Anda di halaman 1dari 10

Konsep Dasar Pengindraan Jauh

Pengertian Pengindraan Jauh :

Penginderaan jauh didefinisikan sebagai ilmu (dan juga seni


sampai pada luasan tertentu) yang mempelajari bagaimana cara
memperoleh informasi tentang suatu obyek di permukaan bumi
tanpa ada kontak langsung dengan obyek tersebut. Perolehan
informasi ini dilakukan dengan cara mengindra dan merekam
energi dari suatu sumber energi yang terpantulkan atau
terpancarkan oleh obyek di permukaan bumi, untuk kemudian
diproses, dianalisis dan diaplikasikan untuk kepentingan
tertentu.
Proses Pengindraan Jauh :

A. Sumber energi
B. Energi melewati
atmosfer
C. Obyek permukaan
D. Sensor dan
wahana
E. Ground station
F. Analisis citra
G. Aplikasi
Sumber Energi Pengindraan Jauh :

1) Sensor Pasif : Sensor Indraja yang merekam energi yang


tersedia secara alami (Matahari)
2) Sensor Aktif : Menyediakan sumber energi sendiri untuk
merekam objek (Laser dan Syntetic Aperture Radar/SAR)
Radiasi Elektromanetik:

Energi yang dipancarkan oleh sensor/sumber energi baik


Pasif/Aktif adalah berupa Radiasi Elektromanetik yang mana
merupakan bentuk energi yang terpancarkan melalui ruang
dengan kecepatan yang sangat tinggi dan memiliki 2
krakteristik
NAMA Panjang Gelombang Frekuensi
Gamma Ray <0.02 nm >15 EHz
X-ray 0.01 nm- 10 nm 30 Ehz- 30 PHz
Ultraviolet 10 nm- 400 nm 30 PHz- 750 THz
Visible Light 390 nm- 750 nm 770 THz- 400 THz
Infrared 750 nm- 1 mm 400 THz- 300 GHz
Microwave 1 mm- 1 m 300 GHz- 300 MHz
Radio 1 m- 100 km 300 MHz- 3 kHz
Indraja hanya menggunakan porsi Ultraviolet hingga Microwave
ini dikarenakan tidak semua panjang gelombang dapat dilihat oleh
mata (sebagai warna), melainkan yang lain hanyalah kasat mata.
Ultraviolet : Berwana dibawah ungu.
Visable Light : Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Hingga
Ungu.
Infrared : Berwarna diatas warna Merah (energi dari bumi berupa
panas)
Microwave : Mirip Infrared, tidak berpengaruh terhadap atmosfir
Interaksi Radiasi Elektromanetik Di Atmosfir:
1. Hamburan

Hamburan terjadi ketika partikel-partikel di atmosfir


berinteraksi dengan radiasi elektromanetik dam merubah arah
gelombangnya.
1. Hamburan Rayleigh : Ukuran partikel < panjang gelombang
2. Hamburan Mie : ukuran partikel = panjang gelombang
3. Hamburan Non-selektif : ukuran partikel > panjang gelombang
2. Absorbsi
Absorbsi terjadi ketika partikel-partikel di atmosfir berinteraksi
dengan radiasi elektromanetik dan menyerapnya pada panjang
gelombang yang bervariasi

Ada 3 unsur utama di atmosfir yang menyerap energi:


1. Ozon
2. Karbondioksida
3. Uap Air

Karena adanya Hamburan dan Absorbsi yang terjadi di atmosfir


mengakibatkan objek yang ingin kita lihat tidak tampak dengan
jelas.
Interaksi Radiasi Elektromanetik Dengan Target:

Ada 3 macam interaksi di bumi saat energi datang atau insiden


(I) ke permukaan :
1. Absorbsi (A) : Energi diserap oleh target
2. Transmisi (T) : Energi menembus target
3. Refleksi (R) : Energi dipantulkan oleh target

Ada 2 macam tipe pantulan energi oleh :


1. Refleksi Spekular : Terjadi jika permukaan halus seperti
cermin, sehingga energi yang dipantulkan oleh permukaan
ke satu arah.
2. Refleksi Difusi : terjadi jika permukaan kasar, sehingga
energi dipantulkan ke berbagai arah dengan sama rata.
Pengaplikasian Ilmu Pengindraan Jauh

Anda mungkin juga menyukai