Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PUTRI DAMAYANTI

NIM: 220109500009
KELAS: PENDIDIKAN GEOGRAFI A
UAS PJD
SOAL
1. Sebutkan pengertian penginderaan jauh menurut para pakar.
2. Sebutkan dan Jelaskan bidang kajian PJ.
3. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan sensor dan wahana.
4. Sebutkan dan Jelaskan unsur-unsur interpretasi citra PJ.
5. Jelaskan pentahapan interpretasi citra penginderaan jauh.
6. Jelaskan bagaimana cara menentukan perbedaan penggunaan lahan berdasarkan
interpretasi citra.
7. Bisakah hasil kajian interpretasi citra digunakan sebagai upaya monitoring
lingkungan? Jelaskan!.
8. Jelaskan fungsi dan manfaat LiDAR ?
JAWABAN:
1.Pengertian Pengindraan Jauh Menurut Para Pakar dan Secara Umum:
• Menurut Lillesand and Keifer (1979) Pengindraan jauh (remote sensing) adalah ilmu
dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena
dengan jalan analisis data yang diperoleh melalui alat perekam (sensor) yang
menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpa
menyentuh objek tersebut.
• Menurut Curran (1985) Pengindraan jauh adalah penggunaan sensor radiasi
elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat di
interpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
• Menurut Colwell (1984) Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan
data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh
dari objek yang diindera.
• American Society of Photogrammetry. Penginderaan jauh merupakan pengukuran
atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan
menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan
objek atau fenomena yang dikaji.
• Avery. Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan
(mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan
daerah kajian.
• Campbell . Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai
permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.
• Menurut Lindgren (1985) Penginderaan Jauh yaitu berbagai teknik yang
dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
2. • Bidang meteorologi dan klimatologi penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk
mengamati keadaan cuaca dan iklim, memetakan cuaca dan iklim, mengetahui pola
angin permukaan, hingga memprediksi cuaca di suatu wilayah.
• Bidang oseanografi dan kelautan, penginderaan jauh bermanfaat untuk mengamati
sifat fisis air laut (warna, suhu, dan kadar garam), pasang surut air laut, arus dan
gelombang laut, distribusi suhu permukaan, serta abrasi dan sedimentasi yang terjadi
di sekitar pantai.
• Bidang hidrologi, penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk memantau daerah
aliran sungai (DAS) dan daerah banjir, memetakan pemanfaatan DAS dan pola aliran
sungai, serta mengamati erosi dan sedimentasi yang terjadi di sekitar sungai.
• Bidang Geologi bermanfaat struktur geologi atau lapisan batuan, serta memetakan
patahan, perbukitan, dan pegunungan.
• Bidang sumber daya bumi dan lingkungan, penginderaan jauh dapat dimanfaatkan
dalam memetakan distribusi sumber daya pertahanan dan keamanan, serta untuk
merencanakan pembangunan wilayah alam, memperoleh data kerusakan lingkungan,
memetakan wilayah
• Bidang tata guna lahan, penginderaan jauh bermanfaat untuk memetakan pola
penggunaan lahan, memetakan lahan potensial, dan mendeteksi lahan kritis.
• Bidang transportasi, penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk memetakan jalur
transportasi dan mengamati arus lalu lintas transportasi.
3.-Sensor merupakan salah satu komponen penginderaan jauh yang berfungsi sebagai
alat perekaman energi yang datang dari objek di permukaan bumi.
-Wahana merupakan salah satu komponen penginderaan jauh yang berfungsi sebagai
pembawa sensor.
4. a. RONA ATAU WARNA
Rona (tone/color tone/grey tone) adalah tingkat kecerahan atau tingkat
kehitaman obyek pada citra. Ia merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan
seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih, yaitu spektrum dengan
panjang gelombang 0,4-0,7 m. Di dalam penginderaan jauh disebut spektrum
spektrum lebar. Jadi, rona merupakan tingkatan dari putih ke hitam atau sebaliknya.
Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum
sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Contohnya, obyek tampak biru, hijau, atau
merah bila ia memantulkan spektrum dengan panjang gelombang 0,4-0,5 m, 0,5-0,6
m, atau 0,6-0,7 m. Sebaliknya, bila obyek menyerap sinar biru, maka ia akan
memantulkan warna hijau dan merah, mengakibatkan obyek akan tampak terang
berwarna kuning.
b. 5.2. BENTUK
Bentuk, Ukuran, dan Tekstur dikelompokkan sebagai susunan keruangan rona
sekunder dalam segi kerumitannya. Awalnya bermula dari rona yang merupakan unsur
dasar dan termasuk primer dalam segi kerumitannya. Bentuk merupakan atribut yang
jelas sehingga banyak obyek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja, oleh
karena itu bentuk, ukuran, dan tekstur langsung dapat dikenali berdasarkan rona yang
dikelompokkan sekunder kerumitannya.
c. . UKURAN
Ukuran meliputi antara lain dimensi – dimensi panjang, luas, tinggi,
kemiringan, dan volume dari suatu obyek. Karena ukuran obyek pada citra merupakan
fungsi skala, maka di dalam memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi harus
selalu diingat skalanya.

d.TEKSTUR
Tekstur adalah frekwensi perubahan rona pada citra, atau pengulangan rona
kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual, yakni gabungan
antara rona, ukuran, jarak satu sama lain, susunan dan efek bayangan.
e. BAYANGAN
Bayangan (shadow) mencerminkan dimana ada obyek yang menghalangi sinar
matahari yang seharusnya mengenai suatu tempat tertentu pada citra. Obyek yang
tertutup oleh bayangan yang pada umumnya tidak tampak, atau kadang – kadang
tampak samar – samar. Walaupun menutupi obyek, bayangan justru sering menjadi
kunci pengenalan obyek yang lebih tampak dengan adanya bayangan. Bayangan juga
penting untuk membedakan tinggi secara relatif, karena perbedaan panjang bayangan
kurang lebih mencerminkan beda tinggi dari pada obyeknya. Oleh karena itu sering
dilakukan pemotretan sekitar dua jam sebelum tengah hari agar bayangan yang
terbentuk tidak terlalu banyak yang menutupi obyek.
f.SITUS
Situs dapat diartikan sebagai letak obyek terhadap obyek lain didekatnya atau
letak obyek terhadap bentang darat keduanya sering digunakan sebagai kunci pentin
g. ASOSIASI
Beberapa obyek sering berasosiasi erat. Sehingga suatu obyek dapat ditandai
dengan adanya obyek lain. Asosiasi lebih besar manfaatnya dalam mengenali obyek
bentukan manusia. g didalam pengenalan obyek pada citra.
5. Tahapan- tahapannya sebagai berikut:
a. Deteksi adalah kegiatan pengamatan awal dari objek yang hendak dilakukan
interpretasi citra. Objek yang dapat dideteksi dapat berupa objek tampak dan objek
tidak tampak. Objek tampak adalah seperti lahan, permukiman, lereng, topografi, dan
lain sebagainya.
b. Identifikasi adalah tahapan interpretasi yang nomor 2 setelah melakukan tahapan
deteksi. Identifikasi adalah menggali objek yang diamati melalui pengambilan gambar
menggunakan citra foto atau citra non foto. Pada tahap identifikasi pengambilan
gambarnya bisa memakai kamera dan alat stereoskop.

c. Analisis adalah tahap proses dimana menggabungkan serangkaian tahapan deteksi


dan identifikasi. Dimana khusus pada tahap analisis lebih menakankan pada uraian
deskripsi interpretasi citra. Agar lebih mudah dipresentasikan maka pada tahap analisis
ini biasanya dibuat dalam bentuk peta, tabel, grafik, diagram, dan lain sebagainya.
d. Deduksi adalah pengambilan kesimpulan. Pembahasan hasil yang terdapat pada
tahapan deduksi ini terdapat kecenderungan hubungan antara deteksi, identifikasi, dan
analisis. Penarikan kesimpulan tidak dapat dilakukan sekali.
6. Identifikasi perubahan penggunaan lahan pada suatu wilayah merupakan suatu
proses mengindentifikasi perbedaan keberadaan suatu objek atau fenomena yang
diamati pada waktu yang berbeda. Indentifikasi perubahan penggunaan lahan
memerlukan suatu data spasial temporal. Data-data spasial tersebut bersumber dari
hasil interpretasi citra satelit maupun dari instansi-instansi pemerintah dan dianalisis
dengan menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografi). Pemanfaatan SIG dan data
satelit merupakan suatu tekhnologi yang baik dalam mengelola data spasial-temporal
perubahan penggunaan lahan. Mengetahui perubahan pengggunaan lahan tidak hanya
berguna untuk pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan, tetapi juga dapat dijadikan
suatu informasi dalam merencanakan tata ruang di masa yang akan datang.
7. bisa! Karena salah satu manfaat nya yaitu di Bidang sumber daya bumi dan
lingkungan, penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam memetakan distribusi
sumber daya pertahanan dan keamanan, serta untuk merencanakan pembangunan
wilayah alam, memperoleh data kerusakan lingkungan, memetakan wilayah.
8. LiDAR atau juga dikenal sebagai LADAR adalah akronim untuk light detection and
ranging. LiDAR adalah teknologi yang menerapkan sistem penginderaan jauh sensor
aktif untuk menentukan jarak dengan menembakkan sinar laser yang dipasang pada
wahana pesawat. Jarak didapatkan dengan menghitung waktu antara ditembakkannya
sinar laser dari sensor sampai diterima kembali oleh sensor.
LiDAR dapat dengan cepat mengukur permukaan bumi dengan laju
pengambilan sampel data lebih besar dari 150 kilohertz (150.000 pulsa per detik) [6].
LiDAR menghasilkan produk berupa kumpulan titik awan (points cloud) yang
tergeoreferensi, sehingga menghasilkan representasi tiga dimensi (3D) dari permukaan
bumi dan objek-objek diatasnya. Sistem LiDAR pada umumnya banyak beroperasi
dengan menggunakan gelombang near infrared (NIR). Namun beberapa sensor pun ada
yang menggunakan spektrum gelombang hijau untuk menembus air dan mendeteksi
keadaan di dasar air.
LiDAR dapat memperoleh data di bawah kanopi pohon. Hal ini lah yang
menjadi keunggulan LiDAR dibandingkan dengan fotogrametri dan pemetaan
menggunakan citra satelit. Meskipun tidak semua data di bawah kanopi pohon dapat
diperoleh, tetapi data tersebut dapat dijadikan sampel titik permukaan tanah di daerah
yang berpohon tersebut. Hal ini karena LiDAR menggunakan sinar laser, sehingga
selama masih ada celah cahaya yang bisa menembus ke bawah kanopi pohon, maka
data LiDAR dapat diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai