Anda di halaman 1dari 10

PENGETAHUAN DASAR PENGINDERAAN JAUH

A. Aspek Penginderaan Jauh b. Sensor pasif, yaitu sensor yang hanya


1. Definisi Penginderaan Jauh dilengkapi dengan alat penerima berupa
Beberapa ahli mendefinisikan pengindraan pantulan gelombang elektromegnetik.
2. Komponen Penginderaan Jauh
jauh sebagai berikut.
a. Menurut Lillesand dan Kiefer
Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk
memperoleh informasi tentang objek, daerah
atau gejala dengan jalan menganalisis data
yang diperoleh dengan menggunakan alat
tanpa kontak langsung terhadap objek, atau
gejala yang dikaji.
b. Menurut Lindgren
Pengindraan jauh adalah berbagai teknik yang
dikembangkan untuk memperoleh dan
menganalisis tentang bumi.
c. Menurut American Society of
Gambar 2. Skema sistem penginderaan jauh
Photogrametry
Pengindraan jauh adalah pengukuran atau Komponen-komponen pengindraan jauh
perolehan informasi dari beberapa sifat objek meliputi hal-hal berikut.
atau fenomena dengan menggunakan alat a. Sumber Tenaga
perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak Dalam pengindraan jauh harus ada tenaga
langsung atau bersinggungan dengan objek untuk memantulkan atau memancarkan objek di
atau fenomena yang dikaji. permukaan bumi. Tenaga yang digunakan
Pengindraan jauh adalah cara untuk memperoleh adalah tenaga elektromagnetik, dengan sumber
informasi di permukaan bumi tanpa adanya kontak utamanya adalah matahari. Tenaga lain yang
langsung dengan objek yang dikaji. bisa digunakan adalah sumber tenaga buatan,
Gambar 1 sehingga dikenal adanya pengindraan jauh
sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif.
Foto udara daerah 1) Penginderaan Jauh Sistem Pasif
Sidoarjo Jawa Timur
Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga
yang menghubungkan perekam dengan
objek di bumi dengan menggunakan tenaga
alamiah yaitu matahari (dengan
memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga
perekamannya hanya bisa dilakukan pada
Untuk mengindra suatu objek, maka siang hari dengan kondisi cuaca yang
diperlukan suatu alat. Alat untuk mengindra disebut cerah.
sensor. 2) Penginderaan Jauh Sistem Aktif
Sensor dalam pengindraan jauh dibedakan Pada pengindraan jauh sistem aktif,
menjadi 2 jenis, yaitu sensor aktif dan sensor pasif. perekamannya dilakukan dengan tenaga
a. Sensor aktif, yaitu suatu alat yang dilengkapi buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga
dengan pemancar dan alat penerima pantulan memungkinkan perekamannya dapat
gelombang. Contoh pengindraan jauh radar dilakukan pada malam hari maupun siang
dan pengindraan jauh sonar. hari, dan di segala cuaca.
b. Atmosfer spetrum tampak. Hasil dari penggunaan
Atmosfer mempunyai peranan untuk sensor fotografik adalah bentuk foto udara.
menghambat dan mengganggu tenaga atau 2) Sensor Elektronik
sinar matahari yang datang (bersifat selektif Sensor elektronik menggunakan tenaga
terhadap panjang gelombang).Tidak semua elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang
spektrum elektromagnetik mampu menembus beroperasi pada spektrum yang lebih luas,
lapisan atmosfer, hanya sebagian kecil saja yaitu dari sinar sampai gelombang radio
yang mampu menembusnya. Hambatan pada dengan pita magnetik sebagai
atmosfer disebabkan oleh debu, uap air, dan detektornya. Keluaran dari penggunaan
gas. Hambatan atmosfer ini berupa serapan, sensor elektrik ini adalah dalam bentuk
pantulan, dan hamburan. Hamburan adalah citra.
pantulan ke segala arah yang disebabkan oleh e. Perolehan Data
benda-benda yang permukaannya kasar dan Perolehan data dapat dilakukan dengan cara
bentukannya tidak menentu, atau oleh benda- manual secara visual, maupun dengan
benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian numerik atau digital. Perolehan data dengan
dari spektrum elektromagnetik yang mampu menggunakan cara manual yaitu cara
menembus atmosfer dan sampai ke memperoleh data dengan menginterpretasi
permukaan bumi disebut jendela atmosfer. foto udara secara visual. Perolehan data
Jendela atmosfer yang paling banyak dengan cara numerik atau digital yaitu dengan
digunakan adalah spektrum tampak yang menggunakan data digital melalui komputer.
dibatasi oleh gelombang 0,4 mikrometer f. Pengguna Data (User)
hingga 0,7 mikrometer. Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem
c. Interaksi antara tenaga dengan objek pengindraan jauh ditentukan oleh pengguna
Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam data. Kemampuan pengguna data dalam
memantulkan atau memancarkan tenaga ke menerapkan hasil pengindaraan jauh juga
sensor. Objek yang banyak memantulkan atau dipengaruhi oleh pengetahuan yang
memancarkan tenaga akan tampak lebih mendalam tentang disiplin ilmu masing-masing
cerah, sedangkan objek yang pantulan atau maupun cara pengumpulan data dari sistem
pancarannya sedikit akan tampak gelap. pengindraan jauh. Data yang sama dapat
Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi digunakan untuk mencari info yang berbeda
menjadi 3 variasi, yaitu: bagi pengguna (user) yang berbeda pula.
1) variasi spektral, mendasarkan pada Berdasarkan kerincian, keandalan, dan
pengenalan pertama suatu objek, missal kesesuaian data dari sistem pengindaraan
cerah dan gelap, jauh akan menentukan dapat diterima atau
2) variasi spasial, mendasarkan pada tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna
perbedaan pola keruangannya, seperti (user).
bentuk, ukuran, tinggi, serta panjang, dan
3) variasi temporal, mendasarkan pada B. Jenis Citra Penginderaan Jauh
perbedaan waktu perekaman dan umur 1. Citra Foto
objek. Citra foto adalah gambaran suatu objek yang
d. Sensor dibuat dari pesawat udara, dengan menggunakan
Sensor berfungsi untuk menerima dan kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya
merekam tenaga yang datang dari suatu dikenal dengan istilah foto udara. Citra foto dapat
objek. Kemampuan sensor dalam merekam dibedakan menurut beberapa aspek, antara lain
objek terkecil disebut dengan resolusi spasial. sebagai berikut.
Berdasarkan proses perekamannya, sensor a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
dibedakan menjadi 2 sebagai berikut. yang Digunakan
1) Sensor Fotografik 1) Foto Ultraviolet
Sensor fotografik adalah sensor yang Foto Ultraviolet adalah foto yang dibuat
berupa kamera dengan menggunakan film dengan menggunakan spectrum ultraviolet
sebagai detektornya yang bekerja pada dekat dengan panjang gelombang 0,29
mikrometer. Cirinya adalah mudah untuk
mengenali beberapa objek karena perbedaan (1) Di bidang pertanian, untuk pengenalan
warna yang sangat kontras. Kelemahan dari dan klasifikasi jenis tanaman, evaluasi
citra foto ini adalah tidak banyak informasi kondisi tanaman, dan perkiraan jumlah
yang dapat disadap. Foto ini sangat baik untuk produksi tanaman,
mendeteksi tumpahan minyak di laut, (2) Di bidang kehutanan, digunakan untuk
membedakan atap logam yang tidak dicat, identifikasi jenis pohon, perkiraan volume
jaringan jalan aspal, batuan kapur, juga untuk kayu, dan perkembangan luas hutan,
mengetahui, mendeteksi, dan memantau (3) Di bidang sumber daya air, digunakan
sumber daya air. untuk mendeteksi pencemaran air,
2) Foto Ortokromatik evaluasi kerusakan akibat banjir, agihan
Foto Ortokromatik adalah foto yang dibuat air tanah, dan air permukaan,
dengan menggunakan spectrum tampak dari (4) Di bidang perencanaan kota dan wilayah,
saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 digunakan untuk penafsiran jumlah dan
mikrometer). Cirinya banyak objek yang bisa agihan penduduk, studi lalu lintas, studi
tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi kualitas perumahan, penentuan jalur
pantai karena filmnya peka terhadap objek di transportasi, dan pemilihan letak berbagai
bawah permukaan air hingga kedalaman bangunan penting,
kurang lebih 20 meter. (5) Penelitian ekologi hewan liar, berguna
3) Foto Pankromatik untuk mendeteksi habitat dan untuk
Foto pankromatrik adalah foto yang pencacahan jumlah populasinya, dan
menggunakan seluruh spektrum tampak mata (6) Evaluasi dampak lingkungan.
mulai dari warna merah hingga ungu. b) Foto Inframerah
Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan Foto infra merah adalah foto yang dibuat
mata manusia. Pada umumnya digunakan film dengan menggunakan spektrum infra
sebagai negatif dan kertas sebagai positifnya. merah dekat, dengan panjang gelombang
Wujudnya seperti pada foto, tetapi bersifat 0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibuat secara
tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan khusus yang terletak pada saluran merah
menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih dan dan sebagian saluran hijau. Cirinya dapat
foto infra merah. mencapai bagian dalam daun, sehingga
a) Foto Pankromatrik Hitam Putih rona pada foto infra merah daun tidak
(1) rona pada objek serupa dengan ditentukan berdasarkan warna tetapi oleh
warna pada objek aslinya, karena sifat jaringannya. Perbedaan antara foto
kepekaan film sama dengan infra merah dengan film pankromatik hitam
kepekaan mata manusia, putih terletak pada kepekaannya. Foto infra
(2) resolusi spasialnya halus, merah mempunyai beberapa keunggulan,
(3) stabilitas dimensional tinggi, dan antara lain:
(4) foto pankromatrik hitam putih telah (1) mempunyai sifat pantulan khusus bagi
lama dikembangkan sehingga orang vegetasi,
telah terbiasa menggunakannya. (2) daya tembusnya yang besar terhadap
kabut tipis, dan
(3) daya serap yang besar terhadap air.
Kelemahan foto infra merah antara lain:
(1) adanya efek bayangan gelap karena
saluran infra merah dekat tidak peka
terhadap sinar baur dan sinar yang
dipolarisasikan,
(2) sifat tembusnya kecil terhadap air, dan
Foto 3. Foto udara pankromatik hitam putih (3) kecepatan yang rendah dalam
pemotretan.
Foto Pankromatrik digunakan dalam berbagai Infra merah berwarna mempunyai
bidang, sebagai berikut. keunggulan pada warnanya yang tidak
serupa dengan warna aslinya. Dengan
warna semu itu banyak objek pada foto ini a) Foto agak condong (low oblique
menjadi mudah dikenali. photograph), yaitu apabila pada foto
tampak cakrawalanya.

Gambar 4. Perbandingan foto udara warna asli dan infra Gambar 6. Foto udara agak condong
merah berwarna
b) Foto sangat condong (high oblique
Foto inframerah berwarna banyak digunakan dalam photograph), yaitu apabila cakrawala
bidang: tidak tergambar pada foto.
(1) kemiliteran, untuk mengetahui kondisi
suatu hutan, karena tanaman tidak akan
terpantulkan melainkan objek yang ada
disekitarnya;
(2) bidang pertanian dan kehutanan, yaitu
untuk mendeteksi atau membedakan
tanaman yang sehat dan tanaman yang
terserang penyakit.
b. Berdasarkan Arah Sumbu Kamera ke
Permukaan Bumi Gambar 7. Foto udara sangat condong
1) Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph),
yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera c. Berdasakan Jenis Kamera yang Digunakan
tegak lurus terhadap permukaan bumi. Berdasarkan jenis kamera yang digunakan,
citra foto dapat dibedakan menjadi 2, yaitu foto
tunggal dan foto jamak.
1) Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan
kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto
hanya tergambar satu lembar foto.
2) Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat
pada saat yang sama dan menggambarkan
daerah liputan yang sama.

Gambar 5. Foto udara tegak

2) Foto condong atau miring (oblique


photograph), yaitu foto yang dibuat dengan
sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak
lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya Gambar 8. Pengambilan Gambar dengan Foto Jamak
sebesar 10 derajat atau lebih besar, tetapi bila
sudut condongnya masih berkisar antara 1 – 4 d. Berdasarkan Warna yang Digunakan
derajat, foto yang dihasilkan masih Berdasarkan warna yang digunakan, citra foto
digolongkan sebagai foto vertikal. dibedakan menjadi dua, yaitu foto berwarna semu
Foto condong dibedakan menjadi menjadi dua, dan foto berwarna asli.
sebagai berikut. 1) Foto berwarna semu (false color) atau foto
infra merah berwarna. Pada foto ini warna
objek tidak sama dengan warna foto. Misal,
pada foto suatu vegetasi berwarna merah 2) Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat
sedangkan warna aslinya adalah hijau. dengan sensor jamak.
2) Foto warna asli (true color), yaitu foto c. Berdasarkan Wahana yang Digunakan
pankromatik berwarna. Dalam foto berwarna Berdasarkan wahana yang digunakan, citra
asli lebih mudah penggunaannya karena foto nonfoto dibedakan menjadi 2, sebagai berikut.
yang tergambar mirip dengan objek aslinya. 1) Citra dirgantara (Airborne image), yaitu citra
yang dibuat dengan wahana yang beroperasi
e. Berdasarkan Wahana yang Digunakan di udara (dirgantara). Contoh: citra infra merah
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra thermal, citra radar, dan citra MSS.
foto dapat dibagi menjadi foto udara dan foto satelit. 2) Citra satelit (Satellite/Spaceborne Image),
1) Foto udara, yaitu foto yang dibuat dari yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau
pesawat/balon udara. angkasa luar. Citra ini dibedakan menurut
2) Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang penggunaannya, sebagai berikut.
dibuat dari satelit. a) Citra Satelit untuk pengindraan planet.
Contoh Citra Satelit Viking (AS), Citra
2. Citra Nonfoto Satelit Venera (Rusia).
Citra nonfoto adalah gambaran suatu objek b) Citra Satelit untuk pengindraan cuaca.
yang diambil dari satelit dengan menggunakan Contoh NOAA (AS) dan Citra Meteor
sensor. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit. (Rusia).
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik c) Citra Satelit untuk pengindraan sumber
1) Citra infra merah termal, yaitu citra yang daya bumi. Contoh Citra Landsat (AS),
dibuat dengan spektrum infra merah Citra Soyuz (Rusia), dan Citra SPOT
thermal. Pengindraan pada spektrum ini (Perancis).
berdasarkan pada perbedaan suhu objek d) Citra Satelit untuk pengindraan laut.
dan daya pancarnya pada citra, tercermin Contoh Citra Seasat (AS) dan Citra MOS
dengan adanya perbedaan rona atau (Jepang).
warnanya.
2) Citra radar dan citra gelombang mikro,
yaitu citra yang dibuat dengan spektrum
gelombang mikro. Citra radar merupakan
hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu
dengan sumber tenaga buatan. Citra
gelombang mikro dihasilkan dengan sistem Gambar 10. Contoh citra SPOT Kota Jakarta
pasif yaitu dengan menggunakan sumber
Tabel 1. Perbedaan citra foto dan citra nonfoto
tenaga alamiah. Variabel Citra Citra Nonfoto
Pembeda/Je Foto
nis Citra
Sensor Kamera Non kamera, berdasarkan
penyiaman (scanning). Kamera
yang detektornya bukan film
Detector Film Pita magnetik, termistor, foto
konduktif, foto voltaik, dan
sebagainya
Proses Fotografi/ Elektronik
perekaman kimiawi
Mekanisme Serentak Parsial
perekaman
Gambar 9. Perbandingan citra radar dan citra landsat Spektruk Spectrum Spektra tampak dan perluasannya,
elektromagne tampak termal dan gelombang mikro
tik
b. Berdasarkan Sensor yang Digunakan
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra
nonfoto dibedakan menjadi 2, sebagai berikut. Benda yang tergambar pada citra dapat
1) Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor,
sensor tunggal. yaitu sebagai berikut.
1. Ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan dengan merupakan titik tembus dari sumbu kamera
ruang, yang meliputi bentuk, ukuran, tekstur, pada objek atau daerah yang direkam. Titik
pola, situs, bayangan, dan asosiasi. principal diperoleh dari perpotongan garis dari
2. Ciri spektral, adalah ciri yang dihasilkan oleh tanda fiducial. Perpotongan garis tersebut
tenaga elektromagnetik dengan benda yang
dinyatakan dengan rona dan warna. Rona tergambar dalam bentuk ”+” atau ”X”. Pada
adalah tingkat kehitaman atau keabuan suatu umumnya terdapat 4 tanda fiducial pada peta.
gambar objek pada citra. Benda yang banyak 2) Nomor Seri
memantulkan atau memancarkan tenaga, Pada setiap foto udara diberi nomor registrasi
maka rona pada citra berwarna asli tampak yang berfungsi memberikan informasi
cerah. mengenai daerah yang dipotret, tanggal
3. Ciri temporal, adalah ciri yang terkait dengan
pemotretan, jalur terbang, dan nomor lembar
umur dan waktu benda pada saat perekaman,
misalnya rekaman sungai musim hujan tampak foto. Nomor seri ditujukan untuk
cerah, sedang pada musim kemarau tampak mempermudah pengarsipan dan penyusunan
gelap. foto udara sewaktu membuat mozaik foto
udara.
C. Pengenalan Foto Udara
Foto udara diperoleh melalui pemotretan
menggunakan sensor kamera yang dipasang pada
wahana terbang, seperti pesawat terbang,
helikopter, dan sebagainya. Pada saat wahana
yang digunakan beroperasi, pemotretan dilakukan.
Pemotretan tersebut seperti layaknya burung yang
terbang dan melihat kenampakan permukaan Bumi
secara tiga dimensional.
Begitu banyak citra hasil pengindraan jauh.
Salah satunya adalah pankromatik atau sering
dikenal dengan foto udara. Ukuran standar dari foto Gambar 12. Nomor seri foto udara

udara ialah 23x23 cm. Untuk memudahkan 3) Tanda Tepi


interpretasi suatu foto udara diperlukan Untuk menentukan skala dan orientasi (arah
pengetahuan tentang bagian-bagian pada foto mata angin) maka foto diberi tanda tepi. Pada
udara. foto udara, tanda tepi terdiri atas ketinggian
Fokus kamera
terbang, jam terbang, panjang fokus kamera,
dan waterpass. Jam terbang menunjukkan
waktu pemotretan sehingga diperoleh arah
Waterpass
orientasi. Misalnya, jam terbang menunjukkan
jam 15.00 maka seluruh bayangan objek yang
Tanda
fiducial
ada di foto udara mengisyaratkan arah timur.
Jam terbang Panjang fokus kamera dan ketinggian terbang
digunakan untuk menentukan skala foto udara.
Tinggi terbang Waterpass untuk mengetahui kedudukan
Nomor Seri kamera.

Gambar 11. Ilustrasi bagian-bagian foto udara


1) Tanda Fiducial
Tanda fiducial berfungsi untuk mengetahui titik Gambar 13. (a) tinggi terbang (b) jam terbang (c) waterpass
prinsipal dari foto udara. Titik prinsipal foto
Skala pada foto udara merupakan perbandingan yang menandai banyaknya objek buatan
jarak dua titik pada foto udara dan jarak dua titik manusia dan beberapa objek alamiah. Contoh,
secara mendatar di lapangan. Untuk menentukan permukiman transmigrasi dikenali dengan pola
yang teratur, yaitu ukuran rumah yang
skala dari foto udara digunakan rumus berikut ini. jaraknya seragam, dan selalu menghadap ke
𝑓 jalan. Kebun karet, kelapa, kopi mudah
𝑆=
𝐻−ℎ dibedakan dengan hutan atau vegetasi lainnya
dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola
Keterangan : serta jarak tanamnya.
f) Situs adalah letak suatu objek terhadap objek
S : Skala foto udara
lain di sekitarnya. Contoh, permukiman pada
f : Fokus kamera umumnya memanjang di tepi sungai atau
H : Tinggi pesawat sepanjang jalan raya.
h : tinggi objek g) Bayangan bersifat menyembunyikan objek
yang berada di daerah gelap. Bayangan
merupakan kunci pengenalan yang penting dari
D. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
beberapa objek. Dengan adanya bayangan,
Interpretasi citra adalah kegiatan menafsir, objek akan tampak lebih jelas. Contoh, lereng
mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali obyek terjal tampak lebih jelas dengan adanya
pada citra, selanjutya menilai arti penting dari obyek bayangan, begitu juga cerobong asap dan
tersebut. Kegiatan memperoleh data inderja dari menara, tampak lebih jelas dengan adanya
bayangan.
interpretasi citra ini dilakukan dengan h) Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang
menggunakan alat bantu, yaiatu Stereoskop. Alat satu dengan objek lainnya. Contoh, stasiun
ini berfungsi untuk memunculkan gambar 3D dari 2 kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api
buah foto udara 2D yang diletakkan secara yang jumlahnya lebih dari satu atau
bertampalan. Dua buah foto udara tersebut bercabang.
merupakan wilayah yang sama namun sudut 2. Langkah-langkah Interpretasi Citra
pemotretannya berbeda. Pengenalan objek dari hasil pengindraan jauh
1. Unsur-unsur Interpretasi Citra dimulai dari yang paling mudah ke arah yang lebih
Pengenalan objek pada citra merupakan unsur sulit. Untuk menginterpretasi citra, terdapat tahapan-
keberhasilan dalam menginterpretasi sebuah citra. tahapan yang harus dilalui, sebagai berikut.
a) Deteksi
Tanpa dikenali identitas dan jenis objek pada citra,
Deteksi adalah usaha penyadapan data
tidak mungkin dilakukan analisis untuk memecahkan
secara global, baik yang tampak maupun yang
masalah yang ada.
tidak tampak. Di dalam deteksi, ditentukan ada
Unsur interpretasi citra adalah sebagai berikut.
tidaknya suatu objek. Misalnya objek berupa
a) Rona adalah tingkat gelap cerahnya objek
pada citra. tumbuhan, bangunan, lapangan, dan
b) Bentuk adalah pengenalan objek pada citra sebagainya. Tingkatan informasi pada tahap
berdasarkan bentuknya. Contoh, gedung deteksi ini bersifat global.
sekolah pada umumnya berbentuk menyerupai b) Identifikasi
huruf I, L, atau U.
Identifikasi adalah kegiatan untuk mengenali
c) Ukuran adalah ciri objek berupa jarak, luas,
tinggi lereng, dan volume. Contoh, lapangan objek yang tergambar pada citra yang dapat
olah raga sepak bola dicirikan oleh bentuk segi dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh
empat dan ukuran yang tetap sekitar 80 – 100 sensor dengan alat stereoskop. Informasi yang
m. diperoleh pada tahapan ini adalah setengah
d) Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada
rinci. Pengenalan objek dapat dilihat dari 2
citra. Tekstur dinyatakan dalam ukuran kasar,
sedang, dan halus. Contoh, hutan bertekstur segi, yaitu dari segi objek dan dari segi citra
kasar, belukar bertekstur sedang, dan semak pengindraan jauhnya.
bertekstur halus. (1) Segi Objek
e) Pola atau susunan keruangan merupakan ciri
Dari segi objek, yang mudah dikenali Bidang Hidrologi
adalah benda-benda yang berbentuk  Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan
antara lain: konservasi sungai.
(a) memanjang seperti sungai, jalan,  Pemetaan sungai dan studi sedimentasi
pegunungan, dan sebagainya, sungai.
(b) kontranya besar, artinya adanya  Pemanfaatan luas daerah dan intensitas
perbedaan rona antara objek benda banjir.
dengan benda lain di sekitarnya, Bidang Geologi
(c) ukuran objeknya besar,  Menentukan struktur geologi dan macamnya.
(d) dimulai dari wujud buatan manusia  Pemantauan daerah bencana (gempa,
yang umumnya lebih teratur ke arah kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik.
wujud alamiah yang tidak teratur, dan  Pemantauan distribusi sumber daya alam.
(e) wujud secara keseluruhannya tidak  Pemantauan pencemaran laut dan lapisan
rumit. minyak di laut.
(2) Segi Citra
 Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
Dari segi citra, pengenalan objek
 Pemantauan permukaan, di samping
dipengaruhi oleh:
pemotretan dengan pesawat terbang dan
(a) kualitas citra,
aplikasisistem informasi geografi (SIG).
(b) jenis citra, dan
Bidang Meteorologi dan Klimatologi
(c) skala citra.
 Membantu analisis cuaca dengan menentukan
c) Pengenalan Akhir (Recognition)
daerah tekanan rendah dan daerah
Pengenalan akhir diartikan sebagai
bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai
pengerjaan ciri-ciri yang terekam, kemudian
siklon.
disimpulkan objek apa yang terekam. Informasi yang
 Mengetahui sistem atau pola angin
diperoleh pada tahap akhir biasanya telah rinci.
permukaan.
Pada umumnya, dalam tahap akhir ini
 Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
menggunakan asas konvergensi bukti (convergence
of evidence), yaitu dengan menggunakan beberapa  Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui
unsur yang hampir sama, sehingga lingkupnya pengamatan tingkat kewarnaan dan
menjadi menyempit ke arah satu kesimpulan. kandungan air di udara.
Bidang Oseanografi
E. Manfaat Penginderaan Jauh  Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna,
Teknologi Penginderaan Jauh yang kadar garam dan arus laut.
dikembangkan oleh Digitalglobe sejak tahun 1993,  Pengamatan pasang srut dengan gelombang
telah menghasilkan generasi terbaru berupa citra laut (tinggi, frekuensi, arah).
satelit WorldView-3 yang memiliki kualitas resolusi  Mencari distribusi suhu permukaan.
yang semakin canggih dan cakupan spektrum yang  Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan
semakin lengkap, sehingga sangat bermanfaat bagi sedimentasi.
analisis permukaan bumi dengan sangat detail. Bidang Tata Ruang
Bidang Kelautan  Perencanaan wilayah untuk pemekaran
 Pengamatan sifat fisis air laut. (perencanaan pembangunan).
 Pengamatan pasang surut air laut dan  Perencanaan infrastruktur transportasi semisal
gelombang laut. jalan tol dan kereta api.
 Pemetaan perubahan pantai, abrasi,  Perencanan kawasan Industri.
sedimentasi, dan lain-lain. Bidang Kehutanan, Pertanian dan Perkebunan
 Perencanaan pencetakan sawah dan
pembuatan irigasi.
 Inventarisir lahan-lahan pertanian dan
perkebunan.
 Perencanaan pembukaan kawasan hutan baru
 Inventarisir hutan-hutan produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang, 2009. Geografi untuk SMA/MA


Kelas XII. Jakarta : Depdiknas.

http://forum-manajemen-
training.blogspot.com/2014/04/penginderaa
n-jauh-dan-pengolahan-citra.html
http://geo-smancis.blogspot.com/p/penginderaan-
jauh-keunggulan-dan.html
http://referensigeography.blogspot.com/2013/05/pe
nginderaan-jauh-untuk-penggunaan-
lahan.html.

http://resellercitraquickbird.blogspot.com/2013/06/m
anfaat-penginderaan-jauh-remote.html
http://www.tempo.co/read/news/2014/01/16/061545
506/LAPAN-Bagikan-Data-Inderaja-
Resolusi-Tinggi
Prasongko, Titis, Eko, 2009. Geografi untuk
SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai