Anda di halaman 1dari 8

Konsep Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh Menurut Seelye Martin (2004) penginderaan jauh (remote sensing) adalah penggunaan gelombang radiasi elektromagnetik untuk memperoleh informasi tentang lautan, daratan dan atmosfer tanpa kontak langsung dengan objek, permukaan atau fenomena yang dikaji. Konsep dasar penginderaan jauh terdiri dari beberapa komponen: Sumber Tenaga Sistem penginderaan jauh membutuhkan sumber tenaga. Baik alamiah maupun buatan. Tenaga yang dimaksud berupa spektrum elektromagnetik yang meliputi spektra kosmis, gamma, sinar x, ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro, serta gelombang radio. Jumlah total seluruh spektrum disebut spektrum elektromagnetik. Dalam dunia penginderaan jauh, terdapat 2 sistem tenaga pada wahana yaitu sistem pasif dan sistem aktif (Tjokrosoewarno, 1979). Sistem Pasif Pada wahana yang menggunakan sistem pasif, sumber tenaga utama yang dibutuhkan oleh satelit berasal dari sumber lain yang tidak terintegrasi dalam wahana. Sumber tenaga yang dimaksud biasanya berupa energi yang berasal dari matahari. Beberapa wahana yang menggunakan sistem ini antara lain ASTER, SPOT, Landsat, NOAA, MODIS, dan lainnya. Sistem aktif Pada wahana yang menggunakan sistem aktif, sumber tenaga utama yang dibutuhkan oleh wahana menggunakan tenaga elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sensor radar (radio detecting and ranging ) yang terintegrasi pada wahana tersebut. Beberapa wahana yang menggunakan sistem ini antara lain Radarsat, JERS, ADEOS, dan lainnya. Atmosfer Semua sistem penginderaan jauh pastinya melalui atmosfer dengan jarak atau panjang jalur tertentu. Pengaruh total atmosfer berbeda-beda sesuai dengan : jarak yang dilalui, besarnya sinyal tenaga yang diindera, kondisi atmosfer, dan panjang gelombang yang digunakan. Oleh karena itu pengaruh atmosfer sangat bervariasi menurut panjang gelombang, waktu dan tempat. Interaksi antara Tenaga dan Objek Sesuai dengan asas kekekalan energi, maka ada tiga interaksi apabila tenaga mengenai suatu objek, yaitu dipantulkan, diserap atau diteruskan. Hubungan timbal balik antara tiga interaksi tersebut merupakan fungsi panjang gelombang sebagai berikut: E() = Ep() + Es() + Et() .(1) Dimana E = tenaga yang mengenai benda Ep = tenaga yang dipantulkan Es = tenaga yang diserap Et = tenaga yang diteruskan = panjang gelombang

a.

b.

c.

d.

Gambar 1 Sistem Penginderaan Jauh (Sutanto, 1994) Sensor Penginderaan Jauh Sensor adalah alat perekam objek bumi. Sensor dipasang pada wahana (platform) dan letaknya jauh dari objek yang diindera, maka diperlukan tenaga elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek tersebut. Sensor terbatas kemampuannya untuk mengindera objek kecil. Batas kemampuan memisahkan setiap objek dinamakan resolusi. Resolusi citra satelit merupakan indikator tentang kemampuan sensor atau kualitas sensor dalam merekam objek. Resolusi satelit sendiri menurut Purwadhi (2001), terbagi menjadi lima (5), yang biasa digunakan sebagai parameter kemampuan sensor satelit adalah : Resolusi Spasial yaitu ukuran obyek terkecil yang masih dapat disajikan, dibedakan dan dikenali pada citra. Semakin kecil ukuran objek yang dapat direkam, semakin baik resolusi spasialnya. Resolusi Spektral yaitu kemampuan sistem pencitraan atau sensor optik elektronik satelit untuk membedakan informasi atau daya pisah obyek berdasarkan besarnya pantulan atau pancaran spektral spektrum elektromagnetik yang digunakan untuk perekaman data. Semakin banyak kanal atau band spectral suatu sensor, semakin baik resolusi spektralnya. Resolusi Radiometrik yaitu kemampuan sistem sensor untuk mendeteksi perbedaan pantulan terkecil, atau kepekaan sensor terhadap perbedaan terkecil kekuatan sinyal untuk mengubah intensitas pantulan atau pancaran menjadi angka digital (digital number). Semakin kecil nilai digital number suatu objek, semakin tinggi radiometriknya. Resolusi Termal yaitu keterbatasan sensor penginderaan jauh yang merekam pancaran tenaga termal atau perbedaan suhu yang masih dapat dibedakan oleh sensor penginderaan jauh secara termal. Resolusi Temporal yaitu kemampuan sensor untuk merekam ulang objek yang sama. Semakin cepat suatu sensor merekam ulang objek yang sama, semakin baik resolusi temporalnya

PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA | SAVE THE EARTH

PENGINDERAAN JAUH

13 Votes

Definisi Penginderaan Jauh : Penginderaan Jauh atau PJ atau Inderaja, menurut : 1. Lilesand and Keifer Ilmu, teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan obyek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji. 2. Lindgren Teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan dari permukaan bumi.

Skema Proses Penginderaan Jauh Komponen Penginderaan Jauh 1. Sumber Tenaga Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri atas : Fungsi tenaga adalah untuk menyinari obyek permukaan bumi dan memantulkannya pada sensor

Tenaga Alamiah, yaitu sinar matahari Tenaga Buatan, yang berupa gelombang mikro

Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

Waktu penyinaran, jumlah energi yang diterima oleh obyek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak enegri yang diterima obyek, makin cerah warna obyek tersebut.

Sudut datang sinar matahari mempengaruhi jumlah energi yang diterima bumi

Bentuk permukaan bumi, permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas Keadaan Cuaca, kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.

2. Atmosfer Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi.

Kondisi Cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi 3. Interaksi antara tenaga dan obyek Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiaptiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.

Obyek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra.

Contoh : permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin. 4. Sensor dan Wahana a. Sensor Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :

Sensor Fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit) Sensor Elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetic yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.

b. Wahana Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok :

Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 9.000 meter di atas permukaan bumi Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km 900 km diluar atmosfer bumi.

Satelit, wahana dengan peredaran di luar angkasa 5. Perolehan Data Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :

Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop, stereoskop dapat digunakan untuk melihat obyek dalam bentuk tiga dimensi.

Stereoskop Cermin, salah satu jenis alat yang digunakan untuk melakukan interpretasi citra

Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.

6. Pengguna Data Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah :

Bidang militer Bidang kependudukan Bidang pemetaan Bidang Meteorologi dan Klimatologi

Anda mungkin juga menyukai