Abstrak – Ikan karang hidup pada terumbu penelitian mengungkapkan bahwa terdapat
karang yang digunakan sebagai tempat tinggal, faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran
perlindungan, dan mencari makan. Sehingga ikan (struktur komunitas dan kelimpahan ikan)
terumbu karang membentuk habitat yang di suatu komunitas terumbu karang, antara lain
menjadi sebuah ekosistem bagi biota laut. tinggi rendahnya persentase tutupan karang
Kesehatan terumbu karang berpengaruh hidup [2], zona habitat, seperti inner reef flat,
kepada manusia yang menyebabkan habitat ini outer reef flat, crest, reef base, dan sand flat
perlu dijaga. Dengan mengetahui [3], dan kedalaman [4].
kelimpahannya diharapkan mampu membantu Penilaian, pemantauan dan
menjaga dan melestarikan ekosistem yang telah pengelolaan terumbu karang sangat penting
terbentuk. Salah satu metode untuk mengetahui
untuk masa depan populasi manusia yang
bergantung langsung pada sumber daya hayati
dan dapat melaksanakan teknik dan metode
yang disediakan oleh terumbu karang.
standard pengamatan ikan karang serta untuk
Program pemantauan kondisi atau kesehatan
mengetahui dan dapat memperkirakan populasi
terumbu karang (Reef check monitoring
ikan karang di suatu lokasi antara lain (beach
program) berfokus pada kesehatan terumbu,
seine), underwater visual census (UVC), dan berdasarkan sensus organisme terumbu, seperti
baited remote underwater video (BRUV). Hasil ikan dan avertebrata. Organisme ini dipilih
dari praktikum ini adalah dengan minghitung berdasarkan nilai ekonomi dan ekologisnya,
282 individu dengan 33 spesies, dimana serta sensitifitasnya yang berdampak terhadap
Pomacentridae paling mendominasi. Sedangkan manusia. Wilayah geografis lautan secara
hasil struktur komunitas, keanekaragaman alami memiliki tutupan karang rendah hingga
sebesar 3,013 termasuk dalam kategori sedang, sedang layak dipertimbangkan dalam
dominasi sebesar 0,071 termasuk dalam mengkategorikan kesehatan terumbu (Reef
kategori dominasi rendah, dan kemerataan 0,86 health monitoring) [5].
termasuk dalam kategori merata. Metode sensus ikan yang sering
digunakan salah satunya yaitu Underwater
Kata kunci : ikan, karang, keanekaragaman, Visual Census (UVC). Dalam metode UVC
kelimpahan terdapat modifikasi dalam hal penentuan
kedalaman transek, dan lama pengamatan
I. PENDAHULUAN bawah air, serta luas area transek yang diamati
T erumbu karang merupakan suatu
ekosistem di perairan tropis dengan
dalam pengamatan [6]. Data diambil di
sepanjang transect dengan lebar 2,5 meter ke
tingkat produktifitas dan keanekaragaman kiri dan 2,5 meter ke kanan pencatat. Setelah
biota yang sangat tinggi. Ekosistem terumbu transect dibentangkan, wilayah pengamatan
karang memiliki beberapa peranan diantaranya dibiarkan selama beberapa menit (5-10 menit)
sebagai tempat tinggal, tempat berlindung, dengan tujuan agar kondisi perairan kembali
tempat mencari makan berbagai macam biota seperti semula dan ikan-ikan karang yang
laut, termasuk didalamnya ikan karang. Ikan bersembunyi pada saat pemasangan transek
karang merupakan biota laut yang hidup dan keluar dari tempat persembunyiannya [1].
menetap serta mencari makan di ekosistem Ikan karang dapat dikelompokkan
terumbu karang [1]. Adapun beberapa menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni ikan mayor,
BIOLOGI LAUT – 8B 2
ikan indikator dan ikan target. Ikan target A = Luas daerah pengamatan (m2)
merupakan ikan-ikan yang bernilai ekonomis Untuk mengetahui dominansi spesies
dan merupakan target tangkapan nelayan yang ikan karang di tiap titik pengamatan digunakan
biasa dimanfaatkan untuk dikonsumsi indeks dominansi Simpson dengan rumus
manusia. Kelompok ikan target menjadikan sebagai berikut [10] :
terumbu karang sebagai tempat pemijahan dan
daerah asuhan. Jenis ikan target meliputi
family Serranidae, Lutjanidae, Lethrinidae,
Nemipteridae, Caesionidae, Siganidae, Keterangan :
Haemulidae, Scaridae dan Acanthuridae. Ikan C : Indeks dominansi Simpson
indikator merupakan jenis ikan karang khas S : Jumlah taksa spesies
yang mendiami daerah terumbu karang ni : Jumlah individu spesies ke-i
sekaligus menjadi indikator kesuburan dan N : Jumlah total individu
kesehatan ekosistem terumbu karang meliputi
family Chaetodontidae. Ikan mayor Nilai indeks dominansi (ni) berkisar
merupakan jenis ikan hias yang berukuran antara 0-1. Jika nilai hampir menuju 0 maka
kecil, umumnya 5– 25 cm, dengan menunjukkan bahwa hampir tidak ada spesies
karakteristik warna yang beragam. Kelompok yang mendominasi di transek tersebut atau
ini umumnya ditemukan melimpah, baik bisa dikatakam merata [10].
dalam jumlah individu maupun jenisnya, serta Untuk mengetahui nilai
cenderung bersifat teritorial. Ikan-ikan mayor keanekaragaman maka digunakan indeks
sepanjang hidupnya berada di perairan Shannon-Wiener (H’) dengan rumus sebagai
terumbu karang, meliputi famili berikut [10] :
Pomacentridae, Apogonidae, Labridae, dan
Blenniidae [7].
Kelimpahan jumlah ikan dicatat pada Keterangan :
satu sisi transek. Adapun wilayah sampling H’ : indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
laut menurut COREMAP II didasarkan pada ni : jumlah individu spesies i
kelimpahan ikan karang kelompok ikan target. N : jumlah total individu
Kelompok ikan target dapat dikategorikan Nilai yang diperoleh dibandingkan
sebagai berikut antara lain kategori “sedikit” dengan kriteria penilaian keanekaragaman
artinya apabila jumlah individu ikan target jenis ditinjau dari struktur komunitas. kisaran
sepanjang transek <50 ekor, kategori “banyak” nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
artinya apabila jumlah individu ikan target untuk ikan karang adalah [11] :
sepanjang target >50-100 ekor, dan kategori H' < 2 : keanekaragaman kecil
“melimpah” artinya apabila jumlah individu 2 < H' < 3 : keanekaragaman sedang
ikan target sepanjang transek >100 ekor [8]. H' > 3 : keanekaragaman tinggi
Struktur komunitas didasarkan pada Indeks kemerataan jenis (Pielou)
jumlah individu, spesies, family dan menunjukkan pola sebaran biota. Jika nilai
kelimpahan. Indeks-indeks ekologi ikan kemerataan relatif tinggi (mendekati 1), maka
karang menggunaan Indeks Keanekaragaman keberadaan jenis setiap spesies di perairan
dan Indeks Keseragaman, serta Indeks dalam kondisi merata. Rumus indeks
Dominansi. Analisis Koresponden digunakan kemerataan adalah sebagai berikut [12]:
untuk menggambarkan kemiripan famili ikan
karang dan lifeform bentuk profil terumbu. [7].
Banyaknya kelimpahan individu ikan
per satuan luas daerah pengamatan Keterangan :
ditunjukkan oleh nilai kelimpahan ikan. J : Indeks kemerataan jenis (Pielou)
Kelimpahan ikan dapat dihitung dengan H’: nilai indeks keanekaragaman Shannon-
menggunakan rumus [9] : Wiener
𝑛𝑖 S : jumlah spesies dalam sampel
𝑁= Tidak semua wilayah perairan laut
𝐴
Keterangan: maritim Indonesia memiki terumbu karang
N = Kelimpahan individu ikan (individu/m2) karena karang sebagai penyusun terumbu
ni = Jumlah individu ikan spesies i (individu) karang memerlukan kondisi karakteristik
BIOLOGI LAUT – 8B 3
Keterangan :
D : Indeks dominansi Simpson
ni : Jumlah individu spesies ke-i
N : Jumlah total individu
Gambar 3. Metode sampling menggunakan
c. Indeks kemerataan spesies Pielou (J) pukat pantai (Baker et al., 2016)
Keanekaraga
Keanekaragaman 3,0128688 man sedang
BIOLOGI LAUT – 8B 7
0,8616795
Kemerataan (J)
023
Keterangan :
D = Indeks dominansi
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai N = Total cacah individu dalam sampel
keanekaragaman ikan karang adalah sebesar Ni = Cacah individu spesies - i
3,012868895, nilai ini termasuk kedalam Kisaran untuk nilai indeks dominansi,
kategori keanekaragaman sedang. Menurut yaitu berkisar antara 0 – 1. Nilai indeks
Adelina, 2018 [32] kriteria nilai indeks dominansi (D) yang mendekati angka 1,
keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) yaitu menjelaskan bahwa semakin besar dominansi
H’ ≤ 1 : keanekaragaman rendah, 1<H’< 3 : maka menunjukkan ada spesies tertentu yang
Keanekaragaman sedang, H’≥ 3 : mendominasi. Sebaliknya apabila mendekati
Keanekaragaman tinggi. Keanekaragaman nilai 0 maka menunjukkan bahwa tidak ada
ikan karang pada zona ini dikatakan sedang spesies yang mendominasi [38]. Kisaran nilai
dan hal ini menandakan adanya tekanan indeks dominansi adalah sebagai berikut [39] :
lingkungan yang sedang sehingga 0,00 < D < 0,30 : Dominansi rendah
menyebabkan keanekaragaman yang cukup 0,30 < D < 0,60 : Dominansi sedang
banyak, berdasarkan kriteria tersebut zona 0, 60 < D < 1,00 : Dominansi tinggi
penelitian ini memiliki kelimpahan terumbu
karang yang memadai sehingga ikan karang Tabel 3. Hasil Analisis Indeks dominansi
dapat tumbuh dengan baik [33]. Keberadaan Simpson (D)
ikan karang dipengaruhi oleh kondisi atau
kualitas terumbu karang, dimana Struktur Komunitas Nilai Kategori
keanekaragaman yang sedang akan memiliki
penyebaran sedang dan kestabilan komunitas
sedang. Selain itu, kelimpahan ikan karang
juga dipengaruhi oleh arus perairan di mana Keanekaragaman 3,012868 Keanekaraga
arus perairan yang sangat kuat akan (H') 895 man sedang
mempengaruhi kecerahan perairan dengan
tingkat kekeruhan perairan yang tinggi, Dominansi
mengakibatkan menurunnya kelimpahan ikan Dominasi (D) 0,071148 Rendah
karang yang dijumpai pada lokasi pengamatan
dan dalam kondisi perairan yang kurang baik,
terutama dengan kekeruhan tinggi, tidak
banyak jenis ikan karang yang nampak, 0,861679
sebaliknya pada perairan jernih banyak jenis Kemerataan (J) 5023
ikan karang yang muncul [34].
pada rentang 0,75 < e ≤ 1 yang berarti Ibu Indah Trisnawati DT, Ph D selaku kepala
tergolong dalam kategori merata [41]. Dari laboratoriun ekologi departemen Biologi ITS,
hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa indeks Ibu Iska Desmawati, S.Si., M.Si. selaku dosen
kemerataan spesies ikan karang pada lokasi pengampu praktikum mata kuliah Biologi Laut
perairan pengambilan data tersebut memiliki serta segenap dosen dan seluruh staf akademik
indeks kemerataan spesies yang merata. Pada yang selalu membantu dalam memberikan
lokasi pengambilan data keanekaragaman fasilitas, ilmu, serta pendidikan pada
spesies dalam komunitas ikan karang dapat praktikan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
dikatakan stabil atau kelimpahan spesies pada juga kepada asisten laboratorium yang selalu
komunitas ikan karang di tempat tersebut membantu dalam memberikan ilmu,
seimbang, tidak terdapat gejala dominasi bimbingan, dan pendidikan kepada praktikan
spesie. Hal ini sesuai dengan literatur yaitu dan teman-teman seperjuangan dari kelompok
nilai kemerataan yang mendekati satu 8B yang telah membantu dalam
menunjukkan bahwa suatu komunitas semakin menyelesaikan laporan. Semoga Tuhan Yang
merata penyebarannya [42]. Maha Kuasa senantiasa membalas semua
kebaikan yang tlah diberikan. Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti,
IV. KESIMPULAN umumnya kepada para pembaca.
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode
standar yang dapat dilakukan untuk DAFTAR PUSTAKA
mengetahui dan memperkirakan populasi ikan [1] E.R. Marpauang, Y.I. Siregar, S.H. Siregar.
karang pada suatu lokasi terdapat 3 metode Kelimpahan Ikan Karang Famili
yakni pukat pantai (beach seine), underwater Chaetodontidae Dan Tutupan Terumbu
visual census (UVC), dan baited remote Karang Hidup Di Perairan Lagoi
underwater video (BRUV). Berdasarkan hasil Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan
yang didapatkan dapat diketahui bahwa : Riau. 2019.
Pomacentridae adalah famili yang [2] J.D. Bell, and R. Galzin. Influence of live
keragamannya paling mendominasi dilautan coral cover on coral-reef fish
tersebut, yakni sebesar 169 spesies atau setara communities. Marine Ecology Progress
dengan 57,9% dari total jumlah individu dan Series, 5:265-274. 1984.
pada perhitungan struktur komunitas [3] L. Green. Spatial, temporal and
didapatkan hasil keanekaragaman sebesar ontogenetic pattern of habitat use coral
3,013 termasuk dalam kategori sedang, reef fishes (Family Labridae). Marine
dominasi sebesar 0,071 termasuk dalam Eco. Pro. Series, 133:1-11. 1996.
kategori dominasi rendah, dan kemerataan [4] P.F. Smallhorn-West, T.C.L. Bridge., P.L.
0,86 termasuk dalam kategori merata. Munday, and G.P. Jones. Depth
distribution and abundance of a
coralassociated reef fish: roles of
UCAPAN TERIMA KASIH recruitment and post-recruitment
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari processes. Coral Reefs: J. of the
dukungan dari berbagai pihak. Praktikan International Society for Reef Studies,
secara khusus mengucapkan terima kasih https://doi.org/10.1007/s00338-0161509-
kepada suma pihak yang telah membantu. x. 2015.
Praktikan banyak menerima bimbingan, [5] C.F. Barbosa, M.F. Prazezers, B.P. Ferreira
petunjuk dan bantuan serta dorongan dari & J.C.S. Seoane. Foraminiferal
berbagai pihak, baik yang bersifat moral assemblage and reef check census in
maupun material. Pada kesempatan ini, coral reef health monitoring of East
praktikan menyampaikan rasa terima kasih Brazilian margin. Marine
yang sebesar-besarnya pertama kepada Tuhan Micropaleontology. 73 : 62-69. 2009.
Yang Maha Esa dengan segala rahmat dan [6] K. Wibowo, Adrim. Komunitas Ikan-Ikan
karunia-Nya yang memberikan kekuatan bagi Karang di Teluk Prigi Trenggalek, Jawa
praktikan dalam menyelesaikan laporan ini. Timur. Zoo Indonesia. 22 (2) : 29-38.
Kemudian kepada Ibu Dr. Dewi Nurhidayati, 2013.
S.Si., M.Si selaku kepala depatemen, kepada
BIOLOGI LAUT – 8B 10
[7] Y.P. Paulangan1, A.Fahrudin, D.Sutrisno. [16] I. M. Apriliani, Nurruhwati, I. and Rizal,
Keanekaragaman Dan Kemiripan Bentuk A. ‘Laju Tangkap Unit Pukat Pantai di
Profil Terumbu Berdasarkan Ikan Karang Kabupaten Pangandaran’, Albavcore,
Dan Lifeform Karang Di Teluk Depapre 3(2), pp. 229–234. 2019.
Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan [17] P. Labrosse, Underwater Visual Census
Tropis. 11(2) : 249-262. 2019. Surveys, Pacific Community. New
[8] R. Hastuty, Yonvitner, dan L. Adrianto. Caledonia: Secretariat of the Pacific
Tutupan karang dan komposisi ikan Community. Available at:
karang didalam dan luar kawasan file:///C:/Documents and
konservasi pesisir timur Pulau Weh, Settings/L?ny/Local Settings/Application
Sabang. Depik, 3(2): 99-107. 2014. Data/Mendeley Ltd./Mendeley
[9] I.S. Ilyas, S.Astuty, S.A. Harahap, dan N.P. Desktop/Downloaded/Labrosse et al. -
Purba. Keanekaragaman Ikan Karang 2002 - uNDERwATER vISuAL FIsH
Target Kaitannya Dengan CEnSuS
Keanekaragaman Bentuk Pertumbuhan SuRvEyS.pdf%5Cnfile:///C:/Documents
Karang Pada Zona Inti Di Taman Wisata and Settings/L?ny/Local
Perairan Kepulauan Anambas. Jurnal Settings/Application Data/M. 2002.
Perikanan dan Kelautan. Vol. 8(2) : 103- [18] A. Torres, Abril, A. M. and Clua, E. E. G.
111. 2017. ‘A time-extended (24 h) baited remote
[10] Y. Dhahiyat, D. Sinuhaji dan H. underwater video (BRUV) for monitoring
Hamdani. Struktur komunitas ikan pelagic and nocturnal marine species’,
karang di daerah transplantasi karang Journal of Marine Science and
Pulau Pari, Kepulauan Seribu. J. Iktiologi Engineering, 8(3). doi:
Indonesia, 3(2):87-94. 2003. 10.3390/jmse8030208. 2020.
[11] E. M. Syahrir, N. Susilo, S. Yusri, S. [19] R. E. Jones, et al. ‘The influence of bait
Timotius. Terumbu Karang Jakarta. on remote underwater video observations
Jakarta : Terangi (Yayasan Terumbu in shallow-water coastal environments
Karang Indonesia). 2007. associated with the North-Eastern
[12] E. Yusron. Keanekaragaman Jenis atlantic’, PeerJ, 8, pp. 1–21. doi:
Ophiuroidea (Bintang Mengular) Di 10.7717/peerj.9744. 2020.
Perairan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi
Utara. Makara, Sains. 14(1): 75-78. [20] S. P. R. U. Supriharyono, Utomo, and C.
2010. Ain, “Keanekaragaman Jenis Ikan
[13] O.M. Luthfi, R. Alifia, S.R. Putri, F.B. Karang Di Daerah Rataan Dan Tubir
Dasi, B. A. Putra, D. E. Permana, E. Pada Ekosistem Terumbu Karang Di
Pebrizayanti, M. Z. Fikri, J. Saputro, C. Legon Boyo, Taman Nasional
A. Setiawan, K. Sibuea, A. Razak. Karimunjawa, Jepara,” Diponegoro J.
Pemantauan Kondisi Ikan Karang Maquares, vol. 2, no. 3, pp. 81–90, 2013.
Menggunakan Metode Reef Check Di
[21] T. Wijanarko, “Komposisi Jenis dan
Perairan Selat Sempu Malang Selatan.
Kelmpahan Ikan Karang di Perairan
Journal of Marine and Aquatic Sciences.
Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa
3(2), 171-179. 2017.
Jepara,” Diponegoro J. Mar. Res., vol. 2,
[14] D. G. L. Baker et al. ‘Comparative
no. 4, pp. 46–55, doi:
analysis of different survey methods for
10.14710/jmr.v2i4.3683. 2013.
monitoring fish assemblages in coastal
habitats’, PeerJ, (3). doi: [22] T. H. Fraser, A new genus of cardinalfish
10.7717/peerj.1832. 2016. (Apogonidae: Percomorpha),
[15] S. Z. Perello and Enríquez, S. ‘Remote redescription of Archamia and
underwater video reveals higher fish resemblances and relationships with
diversity and abundance in seagrass Kurtus (Kurtidae: Percomorpha), vol.
meadows, and habitat differences in 3714, no. 1. 2013.
trophic interactions’, Scientific Reports,
9(1), pp. 1–11. doi: 10.1038/s41598-019- [23] R. R. Honebrink, “A review of the
43037-5. 2019. biology of the family Carangidae , with
BIOLOGI LAUT – 8B 11