Anda di halaman 1dari 14

BAB 2.

DASAR-DASAR PENGINDERAAN JAUH

1. Pengertian Penginderaan Jauh

1) Lillesand dan Kiefer (2004) Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk mendapatkan
informas objek, wilayah, atau gejala dengan menganalisa data yang diperoleh menggu-
nakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, wilayah atau gejala yang dikaji.
2) Lindgren (1985) – Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk
memperoleh dan menganalisa informasi tentang bumi
3) Everett dan Simonett, 1976. Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu, karena terdapat
suatu sistimatika tertentu untuk dapat menganalisis informasi dari permukaan bumi, ilmu
ini harus dikoordinasi dengan beberapa pakar -6 ilmu lain seperti ilmu geologi, tanah,
perkotaan dan lain sebagainya
4) Lindgern 1985. Remote sensing refers to the variety of techniques that have been devel-
oped for the acquisition and analysis of information about the earth. This information is
typically in the form of electromagnetic radiation that has either been reflected or emitted
from the earth surface
5) Campbell, 1987. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan in-
formasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari
jarak jauh Hal ini biasanya berhubungan dengan pengukuran pantulan atau pancaran
gelombang elektromagnetik dari suatu objek.

Dari berbagai pendapat diatas, jelaslah bahwa penginderaan jauh merupakan ilmu, tetapi
bila digunakan pakar lain untuk menopang penelitian atau pekerjaanya, maka Penginder-
aan Jauh dapat merupakan teknik bagi mereka..

2. Komponen Penginderaan Jauh


Komponen penting dalam penginderaan jauh antara lain : tenaga, objek, sensor, dan citra.
Berikut ini akan dibahas beberapa komponen penginderaan jauh tersebut.

 AZAS PENGINDERAAN JAUH


sensor Pemrosesan
Sumber tenaga
Citra

Foto Non Foto

Data
T. Pantulan

Pengguna
Data

Permukaan bumi

pg. 1. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
1) Tenaga
Dalam penginderaan jauh, digunakan tenaga yang bersifat alamiah yaitu sinar
matahari, sinar bulan, maupun sinar buatan jika waktu pemotretan dilakukan malam
hari. Yang umum digunakan adalah sinar matahari. Sinar matahari dalam mencapai
permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh waktu, letak, dan kondisi cuaca setempat.
Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari disebut sistem pasif,
sedangkan kalau menggunakan tenaga buatan disebut sistem aktif. Di samping
matahari sebagai sumber pokok tenaga, atmosfer juga mempunyai pengaruh yang
besar terhadap penginderaan jauh. Masing-masing atmosfer mempunyai pengaruh
yang berbeda-beda dalam menyerap, memantulkan, menghamburkan, dan melewatkan
radiasi elektromagnetik.

2) Atmosfer
Lapisan udara terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen, dan
helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap,
memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Dalam inderaja, jendela atmosfer
adalah bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi.
Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang
mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga
tidak dapat mencapai permukaan bumi. Hamburan dapat di atmosfer. Hamburan dibagi
menjadi tiga, yaitu hamburan Rayleigh, Mie, dan nonselektif. Hamburan Rayleigh terjadi
jika diameter partikel atmosfer lebih kecil daripada panjang gelombang. Hamburan Mie
terjadi jika diameter partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang. Hamburan non-
selektif terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih besar daripada panjang gelombang.
Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer.
3) Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam penginderaan jauh,
antara lain meliputi atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.
Tiap-tiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memantulkan atau
memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat
cerah pada citra, sedangkan objek berdaya pantul rendah akan terlihat gelap pada citra.

4) Sensor
Sensor adalah suatu benda yang digunakan untuk merekam objek-objek di
alam. Tiap sensor mempunyai kepekaan yang berbeda-beda pada bagian spektrum
elektromagnetik. Selain itu, kepekaan sensor juga berbeda dalam merekam objek
terkecil yang masih dapat dikenali dan dibedakan terhadap objek lain yang ada di
sekitarnya. Kemampuan sensor menyajikan gambar objek lain yang terkecil disebut
kualitas sensor. Sensor berdasarkan proses perekamannya, dibedakan menjadi dua
macam.
a. Sensor Fotografik
Sensor fotografik adalah sensor berupa kamera yang bekerja pada spektrum
tampak mata dan menghasilkan foto atau citra.
b. Sensor Elektromagnetik

pg. 2. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
Sensor elektromagnetik adalah sensor bertenaga elektrik dalam bentuk sinyal
elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar X sampai
gelombang radio dan menghasilkan foto atau citra.
Tenaga terkait dengan jenis sensor yang digunakan di dalam penginderaan
jauh antara lain berupa.
 Tenaga bunyi : Jenis sensor sonar
 Tenaga elektromagnetik : Jenis sensor kamera, termometer, dan sebagainya
 Tenaga gravitasi : Jenis sensor gravitometer
 Tenaga magnetik : Jenis sensor magnetometer
 Tenaga seismik : jenis sensor seismograf/seismometer

5) Citra/Keluaran
Citra adalah gambar objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera
atau tampak langsung pada hasil cetakan.

6) Penggunaan data
Hasil dari perolahan data inderaja tersebut kemudian digunakan oleh peng-
guna sebagai komponen akhir dalam sistem penginderaan jauh. Penguna data adalah
perseorangan atau lembaga yang menggunakan data yang telah diperoleh untuk ke-
pentingan tertentu.

3. Unsur-Unsur dalam Interpretasi Citra


Unsur-unsur interpretasi citra memudahkan pengenalan objek pada citra.
Benda yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh
sensor. Tiga ciri yang terekam oleh sensor adalah ciri spasial, ciri temporal, dan ciri
spektral.

Ciri spasial adalah ciri yang berkaitan dengan ruang, meliputi: bentuk, ukuran, bayangan,
pola, tekstur, situs, dan asosiasi.

a. Ukuran. Ukuran meliputi dimensi panjang, luas, tinggi, kemiringan, dan


volume dari suatu objek. Ukuran rumah sering pula merupakan kunci pengenalan
penting. Rumah tinggal misalnya, lebih kecil daripada gedung sekolah, kantor,
pabrik, dan sebagainya.

b. Bentuk. Bentuk adalah konfigurasi umum dari suatu objek. Bentuk


merupakan kunci pengenalan yang penting. Banyak objek yang bentuknya
spesifik, sehingga pengenalannya pada citra dapat dilakukan berdasarkan
bentuknya. Bentuk bentang budaya lebih teratur daripada bentuk bentang alam.
Saluran irigasi mempunyai bentuk lebih teratur daripada sungai. Gunung api
dikenal dengan bentuknya yang cembung.

pg. 3. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
c. Bayangan. Bayangan mencerminkan kondisi. Ada objek yang menghalangi
objek lainnya yang seharusnya terkena sinar matahari dan menimbulkan
bayangan. Bayangan ini merupakan kunci pengenalan juga. Bentuk bayangan
mencerminkan profil objek. Objek-objek tersebut, antara lain seperti menara
tinggi, cerobong asap, lereng terjal, dan sebagainya. Objek-bbjek tersebut mudah
dikenal sebab ditandai dengan adanya bayangan gelap dengan bentuk khusus.
Selain itu, perbedaan panjang bayangan dapat mencerminkan perbedaan tinggi
dari tiap-tiap objek.

d. Pola. Pola adalah susunan keruangan dari suatu objek. Pola dari bentuk
umum merupakan karakteristik bagi banyak objek, baik bentukan manusia
maupun objek alamiah. Pola permukiman dapat memberi jawaban bagi efek difusi
dan migrasi. Pola batuan singkapan merupakan kunci pengenalan bagi struktur
geologi. Bahkan dengan menggunakan foto udara, pola permukiman, pola
pertambangan, dan pola usaha tani pada ribuan tahun silam dapat diketahui.

e. Tekstur. Tekstur adalah frekuensi perubahan rona di dalam citra. Tekstur


berjenis kasar, halus, seragam, tak seragam, teratur; dan tak teratur. Tekstur
merupakan kunci pengenalan utama untuk tujuan tertentu. Misalnya, tekstur pada
pantai yang kasar atau yang halus dapat menunjukkan bisa tidaknya pantai tersebut
dilewati kendaraan militer (amfibi).

f. Site/ situs. Site adalah lokasi dari suatu objek dalam kaitannya dengan
lingkungan misalnya rawa, tanggul, sungai, dan daerah pasir. Itulah sebabnya site
dapat untuk melakukan deduksi (penarikan kesimpulan) terhadap spesies dari
vegetasi sekitarnya. Banyak tumbuhan yang secara karakteristik terikat dengan site
tertentu tersebut. Misalnya hutan bakau ditandai dengan rona yang gelap, juga
dapat dikenal lokasinya yaitu pada pantai yang tergenang. Kebun kopi ditandai
dengan jarak tanamannya dan sebagai pohon pelindung. Namun juga dapat dikenal
dari lokasinya yaitu ditanam di daerah bergradien miring atau pegunungan.

g. Asosiasi. Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek
lainnya, sehingga dapat dijadikan sebagai kunci pengenal. Misalnya, fasilitas listrik
yang besar sering menjadi petunjuk bagi jenis pabrik alumunium. Gedung sekolah
berbeda dengan rumah ibadah, rumah sakit, dan sebagainya karena sekolah
biasanya ditandai

Ciri spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda,
yang dinyatakan dengan rona dan warna.

h. Rona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra.
i. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum
sempit. Misalnya, rona putih pada air sungai, menunjukkan sungai tersebut dangkal
dan keruh. Air dalam ronanya lebih gelap. Pohon-pohon yang berlainan ronanya,
berarti berlainan jenisnya.

pg. 4. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
Rona adalah tingkat kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada citra.
Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada citra
berwarna asli tampak cerah.
Unsur interpretasi citra terdiri dari Sembilan yaitu Rona, warna, ukuran, bentuk,
tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, dan asosiasi

Ciri temporal adalah ciri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat
perekaman.
Contoh:
Umur • Lereng yang memiliki umur batuan muda dapat dibedakan dengan lereng
yang memiliki umur batuan tua.
• Daerah aliran sungai yang rusak dapat dibedakan dengan DAS yang
belum rusak.
• Kebun jagung yang umurnya baru 2,5 bulan sulit dibedakan dengan
tanaman tebu yang berumur 4 bulan.
Waktu • Air pada citra foto, tampak gelap pada musim kemarau, tetapi cerah pada
musim hujan.
• Sawah yang baru ditanami, pada citra foto tampak gelap pada musim
kemarau karena radiasi matahari terserap air, sehingga sinar pantulnya
kecil.

Contoh tekstur

Contoh rona dan warna

Contoh unsur bentuk

pg. 5. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
Contoh unsur ukuran

contoh unsur pola

Contoh unsur bayangan

Contoh unsur situs

Contoh unsur asosiasi

pg. 6. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
4. Klasifikasi dan Jenis Citra
Citra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : citra foto dan citra nonfoto:
a. Citra foto. Citra foto atau foto udara adalah foto yang dibuat dari pesawat udara atau
satelit dengan sensor kamera. Hasil citra foto udara ini bentuknya tergantung pada
spektrum elegtromagnetik, sudut pandang kamera, serta jenis kamera (lensa tunggal
atau lensa jamak).
1. Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang Digunakan

Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi


lima jenis yaitu sebagai berikut.
a) Foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultravio-
let dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
b) Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tam-
pak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).
c) Foto pankromatik, yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak.
d) Foto infra merah asli, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum in-
fra merah dekat hingga panjang gelombang 0,9-1,2 mikrometer yang dibuat se-
cara khusus.
e) Foto infra merah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan infra merah dekat
dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau.

2. Posisi sumbu kamera, yaitu arah sumbu kamera ke permukaan bumi.

a) Foto vertical/ tegak, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
terhadap permukaan bumi.
b) Foto condong atau foto miring, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera
menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya
sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi bila sudut condongnya masih berkisar
antara 1-4 derajat, foto yang dihasikan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:

 foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak
tergambar pada foto.
 foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak
cakrawalanya.

pg. 7. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
Keterangan:

a) konfigurasi Foto vertikal; b) konfigurasi foto agak condong; c) konfig-


urasi foto sangat condong

3. Jenis Kamera

Berdasarkan jenis kamera yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu citra foto tunggal dan citra foto jamak:
a) Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan
foto hanya tergambar oleh satu lembar foto.
b) Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggam-
barkan daerah liputan yang sama. Foto jamak dapat dibuat dengan tiga cara, yaitu
dengan a) multi kamera atau beberapa kamera yang masing-masing diarahkan ke
satu sasaran, b) kamera multi lensa atau satu kamera dengan beberapa lensa, c)
kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna.

Foto jamak dibedakan lebih jauh lagi menjadi:

 Foto multispektral yaitu beberapa foto daerah sama yang dibuat dengan saluran
yang berbeda-beda, atau satu kamera dengan beberapa lensa, masing-masing
lensa menggunakan band (saluran) yang berbeda yaitu biru, hijau, merah, serta
infra merah pantulan.

pg. 8. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
 Foto dengan kamera ganda; yaitu dengan menggunakan kamera ganda. Pada
setiap pemotretan dihasilkan dua foto yang berbeda.

4. Warna yang Digunakan

Berdasarkan warna yang digunakan, foto berwarna dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a) Foto berwarna semu (false color) atau foto infra merah berwarna. Pada foto
berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto. Misalnya objek
seperti vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spektrum infra
merah, tampak merah pada foto.
b) Foto warna asli (true color), yaitu foto pankromatik berwarna.

5. Sistem Wahana
Berdasarkan wahana, citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Foto udara yaitu foto yang dibuat dari pesawat/ balon udara.
2) Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit.

b. Citra nonfoto . Citra nonfoto merupakan citra yang dibuat dengan menggunakan
sensor bukan kamera, dan menggunakan bagian spektrum elegtromagnetik. Citra nonfoto
terdiri dari 3 jenis, yaitu:
1) Berdasarkan Spektrum Elektomagnetik
a) Citra Inframerah Termal
Citra yang dibuat dengan spektrum inframerah thermal. Pengindraan
pada spektrum ini berdasarkan pada perbedaan suhu objek dan daya
pancarnya pada citra, tercermin dengan adanya perbedaan rona atau
warnanya

b) Citra Radar dan Citra Gelombang Mikro


Citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. menggunakan
bagian spektrum gelombang pendek, antara lain scanner dan
radiometer sebagai sensor. Citra radar merupakan hasil pengindraan
dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan. Citra gelom-
bang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggu-
nakan sumber tenaga alamiah.

pg. 9. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
2) Berdasarkan Wahana
a) Citra dirgantara (airborne image)
Citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara).
Contoh: citra infra merah thermal, citra radar, dan citra MSS.
b) Citra Satelit
Citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan
menurut penggunaannya, sebagai berikut.
- Citra satelit untuk penginderaan cuaca, seperti NOAA milik Amerika
Serikat
- Citra Satelit untuk penginderaan laut seperyi Citra MOS milik Jepang
dan Seasat milik Amerika Serikat
- Citra Satelit untuk penginderaan sumberdaya di Bumi, seperti Landsat
milik Amerika Serikat dan SPOT milik Perancis

Pengenalan objek merupakan bagian yang sangat penting dalam interprestasi citra.
Tanpa dikenalnya jenis dan identitas objek yang tergambar pada citra, analisis dan
pemecahan masalah tidak akan dapat dilaksanakan.
Foto udara menggambarkan radiasi bagian spektrum tampak mata atau inframerah
dekat yang datang dari objek dalam bentuk pantulan, kemudian direkam oleh sensor dalam
berbagai bentuk, ukuran, dan skala. Pengenalan objek pada prinsipnya dilaksanakan
dengan melacak karakteristik objek yang tergambar pada peta. Karakteristik objek pada
citra foto disebut unsur-unsur interpretasi foto udara digunakan untuk kunci pengenalan
objek.

5. Interpretasi Citra Pada Bentang Alam Dan


Bentang Budaya

a. Identifikasi Bentang budaya melalui citra penginderaan jauh.


Mengenali tentang budaya dari citra penginderaan jauh dapat dimulai dari objek yang
mudah dikenal contohnya sebagai berikut:

 Bangunan dapat dikenali melalui bentuk, ukuran, dan bayangannya. Rumah umumnya
berukuran kecil, gedung sekolah umumnya berukuran relatif lebih besar daripada rumah.
Stasiun dapat dikenali dengan ukuran yang relatif besar, terletak dekat rel kereta api,

pg. 10. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
terdapat gerbong kereta api. Pabrik dapat dikenali dari ukurannya yang besar dan
Panjang, terdapat tangki air, cerobong asap, rel kereta api dan sebagainya

 Jalan dapat dikenali dari Rona dan teksturnya yang sangat kontras dengan lingkungan
sekitarnya. Bentuk jalan umumnya memanjang dengan lebar seragam. Jalan aspal
bentuknya relatif lurus dan lebarnya seragam. Jalan kereta api dikenali dengan adanya
pembatas jalur dan berpotongan dengan jalan biasa.

 Perkebunan, dapat dikenali dari ketinggian tanaman, rona, jarak tanaman, serta
lingkungan sebagai tanda pengenalnya. Pemahaman tentang persyaratan budidaya
tanaman akan memudahkan kita untuk mengintepretasi citra penginderaan jauh dikaitkan
dengan objek tentang budaya.

 Waduk, dapat dibedakan antara waduk alami dan waduk buatan. Pada Waduk alami,
batas waduk tak beraturan. Pada waduk buatan bangunan pintu air terlihat lurus dan
teratur. Permukaan air waduk memiliki rona dan tekstur yang terlihat jelas. Rona belang-
belang pada air waduk disebabkan adanya berbagai jenis tumbuhan air.

 Kebun buah-buahan, terlihat dalam foto udara berupa titik-titik dengan pola teratur.

 Daerah padang rumput, ditandai dengan rona kelabu putih sampai kelabu sedang dan
teksturnya halus.

 Terowongan dapat dikenal dengan kenampakan memanjang, lebarnya seragam, serta


memotong jalur rel kereta api dan jalan raya.

 Jembatan jembatan, dikenali dengan adanya kenampakan memanjang di atas lembah


atau sungai yang berpotongan dengan jalan.

 Lapangan terbang, dapat dikenali dengan adanya landasan yang berukuran lebar, adanya
kenampakan menara, pesawat terbang, dan terminal, bentuknya lurus, dan polanya
teratur.

 Angkutan air, dapat dikenali dengan adanya pelabuhan dan dermaga, kanal yang cukup
lebar serta gelombang air yang tenang.

 Persawahan ditandai dengan kenampakan pematang-pematang yang memanjang dengan


jalur-jalur tanaman. Sawah berbentuk teratur pada tanah yang datar dan tak teratur pada
daerah yang miring.

2. Identifikasi bentang alam melalui citra penginderaan jauh

Pengenalan bentang alam melalui citra penginderaan jauh, antara lain sebagai berikut:
 Garis pantai, dikenal dengan garis pantai tidak teratur dan berlekuk-lekuk. Permukaan
air laut sepanjang pantai mempunyai rona dan tekstur yang jelas. Rona air yang gelap
pada pantai menandai air yang tenang dan dalam.

pg. 11. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
 Sungai, dikenali dengan tekstur dan rona permukaan air yang seragam dan kontras
terhadap lingkungan sekitarnya. Arah sungai dapat dikenali dengan lebar sungai yang
makin melebar ke arah muara.
 Delta, endapan pada ujung aliran dekat muara di laut atau danau. Bentuk dan ukuran
delta berbeda-beda tergantung jenis batuan, kecepatan aliran air, dan musim. Pada
permukaan sungai dan permukaan laut, rona dan teksturnya terlihat jelas.

 Mata air, ditandai dengan adanya awal sungai besar sama dengan volume air yang
berbeda pada suatu sungai.

 Hutan bakau, dikenali dengan rona hitam, ketinggian pohon seragam, dan tumbuh pada
wilayah pantai berair payau.

 Hutan rawa dikenali dengan rona dan tekstur yang tak seragam, ketinggian pohon yang
berbeda-beda, dan perairan didekatnya.

 Nipah, dikenali dengan rona terang dan seragam. Nipah umumnya tumbuh berdekatan di
tepi pantai dan akarnya terendam air payau.

 Rawa, dikenali dari rona dan tekstur yang jelas dan batasnya tidak teratur.

 Kipas aluvial, dikenali dengan bentuknya yang seperti kipas permukaannya halus,
kemiringan curam di bagian atas dan ronanya putih sampai kelabu keputihan.

 Pasir ( spit), dikenali dengan bentuknya yang spesifik yaitu sempit memanjang, sedikit
melengkung dan sejajar dengan pantai.

 Sandstone ( batu pasir ) dan konglomerat, dikenali dengan topografi yang menonjol,
tahan terhadap pelapukan dan erosi serta banyak retakan.

 Sagu, dikenali dengan rona yang gelap dan tumbuh berkelompok dengan ketinggian
yang berbeda-beda.

 Hutan musim, dikenali dengan daun yang gugur pada musim kemarau. Pohon-pohonnya
lebih kecil dibandingkan hutan tropis.

 Hutan lumut, dikenali dengan rona terang dan tumbuh pada ketinggian di atas 1.500
mdpl.

 Hutan bambu, dikenali dengan daunnya yang jarang serta tumbuhnya berkelompok

7) Pemanfaatan Penginderaan Jauh


Fungsi yang dapat diperoleh dari penerapan berbagai contoh penginderaan jauh, antara lain;

a. Pertanian dan Kehutanan

pg. 12. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
Dalam bidang pertanian dan kehutanan atau holtikura, manfaat Indrja ini antara lain;

 Inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan


 Indraja mampu memberikan pemantauan titik-titik api kebakaran yang terjadi di dalam
hutan
 Pengindraan jauh mampu memberikan pemantauan penebangan hutan dan reboisasi
 Penentuan sifat fisik tanah untuk lokasi pertanian
 Pemantauan proses pertumbuhan pada tanaman dan mendeteksi tanaman yang tidak
sehat
b. SDA (Sumber Daya Alam) dan Lingkungan

Adapun jikalau ditunjau dari SDA serta lingkungan yang ada dalam kehidupan manusia
penginderaan jauh memiliki manfaat sebagai berikut;

 Indraja mampu memberikan inventarisasi dan eksplorasi sumber daya alam melalui
analisis citra
 Pemantauan pencemaran di laut dan udara
 penginderaan jauh memberikan pemantauan aktivitas gunungapi dan kawasan rawan
bencana
c. Hidrologi

Dalam bidang hidrologi, manfaat yang diberikan oleh penginderaan jauh antara lain seba-
gai berikut;

 Penginderaan jauh senantiasanya bermanfaat untuk proses pemetaan daerah aliran sun-
gai (DAS) dan kawasan konservasi sekitar sungai
 Inraja bermanfaat untuk pemantauan sedimentasi sungai, misalnya di wilayah muara
sungai
 Penentuan luas wilayah yang terkena dampak genangan sungai atau banjir
 Pemantauan proses perubahan bentuk atau alursungai
d. Oseanografi

Dalam bidang oseanografi, beberapa manfaat yang diberikan dalam penginderaan jauh
antara lain adalah sebagai berikut;

 Pengamatan terhadap perubahan pesisir akibat proses erosi dan sedimentasi


 Penentuan lokasi upwelllng dan pengamatan suhu permukaan laut
 Pengamatan pasang surut dan arah gelombang laut
e. Meteorologi dan Klimatologi

Dalam arti meteorologi dan dan makna klimatologi beberapa manfaat yang diberikan
penginderaan jauh antara lain adalah sebagai berikut;

 Analisis unsur-unsur cuaca seperti suhu, awan, dan tekanan udara


 Pengamatan perubahan pola angin dan prediksi kekuatan badai
 Alat pemodelan meteorologi dan klimatologi

pg. 13. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022
f. Geologi

Sedangkan manfaat yang diberikan penginderaan jauh atau Indraja dalam bidang geologi,
antara lain adalah sebagai berikut;

 Penentuan struktur geologi dan jenis batuan


 Indraja mampu memberikan analisis potensi bencana geologi di suatu wilayah
 Dalam bidang geologi penginderaan jauh bermanfaat untuk perkembangan bentuk la-
han
g. Perencanaan Wilayah

Untuk manfaat penginderaan jauh dalam perencanaan wilayah atau daerah, antara lain
sebagai berikut;

 Pengamatan terhadap pola penggunaan lahan dan tutupan lahan di suatu wilayah
perencanaan
 Indraja memberikan analisis perkembangan penggunaan lahan dan waktu ke waktu
 Manfaat penginderaan jauh mampu memberikan pemantauan kesesuaian lahan ter-
hadap penggunaan lahan

Keunggulan Penginderaan Jauh


Beberapa kelebihan yang diiliki dalam proses pemanfaatan citra penginderaan jauh sebagai data
keruangan, yang diantarnya adalah sebagai berikut;

1. Menghasilkan gambar tiga dimensi dengan pengamatan melalui stereoskop sehingga


penyajian relief dapat terlihat Iebih jelas.
2. Perekaman objek mampu menjangkau pada wilayah-wilayah yang terpencil.
3. Dapat dimanfaatkan ntuk iuntuk pemetaan kebencanaan, melalui manfaat peta yang di-
lakukan
4. Memiliki kelebihan untuk dapat memantau perubahan fenomena geosfer di permukaan
Bumi dalam waktu relatif cepat.

Sumber:
1. Buku” Buku Geografi Untuk SMA/MA Kelas XII. KTSP. Wardiyatmoko: Erlangga.2012
2. https://www.gramedia.com/literasi/penginderaan-jauh-2/#Komponen-Komponen_Penginderaan_Jauh
3. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132240452/pendidikan/diktat-fotogramteri.pdf
4. https://konten.smpn2ppu.sch.id/ips/penginderaan-jauh/MO_files/konten15.html
5. https://lindungihutan.com/blog/pengertian-dan-manfaat-penginderaan-jauh/
6. https://dosengeografi.com/manfaat-penginderaan-jauh/

pg. 14. Materi PAS 1 Geografi Fase E/ Puji Lestari, S.Pd/ GHS 2022

Anda mungkin juga menyukai