DASAR TEORI
1. Fotogrametri Metrik
Fotogrametri Metrik mempelajari pengukuran cermat berdasarkan foto dan sumber informasi
lain yang pada umumnya digunakan untuk menentukan lokasi relatif titik-titik (sehingga
dapat diperoleh ukuran jarak, sudut, luas, volume, elevasi, ukuran, dan bentuk objek).
Pemanfaatan fotogrametri metrik yang paling banyak digunakan adalah untuk menyusun peta
planimetrik dan 2 peta topografi, disamping untuk pemetaan geologi, kehutanan, pertanian,
keteknikan, pertanahan, dan lain-lain.
2. Fotogrametri Interpretatif
Fotogrametri interpretatif terutama mempelajari pengenalan dan identifikasi objek serta
menilai arti pentingnya objek tersebut melalui suatu analisa sistematik dan cermat.
Fotogrametri interpretatif meliputi cabang ilmu interpretasi foto udara dan penginderaan jauh.
Dalam perkembangannya seiring dengan perkembangan teknologi pencitraan (imaging)dan
komputer, fotogrametri juga dibedakan menjadi dua, yakni fotogrametri analitik dan
fotogrametri digital. Perbedaan keduanya terletak pada jenis data foto yang digunakan.
Fotogrametri analitik menggunakan foto udara analog dengan analisis manual, sementara
fotogrametri digital memanfaatkan foto digital sebagai sumber datanya dan pengukuran-
pengukuran objek pada foto dilakukan secara digital dengan bantuan komputer.
radial dari objek-objek yang tinggi ekstrim seperti gedung tinggi, tiang
listrik, dsb;
d) Overlap dan Sidelap, besaran overlap dan sidelap (60% untuk overlap
Informasi tepi adalah sesuatu yang memiliki makna atau manfaat yang berada pada
tepi foto udara. Adapun informasi pada photo udara yang perlu diidentifikasi sebagai
informasi atau data awal dalam pelaksanaan pekerjaan photogrametri, dan yang termasuk
didalamnya adalah:
a) Fiducial mark : merupakan 4 tanda titik bidang focus kamera udara yang kegunaannya
untuk menentukan titik utama photo udara.yang merupakan titik pusat exposure dan proyeksi.
b) Titik utama (principal point) merupakan titik pusat exposure dan proyeksi, dan merupakan
titik perpotongan antara 4 titik fiducial mark.
c) Nivo merupakan alat pendatar kamera udara yang terbuat dari cairan yang peka terhadap
getaran dan kemiringan.
e) Fokus merupakan panjang lensa saat pemotretan objek, bisa diamati pada informasi tepi
photo udara.
h) Skala merupakan besaran pembanding antara jarak pada photo dan di lapangan yang
penentuannya dengan cara nilai fokus kamera saat pemotretan (f) dibagi dengan tinggi
terbang (H) (Skala = f / H).
Pengertian skala foto udara adalah perbandingan jarak pada foto udara dengan jarak di
permukaan bumi
Penentuan skala:
S = f/H
Keterangan :
h : tinggi
Interpretasi foto udara merupakan kegiatan menganalisa citra foto udara dengan
maksud untuk mengidentifikasi dan menilai objek pada citra tersebut sesuai dengan prinsip-
prinsip interpretasi. Interpretasi foto merupakan salah satu dari macam pekerjaan
fotogrametri yang ada sekarang ini. Interpretasi foto termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan
pengenalan dan identifikasi suatu objek.
Dengan kata lain interpretasi foto merupakan kegiatan yang mempelajari bayangan foto
secara sistematis untuk tujuan identifikasi atau penafsiran objek.
Interpretasi foto biasanya meliputi penentuan lokasi relatif dan luas bentangan. Interpretasi
akan dilakukan berdasarkan kajian dari objek-objek yang tampak pada foto udara.
Keberhasilan dalam interpretasi foto udara akan bervariasi sesuai dengan latihan dan
pengalaman penafsir, kondisi objek yang diinterpretasi, dan kualitas foto yang digunakan.
Penafsiran foto udara banyak digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dalam memperoleh
informasi yang digunakan. Aplikasi fotogrametri sangat bermanfaat diberbagai bidang Untuk
memperoleh jenis-jenis informasi spasial diatas dilakukan dengan teknik interpretasi
foto/citra,sedang referensi geografinya diperoleh dengan cara fotogrametri. Interpretasi
foto/citra dapat dilakukan dengan cara konvensional atau dengan bantuan komputer.Salah
satu alat yang dapat digunakan dalam interpretasi konvensional adalah stereoskop dan alat
pengamatan paralaks yakni paralaks bar.
Bentuk
Bentuk berkaitan dengan bentuk umum, konfigurasi atau kerangka suatu objek individual.
Bentuk agaknya merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam pengenalan objek pada
citrta foto.
Ukuran
Ukuran objek pada foto akan bervariasi sesuai denagn skala foto. Objek dapat
disalahtafsirkan apabila ukurannya tidak dinilai dengan cermat.
Pola
Pola berkaitan susunan keruangan objek. Pengulangan bentuk umum tertentu atau keterkaitan
merupakan karakteristik banyak objek, baik alamiah maupun buatan manusia, dan
membentuk pola objek yang dapat membantu penafsir foto dalam mengenalinya.
Rona
Rona mencerminkan warna atau tingkat kegelapan gambar pada foto.ini berkaitan dengan
pantulan sinar oleh objek.
Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir foto karena bentuk atau kerangka bayangan menghasilkan
suatu profil pandangan objek yang dapat membantu dalam interpretasi, tetapi objek dalam
bayangan memantulkan sinar sedikit dan sukar untuk dikenali pada foto, yang bersifat
menyulitkan dalam interpretasi.
Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona dalam citra foto. Tekstur dihasilkan oleh susunan
satuan kenampakan yang mungkin terlalu kecil untuk dikenali secara individual dengan jelas
pada foto. Tekstur merupakan hasil bentuk, ukuran, pola, bayangan dan rona individual.
Apabila skala foto diperkecil maka tekstur suatu objek menjadi semakin halus dan bahkan
tidak tampak.
Lokasi
Lokasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat bermanfaat dalam
identifikasi.