Anda di halaman 1dari 8

PENGINDERAAN JAUH (INDERAJA)

1.Pengertian Inderaja
Penginderaan jarak jauh adalah pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau
fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut
atau dari jarak jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, dan kapal. Contoh
Penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan
ultrasonik, dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit.

Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Prancis télédétection,
bahasa Jerman Fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol
perception remote, dan bahasa Rusia distantionaya. Pada masa modern, istilah penginderaan
jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen pada pesawat atau pesawat luar
angkasa dan dibedakan dengan Penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau
fotogrametri. Berikut ini Penginderaan Jauh Menurut Para Ahli:

a) American Society of Photogrammetry

Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat
objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi
kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.

b) Avery

Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan


(mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan
daerah kajian.

c) Campbell

Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan


bumi, seperti lahan dan air, dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.

d) Colwell

Penginderaan jauh adalah suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di
permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang
diindera.
e) Curran

Penginderaan jauh adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam


gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi
yang berguna.

f) Lillesand dan Kiefer

Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek,
wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, wilayah, atau gejala yang
dikaji.

g) Lindgren

Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan
analisis informasi tentang bumi.

h) Welson Dan Bufon

Penginderaan jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk memperoleh objek,
area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek,
area, dan gejala tersebut.

2.Komponen-Komponen Inderaja
Sistem Dalam Penginderaan Jauh menggunakan tenaga matahari sistem pasif yang
menggunakan pancaran cahaya, dan hanya dapat beroperasi pada siang hari saat cuaca cerah.
Penginderaan jauh sistem pasif yang menggunakan tenaga pancaran tenaga thermal, dapat
beroperasi pada siang maupun malam hari.

Citra mudah penggunaannya pada saat perbedaan suhu antara tiap objek cukup besar.
Kelemahan penginderaan jauh sistem ini adalah resolusi spasialnya semakin kasar karena
panjang gelombangnya semakin besar. Penginderaan jauh dengan menggunakan sumber
tenaga buatan disebut penginderaan jauh sistem aktif.

Penginderaan sistem aktif sengaja dibuat dan dipancarkan dari sensor yang kemudian
dipantulkan kembali ke sensor tersebut untuk direkam. Pada umumnya sistem ini
menggunakan gelombang mikro, tapi dapat juga menggunakan spektrum tampak, dengan
sumber tenaga buatan berupa laser. Penginderaan jauh yang menggunakan Matahari sebagai
tenaga alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif, sedangkan yang menggunakan sumber
tenaga lain (buatan) disebut penginderaan jauh sistem aktif.
Tenaga elektromagnetik pada penginderaan jauh sistem pasif dan sistem aktif untuk
sampai di alat sensor dipengaruhi oleh atmosfer. Atmosfer mempengaruhi tenaga
elektromagnetik yaitu bersifat selektif terhadap panjang gelombang, karena itu timbul istilah
“Jendela atmosfer”, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi.
Adapun jendela atmosfer yang sering digunakan dalam penginderaan jauh adalah spektrum
tampak yang memiliki panjang gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer. Agar lebih
memahami, faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari untuk sampai ke
permukaan bumi adalah:

1. Sumber Tenaga

Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri dari sistem pasif yang menggunakan sinar
matahari dan sistem aktif yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro. Jumlah
tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:

 Waktu penyinaran Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak
lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi
yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut
 Bentuk permukaan bumi – Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki
warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari daripada
permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap sehingga daerah bertopografi
halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas
 Keadaan cuaca – Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan
sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya, kondisi udara yang
berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak
terlihat.

2. Atmosfer

Lapisan udara terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen, dan
helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap,
memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Dalam inderaja, jendela atmosfer
adalah bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer
dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi.
Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan
bumi. Hamburan dapat di atmosfer. Hamburan dibagi menjadi tiga, yaitu hamburan Rayleigh,
Mie, dan nonselektif. Hamburan Rayleigh terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih kecil
daripada panjang gelombang. Hamburan Mie terjadi jika diameter partikel atmosfer sama
dengan panjang gelombang. Hamburan non-selektif terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih
besar daripada panjang gelombang. Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer.

3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek

Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto
udara. Tiap-tiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memantulkan atau
memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah
pada citra, sedangkan objek berdaya pantul rendah akan terlihat gelap pada citra. Contohnya,
permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju yang mempunyai daya pantul tinggi terlihat
lebih cerah daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.

4. Sensor dan Wahana

Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun
satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Sensor fotografik merekam objek melalui
proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat
menghasilkan citra foto (foto udara); sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra
satelit (foto satelit) dan Sensor elektronik bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal.

Sinyal elektrik ini direkam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi
data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Sementara Wahana adalah
kendaraan atau media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja.
Berdasarkan ketinggian peredaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok Pesawat terbang rendah sampai menengah dengan
ketinggian peredarannya antara 1–9 km di atas permukaan bumi, contohnya drone, Pesawat
terbang tinggi dengan ketinggian peredarannya lebih dari 18 km di atas permukaan bumi dan
Satelit dengan ketinggian peredarannya antara 400–900 km di luar atmosfer bumi.

5. Perolehan Data

Ada dua jenis data yang diperoleh dari inderaja, yaitu Data manual didapatkan melalui
interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual, diperlukan alat bantu
stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi, dan
Data numerik (digital) diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak khusus penginderaan
jauh yang diterapkan pada komputer.

6. Pengguna Data

Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu
orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, data inderaja
tidak ada punya manfaat. Data inderaja dapat dipakai di bidang militer, bidang kependudukan,
bidang pemetaan, serta bidang meteorologi dan klimatologi.

4.Citra
 Pengertian Citra adalah hasil gambar dari proses perekaman penginderaan jauh
(inderaja) yang umumnya berupa foto.
 Citra foto dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan,
posisi sumbu kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera, warna yang digunakan dan
wahana yang dipakai.
1. Menurut spektrum elektromagnetik

a. Foto pankromatik, merupakan foto menggunakan semua spektrum cahaya


tampak sehingga objek yang terekam sesuai dengan kepekaan mata manusia. Oleh
karena itu foto pankromatik disebut juga foto udara konvensional. Jadi hasilnya
seperti foto yang biasa kita cetak sehari-hari.

b. Foto ortokromatik, merupakan foto yang menggunakan spektrum dari 0,4 - 0,56
mikrometer dengan dominasi warna biru hingga hijau. Foto ini memiliki kemampuan
untuk mengenali objek yang ada di bawah permukaan air jernih hingga kedalaman
20 m. Jadi foto ini cocok untuk survei perairan dangkal.

c. Foto ultraviolet, merupakan foto yang menggunakan spektrum ultraviolet dari


0,29 - 0,4 mikrometer. Foto ini paling baik untuk mendekteksi tumpahan minyak di
laut karena lapisan minyak akan memantulkan radiasi matahari dan membentuk
rona cerah dengan kontras yang besar.

d. Foto inframerah, merupakan foto yang merekam spektrum inframerah jarak


dekat dengan panjang gelombang antara 0,7 - 0,9 mikrometer. Umumnya foto ini
cocok untuk melihat perbedaan kondisi vegetasi yang sehat dengan yang tidak
sehat. Jadi sangat baik untuk keperluan pertanian dan kehutanan.

2. Menurut posisi sumbu kamera


a. Foto vertikal, dibuat dengan sumbu tegak lurus dengan permukaan bumi. Foto
tegak akan memiliki ciri yaitu tidak adanya bayangan benda dan gambar yang
dihasilkan mirip dengan peta dan punya skala yang konsisten.
b. Foto miring, dibuat dengan sumbu kamera yang miring terhadap objek di
permukaan bumi. Ciri dari foto miring atau condong memiliki karakter yaitu
adanya bayangan dari objek di permukaan bumi. Gambaran yang didapat lebih
detail karena tidak hanya nampak bagian atas nya saja.
3. Menurut sudut liputan kamera

1. Foto sudut kecil, panjang fokus 304,8, sudut liputan < 60⁰

2. Foto sudut normal, panjang fokus 209,5, sudut liputan 60-70⁰

4. Menurut jneis kamera yang digunakan

a. foto tunggal, merupakan foto yang dibuat dengan kamera tunggal.

b. foto jamak, merupakan foto yang dibuat dengan menggunakan beberapa jenis
spektrum elektromagentik berbeda.

5. Menurut warna yang digunakan

a. Citra foto semu/inframerah (false color), warna objek tidak sema dengan warna
foto. Contohnya vegetasi yang berwarna hijau tampak merah pada foto karena
menggunakan sinar inframerah.

b. Citra fot asli (true color), warna objek sesuai dengan aslinya karena menggunakan
spektrum warna tampak.

 Citra penginderaan jauh memiliki banyak manfaat karena bisa merekam luas wilayah
menggunakan berbagai sensor yang terpasang di badan satelit atau pesawat. Adapun
manfaatnya antara lain:

1. Bidang hidrologi (Landsat, ERS, SPOT)

Dalam bidang hidrologi, citra penginderaan jauh dapat digunakan sebagai:

a. Untuk melakukan pemetaan pada daerah sungai atau pemantauan banjir pada sungai.

b. Untuk membantu dalam konservasi dan pemanfaatan daerah sungai.

c. Untuk membantu dalam studi sedimentasi.

2. Ilmu-ilmu kebumian (Geologi, Geodesi, Geofisika, Landsat, Geosat)

Dalam ilmu kebumian, citra penginderaan jauh dapat digunakan sebagai:

a. Dapat digunakan sebagai pemetaan permukaan bumi.

b. Dapat digunakan untuk pemantauan distribusi sumber daya alam.

c. Dapat digunakan untuk mendeteksi pencemaran minyak di laut.

d. Dapat digunakan untuk menentukan struktur geologi.


3. Bidang Kelautan

Manfaat penginderaan jauh di bidang kelautan antara lain:

a. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk pemetaan wilayah suatu negara.

b. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi letak kapal nelayan.

c. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mengatur jalur pelayaran.

d. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk pemetaan jalur tol laut.

e. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk menganalisis kelayakan tempat


berpotensi sumber daya alam.

4. Bidang Meteorologi

Manfaat citra penginderaan jauh di bidang meteorologi antara lain:

a. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mengamati iklim suatu daerah.

b. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk membantu dalam memantau cuaca.

c. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mengamati sistem pola angin.

5. Bidang Tata Guna Lahan

Manfaat citra penginderaan jauh di bidang tata guna lahan antara lain:

a. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk menentukan lokasi pembuatan


pabrik.

b. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk membantu dalam menentukan tata
letak kota.

6. Memprediksi Data Kependudukan

Manfaat penginderaan jauh di bidang kependudukan antara lain:

a. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk melihat jumlah rumah dan jumlah
orang perkeluarga. Nah, darisini kita bisa diprediksi tingkat kepadatan penduduknya.

b. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk melihat distribusi kependudukan.

c. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk melihat tingkat kepadatan penduduk
di suatu daerah.
7. Bidang Tata Ruang dan Pemetaan Daerah Bencana

Manfaat penginderaan jauh di bidang tata ruang dan pemetaan daerah bencana antara
lain:

a. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk pemetaan daerah bencana.

b. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi di
suatu daerah.

c. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk perencanaan tempat atau kawasan
perkantoran.

d. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk perencanaan pemekaran wilayah.

e. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk perencanaan jalur transportasi,


misalnya jalur kereta api, jalan tol dll.

8. Bidang Oseanografi

Manfaat penginderaan jauh di bidang oseanografi antara lain:

a. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mengamati sifat fisis laut, misalnya
salinitas sinar tampak, arus permukaan, kadar garam, warna laut dan suhu permukaan
laut.

b. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk membantu dalam studi terkait
perubahan pantai, misalnya perubahan pantai akibat adanya erosi atau sedimentasi.

c. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk melihat tinggi, arah dan frekuensi
gelombang laut.

d. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk melihat pasang-surutnya air laut.

e. Citra penginderaan jauh dapat digunakan untuk mencari distribusi suhu permukaan
laut.

Anda mungkin juga menyukai