Pengukuran Terestris
Pengukuran terestris adalah pengukuran dengan menggunakan alat ukur theodolite
berikut perlengkapannya seperti: pita ukur, baak ukur, electronik distance measurement (EDM),
GPS receiver, dan lain sebagainya. Pengukuran dan pemetaan titik dasar diperlukan sebagai
kerangka dasar referensi nasional. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa titik-titik ini
diperlukan untuk pemetaan bidang tanah secara nasional, di mana letak, ukuran, luas dan dimensi
lain dari suatu bidang tanah dapat diketahui dan direkonstruksi secara tepat dan akurat.Tingkatan
titik dasar teknik dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu: titik dasar orde 0, orde 1, orde 2, orde 3,
dan orde 4. Titik dasar orde 0 dan 1 dilaksanakan dan dibangun oleh Badan Koordinasi Survey
dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Titik dasar orde 2 dan 3 dilaksanakan oleh BPN
Pusat, sedangkan titik dasar orde 3 dapat dilaksanakan oleh Kantor Wilayah BPN Propinsi, dan
titik dasar orde 4 umumnya dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Pengukuran
titik dasar teknik orde 2, 3, dan 4 dilaksanakan dengan menggunakan metoda pengamatan satelit
atau metoda lainnya. Metoda yang dimaksud adalah penentuan posisi dengan Global Positioning
System (GPS). Sedangkan penetapan titik dasar teknik orde 4 umumnya dilaksanakan melalui
pengukuran terestris dengan cara perapatan dari titik-titik dasar orde 3.
Pada pengukuran yang kita lakukan, kita harus membuat titik-titik bantu dan satu titik
pasti. Seperti halnya, Titik pasti yang ada di kolam kita anggap adalah sebuah tiang. Dan titiktitik detailnya kita tandai dengan jalon. Dalam pembuatan peta ini dibutuhkan data-data yang
mendukung dalam pembuatan peta tersebut.
2. Pengertian Fotogrametri
Fotogrametri adalah suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh data dan
informasi tentang suatu obyek serta keadaan di sekitarnya melalui suatu proses pencatatan,
pengukuran dan interpretasi bayangan fotografis (hasil pemotretan). Bedasarkan definisi
tersebut, maka pekerjaan fotogrametri dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a)
Metric fotogrametri
suatu pengukuran yang sangat teliti dengan hitungan-hitungannya untuk menentukan ukuran dan
bentuk suatu objek.
b)
Intrepretasi fotogrametri
Geometri foto udara pada dasarnya tidak akan selalu berada pada kondisi yang ideal (tegak
sempurna), hal tersebut dapat diakibatkan beberapa faktor:
Pergerakan wahana, adanya variasi tinggi terbang dan pergerakan rotasi dari pesawat
menyebabkan variasi bentuk objek.
Pergeseran relief, variasi tinggi permukaan tanah menyebabkan bentuk radial dari objek-objek
yang tinggi ekstrim seperti gedung tinggi, tiang listrik, dsb.
Foto udara miring, sumbu optik kamera membentuk sudut terhadap arah gaya berat (tidak boleh
lebih dari 3o).
Overlap dan Sidelap, besaran overlap dan sidelap (60% untuk overlap dan 30% untuk sidelap)
menyebabkan paralaks pada foto.
Crab & Drift, pengaruh angin yang mendorong badan pesawat menyebabkan penyimpangan
pemotretan dari rencana jalur terbang membuat variasi posisi dan bisa menimbulkan gap.
Geometri foto udara pada dasarnya tidak akan selalu berada pada kondisi yang ideal (tegak
sempurna), hal tersebut dapat diakibatkan beberapa faktor:
a) Pergerakan wahana, adanya variasi tinggi terbang dan pergerakan rotasi
dari pesawat menyebabkan variasi bentuk objek;
2
Informasi Tepi
Informasi tepi adalah sesuatu yang memiliki makna atau manfaat yang berada pada tepi foto
udara. Adapun informasi pada photo udara yang perlu diidentifikasi sebagai informasi atau data
awal dalam pelaksanaan pekerjaan photogrametri, dan yang termasuk didalamnya adalah :
a) Fiducial mark : merupakan 4 tanda titik bidang focus kamera udara yang kegunaannya untuk
menentukan titik utama photo udara.yang merupakan titik pusat exposure dan proyeksi.
b) Titik utama (principal point) merupakan titik pusat exposure dan proyeksi, dan merupakan
titik perpotongan antara 4 titik fiducial mark.
c) Nivo merupakan alat pendatar kamera udara yang terbuat dari cairan yang peka terhadap
getaran dan kemiringan.
d) Jam merupakan alat penentu waktu saat pemotretan.
e) Fokus merupakan panjang lensa saat pemotretan objek, bisa diamati pada informasi tepi
photo udara.
f) Tinggi terbang merupakan ketinggian penerbangan saat pemotretan dilakukan alat
pencatatnya dinamakan altimeter yang dapat dibaca pada informasi tepi photo udara.
g) Arah utara merupakan arah utara yang ditunjukkan pada photo udara yang penentuannya
mengacu pada waktu pemotretan dan arah bayangan photo.
h) Skala merupakan besaran pembanding antara jarak pada photo dan di lapangan yang
penentuannya dengan cara nilai fokus kamera saat pemotretan (f) dibagi dengan tinggi terbang
(H) (Skala = f / H).
Pengertian skala foto udara adalah perbandingan jarak pada foto udara dengan jarak di
permukaan bumi
Penentuan skala:
S = f/H
Keterangan :
S : skala
h : tinggi
Interpretasi foto udara merupakan kegiatan menganalisa citra foto udara dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan menilai objek pada citra tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip interpretasi.
Interpretasi foto termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan pengenalan dan identifikasi suatu objek.
Dengan kata lain interpretasi foto merupakan kegiatan yang mempelajari bayangan foto secara
sistematis untuk tujuan identifikasi atau penafsiran objek.
Interpretasi foto biasanya meliputi penentuan lokasi relatif dan luas bentangan. Interpretasi akan
dilakukan berdasarkan kajian dari objek-objek yang tampak pada foto udara. Keberhasilan dalam
interpretasi foto udara akan bervariasi sesuai dengan latihan dan pengalaman penafsir, kondisi
objek yang diinterpretasi, dan kualitas foto yang digunakan.
gam
bar 2.1
Lokasi
Lokasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat bermanfaat dalam identifikasi.
tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber
tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan
foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang
dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
10
2.
Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam
dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data
digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
-Wahana
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja.
Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok:
1.
Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000
9.000 meter di atas permukaan bumi
2.
Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000
meter di atas permukaan bumi
3.
Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km 900 km di luar atmosfer bumi.
-Perolehan Data
Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :
Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra
secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk
melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.
Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang
diterapkan pada komputer.
-Pengguna Data
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang
atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja
tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah:
Bidang militer
Bidang kependudukan
Bidang pemetaan
11
Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan
letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi
daerah yang luas, serta bersifat permanen.
ii.
Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila
pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
iii.
Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga
dimungkinkan pengenalan obyeknya.
iv.
Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara
terestrial.
v.
vi.
vii.
Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.
13
4. Pengertian Radar
Gambar 4.1
Radar (Radio Detection and Ranging), yang berarti deteksi dan penjarakan radio adalah suatu
sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan
membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan
informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter.
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan
ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal
dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat
juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal
tersebut dapat dideteksi dan diperkuat oleh penerima radar.
Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang
dipancarkannya terpancar di dalam gelombangyang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan
radar mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan
14
pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan
radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema
untuk mengetahui kecepatan dan arah yang tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya
pemancar gelombang mikroberkekuatan tinggi . Keunggulan dari pemancar ini adalah
ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan cuaca apapun.
Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat ditangkap menggunakan antena yang
lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya.
Prinsip Kerja
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan
cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai
dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor.
Klasifikasi Radar
A. Berdasarkan bentuk gelombang (Waveform)
Monostatic Radar : Monostatic radar adalah jenis radar yang hanya memiliki sebuah
antenna yang digunakan untuk memancarkan maupun menerima sinyal. Radar ini memiliki
suatu bagian yang disebut duplexer untuk memisahkan antara penerima dan pemancar. Radar
monostatic biasanya menggunakan bentuk gelombang (Waveform) Namun dapat juga
menggunakan CW. Untuk desain radar monostatic CW digunakan suatu alat yang
disebut circulator untuk memisahkan antara gelombang yang dipancarkan dan diterima.
Radar jenis ini mendominasi jenis-jenis radar yang ada saat ini.
Bistatic/Multistatic Radar : Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang
komponennya terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan satu atau lebih penerima sinyal
(receiver), di mana kedua komponen tersebut terpisah. Kedua komponen itu dipisahkan oleh
suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan jarak target/objek. Objek dapat dideteksi
berdasarkan sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Berdasarkan
pemancarnya radar Bi/Multistatic dapat dibagi lebih lanjut menjadi dua macam yaitu :
15
1. Radar Bi-Static Kooperatif : Yaitu radar Bi-static yang pemancarnya sudah terintegrasi
dengan unit radarnya, Contoh dari radar ini cukup banyak, diantaranya adalah radar OTH
(Over The Horizon) seperti Jindalee dan radar Struna-1MU buatan Rusia.
2. Radar Bi-Static Non-Kooperatif : Yaitu Radar Bi-static yang pemancarnya tidak
terintegrasi dengan unit radarnya, misalnya adalah Silent Sentry buatan Lockheed martin
yang memanfaatkan pemancar seperti Stasiun Televisi atau Radio.
Sistem radar
Ada tiga komponen utama yang tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter
(pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal) .
-Antena : reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik
fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola. Antena radar memiliki
du akutub (dwikutub). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phasedarray (bertingkat atau bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap
antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
-Pemancar sinyal (transmitter) : berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik
melalui antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat
dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar.
Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak
terlalu besar dan tidak terlalu berat, serta mudah dalam hal perawatannya.
-Penerima sinyal (receiver) : berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang
elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor antena. Pada
umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai
dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan
kemudian menampilkan gambarnya di layar monitor (display). Selain tiga komponen di atas,
sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu :
-Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
-Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima atau
pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situasi tersebut.
-Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh
perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
16
Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang berfungsi untuk
mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem radar ini biasanya dimanfaatkan
untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam dunia militer.
Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah pesawat tempur untuk mencapai
sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat
tempur Amerika Serikat F-14. Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54
Phoenix), maka peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile) diharapkan
dapat mencapai sasarannya dengan tepat.
-Bidang Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor saat
melaju di jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar gun (radar
kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar.
-Bidang Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar
setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling
bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.
-Bidang Penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic Control
(ATC). Air Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara.
Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap
pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat
(landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi bagi pilot tentang
cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju. radar mempunyai kelebihan dalam komunikasi .
radar yang sangat kuat dapat membantu pilot untuk melihat cuaca , layaknya pesawat terbang
dan lain lain
Contoh RADAR
-Radar altimeter
merupakan sebuah alat ukur ketinggian di atas medan saat ini di bawah pesawat atau pesawat
ruang angkasa.
-Radar astronomi
Yaitu teknik mengamati benda-benda astronomi terdekat dengan merefleksikan objek target
microwave off dan menganalisis refleksi.
17
5. Pengertian LIDAR
Gambar 5.1
LIDAR adalah sebuah teknologi sensor jarak jauh menggunakan properti cahaya yang tersebar
untuk menemukan jarak dan informasi suatu obyek dari target yang dituju. Metode untuk
menentukan jarak suatu obyek adalah dengan pulsa laser. Seperti teknologi radar, yang
menggunakan gelombang radio, jarak menuju obyek ditentukan dengan mengukur selang waktu
antara transmisi pulsa dan deteksi sinyal yang dipancarkan.
LIDAR menggunakan cahaya inframerah, ultraviolet, tampak, atau dekat dengan objek gambar
dan dapat digunakan untuk berbagai sasaran, termasuk benda-benda non-logam, batu, hujan,
senyawa kimia, aerosol, awan dan bahkan molekul tunggal. Sebuah sinar laser dapat digunakan
untuk memperoleh fitur peta fisik dengan resolusi sangat tinggi. LIDAR telah digunakan secara
luas untuk penelitian atmosfer dan meteorologi. Instrumen LIDAR dipasang ke pesawat dan
satelit yang digunakan untuk survei dan pemetaan .
Contoh terkini adalah Eksperimen NASA Advanced Research Lidar. Di samping itu LIDAR
telah diidentifikasi oleh NASA sebagai teknologi kunci untuk memungkinkan pendaratan presisi
paling aman untuk masa depan robot dan kendaraan pendaratan berawak ke bulan. Selain itu, ada
berbagai macam aplikasi dari LIDAR, seperti yang sering disebutkan dalam Program Dataset
Nasional LIDAR, USA .
18
pengangkatan. Output dari kedua teknologi dapat menghasilkan model elevasi sangat akurat
untuk medan yang bahkan dapat mengukur elevasi tanah melalui pepohonan.
E. Bidang Transportasi
LIDAR telah digunakan dalam sistem Adaptive Cruise Control (ACC) untuk mobil.
Sistem seperti yang oleh Siemens dan Hella menggunakan perangkat LIDAR dipasang pada
bagian depan kendaraan, seperti bumper, untuk memantau jarak antara kendaraan dan setiap
kendaraan di depannya. Kendaraan di depan melambat atau terlalu dekat, ACC menerapkan rem
untuk memperlambat kendaraan. Ketika jalan di depan jelas, ACC memungkinkan kendaraan
untuk mempercepat ke preset kecepatan oleh pengemudi.
F. Bidang Militer
Dalam bidang militer memberikan citra resolusi yang lebih tinggi dalam mengidentifikasi
target musuh, seperti tank.
oleh sensor terdiri atas dua bagian, yaitu gelombang hijau dan gelombang infra merah.
Gelombang hijau berfungsi sebagai gelombang penetrasi jika suatu sinar laser mengenai daerah
perairan. Sinar hijau berfungsi untuk mengukur data kedalaman, sedangkan sinar infra merah
berfungsi untuk mengukur data topografi daratan atau permukaan bumi.
Sensor LIDAR
Sensor LIDAR memiliki kemampuan dalam pengukuran multiple return. Multiple return
digunakan untuk menentukan bentuk dari objek atau vegetasi yang menutupi permukaan tanah.
Gelombang yang dipancarkan dan dipantulkan tidak hanya mengenai permukaan tanah, tetapi
juga mengenai objek-objek yang ada di atas permukaan tanah. Masing-masing pantulan yang
dihasilkan diukur intensitasnya, sehingga diperoleh gambaran atau bentuk dari objek yang
menutupi permukaan tanah tersebut. Kekuatan sensor LIDAR sangat erat kaitannya dengan:
Kekuatan sinar laser yang dihasilkan
Cakupan dari pancaran sinar gelombang laser
Jumlah sinar laser yang dihasilkan tiap detik
Pengukuran LIDAR
Prinsip kerja LIDAR secara umum adalah sensor memancarkan sinar laser pada target kemudian
sinar tersebut dipantulkan kembali ke sensor. Berkas sinar yang ditangkap kemudian dianalisis
oleh peralatan detector. Perubahan komposisi cahaya yang diterima dari sebuah target ditetapkan
sebagai sebuah karakter objek. Waktu perjalanan sinar saat dipancarkan dan diterima kembali
diperlukan sebagai variable penentu perhitungan jarak dari benda ke sensor.
Pada wahana yang dipilih (Pesawat terbang) dipasang Laser Scanner, GPS, dan INS.
Berdasarkan skala produk yang diinginkan dan luas cakupan, maka dapat ditentukan jalur
terbang. Pada jalur terbang yang telah ditentukan tersebut pesawat melakukan pemotretan/
penyiaman (scanning). Nah, pada saat laser scanner melakukan penyiaman sepanjang jalur
terbang, pada setiap interval waktu tertentu direkam posisinya (menggunakan GPS) dan
orientasinya (menggunakan INS). Proses ini dilakukan sampai seluruh jalur terbang yang
direncanakan dapat disiam. Pada tahap pemrosesan datanya dapat dibedakan dalam 3 bagian,
yaitu pemrosesan data GPS, INS, dan LIDAR. Pemrosesan GPS dan INS dilakukan terpisah
secara post processing sehingga didapatkan posisi dan orientasi Laser scanner sepanjang
trayektori (lintasan jalur terbang).
21
Gambar 5.2
Prinsip pemrosesan signal radar dilakuan untuk menentukan jarak antara Laser Scanner dengan
obyek (misal atap gedung). Hal yang cukup menarik disini adalah akan ditemukan 4 sistem
koordinat, yaitu: Sistem koordinat receiver GPS, Sistem koordinat INS, Sistem koordinat Laser
Scanner, dan Sistem koordinat peta. Dalam konteks fotogrametri, ke-4 sistem kordinat tersebut
dapat dihubungkan dalam bentuk vektor. Vektor system koordinat peta merupakan vektor
resultan penjumlahan vektor sistem koordinat receiver GPS dengan INS dan Laser Scannner.
Data awal setelah pengukuran Lidar yang didapatkan berupa :
1.
22
23
5. Mulai klik pada titik A dan berakhir di titik B, (usahakan agar garis yang anda buat tersebut
memotong polygon batas administrasi)
24
7. Tablet Digitizing
Digitizing tablet atau digitizer, juga sering disebut dengan graphics table, merupakan peranti
pengambil data dalam bentuk sederetan koordinat (x,y) yang menentukan gerakan pena
atau puck pada meja digitasi.
Sebuah tablet grafis (atau digitizer, tablet digitalisasi, pad grafis, menggambar tablet) adalah
sebuah komputer perangkat input yang memungkinkan pengguna untuk tangan menggambar
gambar dan grafis, mirip dengan cara orang menarik gambar dengan pensil dan kertas.Tablet ini
juga dapat digunakan untuk menangkap data atau tanda tangan tulisan tangan. Hal ini juga dapat
digunakan untuk melacak gambar dari selembar kertas yang ditempel atau dijamin ke
permukaan. Menangkap data dengan cara ini, baik dengan menelusuri atau memasuki sudut
linier poli-garis atau bentuk yang disebut digitalisasi . Sebuah tablet grafis (juga disebut pena pad
atau digitizer) terdiri dari permukaan datar di mana pengguna dapat menarik atau jejak gambar
menggunakan terpasang stylus , alat gambar pena-seperti. Gambar umumnya tidak muncul pada
tablet itu sendiri, melainkan, akan ditampilkan pada komputer memantau .
Beberapa tablet dimaksudkan sebagai pengganti umum untuk mouse sebagai penunjuk utama
dan perangkat navigasi untuk komputer desktop.
Peranti ini mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Peranti ini banyak digunakan untuk terapanterapan dalam bidang computer-aided design (CAD), atau untuk menyalin gambar yang tersedia
ke dalam yang tersedia ke dalam bentuk digital untuk diolah lebih lanjut. Resolusi dari peranti ini
bisanya lebih tinggi dibandingkan dengan mouse atau trackball.
Ada beberapa mekanisme kerja dari digitizer. Digitizer resistf bekerja atas prinsip pendeteksian
titik kontak antara dua bidang resitif.Keuntungan yangdiperoleh dengan mekanime seperti ini
adalah bahwa digitizer ini tidak diperlukan peranti khusus, yang biasanya dusebut stylus, tetapi
cukup dioperasikan dengan menggunakan pena biasa, atau bahkan dengan menggunakan jari
tangan. Contoh digitizer yang bekerja atas dasar mekanisme ini adalah Micropad.
25
26
8. On Screen Digitizing
Pemasukan Data dengan digitasi layar Komputer (Screen-digitizing) Pemasukan data melalui
layar ini mirip dengan pendekatan pemasukan koordinat geometri karena konsepnya
didasarkan perhitungan matematis.
Digitasi on screen merupakan suatu teknik digitasi atau proses konversi dari data format raster ke
dalam format vektor. Pada proses ini, peta yang akan digitasi terlebih dahulu harus dibawa ke
dalam format raster baik itu melalui proses scanning dengan alat scanner atau dengan
pemotretan. Jika peta tersebut merupakan citra hasil foto udara ataupun satelit maka langsung
dimasukkan ke dalam ArcMap.
Digitasi On Screen di bagi kedalam 3 kelompok berdasarkan type shapefilenya yaitu:
1. Point
Digitasi untuk membuat simbol fasilitas umum, tempat wisata, Gunung, Kota, Pabrik, dll
2. Line
Digitasi untuk membuat jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor, dan sungai.
3. Polygon
Digitasi untuk membuat wilayah Kabupaten, Kota dll.
Misalkan kita akan membuat digitasi jalan arteri di Provinsi Jawa Barat. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1. Buka ArcMap. Kemudian buka ArcCatalog.
2. Klik kanan > New > Shapefile
27
4. Selanjutnya edit spatial reference > klik select > Geographical Coordinat System > World >
WGS1984.prj > klik Add > klik OK.
28
29
7. Close Jendela ArcCatalog. Selanjutnya klik Add Data menggunakan tombol seperti pada
gambar. Kemudian pilih Jalan Arteri.shp > Klik Add.
Add Data
8. Di dalam layers, jalan arteri.shp akan muncul seperti pada gambar. Selanjutnya untuk
mengedit simbol jalan arteri seperti warna, bentuk dan width dapat dilakukan dengan double
click simbol jalan arteri.shp > pilih arterial street > klik OK.
Editing Symbol
9. Setelah selesai mengedit simbol, langkah selanjutnya adalah mulai melakukan digitasi
jalan arteri.Klik Editor > Start Editing > tools editor akan aktif
30
12. Menggunakan Sketchtool telusuri garis jalan arteri dengan menggabungkan garis demi garis.
Hasilnya akan terlihat seperti gambar berikut.
31
14. Hasil akhir digitasi jalan arteri akan seperti gambar berikut ini:
32
15. Ulangi langkah-langkah diatas untuk mendigitasi jalan tol, jalan kolektor, kabupaten dan
fasilitas umum. Hasil akhir digitasi peta jawa barat akan seperti gambar berikut:
33