Anda di halaman 1dari 4

STATUS KONSERVASI DAN KEANEKARAGAMAN IKAN LOKAL DI KAWASAN

SUAKA PERIKANAN TELUK RASAU KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

D.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH


Tuliskan latar belakang penelitian dan rumusan permasalahan yang akan diteliti, serta urgensi
dari dilakukannya penelitian ini.
Kawasan konservasi perairan merupakan kawasan perairan yang dikelola dengan sistem zonasi
untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan [1]
(UU Nomor 45 Tahun 2009). Salah satu cara untuk mempertahankan sumber daya perikanan di
perairan agar tatap lestari, salah satunya adalah penyediaan suaka perikanan (reservat). Undang-
Undang RI No.31 tahun 2004 menyebutkan bahwa, suaka perikanan adalah kawasan perairan
tertentu, baik air tawar, payau, maupun air laut dengan kondisi dan ciri tertentu sebagai tempat
berlindung/berkembang biak jenis sumber daya ikan tertentu, yang berfungsi sebagai daerah
perlindungan [2](uu no 31 thn 2004)
Kawasan Suaka perikanan bisa berupa habitat ikan endemik yang hampir punah atau langka atau
mempunyai sifat yang khas (unik) sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan keberadaannya[2]
hoghart
Suaka perikanan teluk rasau merupakan salah satu dari perairan rawa banjiran yang terletak di
daerah Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Secara umum,
Teluk Rasau memenuhi syarat sebagai daerah perlindungan ikan, karena memiliki 180 ha luasan
zona inti, dengan kedalaman air yang cukup (1 -3,5 m) dan air dari danau tersebut meluap pada
saat musim hujan sehingga danau ini mempunyai konektivitas ekologis yang baik dengan
perairan sungai dan rawa banjiran [3],Melfa. Kondisi perairan suaka perikanan Teluk Rasau saat
ini dikatakan tergolong rendah atau kurang baik, miskin unsur hara dan terjadinya
pendangkalan. [melfa]. Selain itu, degradasi lingkungan juga mengancam kelestarian
sumberdaya ikan yang disebabkan oleh alih fungsi lahan, pembuangan limbah dari aktivitas
pemukiman, pertanian dan perkebunan. Hilangnya habitat ikan bisa terjadi karena adanya
pembendungan dan pelurusan sungai menurut Moyle dan Leidy (1992), serta perubahan iklim
(Engelman et al., 2008).
Degradasi lingkungan yang terjadi di Teluk Rasau tentunya akan sangat merugikan, diantaranya
habitat dari ikan lokal yang semakin terancam akibat penurunan kualitas, sehingga bisa
berpengaruh kepada menurunnya sumberdaya dan keanekaragaman ikan di perairan teluk rasau.
Keanekaragaman ikan di perairan tawar dalam kondisi lebih cepat mengalami
penurunan dibandingkan ekosistem lain (Revenga & Kura 200
Penelitian ini perlu dilakukan sebagai bentuk upaya mengatasi ancaman
habitat ikan lokal di kawasan Suaka perikanan Teluk Rasau yang mengalami degradasi
llingkungan. Penelitian yang membahas mengenai potensi dan status konservasi ikan, akan
sangat membantu dalam kaitannya pemanfaatan dan status konservasi ikan kedepannya serta
dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut (1);Bagaimana
status konservasi dan tingkat keanekaragaman ikan lokal di kawasan Suaka perikanan Teluk
rasau? (2) Bagaimana potensi dan pemanfaatan ikan lokal oleh masyarakat di sekitar kawasan
Suaka perikanan Teluk rasau? (3) Ancaman apa saja yang berpotensi menyebabkan penurunan
keanekaragaman ikan lokal di di kawasan Suaka perikanan Teluk rasau?
Dari rumusan masalah diatas, dapat diambil beberapa tujuan, diantaranya :
(1) Menganalisis status konservasi dan tingkat keanekaragaman ikan lokal di kawasan Suaka
perikanan Teluk rasau
(2) Mengetahui potensi dan pemanfaatan ikan lokal oleh masyarakat sekitar kawasan (3)
Mengkaji ancaman yang berpotensi menyebabkan penurunan
Sehingga penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan
pengelolaan, pengembangan, serta pembuat kebijakan dalam usaha mempertahankan
keanekaragaman ikan-ikan dan kelestarian lingkungan di kawasan Suaka perikanan Teluk rasau

D2 pendekatan dan strategi pemecahan masalah


Pendekatan yang diambil mencakup pemantauan konservasi dan keanekaragaman ikan lokal
melalui survei lapangan, studi potensi dan pemanfaatan oleh masyarakat setempat, analisis
ancaman seperti overfishing dan degradasi habitat, serta pengembangan rencana manajemen
berkelanjutan. Melalui strategi ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang kondisi
ekosistem perairan, mengoptimalkan manfaat bagi masyarakat lokal, dan menjamin ketersedian
serta keberlangsungan jenis ikan bagi generasi sekarang maupun yang akan datang di kawasan
Suaka Perikanan Teluk Rasau.

D.3. STATE OF THE ART DAN KEBARUAn


Pada penelitian terdahulu di Teluk Rasau dengan judul, komposisi ikan hasil tangkapan jaring
insang didapatkan bahwa, untuk kehidupan ikan secara umum kondisi perairan Teluk Rasau
tergolong rendah atau kurang baik, akan tetapi masih layak untuk kehidupan jenis-jenis ikan
rawa (black fish) dan ikan putihan (white fish) (melfa). Penelitian lain yang dilakukan di Teluk
rasau, diketahui bahwa keanekaragaman jenis (H’)
berkisar antara 2,81-2,91, ini berarti perairan tersebut berdasarkan indeks keanekaragaman jenis
memiliki komunitas dengan kestabilan sedang (rasyid). Dari penelitian yang telah dilakukan,
terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada deskripsi potensi
pemanfaatan, status konservasi sumberdaya ikan dan ancaman keanekaragaman ikan lokal yang
ada di danau Teluk Rasau. Kebaharuan yang diharapkan melalui penelitian ini adalah, pertama
dari penelitian ini ditetapkan status konservasi sumberdaya ikan, guna memastikan pemanfaatan
spesies dan ekosistem yang berkelanjutan. Kudua, adanya informasi tentang habitat dan
keanekaragaman ikan yang lengkap, sehingga akan menjadi landasan yang kuat untuk kegiatan
restorasi dan konservasi/pelestarian ikan.

D.4. PETA JALAN PENELITIAN


Tuliskan peta jalan penelitian dari tahapan yang telah dicapai, tahapan yang akan dilakukan
selama jangka waktu penelitian, dan tahapan yang direncanakan.
Tahapan yang telah dicapai

Faktor penentu
keberhasilan dan permasalahan pencapaian
tujuan pengelolaan kawasan konservasi dapat
terlihat dari hasil penilaian efektivitas
pengelolaan kawasan konservasi. Teridentifikasinya permasalahan kawasan
konservasi dapat menjadi pedoman pembuatan strategi pengelolaan demi meningkatkan
efektivitas pengelolaan kawasan
konservasi yang memberikan manfaat
ekologi, ekonomi dan sosial.

1. Rasyid ridho
1. Melda marini dan Khoirul Fattah KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN JARING
INSANG DI KAWASAN
SUAKA PERIKANAN TELUK RASA
2. Asyari. 2006. Karakteristik habitat dan jenis ikan pada beberapa Suaka Perikanan di daerah
Aliran Sungai Barito Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan
di Perikanan Indonesia, 13 (2); 155-163
3. Rasyid ridho

Anda mungkin juga menyukai