PRESENTED by Muh.fadilan
XII.MIPA.3
Konsep Penginderaan Jauh dan
interpretasi citra
Penginderaan jauh
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi suatu obyek,
daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak
langsung dengan obyek, daerah dan fenomena yang dikaji (Lillesand Kiefer, 1997).
1. Foto inframerah asli, yakni foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum
elektrimagnetik khususnya inframerah. Foto yang dihasilkan dapat menjangkau bagian dalam
tanaman dengan berbagai macam kondisi sehingga dapat diketahui sifat jaringannya.
3. Foto ultraviolet, yakni foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet. Jenis
foto ini digunakan untuk mendeteksi adanya minyak yang tumpah di air laut, mendeteksi
jalur jalan aspal, dan juga membedakan atap bersiat logam yang tidak dicat.
Klasifikasi Citra Foto
4. Foto pankromatik, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan semua spektrum sinar
yakni mulai dari sinar merah hingga ungu. Foto jenis ini memiliki daya sensitivitas yang
hampir sama dengan mata manusia. Foto jenis ini digunakan untuk mendeteksi fenomena
berupa banjir, persebaran pencemaran air, dan mendetensi adanya potensi air tanah.
5. Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum sinar biru hinga
spektrum sinar hijau. Foto jenis ini berguna dalam studi pantai karena peka terhadap objek
yang berada di bawah permukaan air.
Klasifikasi Citra Foto
Menurut ketegakan sumbuh kamerah terhadap permukaan bumi!
Berdasarkan posisi sumbu kamera terhadap permukaan bumi citra foto dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu citra foto vertical dan citra foto condong.
● Citra foto vertikal, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamera tegak lurus
terhadap permukaan bumi. kemiringan sumbu kamera sebesar 10 - 40
● Citra foto condong, yaitu citra foto yang dibuat dengan posisi sumbu kamera miring,
umumnya membentuk sudut sebesar 100 atau lebih.
b. Satelit komunikasi, yaitu satelit yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi
menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi
menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru
menggunakan satelit pengorbit bumi rendah.
c. Satelit pengamat bumi, yaitu satelit yang dirancang khusus untuk mengamati bumi dari
orbit,seperti satelit Reconnaissance, tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti
pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan lain-lain.
Satelit
d. Satelit navigasi, yaitu satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima
dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.
Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat dan
Glonass milik Rusia. Jika pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan,
maka dengan sebuah alatmpenerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi
di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter pada keadaan nyata.
e. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer atau mata-mata.
f. Satelit tenaga surya, yaitu satelit yang diusulkan untuk dibuat di orbit bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya pada
antenna yang sangat besar di bumi yang dapat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga
konvensional.
Satelit
g. Stasiun angkasa, yaitu struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal
manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya
oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; dan kendaraan lain
digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup
jangka menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
h. Satelit cuaca, yaitu satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim bumi.
i. Satelit miniatur, yaitu satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk
mengelompokkan satelit-satelit ini: satelit mini (500-200 kg), satelit mikro.
Sensor
Jenis-Jenis Sensor
● Sensor fotografik merupakan sensor yang berupa kamera yang bekerja
pada spektrum tampak mata dan menghasilkan foto atau citra yang
sama dengan warna aslinya.
● Sensor elektromagnetik merupakan sensor yang bertenaga elistrik
dalam bentuk sinyal listrik yang bereaksi pada spektrum yang lebih luas
yaitu dari sinar X hingga gelombang radio. Sensor eletromagnetik yang
digunakan dalam pengindraan jauh merupakan gabungan dari beberapa
spektrum, seperti spektrum ultraviolet, spketrum tampak, dan
spektrum inframerah.
Jenis-Jenis Sensor
1.Sensor Fotografi
Menurut Lillesand dan Kiefer, ada beberapa keuntungan menggunakan sensor
fotografi, yaitu: Caranya sederhana seperti proses pemotretan biasa.
● Biayanya tidak terlalu mahal.
● Resolusi spasialnya baik.
2. Sensor Elektronik
Sensor elekronik berupa alat yang bekerja secara elektrik dengan pemrosesan
menggunakan komputer. Hasil akhirnya berupa data visual atau data digital/numerik.
Proses perekamannya untuk menghasilkan citra dilakukan dengan memotret data
visual dari layar atau dengan menggunakan film perekam khusus.
Agar informasi-informasi dalam berbagai bentuk tadi dapat diterima oleh sensor,
maka harus ada tenaga yang membawanya antara lain matahari. Informasi yang
diterima oleh sensor dapat berupa:
● Distribusi daya (forse).
● Distribusi gelombang bunyi.
● Distribusi tenaga elektromagnetik.