Tanggal: 1-11-2021
PENGINDERAAN JAUH
Pengertian
Penginderaan jarak jauh adalah pengukuran atau akuisisi data suatu objek atau
fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek
tersebut atau dari jarak jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, dan
kapal.
Contoh penginderaan jauh antara lain:
satelit pengamatan bumi
satelit cuaca
memonitor janin dengan ultrasonik
wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit, dan lain-lain
Pada masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan
instrumen pada pesawat atau pesawat luar angkasa, dan dibedakan dengan
penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua
hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari
penginderaan jauh (penginderaan jauh yang intensif), istilah penginderaan jauh
umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan terestrial dan pengamatan cuaca.
2. Avery
Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan
(mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan
daerah kajian.
3. Campbell
Penginderaan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan
bumi, seperti lahan dan air, dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.
4. Colwell
Penginderaan jauh adalah suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di
permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang
diindera.
5. Curran
Penginderaan jauh adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam
gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi
yang berguna.
7. Lindgren
Penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan
analisis informasi tentang bumi.
1. Sumber Tenaga
Faktor yang mempengaruhi perbedaan jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap
tempat antara lain:
Waktu penyinaran
- Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang
hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari).
- Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut
Bentuk permukaan bumi
- Permukaan bumi yang bertopografi halus dan berwarna cerah lebih banyak
memantulkan sinar matahari sehingga terlihat lebih terang dan jelas
- permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap terlihat kurang jelas
Keadaan cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga
dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya, kondisi udara yang berkabut
menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
2. Atmosfer
Lapisan udara terdiri atas berbagai jenis gas, seperti: O 2, CO2, nitrogen, hidrogen, dan
helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap,
memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Dalam inderaja, jendela
atmosfer adalah bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi.
Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto
udara.
Objek yang diamati (tumbuhan, rumah, permukaan air, dan udara) memancarkan atau
memantulkan radiasi dalam panjang gelombang dan intensitas yang berbeda-beda.
Karena tiap-tiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memantulkan atau
memancarkan tenaga ke sensor, maka umumnya data penginderaan jauh dikumpulkan
dengan memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan/dipantulkan dalam
frekuensi tertentu, seperti: inframerah, cahaya tampak, dan gelombang mikro:
- objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra
contoh: puncak gunung yang tertutup salju
- objek berdaya pantul rendah akan terlihat gelap pada citra
contoh: permukaan puncak gunung yang tertutup lahar dingin.
Wahana
Wahana adalah kendaraan atau media yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan inderaja.
5. Perolehan Data
6. Pengguna Data
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu
orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, data
inderaja tidak ada punya manfaat. Data inderaja dapat dipakai di bidang militer, bidang
kependudukan, bidang pemetaan, serta bidang meteorologi dan klimatologi.
Keunggulan Penginderaan Jauh
Menurut Sutanto (1994:18-23), faktor yang menyebabkan peningkatan pesat
penggunaan penginderaan jauh, baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya
maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang adalah sbb:
Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud
dan letak objek yang mirip wujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap,
meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
Dari jenis citra tertentu, dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila
pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
Karakteristik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra
sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara
terestrial.
Citra merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
1. Geodesi:
pengolahan dan analisis data citra satelit, foto udara, foto small format,
komponen pasut laut, serta pengolahan data integrasi SIG dan otogrammetri
2. Kelautan:
pengamatan sifat fisis air laut, pasang surut air laut maupun gelombang laut,
pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, serta pemetaan perubahan
kawasan hutan bakau.
3. Hidrologi:
pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai, pemetaan
sungai dan studi sedimentasi sungai, pemanfaatan luas daerah dan intensitas
banjir, serta pengamatan kecenderungan pola aliran sungai.
4. Geologi:
penentuan struktur geologi dan macamnya; pemantauan daerah bencana akibat
gempa, kebakaran, atau tsunami; pemantauan debu vulkanik, distribusi sumber
daya alam, pencemaran laut dan lapisan minyak di laut; serta pemanfaatan di
bidang pertahanan dan militer, dan pemantauan permukaan di samping
pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasi sistem informasi geografi (SIG)
5. Meteorologi dan klimatologi:
membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan
daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon; mengetahui sistem
atau pola angin permukaan, pemodelan meteorologi dan data klimatologi; serta
pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan
kandungan air di udara.
6. Oseanografi:
pengamatan sifat fisis air (seperti suhu, warna, kadar garam, dan arus laut),
pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah),
pencarian distribusi suhu permukaan, serta membantu studi perubahan pasir
pantai akibat erosi dan sedimentasi.