Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR PENGINDERAAN JAUH

SUB MATERI : INTERPRETASI CITRA

A. MENJELASKAN ASPEK INTERPRETASI CITRA


1. Pengertian Interpretasi Citra
Di dalam penginderaan jauh, interpretasi citra merupakan langkah yang harus
dilakukan agar kita mendapatkan informasi dari citra untuk dimanfaatkan.Menurut Este
dan Simonett (1975), interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau
citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objekdan menilai arti pentingnya objek
tersebut. Jadi, di dalam interpretasi citra,penafsir mengkaji citra dan berupaya
mengenali objek melalui tahapan kegiatan:deteksi, identifikasi, dan analisis. Alat yang
digunakan untuk menginterpretasi citra disebut Stereoskop.

Gambar 4.0 : Stereoskop

2. Unsur Interpretasi Citra


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikandalam mengamati kenampakan
objek dalam foto udara, yaitu sebagai berikut :
a. Bentuk Kerangka atau wujud suatu objek
Ciri ini sendiri dapat membantu untuk mengenali beberapa objek. Contoh: rumah
mukim dari foto udara dikenali dengan bentuk persegi panjang atau kumpulan
beberapa persegi panjang. Gedung sekolah biasanya ditandai dengan bentuk leter L
atau U.
b. Ukuran  Jarak, luas dan tinggi suatu objek
Baik ukuran relatif maupun ukuran mutlak adalah penting. Contoh: untuk
membedakan apakah suatu objek merupakan jalan raya atau jalan setapak, digunakan
ukuran.

c. Tekstur Frekuensi perubahan rona


Merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra. Sebagai contoh tekstur rumput dengan
tekstur lahan yang ditanami jagung akan tampak jelas perbedaannya. Tekstur kawasan
pegunungan akan berbeda dengan dataran rawa
d. Bayangan  Bayangan objek
Bayangan penting bagi penafsir foto karena ada dua hal yang berlawanan,
yaitu:
1) Bentuk bayangan menghasilkan suatu profil pandangan objek yang dapat membantu
dalam interpretasi, dan
2) Objek yang tertutup bayangan, memantulkan sinar sedikit menyebabkan objek sulit
dikenali. Contoh: gedung bertingkat pada foto udara tampak mempunyai bayangan
sehingga dapat diketahui bahwa objek tersebut merupakan gedung tinggi, tetapi daerah
yang tertutup bayangan tampak hitam sehingga sulit dikenali.
e. Skala Skala foto udara
f. Pola Hubungan susunan keruangan suatu objek
Berkaitan dengan susunan keruangan objek. Sebagai contoh: susunan ruang antara pohon
pada kebun ketela dibandingkan dengan tumbuh- tumbuhan yang tumbuh alami terdapat
perbedaan pola, juga berfungsi untuk mengenali berbagai bentuk pola aliran sungai
g. Situs  Tempat, kedudukan atau letak suatu objek terhadap bentang darat
Suatu kenampakan yang dapat disimpulkan karena adanya indikator yang menunjukkan
letak. Misalnya sebuah kenampakan yang terletak di tepi rel kereta api dan mempunyai
hubungan dengan rel kereta api, maka dapat disimpulkan bahwa bangunan tersebut
merupakan stasiun.Contoh lain misalnya permukiman pada umumnya memanjang pada
pinggir beting pantai, tanggul alam atau sepanjang tepi jalan. Juga persawahan, banyak
terdapat di daerah dataran rendah, dan sebagainya.
h. Asosiasi Keterkaitan antara objek yang satu dengan objek lainnya Asosiasi adalah
keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Contoh: Stasiun kereta
apii berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang).
Bandar udara berasosiasi dengan landasan pesawat.
i. Konvergensi bukti
Konvergensi bukti ialah penggunaan beberapa unsur interpretasi citra sehingga
lingkupnya menjadi semakin menyempit ke arah satu kesimpulan tertentu. Contoh:
Tumbuhan dengan tajuk seperti bintang pada citra, menunjukkan pohon palem. Bila
ditambah unsur interpretasi lain, seperti situsnya di tanah becek dan berair payau, maka
tumbuhan palma tersebut adalah sagu.

Gambar 4.1: Konvergensi Bukti

2. Langkah-langkah Interpretasi Citra Penginderaan Jauh


Adapun langkah-langkah interpretasi citra :
i. Deteksi
Deteksi adalah usaha penyadapan data secara global, baik yang tampakmaupun yang
tidak tampak. Di dalam deteksi, ditentukan ada tidak adanya suatuobjek. Misalnya objek
berupa tumbuhan, bangunan, lapangan, dan sebagainya. Tingkatan informasi pada tahap
deteksi ini bersifat global.
ii. Identifikasi
Identifikasi adalah kegiatan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra yang dapat
dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor, yaitu sebagai berikut.

1) Ciri spektoral yaitu ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik
dan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna.
2) Ciri Spasial yaitu ciri yang terkait dengan ruang yang meliputi bentuk, ukuran,
bayangan, pola, tekstur, situs, dan asosiasi
3) Temporal yaitu ciri yang terkait dengan umur benda atausaat perekaman
iii. Analisis
Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai citra yang sama dengan
identitas objek.
iv. Deduksi
Hipotesis dari data.
v. Klasifikasi
Klasifikasi meliputi deskripsi dari kenampakan yang dibatasi. Hal ini merupakan
interpretasi citra karena pada tahap inilah kesimpulan dan hipotesis dapat diambil.
vi. Idealisasi
Idealisasi merupakan pekerjaan kartograf, yaitu menyajikan hasil interpretasi citra
kedalam bentuk peta yang siap pakai, Untuk menganalisis citra penginderaan jauh dapat
digunakan dengan dua cara, yaitu:
1. Analisis secara komputer/digital

Gambar 4.2 : Analisis data secara digital

2. Analisis manual: dapat dilakukan dengan foto udara

Gambar 4.3: Tahapan analisis data secara manual

ANALISIS DATA PENGINDRAAN JAUH

1. Manfaat Pengindraan Jauh


Penginderaan jauh bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya di bidang
kelautan, hidrologi, klimatologi, lingkungan dan kedirgantaraan.
1) Manfaat di bidang kelautan (Satelit yang digunakan : Seasat, MOSS)
• Pengamatan sifat fisis air laut seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut

Gambar 4.4: Satelit NOAA, 13 Agustus 2010

• Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut.


• Pemetaan perubahan garis pantai oleh proses abrasi, sedimentasi.
2 ) Manfaat di bidang hidrologi (Satelit : Landsat, SPOT)
• Pengamatan DAS.
• Pengamatan luas daerah dan intensitas banjir.
• Pemetaan pola aliran sungai.
• Studi sedimentasi sungai.

3) Manfaat di bidang klimatologi (NOAA, Meteor dan GMS)


• Pengamatan untuk prakiraan cuaca suatu daerah. (pengamatan tingkat keadaan
awan dan kandungan air dalam udara)
• Analisis cuaca. ( yaitu dengan menentukan daerah tekanan tinggi dan daerah tekanan
rendah)
• Pemetaan iklim dan perubahannya.
4) Manfaat dalam bidang sumber daya bumi dan lingkungan (landsat, Soyuz, SPOT)
• Pemetaan penggunaan lahan.
• Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab.
• Mendeteksi lahan kritis.
• Pemantauan distribusi sumber daya alam.
• Pemetaan untuk keperluan HANKAMNAS.
• Perencanaan pembangunan wilayah. Dan lain-lain.
5) Manfaat di bidang angkasa luar (Ranger, Viking, Luna, Venera)
• Penelitian tentang planet-planet (Jupiter, Mars, dan lain-lain).
• Pengamatan benda-benda angkasa. Dan lain-lain
2. Keunggulan dan Kelemahan Penginderaan Jauh

a. Keunggulan
• Melalui penggunaan citra akan diperoleh gambaran objek permukaan bumi dengan
wujud dan posisi yang mirip dengan kenyataannya, relatif lengkap, dan dapat meliput
wilayah yang luas.
• Dengan adanya teknologi, objek yang terekam dalam foto udara memiliki kesan 3
dimensi
• Melalui citra, dapat diketahui gejala atau kenampakan di permukaan bumi seperti
kandungan sumber daya mineral suatu daerah, jenis batuan, dan lain-lain dengan cepat,
yaitu melalui citra yang menggunakan sinar infra merah.
• Melalui penginderaan jauh dapat diperoleh data atau informasi yang cepat, tepat dan
akurat.
• Dapat menggambarkan atau memetakan daerah bencana alam dalam waktu yang
cepat seperti daerah yang terkena gempa, wilayah banjir, dan sebagainya.
• Citra dapat dengan cepat menggambarkan objek yang sangat sulit dijangkau oleh
pengamatan langsung (lapangan). Contohnya satu lembar foto udara meliputi luas
132 km2 direkam dalam waktu kurang 1 detik.
b. Kekurangan
• Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus;
• Peralatan yang digunakan mahal.

Anda mungkin juga menyukai