Lenny S Syafei
Sekolah Tinggi Perikanan, Jurusan Penyuluhan Perikanan
Jalan Cikaret Nomor 1Bogor 16001, Jawa Barat
Abstrak
Tujuan ulasan studi literatur keanekaragaman hayati dan konservasi ikan air tawar ini adalah
untuk mendalami keanekaragaman hayati ikan di perairan tawar dan masalah eksistensi sebagian
spesiesnya yang mulai terancam punah, serta faktor kesalahan pengelolaaan yang terjadi. Strategi
global yang ditawarkan dalam ulasan studi literatur ini didasarkan atas pemilihan langkah
konservasi sebagai jawaban untuk mengatasi ancaman kepunahan tersebut. Konservasi adalah
perlindungan dan pelestarian kehidupan akuatik yang penting dalam menata keseimbangan alam
dan mendukung ketersediaan sumberdaya bagi generasi yang akan datang. Tercatat spesies ikan
yang ada di Indonesia berjumlah 1193 spesies dan keanekaragaman spesies ikan air tawar
Indonesia nomor tiga terkaya di dunia. Ikan endemik adalah ikan yang keberadaannya hanya ada
pada satu tempat tertentu, dan tidak ada di tempat lain. Ikan endemik di Indonesia berjumlah
sekitar 120 spesies.Ditinjau dari sudut iktiogeografis, ikan air tawar di Indonesia mendiami tiga
daerah sebaran geografis (Paparan Sunda, Daerah Wallace, dan Paparan Sahul) yang dibatasi oleh
dua garis maya: Garis Wallace dan Garis Weber. Menetapkan tujuan dan sasaran konservasi;
Merancang langkah-langkah pelaksanaan; Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang
diperlukan; Menentukan kriteria atau tolok ukur keberhasilan konservasi; dan Memantau serta
mengevaluasi hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Abstract
The purpose of this review was to study about fish biodiversity and fish conservation in inland
waters and to examine the potensial problem how a lot of species become extinct; off course also
by mismanagement decision. The global strategy on this problem is based on chossing
conservation as an answer to overcome that extinct species. Conservation it self was a principal
of how to protection and preservation an important aquatic life as a part of arranging the balance
of nature; and how to support the availability of resourses for future generations. The total amount
of species fish in Indonesian was 1.193, beside that the biodiversity of Indonesia was record as the
third richest-diversity in the world. Endemic fish is an fish whose their existence or their life
cycle only in specific environment. The amount of endemic fish in Indonesia was record reach
around 120 species. As a reviewed by ichthyogeografic sides, fresh water fish in Indonesia is
spread and inhabit in three geografic area, that is: Paparan Sunda, Wallace area, and Paparan
Sahul; which is limited of two imagine line: Wallace Line dan Weber Line. The Conservation
purpose and its target, consists of: design implementation steps, prepare the necessary facilities
and infrastructure, determine the criteria and benchmarks of succed conservation; and monitoring
evaluation based on the criteria.
Gambar 1. Jumlah spesies ikan yang terancam punah di berbagai negara Asia yang dinyatakan
dalam persen (Nguyen & de Silva 1996)
49 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Ikan Air Tawar
Gosset et al. (2006). Secara umum namun yang terjadi bukan saja ikan
dapat disarikan bahwa faktor sasaran yang tertangkap; juga ikan jenis
lain dan anak-ikan yang bukan sasaran.
ancaman tersebut ialah: tangkap
Penggunaan bom sungguh sangat
lebih ikan, introduksi spesies baru,
merusak.Pertama semua ikan dari segala
pencemaran, habitat yang hilang ukuran mati dan ke dua habitat ikan
dan berubah, dan perubahan iklim hancur.
global. Introduksi Spesies Baru
Gambar 2. Garis-garis batas iktiogeografi di kepulauan Indonesia. A. Garis Wallace, B. Garis Weber.
I.Paparan Sunda, II.Daerah Wallacea, III. Paparan Sahul.
dimasukkan ke suatu perairan baru. perikanan untuk konsumsi atau
Alasan tersebut antara lain: pemancingan, mengisi relung yang
meningkatkan produksi perikanan di kosong, dan mengendalikan hama atau
suatu perairan, mengembangkan jenis gulma (pengendalian biologis). Selain
ikan yang lebih disenangi/disukai dalam
Volume 11 Nomor 1 April 2017 54
Lenny Syafei
hayatiikan di sungai utama di Cina (Li, Diperlukan energi lebih banyak untuk
2001).Dampakbendungan terhadap mempertahankan diri, sehingga energi
keanekaragaman hayati ikan dan biota lebih banyak untuk perawatan
lainnya dipaparkan secara komprehensif dibandingkan untuk pertumbuhan. Ikan
oleh McAllister et al. (2001). mengalokasikan energi dari makanannya
Meningkatnya kekeruhan, pendangkalan, ke belanja energi. Hal ini mengakibatkan
dan debit yang sungai yang sangat pertumbuhan ikan melambat, atau ikan
fluktuatif antara musim penghujan dan tersebut harus mencari makan dengan
kemarau menambah panjang daftar lebih banyak agar pertumbuhan kembali
keterancaman keanekaragaman hayati normal. Hal ini masih perlu penelitian
ikan di sungai akibat degradasi habitat. lebih lanjut.
Beberapa contoh perairan yang telah Kenaikan suhu juga memengaruhi
mengalami pendangkalan yang berat kehidupan organisme yang menjadi
yaitu Bengawan Solo di Jawa Tengah. mangsa ikan. Melalui rantai makanan,
Eutrofikasi di danau menyebabkan perubahan ini akansecara berurutan
kondisi tidak nyaman bagi ikan akibat memengaruhi ikan padajenjangtrofik
adanya deplesi oksigen. Belum lagi yang lebih tinggi. Dengan demikian
adanya alih fungsi perairan menjadi secara keseluruhan dapat saja terjadi
peruntukan lain seperti permukiman, perubahan biomassa masing-masing
kawasan industri, dan perdagangan tanpa jenis organisme pada setiap jenjang
memperhatikan lingkungan merupakan trofik, sehingga komposisi organisme di
lonceng kematian bagi keanekaragaman perairan termasuk ikan dapat berubah.
hayati ikan. Perubahan ini dapat dimaknai sebagai
bertambahnya tekanan bagi kehidupan
Perubahan Iklim
ikan. Bukan tidak mungkin beberapa
Menarik untuk menyinggung
ikan tertentu dapat punah karena tidak
masalah keanekaragaman hayati dengan
mampu beradaptasi. Secara umum,
perubahan iklim. Perubahan iklim telah
tidaklah mudah memprakirakan respons
mengakibatkan suhu air naik di sungai,
ikan per spesies terhadap perubahan
danau, dan perairan tawar lainnya.
iklim, karena ketiadaan atau tidak
Naiknya suhu perairan ini akan langsung
lengkapnya informasi ekologi dan
memengaruhi ikan yang termasuk
biologinya.
golongan poikilotermik.Kenaikan suhu
Suhu akan menurunkan kelarutan
akan mempertinggi tingkat metabolisme.
oksigen dalam air. Oksigen terlarut
adalah suatu parameter penentu dan kalangan. Seringkali terjadi mereka baru
pembatas ikan, yang memengaruhi tersadar ketika segalanya sudah
sintasan, pertumbuhan, pemijahan, terlambat karena kekayaan plasma
kinerja berenang, perkembangan larva, nutfah hilang. Pertanyaan yang
dan tingkah laku ruaya. Jumlah oksigen mengemuka adalah apa tindakan yang
yang dibutuhkan oleh ikan sangat perlu dilakukan agar kepunahan spesies
bervariasi dan bergantung kepada atau penurunan keanekaragaman hayati
spesies, ukuran, jumlah makanan yang ikan dapat dicegah.Jawabannyaadalah
diambil, aktivitas, suhu air, konsentrasi perlu tindakan konservasi ikan.
oksigen terlarut, dan lain-lain. Konservasi tidak boleh dimaknai hanya
Berkurangnya oksigen terlarut akan sekedar spesies tidak punah, melainkan
mengarah pada kondisi hipoksia lebih dari itu. Pada hakekatnya
(kekurangan oksigen), bahkan dapat konservasi ikan adalah upaya
menjadi anoksia (ketiadaan oksigen). perlindungan, pelestarian, dan
Kondisi ini akan sangat menekan ikan, pemanfaatan ikan. Dalam praksisnya,
dan dapat mematikan. konservasiikan dapat dilakukan melalui
Mengacu pada keterangan di atas, dua cara yaitu konservasi in situdan
jelaslah bahwa perubahan iklim konservasi ex situ.
memengaruhi keanekaragaman hayati.
Konservasi in Situ
Konsekuensi perubahan iklim pada Konservasi in situ adalah
komponen spesies dari keanekaragaman perlindungan populasi dan komunitas di
hayati mencakup: perubahan laju habitat alaminya. Perlindungan spesies
pertumbuhan, perubahan dalam ruaya bukan sekedar melindungi spesies itu
dan distribusi, perubahan dalam waktu sendiri, tetapi juga lingkungannya. Ini
reproduksi, dan perubahan dalam adalah bentuk konservasi yang terbaik
rekrutmen dan mortalitas. Peluang mengingat satu populasi tidak dapat
hilangnya suatu spesies ikan meningkat hidup sendiri. Dia memerlukan interaksi
seiring dengan perubahan iklim. dengan spesies lain dan lingkungannya.
Konservasi ikan Langkah-langkah yang ditempuh
Ancaman akan kepunahan spesies untuk melaksanakan konservasi in situ
ikan ini masih belum sepenuhnya ialah: (a) pembatasan eksploitasi (alat,
disadari dan dipahami oleh banyak waktu, dan area); (b) pencegahan
Kartamihardja ES. 2007. Spektra ukuran Nguyen TTT & de Silva SS. 2006.
biomassa plankton dan potensi Freshwater finfish biodiversity
pemanfaatannya bagi komunitas and conservation: an asian
ikan di zona limnetik Waduk Ir. perspective. Biodiversity and
H. Djuanda, Jawa Barat. Conservation 15:3543–3568
Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Page LM, Hadiaty RK, Lopez JA,
IPB. 137 p. Rachmatika I, Robins RH. 2007.
Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, Two new species of the Akysis
Wirjoatmodjo S. 1993. Ikan air variegatus species group
tawar Indonesia bagian barat (Siluriformes: Akysidae) from
dan Sulawesi. Periplus, Southern Sumatra and a
Hongkong. 293 p + 84 plates. redescription of Akysis
variegatus Bleeker, 1846. Copeia
(2): 292-303