat digunakan untuk mengurangi kadar
polutan di perairan. Penjerapan polutan oleh bivalvia dilakukan dengan mekanisme filter feeder,
yaitu proses memperoleh makanan dengan cara menyaring cairan yang berada di luar cangkang.
Dari proses makan ini terakumulasi pula bahan pencemar organik, anorganik, hingga logam
berat.Kerang air tawar sejak lama telah digunakan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jian et al (2005), Kijing Taiwan dapat dijadikan
bioindikator logam berat seperti Zn, Cu, Pb, As, dan Cd. Selain itu Kijing Taiwan dapat
dijadikan biomonitor pencemaran perairan oleh herbisida glifosfat (Sidhi, 1998).

Di Indonesia, kerang air tawar yang biasanya dijadikan bioindikator adalah kerang hijau (Mytilus
viridis L.) dan kerang darah (Anadara granosa L.) (Purnomo, 1998). Bivalvia dapat digunakan
sebagai bioindikator kualitas perairan. Organisme ini menghabiskan seluruh hidupnya di
kawasan perairan sehingga apabila terjadi pencemaran lingkungan maka tubuh bivalvia akan
terpapar oleh bahan pencemar dan terjadi penimbunan atau akumulasi. Spesies yang tidak toleran
tidak dapat bertahan hidup. Pada area ekosistem pesisir, bivalvia didominasi oleh penggali di
permukaan pantai (Nybakken, 1992 dalam Putri dkk, 2012).

Selain berperan sebagai bioremediator dan bioindikator suatu perairan, bivalvia juga memiliki
peran dalam memperkaya nutrisi atau bahan organik yang terdapat pada suatu ekosistem pelagis
sebab bivalvia memiliki kemampuan untuk menyaring partikel yang ada pada perairan dan
menyimpannya dalam bentuk sampah organik (biodeposisi). Nutrisi yang tersimpan pada tubuh
bivalvia akan diekskresikan dalam bentuk nutrisi terlarut. Pada ekosistem estruari, aktivitas atau
keberadaan bivalvia akan memengaruhi turbiditas, mineralisasi nutrisi, produktivitas primer,
deposisi, dan kompleksitas habitat. Nutrisi yang sering mengalami daur ulang adalah nitrogen
karena nitrogen merupakan faktor pembatas yang berada pada ekosistem perairan laut maupun
estuari. Bivalvia akan berperan dalam pendistribusian nitrogen dalam bentuk ammonia (Peterson,
2010).

DAFTAR PUSTAKA

Jian, Y; W Hui; Z Hongyo; G Xiaoqing; Y Ruipeng. 2005. Bioaccumulation of Heavy Metals in


Anodonta woodiana from Wulihu area of Taihu Lake. Journal of Resources and
Environment in The Yangtze Valley. (14) : 362 – 366.

Peterson, C H. 2010. Ecosystem Concepts for Sustainable Bivalve Mariculture. The National
Academics Press. Washington.

Purnomo, T. 1998. Bioremediasi perairan tambak udang intensif menggunakan kerang hijau
(Mytilus viridis L.) dan kerang darah (Anadara granosa L.) dan rumput laut (gracilaria
foliifera forsk.). Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Putri, R A; T Haryono; dan S Kuntjoro. 2012. Kenakeragaman Bivalvia dan Peranannya sebagai
Bioindikator Logam Berat Kromium (Cr) di Perairan Kenjeran, Kecamatan Bulak Kota
Surabaya. Lentera Biologi. 1 (2) : 87 – 91.

Sidhi, M P. 1998. Kijing Taiwan sebagai bioremediator pencemaran perairan oleh herbisida
glifosfat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai