Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HAKIKAT PENGINDERAAN JAUH


Guru pengajar:
Ustazah Maulida Hasanah, S.Pd

NAMA KELOMPOK II

➢ ANGGI HAPRIANUR
➢ MUHAMMAD FATHURRAHMAN
➢ MUHAMMAD SANUSI
➢ MUHAMMAD KHULAIFI
➢MUHAMMAD FADIL
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala
pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua
orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan
kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.

Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa
memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi.
Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau
kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penginderaan Jauh

B. Manfaat Penginderaan Jauh

C. Komponen Penginderaan Jauh

D. Sistem Penginderaan Jauh

E. Hasil Penginderaan Jauh

F. Unsur Interpretasi Citra

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penginderaan jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini. Perkembangannya
meliputi aspek sensor, wahana atau kendaraan pembawa sensor, jenis citra serta liputan dan
ketersediaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta bidang penggunaannya.

Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah dimulai oleh
beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar banyak jenis satelit sumber daya.
Mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara
besar namun dengan pendapatan per kapita yang rendah seperti India dan Republik Rakyat Cina.
Berbagai satelit sumberdaya yang diluncurkan itu menawarkan kemampuan yang bervariasi, dari
resolusi spasial 0,6 meter (QuickBirth milik Amerika) hingga sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR juga
milik Amerika Serikat). Berbagai negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika
Latin, Asia dan bahkan Afrika telah banyak memanfaatkan satelit itu untuk pembangunan.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh ?

2) Apa manfaat penginderaan jauh ?

3) Bagaimana penginderaan jauh dapat dilakukan ?

4) Mengapa penginderaan jauh sangat berperan penting dalam berbagai hal ?

5) Apa saja komponen penginderaan jauh ?

6) Bagaimana cara menginterpretasi citra ?

C. Tujuan

Penulisan makalah ini selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah penginderaan jauh,
juga diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai penginderaan jauh dan interpretasi citra
serta manfaatnya yang diperlukan dalam berbagai bidang.
II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah,
atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak
langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji (Lillesand and Kiefer, 1979). Sedang menurut
Lindgren, Penginderaan jauh ialah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis
informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.

Penginderaan jauh merupakan aktivitas penyadapan informasi tentang obyek atau gejala di
permukaan bumi (atau permukaan bumi) tanpa melalui kontak langsung. Karena tanpa kontak
langsung, diperlukan media supaya obyek atau gejala tersebut dapat diamati dan ‘didekati’ oleh si
penafsir. Media ini berupa citra (image atau gambar). Citra adalah gambaran rekaman suatu obyek
(biasanya berupa gambaran pada foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro-optik, optik
mekanik, atau elektronik. Pada umumnya ia digunakan bila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan
atau dipantulkan dari suatu obyek tidak langsung direkam pada film. Citra dihasilkan dari sensor yang
dipasang pada wahana.

B. Manfaat Penginderaan Jauh

Manfaat Penginderaan Jauh Secara Umum

Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber daya alam
dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena berbagai macam alasan
sebagai berikut :

• Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan, contohnya
hutan, rawa dan pegunungan.

• Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip dengan
sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar yang permanen

• Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan stereoskop.
Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena menyajikan model obyek yang jelas, relief lebih
jelas, memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume.

• Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.
Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah

• Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.

Adapun manfaat penginderaan jauh dibidang geologi adalah

a. Melakukan pemetaan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan


menggunakan aplikasi GIS.

b. Menentukan struktur geologi dan macam batuan.


c. Melakukan pemantauan daerah bencana (kebakaran), pemantauan aktivitas gunung berapi, aktivitas
tektonik dan pemantauan persebaran debu vulkanik.

d. Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi, macam, kepadatan, dan
perusakan), bahan tambang

C. Komponen Penginderaan Jauh

1. Tenaga untuk Penginderaan Jauh

Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan
sensor buatan, untuk itu diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentang obyek ke
sensor. Data tersebut dikumpulkan dan direkam dengan 3 cara dengan variasi sebagai berikut:

a. Distribusi daya (force). Contoh: Gravitometer mengumpulkan data yang berkaitan dengan
gaya tarik bumi.

b. Distribusi gelombang bunyi. Contoh: Sonar digunakan untuk mengumpulkan data


gelombang suara dalam air.

c. Distribusi gelombang electromagnetik. Contoh: Camera untuk mengumpuilkan data yang


berkaitan dengan pantulan sinar.

Dalam penginderaan jauh harus ada sumber tenaga yaitu matahari yang merupakan sumber
utama tenaga elektromagnetik alami yang digunakan pada teknik pengambilan data obyek dalam
penginderaan jauh. Penginderaan jauh dengan memanfaatkan tenaga alamiah disebut
penginderaan jauh sistem pasif. Sedangkan sumber tenaga buatan digunakan dalam penginderaan
jauh sistem aktif.

Tenaga ini mengenai obyek di permukaan bumi yang kemudian dipantulkan ke sensor. Ia juga
dapat berupa tenaga dari obyek yang dipancarkan ke sensor. Jumlah tenaga matahari yang
mencapaui bumi (radiasi) dipengaruhi oleh waktu (jam, musim), lokasi dan kondisi cuaca. Jumlah
tenaga yang diterima pada siang hari lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlahnya pada pagi
atau sore hari. Kedudukan matahari terhadap tempat di bumi berubah sesuai dengan perubahan
musim.

2. Atmosfer

Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang, sehingga hanya sebagian kecil saja
tenaga elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk
penginderaan jauh. Bagian spektrum elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat
mencapai permukaan bumi disebut “jendela atmosfer”. Jendela atmosfer yang paling dulu dikenal
orang dan paling banyak digunakan dalam penginderaan jauh hingga sekarang ialah spektrum
tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 µm hingga 0,7 µm.

Panjang gelombang “Special Band” spektrum elektromagnetik dan saluran yang digunakan
dalam penginderaan jauh (Sabins Jr., 1978).

Tenaga elektromagnetik dalam jendela atmosfer tidak dapat mencapai permukaan bumi
secara utuh, karena sebagian dari padanya mengalami hambatan oleh atmosfer. Hambatan ini
terutama disebabkan oleh butir-butir yang ada di atmosfer seperti debu, uap air dan gas. Proses
penghambatannya terjadi dalam bentuk serapan, pantulan dan hamburan.
3. Interaksi Tenaga dengan Objek

Tenaga dalam penginderaan jauh merupakan tenaga penghubung yang membawa data
tentang objek ke sensor dapat berupa bunyi, daya magnetik, gay berat, dan tenaga
elektromagnetik.

4. Sensor atau Alat Pengindera

Sensor adalah alat yang digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu obyek
dalam daerah jangkauan tertentu. Tiap sensor memiliki kepekaan tersendiri terhadap bagian
spektrum elektromagnetik. Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut resolusi
spasial. Semakin kecil obyek yang dapat direkam oleh sensor semakin baik kualitas sensor itu dan
semakin baik resolusi spasial dari citra.

Jenis sensor dan sifatnya

Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan:

a. Sensor Fotografi

Proses perekaman ini berlangsung secara kimiawi. Tenaga elektromagnetik diterima dan
direkam pada emulsi film yang bila diproses akan menghasilkan foto. Kalau pemotretan
dilakukan dari pesawat udara atau wahana lainnya, fotonya disebut foto udara. Tapi bila
pemotretan dilakukan dari antariksa, fotonya disebut foto orbital atau foto satelit.

b. Sensor Elektrik

Sensor ini menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik. Alat penerima dan
perekamannya berupa pita magnetik atau detektor lainnya. Sinyal elektrik yang direkam pada
pita magnetik ini kemudian diproses menjadi data visual maupun menjadi data digital yang
siap dikomputerkan. Pemerosesannya menjadi citra dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:

1) dengan memotret data yang direkam dengan pita magnetik yang diwujudkan secara
visual pada layar monitor.

2) dengan menggunakan film perekam khusus. Hasilnya berupa foto dengan film
sebagai alat perekamnya, tapi film di sini hanya berfungsi sebagai alat perekam saja,
maka hasilnya disebut citra penginderaan jauh.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan interpretasi secara visual,
dan dapat pula dengan cara numerik atau cara digital yaitu dengan menggunakan komputer. Foto
udara pada umumnya diinterpretasi secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh
secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual maupun secara numerik.

6. Pengguna Data

Penggunaan data (orang, badan, atau pemerintah) merupakan komponen paling penting
dalam penginderaan jauh karena para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau
tidaknya hasil penginderaan jauh tersebut. Data yang dihasilkan mencakup wilayah, sumber daya
alam suatu negara yang merupakan data sangat penting untuk kepentingan orang banyak, maka
data ini penting dijaga penggunaannya. data sangat penting untuk kepentingan orang banyak,
maka data ini penting dijaga penggunaannya.
BAB III

KESIMPULAN

Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah,
atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak
langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji (Lillesand and Kiefer, 1979).

Citra adalah gambaran rekaman suatu obyek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang
dibuahkan dengan cara optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elektronik dan dipasang pada wahana.

Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumber daya alam
dan lingkungan

Komponen Penginderaan Jauh yaitu : sumber tenaga, atmosfer, interaksi tenaga dengan objek
di permukaan bumi, sensor, sistem pengolahan data, dan dan berbagai penggunaan data.

penginderaan jauh dapat dibedakan menjadu dua bentuk yaitu penginderaan jauh system
pasif yang menggunakan energi yang berasal dari obyek. Energi dapat berupa pantulan dari sumber
lain, yang dalam hal ini umumnya adalah matahari dan penginderaan jauh system aktif yang
menggunakan energi yang berasal dari sensor tersebut.

interpretasi citra merupakan suatu proses pengenalan objek yang berupa gambar (citra) untuk
digunakan dalam disiplin ilmu tertentu seperti Geologi, Geografi, Ekologi, Geodesi dan disiplin ilmu
lainnya.

Dalam menginterpretasikan citra dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

• Deteksi ialah pengenalan objek yang mempunyai karakteristik tertentu oleh sensor.

• Identifikasi ialah mencirikan objek dengan menggunakan data rujukan.

• Analisis ialah mengumpulkan keterangan lebih lanjut secara terinci.

Karakteristik yang tergambar pada citra dan digunakan untuk mengenali objek disebut unsur
interpretasi citra yang meliputi : rona/ warna, ukuran, bentuk, pola, tekstur, bayangan, situs, asosiasi,
dan konvergensi bukti.
DAFTAR PUSTAKA

http://zuamahilma.blogspot.co.id/2011/06/makalah-penginderaan-jauh.html

Anda mungkin juga menyukai