Anda di halaman 1dari 2

1.

Fungsi fisik

Fungsi fisik terumbu karang antara lain adalah sebagai filter air untuk menjaga kualitas air di
kawasan pantai, peredam gelombang, pelindung alamiah terhadap daratan yang berhadapan
dengannya, serta meminimalkan abrasi (Arini, 2013). Tanpa adanya terumbu karang maka
energi ombak yang menuju ke daratan dapat menyebabkan abrasi dan merusak ekosistem
pantai karena tidak adanya penghambat laju ombak. Dengan adanya terumbu karang maka
energi ombak yang menuju pantai dapat diperkecil sehingga ombak tidak merusak pantai atau
menyebabkan abrasi pantai yang dapat merusak bangunan, usaha perikanan dan pelabuhan-
pelauhan kecil.

2. Fungsi Ekologi

Ekologi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Sehingga manfaat terumbu karang secara ekologi berarti peran dan fungsi
terumbu karang bagi lingkungan maupun bagi biota laut lainnya. Lingkungan dapat berupa
habitat di sekitar terumbu karang berada maupun secara global, termasuk daerah pesisir dan
daratan. Menurut (Ariani, 1996) fungsi ekologis tersebut adalah penyedia nutrien bagi biota
perairan, pelindung fisik, tempat pemilahan biota perairan, tempat bermain, dan asuhan bagi
berbagai biota. Maksud penyedia nutrient yaitu terumbu karang sebagai penunjang kehidupan
berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya, menyediakan tempat tinggal, mencari
makan, dan berkembang biak bagi berbagai biota laut.

3. Fungsi ekonomis

Terumbu karang sebagai salah satu ekosistem pesisir mempunyai nilai guna yang sangat
penting bagi fungsi ekonomi. Dalam kondisi fisik yang baik, terumbu karang dapat berfungsi
secara optimal sebagai sumber penghidupan masyarakat pesisir, khususnya nelayan. Menurut
(Ramadhan et al., 2017) fungsi ekonomis terumbu karang yaitu sebagai sebagai objek wisata;
sebagai penghasil bahan kontruksi bangunan dan pembuatan kapur; sebagai penghasil bahan
aktif untuk obat dan kosmetik serta sebagai laboratoium alam untuk penunjang pendidikan
dan penelitian. Berbagai jenis alga dimanfaatkan dalam pembuatan kosmetik dan bahan
pembungkus kapsul. Berbagai hewan laut pun diketahui memiliki senyawa kimia yang
berguna sebagai bahan antibiotika, anti radang, dan anti kanker.
PUSTAKA
Ariani, A. A. A. (1996). Pengaruh kegiatan pembangunan pada ekosistem terumbu karang :
studi kasus efek sedimentasi di wilayah pesisir timur pulau Bintan. 4–5.

Arini, D. I. D. (2013). Potensi Terumbu Karang Indonesia; Tantangan dan Upaya


Konservasinya. Info Balai Penelitian Kehutanan, 3(2), 147–172.

Ramadhan, A., Lindawati, L., & Kurniasari, N. (2017). Nilai Ekonomi Ekosistem Terumbu
Karang Di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan,
11(2), 133. https://doi.org/10.15578/jsekp.v11i2.3834

Anda mungkin juga menyukai