Anda di halaman 1dari 3

PEMBENIHAN LOBSTER AIR LAUT

Pembenihan Lobster

Kegiatan ini merupakan tahap awal dalam usaha budidaya lobster untuk memperoleh
benih yang kemudian akan dibesarkan. Dalam tahap ini, perlu menyiapkan calon induk
yang memiliki kualitas baik (tidak cacat) serta menyiapkan peralatan pembenihan dengan
mencuci bersih bak dan alat – alat yang akan digunakan secara higienis dengan
menggunakan disinfektan.

Tahapan persiapan pembenihan

1. Cuci bak pembenihan, slang aerasi, dan batu menggunakan klorin 150 ppm atau
formalin 50 ppm yang kemudian didiamkan selama 1-2 jam dan selanjutnya
dinetralkan dengan larutan natrium tiosulfat 50 ppm.
2. Pemasangan aerasi dan batu dengan kepadatan minimal dua buah batu aerasi per
meter persegi.

Tahapan pemeliharaan calon induk

1. Calon induk betina dan jantan dipisahkan.


2. Calon induk dipelihara dengan memberikan pakan alami seperti ikan, udang,
keong, atau kerang-kerangan secara ad libitum (sampai kenyang sesuai
kebutuhan).

Tahapan pemijahan

1. Bak pemijahan dipersiapkan sudah dalam kondisi higienis


2. Induk jantan dan betina yang telah matang gonad dimasukkan dalam bak
pemijahan
3. Salinitas air bak pemijahan dipertahankan 25 – 45 ppt
4. Lobster akan memijah 3 – 6 jam setelah proses moulting
5. Setelah memijah, 30 jam kemudian induk betina akan mengeluarkan telur – telur
yang telah dibuahi (induk jantan dan induk betina dipisahkan kembali)
6. Kemudian hari ke 20, telur – telur tersebut akan menetas menjadi naupli

Tahapan pemeliharaan larva

1. Persiapan bak pemeliharaan, slang aerasi, dan pipa yang telah dicuci secara
higienis
2. Menyiapkan pakan alami untuk larva yaitu dapat menggunakan rotifer
3. Penebaran larva dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat suhu rendah karena
larva rentan terhadap suhu yang tinggi dengan padat penebaran 10 – 30 ekor per
liter air.
4. Salinitas selama pemeliharaan larva harus dipertahankan pada kisaran 31 – 33 ppt
5. Air dalam bak harus tetap jernih dan bersih

Stadium Larva Lobster Rotifera Flakes (ppm)

Nauplii 10 – 25 ekor/ml 0,50

Filosoma 25 – 60 ekor/ ekor filosoma 0,60 – 0,75

Perurilla 50 – 100 ekor/ekor perurilla 0,80

Tahapan Pembesaran Lobster

1. Bak pembesaran dicuci dengan desinfektan secara higienis


2. Meletakkan pipa, batu dan pecahan karang – karang untuk menciptakan kondisi
seperti habitat asli lobster sebagai tempat persembunyian
3. Pengisian air laut jernih dan bersih hingga ketinggian air 70 – 90 cm dengan
mempertahankan salinitas kisaran 25 – 30 ppt, suhu 28 – 32°C dan oksigen
terlarut > 4 ppm
4. Penebaran lobster muda dilakukan pada pagi atau sore hari dengan kepadatan
tebar 20 ekor per meter persegi
5. Menyiapkan pakan alami yaitu ikan rucah yang ditumbuh sampai halus, kemudian
ditambah dengan bahan nabati seperti dedak halus dan ampas tahu dengan
perbandingan 3 : 1 : 1
6. Pemberian pakan 2 – 3 kali sehari dengan jumlah pakan yang diberikan per hari
berkisar antara 10 – 15 % dari berat total lobster.

Tahapan Pascapanen

1. Pemanenan dilakukan setelah masa pemeliharaan mencapai lima bulan yang


mencapai ukuran 400 – 500 gram per ekor.
2. Pemasaran lobster dalam kondisi hidup dengan pembiusan sementara dengan
menurunkan suhu air dengan penambahan air es dengan suhu 15 – 18°C.

Anda mungkin juga menyukai