Anda di halaman 1dari 6

Penginderaan Jauh: Prinsip Kerja, Komponen, dan Manfaatnya

A. penginderaan jauh salah satu contohnya adalah satelit

Penginderaan jauh merupakan pengukuran suatu objek atau fenomena menggunakan alat yang tidak
langsung bersinggungan atau melakukan kontak dengan objek tersebut. Untuk mempelajari lebih lanjut,
yuk simak ulasannya di bawah ini.

B. Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh merupakan cara untuk mengukur atau mengakuisisi data dari suatu objek atau
wilayah dengan menggunakan alat yang tidak berkontak langsung dengan objek yang diteliti. Atau
singkatnya adalah mengukur objek dari jarak jauh. Misalnya diukur dari satelit, kapal, pesawat, dsb.

Salah satu contohnya adalah alat USG, satelit cuaca, dan satelit bumi. Dalam Bahasa Inggris,
penginderaan jauh ini disebut dengan remote sensing.

C. Prinsip Cara Kerja Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh singkatnya adalah Memotret objek dari jarak jauh. Penginderaan jauh ini dimulai
dengan proses perekaman objek di permukaan bumi.

Alat penginderaan ini memanfaatkan tenaga penghubung yang nantinya akan memberikan fata objek ke
sensor sehingga menghasilkan sebuah data.

Tenaga yang digunakan itu berupa cahaya matahari yang bisa meningkatkan suhu sehingga diserap oleh
alat dan sebagian lainnya dipantulkan ke objek sehingga gelombang elektromagnetik ditangkap oleh
sensor. Sensor tersebut umumnya terpasang di satelit, pesawat, dll.

Sumber tenaga sensor ini terbagi menjadi dua macam, yaitu sensor aktif dan pasif. Sensor pasif
menggunakan cahaya matahari, sedangkan sensor aktif berasal dari energi sensor itu sendiri.

1. Arah Orbit

Arah orbit ini dimiliki oleh satelit yang merupakan media untuk mendapatkan citra. Arah orbit dari
satelit itu bisa menyesuaikan dengan data yang sedang dipantau. Arah orbit dari satelit itu dibedakan
menjadi dua, yaitu:

2. Orbit Polar

Orbit polar ini bekerja dengan cara mengorbit dengan arah vertikal hingga mendekati bagian utara dan
selatan. Ketinggian dari orbit \ini sekitar 600 – 1.000 km. Arah orbit polar ini diatur supaya bisa
memotong ekuator dengan waktu yang konsisten.

3. Orbit Geostasioner
Satelit dengan arah orbit geostasioner umumnya berada di ketinggian 36.000 km. Satelit ini biasanya
digunakan untuk memantau kondisi lingkungan, cuaca, serta komunikasi.

Satelit ini cukup unik karena kecepatannya sama dengan rotasi bumi sehingga posisinya tampak tidak
berubah.

Satelit dengan orbit geostasioner ini bisa menangkap gelombang pada lokasi yang sama, tetapi
waktunya yang berbeda.

4. Perolehan Data

Data yang didapat oleh alat penginderaan ini umumnya berupa foto. Data itu terbagi menjadi dua, yaitu
data manual dan numerik.

Data manual merupakan hasil dari interpretasi citra dari alat stereoskop yang mampu mengambil
gambar dari udara berbentuk tiga dimensi.

Sedangkan data numerik bisa didapatkan dengan menggunakan perangkat lunak khusus atau software
di dalam komputer.

D. Komponen Penginderaan Jauh

Seperti yang telah dijelaskan bahwa penginderaan jauh ini dilakukan dengan alat khusus. Dan alat
khusus itu cara kerjanya ternyata dipengaruhi oleh sejumlah komponen yang bisa membuat
penginderaan jauh bekerja, yaitu:

1. Sumber Tenaga

Sumber tenaga menjadi komponen yang penting dari penginderaan jauh. Sumber tenaga ini merupakan
komponen yang membuat alat penginderaan jauh bisa beroperasi selama 24 jam.

Sumber tenaga ini umumnya adalah cahaya matahari yang bisa menghasilkan suhu.

Suhu tersebut kemudian diserap oleh suatu alat yang kemudian berubah menjadi energi. Artinya, alat
itu menyimpan tenaga di siang hari untuk bisa beroperasi pada malam hari.

2. Atmosfer

Atmosfer merupakan komponen yang bisa mempengaruhi kerja dari penginderaan jauh dalam
menjalankan fungsinya. Atmosfer ini mempengaruhi alat penginderaan jauh dalam menyerap seberapa
banyak sumber tenaga. Karena kondisi atmosfer yang berubah-ubah.

Kondisi cuaca mendung menjadi salah satu gangguan yang menyebabkan alat menyerap sumber tenaga
sedikit. Sebab, atmosfer menghasilkan molekul oksigen, karbon dioksida, hidrogen, nitrogen, dsb.

Molekul itu adalah elemen yang mempengaruhi kinerja dari alat penginderaan jauh.

3. Interaksi Tenaga dan Objek


Interaksi tenaga dengan objek ini menyebabkan foto yang dihasilkan oleh alat penginderaan jauh
berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi karena tiap objek memiliki karakteristik dan kondisi tersendiri.

Foto yang dihasilkan akan terlihat gelap ketika objek yang dipantau memiliki daya pantul yang rendah
sumber tenaganya.

Misalnya, ketika ingin memantau gunung yang puncaknya diselimuti oleh salju, hasil fotonya akan lebih
cerah, sebab salju punya daya pantul yang tinggi.

4. Sensor dan Wahana

Sensor dan wahana berfungsi untuk mendeteksi objek sekaligus menentukan lokasinya. Sensor ini juga
bisa menentukan jarak dari alat dengan objek yang dipantau sehingga bisa diketahui jarak foto diambil.

Sensor ini bekerja dengan menunjukkan tanda tertentu.

5. Perolehan Data

Perolehan data merupakan komponen yang nantinya akan menunjukkan data dari pantauan alat. Data
yang didapatkan itu adalah hasil pantulan dari objek.

Data yang dihasilkan ini terdiri dari dua macam, yaitu data manual dan data numerik. Data manual
didapat dengan proses interpretasi citra. Sedangkan data numerik diperoleh dengan perangkat lunak di
komputer.

6. Penggunaan Data

Penggunaan data ini adalah proses ketika data berupa foto yang sudah diperoleh kemudian digunakan
untuk keperluan tertentu.

Ketika foto sudah didapatkan nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan aktivitas
tertentu.

E. Jenis Citra Penginderaan Jauh

Citra dalam penginderaan jauh merupakan hasil perekaman suatu objek. Citra ini umumnya berupa
gambar atau foto. Unsur-unsur dari citra itu sendiri antara lain:

1. Rona atau warna

Rona atau warna adalah kondisi kecerahan dari objek pada citra yang nantinya akan memunculkan suatu
warna. Warna ini akan membuat hasil dari foto penginderaan jauh terlihat lebih nyata.

2. Ukuran

Ukuran adalah data mengenai jarak, volume, dan ketinggian dari objek yang dipantau. Ukuran ini juga
disebut dengan istilah skala. Sebab, foto yang dihasilkan ini ukurannya diperkecil dari ukuran
sebenarnya.
3. Bentuk

Bentuk merupakan kondisi dari sebuah objek jika dilihat dari atas atau disebut juga dengan konfigurasi.

4. Pola

Pola adalah suatu bentuk susunan keruangan yang ada di dalam foto penginderaan jauh. Pola ini di
dalam foto penginderaan bumi biasanya menunjukkan bentuk dari sawah, sungai, ladang, perumahan,
dll.

5. Tekstur

Tekstur adalah perubahan rona yang dihasilkan dari beberapa objek yang sangat kecil ukurannya.

6. Bayangan

Bayangan adalah unsur pengenal dari interpretasi foto udara.

7. Situs

Situs adalah lokasi dari suatu objek untuk membantu mengenali suatu objek.

8. Asosiasi

Asosiasi adalah keterkaitan antar objek pada foto penginderaan jauh. Contohnya seperti hasil dari foto
yang menunjukkan wilayah gunung, sawah, dan sungai.

Sementara itu, secara garis besar, citra ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Citra Foto

Citra foto atau foto udara ini merupakan foto yang direkam dengan menggunakan kamera serta film.
Foto udara ini umumnya diaplikasikan untuk memetakan suatu wilayah.

Contoh: Foto udara digital, foto udara konvensional, dan foto udara small format.

2. Citra Non-Foto

Citra non-foto atau citra satelit direkam dengan cara scanning dengan pita magnetik.

Contoh: Satelit cuaca.

F. Pengolahan Citra Penginderaan Jauh

Citra penginderaan jarak jauh ini diolah dengan cara, pertama yaitu penginderaan jarak jauh ini
membutuhkan energi elektromagnetik yang didapatkan dari sinar matahari. Kemudian, energi itu akan
mencapai objek-objek yang ada di permukaan bumi seperti sawah, sungai, bangunan, dll.
Kemudian, energi elektromagnetik yang terpantul dari objek-objek tersebut kembali ke atmosfer dan
ditangkap oleh sensor di satelit. Karena daya pantul tiap objek berbeda, maka sensor satelit juga akan
menangkap objek secara berbeda. Hasil tangkapan dari sensor itu disebut dengan citra.

Citra itu kemudian menggambarkan objek yang ada di bumi dari atas.

Misalnya seperti yang ada di peta yang memperlihatkan kondisi jalan, hutan, bangunan, dll.

G. Alat-alat Penginderaan Jauh

Alat-alat penginderaan jauh ini antara lain:

1. Stereoskop

Stereoskop merupakan alat penginderaan jauh yang bisa memberikan data berbentuk tiga dimensi.
Stereoskop ini terdiri dari lensa, cermin, dan prisma.

2. Stereogram

Stereogram merupakan pasangan dua foto yang berdekatan pada garis terbang yang sama. Stereogram
ini juga merupakan pasangan foto yang telah digambarkan secara valid pada suatu daerah yang sama.

3. Film Transparansi

Film Transparansi ini digunakan untuk menggambarkan citra udara yang kemudian bisa diamati dengan
alat stereoskop. Alat ini memiliki keunggulan yaitu menggambarkan warna yang mirip dengan warna
aslinya.

4. Meja Sinar

Meja sinar adalah alat yang digunakan untuk memindahkan hasil interpretasi yang ada di film
transparansi.

5. Paralaks Bar

Paralaks bar merupakan alat yang terdiri dari dua batang yang terletak pada masing-masing lensanya.

6. Alat Ukur Pengukuran Jarak

Alat ukur ini digunakan untuk mengukur jarak dari suatu wilayah.

7. Color Additive Viewer

Color Additive Viewer ini dapat menginterpretasikan citra udara dengan menggunakan warna yang telah
diinterpretasikan.

8. Electronic Image Analyzer

Alat ini digunakan dengan cara diamati dengan suatu kamera TV dengan resolusi yang tinggi.
H. Manfaat Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh ini tentunya memiliki manfaat-manfaat dalam penggunaannya, seperti:

1. Membantu memberikan gambaran dari semua objek yang ada di suatu wilayah. Misalnya seperti
kondisi permukaan bumi, gunung, sungai, laut dan lain sebagainya.

2. Mengetahui kondisi dari suatu wilayah sehingga bisa diketahui mediannya seperti apa.

3. Memberikan efisiensi. Efisiensi dalam hal ini berarti bisa memangkas waktu, tenaga, dan biaya karena
tidak perlu terjun langsung untuk memantau suatu wilayah.

4. Memaparkan perubahan kondisi dari suatu tempat atau wilayah.

5. Bisa membantu penanganan bencana. Dengan penginderaan jauh, bisa dilihat kondisi medan yang
akan dilakukan evakuasi para korban.

Anda mungkin juga menyukai