Dosen Pengampuh :
1. Rantai Makanan Detritus (Detritus Food Chain), karena sebagian besar biota
yang hidup pada ekosistem padang lamun menanfaatkan serasah lamun
sebagai makanan (sumber energi).
2. Rantai Makanan Merumput (Grazing Food Chain), karena sejumlah fauna
laut termasuk reptilia dan mamalia laut menggunakan padang lamun
sebagai padang penggembalaan.
3. Rantai makanan plankton (Plankton Food Chain). Ketiga rantai makanan
tersebut membentuk jala makanan pada ekosistem padang lamun.
Dampak Pemanfaaatan Sumberdaya Padang Lamun dan Terumbu Karang
Salah satu strategi penting yang saat ini sedang banyak dibicarakan orang
dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam, termasuk ekosistem padang
lamun dan terumbu karang adalah pengelolaan berbasis masyakarakat
(Community Based Management) tapi tidak mengesampingkan pengelolaan
berwawasan lingkungan (perencanaan pembangunan pada suatu sistem
ekologi pesisir dan laut) Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam
pesisir dan laut perlu dipertimbangkan secara cermat dan terpadu dalam
setiap perencanaan pembangunan, agar dapat dicapai suatu pengembangan
lingkungan hidup di pesisir dan laut dalam lingkungan pembangunan.
Pengelolaan Berbasis Masyarakat
Pengelolaan sumberdaya berbasis masyarakat (community-base
management) dapat didefinisikan sebagai proses pemberian wewenang,
tanggung jawab, dan kesempatan kepada masyarakat untuk mengelola
sumberdaya lautnya, dengan terlebih dahulu mendefinisikan kebutuhan,
keinginan, dan tujuan serta aspirasinya (Nikijuluw, 2002; Dahuri, 2003).
Pengelolaan berbasis masyarakat yang dimaksudkan di sini adalah
comanagement (pengelolaan bersama), yakni pengelolaan yang dilakukan
oleh masyarakat bersama-sama dengan pemerintah setempat, yang
bertujuan untuk melibatkan masyarakat lokal secara aktif dalam kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan suatu pengelolaan.