Anda di halaman 1dari 5

A.

Fungsi dan Manfaat Estuaria

Ekosistem estuaria dengan berbagai tipe dan ukuran mempunyai fungsi ekologi yang
unik baik secara lingkungan maupun iklim, disamping itu juga merupakan salah satu sumber
daya perikanan yang berfungsi sebagai habitat pemijahan (spawning ground), asuhan
(nursery ground), dan mencari pakan (feeding ground) bagi beberapa organisme perairan dan
jenis ikan (Sugiharto, 2005). Adapun fungsi laiinny dari esturia adalah:

Fungsi Ekologis Estuaria :


 Sebagai sumber zat hara
 Tempat Penyedia habitat
 Tempat mencari makanan
 Tempat bereproduksi dan bertumbuh besar

Peran ekologis estuaria


Ekosistem estuaria memiliki peranan yang penting yaitu sebagai berikut:

a) Merupakan sumber zat hara dan bahan organik untuk bagian estuari yang jauh dari garis
pantai maupun yang berdekatan denganya lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation).

b) sebagai tempat atu habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis dan penting sebagai
tempat berlindung dan tempat mencari makan (feeding ground).

c) untuk memenuhi kebutuhan macam-macam spesies ikan dan udang yang hidup dilepas
pantai, tetapi bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk memproduksi dan sebagai
tempat bertumbuh besar (nursery ground) untuk anak mereka.

d) Sebagai potensi produksi makanan laut di estuaria yang sedikitnya didiamkan dalam
keadaan alami. Sebagai contoh Kijing yang bernilai komersial (Rangia euneata)
memproduksi 2900 kg daging per ha dan 13.900 kg cangkang per ha pada perairan tertentu di
texas.

e) Perairan estuaria umumnya dimanfaatkan manusia sebagai tempat pemukiman

f) Sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan

g) sebagai jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan industri

Permasalahan
Permasalahan dikawasan ekosistem estuaria dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (1)
permasalahan yang berasal dari kawasan itu sendiri sebagai akibat dari pemakiaan ruang dan
sumberdaya, dan (2) permaslaahan yang berasal dari kegiatan di luar wilayah estuaria tetapi
adanya akibat atau dampak terhadap proses dan sistem wilayah estuaria. Oleh karena itu
pengkajian dan peneyelaesaiaan daerah pesisir harus senantiasa dilakukan dengan
memadukan kedua kelompok persoalan ini. Permasalahn internal kawasan estuaria sebagai
akibat penggunaaan langsung lingkungan dan sumberdaya estuaria meliputi: pengurangan
sumbedaya serta kehilangan dan pengrusakan lingkungan yang mengarah pada kompetisi
ruang (lahan dan air) serta konflik anta pemakainya (Pernetta dan Elder, 1993). Sedangkan
permasalahn yang berasal dari luar yang mempengaruhi lingkungan dan sumberdaya estuaria
meliputi perubahan terhadap : jumlah air tawar di daerah estuaria, jumlah endapan (sedimen)
alam, keseimbangan nutrien (pencemaran) dan degradasi habitat.

Pemanfaatan ekosistem estuaria dengan tujuan yang sangat beragam meninbulkan


suatu permasalahan yang tidak dapat dihindarkan dan memerlukan suatu pengelolaan yang
serius. Permasalahan tersebut adalah persoalan untuk sumberdaya terbatas, merusak
lingkungan serta sering konflik lingkungan dan manusia. Selain dari itu Proses pembangunan
yang mengakibatkan dinamika sistem estuaria dapat menimbukan bencana alam,
sebagaimana ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kehilangan kehidupan, kepemilikan
dan investasi akibat dari banjir dan erosi di daerah estuaria. Jika perubahan dan kerusakan
tersebut terus berlangsung maka akan terjadi kehancuran habitat dan pada akhirnya akan
terjadi penurunan atau pemusnahan spesies hewan atau tanaman yang sifatnya penting bagi
kelangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekosistem estuaria.

Pemanfaatan estuaria
Ekosistem estuaria biasanya dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut :
• Sebagai tempat pemukiman.
• Sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan.
• Sebagai alat atau jalur transportasi.
• Sebagai pelabuhan dan kawasan industri.
Strategi pengelolaan ekosistem estuaria

beberpaa pihak mungkin memiliki pengetahuan terbatas mengenai Ekosistem Estuari.


Sejumlah Ekosistem Estuari ternyata memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Akan
tetapi ekosistem ini ternyata juga sangat rentan terhadap perubahan lingkungan dan bencana
alam seperti gempa bumi, tsunami, gelombang pasang maupun pemanasan global. Ekosistem
Estuari juga berpeluang besar untuk rusak akibat dari perbuatan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka perlu keseimbangan
antara pemanfaatan dan pelestarian yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungan dan
alokasi penataan ruang. Terbatasnya sarana dan prasarana, data dan informasi tentang
potensi sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan terhadap Ekosistem Estuari beserta
ekologisnya harus segera diatasi agar tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir semakin
meningkat.

Beberapa aspek yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam perumusan


kebijakan dan strategi penataan ruang Ekosistem Estuari adalah

1. Daya dukung lingkungan,


2. Kondisi sosial budaya,
3. Target perencanaan yang realistis, kepastian hukum,
4. Letak geografis dan kondisi geopolitik.

Penataan ruang lingkup Ekosistem Estuari dapat dilakukan pada 4 kawasan yaitu : kawasan
pemanfaatan umum, kawasan konservasi, alur laut dan kawasan strategis nasional tertentu.
Kawasan strategis nasional tertentu dapat didefinisikan sebagai kawasan yang ditetapkan
secara nasional mempunyai nilai strategis. Kawasan strategis nasional tertentu dikembangkan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi
kawasan, meningkatkan upaya pertahanan negara, memperkuat integrasi nasional dan
melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Sehingga pengelolaan Ekosistem Estuari harus dilakukan dengan cara : secara


ekonomi efisien dan optimal (economically sound), di mana secara sosial-budaya berkeadilan
dan dapat diterima (socio-culturally acepted and just). Dan secara ekologis tidak melampaui
daya dukung lingkungan (environmentally friendly). Akan tetapi, kebijakan mengenai
pengelolaan Ekosistem Estuari harus berorientasi kepada kepentingan umum, bukan
kepentingan perorangan atau golongan.

extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/
files_dosen/modul/Pertemuan_12IPA.5040511.pdf

https://www.academia.edu/12854919/makalah_estuary

http://karyatulisilmiah.com/pengertian-deskripsi-fungsi-dan-biota-estuaria/
Tulungen, J.J., M. Kasmidi, C. Rotinsulu, M. Dimpudus dan M. Tangkilisan. 2003. Panduan
Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat. USAID. Jakarta. Hal 2 – 6.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., Sitepu, M.J. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta. Hal. 75– 207

Anda mungkin juga menyukai