Georeferencing dan Deteksi Awan pada Citra MODIS dengan Software ENVI
Dosen :
Oleh :
TANGGAL PENGUMPULAN
30 September 2016
Ph. 031-5929487
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi kesehatan
sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Penginderaan Jauh
Georeferencing dan Deteksi Awan pada Citra MODIS dengan Software ENVI ini
dengan baik.
Dalam menyelesaikan laporan ini, Penulis mendapat banyak bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Lalu Muhamad Jaelani, S.T., M.Sc, Ph.D selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Penginderaan Jauh
2. Cherie Bhekti Pribadi S.T., M.T. selaku Dosen Responsi mata kuliah
Penginderaan Jauh
3. Teman teman Mahasiswa Teknik Geomatika Angkatan 2014
4. Serta semua pihak yang ikut membantu dalam menyelasikan laporan ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh
karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga
laporan ini, dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2
2.2 Georeferencing
Georeferensi merupakan cara untuk memperoleh posisi koordinat yang tepat di
perukaan bumi dari data raster dengan mengisi secara manual koordinat-koordinat yang
terdapat pada peta yang di Georeferensi. Data raster sendiri dapat diperoleh dari foto udara,
citra satelit dan peta hasil scanning. Proses Georeferensi sendiri biasanya dilakukan dari
data raster yaitu peta hasil scanning.
Untuk keperluan georeferensi citra, dibutuhkan beberapa koordinat titik kontrol
(titik ikat dan diketahui nilai koordinatnya) sebagai bagian dari titik sekutu di citra.
Koordinat titik kontrol lapangan ini misalnya dapat diperoleh dari grid peta scan, peta dasar
yang akurat dan punya referensi spasial atau survey GPS di lapangan. Banyaknya titik
kontrol yang harus dibuat tergantung dari kompleksitas dari bentuk transformasi
polynomial yang rencananya akan digunakan untuk mengubah dataset raster ke dalam
koordinat peta.
2.3 MODIS
MODIS merupakan sensor yang dimaksudkan untuk menyediakan data darat, laut,
dan atmosfer secara berkesinambungan. Sensor MODIS terpasang pada satelit Terra dan
Aqua. Satelit Terra dan Aqua dirancang juga untuk membawa sensor lain yaitu AVHRR
dan CZCS. Satelit Terra dan Aqua memiliki orbit selaras matahari (sun synchronous) dan
dekat kutub (near-polar). Satelit mengorbit bumi 2 hari sekali dengan ketinggian 705
kilometer diatas permukaan bumi. Field of View MODIS adalah 55o dan lebar sapuan
2330 km.
Citra yang dihasilkan memiliki tiga resolusi spasial yaitu 250 meter, 500 meter, dan
1000 meter. Dengan total karakteristik panjang gelombang 36 buah saluran dan 12-bit
kepekaan radiometrik. Sensor MODIS yang terpasa pada satelit Terra dan Aqua dapat
mengukur hampir semua parameter darat, laut, dan udara sehingga kegunaannya menjadi
sangat luas. Mulai dari indeks tumbuhan, kelembaban tanah, kadar aerosol di udara, suhu
permukaan laut, dan kandungan klorofil laut, yang seluruhnya ada 86 parameter sehingga
banyak keperluan lain yang bisa ditumpangkan. Citra Modis dapat diperoleh gratis melalui
pemesanan di internet.
Panjang Gelombang MODIS :
4
2.5 Resoulusi Spektral
Resolusi spektral dari suatu sensor adalah lebar dan banyaknya saluran yang dapat
diserap oleh sensor. Semakin banyak saluran yang dapat diserap dan semakin sempit lebar
spektral tiap salurannya maka resolusi spektralnya semakin tinggi. Resolusi spektral ini
berkaitan langsung dengan kemampuan sensor untuk dapat mengidentifikasi obyek.
Resolusi spektral sensor yang spesifik menentukan jumlah band spektral, di mana sensor
dapat memilih radiasi yang direfleksikan (dipantulkan). Tetapi jumlah band-band bukanlah
hanya aspek yang penting dari resolusi spektral. Bebarapa contoh satelit bumi yang
mempunyai resolusi spektral:
a. Resolusi spektral tinggi berkisar antarara: - 220 band
b. Resolusi spektral sedang berkisar antara: 3 - 15 band
c. Resolusi spektral rendah berkisar antara: - 3 band
5
BAB III
PELAKSANAAN
2. Pada tampilan awal ENVI, pilih File -> Open Image File -> Nama File Citra yang
ingin ditampilkan
6
3. Pada tampilan Available Bands List, pilih RGB dan masukkan kombinasi band
yang Anda inginkan
7
4. Klik pada pilihan No Display dan pilih New Display. Setelah itu klik Load RGB
5. Akan muncul tiga window yang merupakan tampilan dari citra yang diinginkan
dengan zoom yang berbeda beda
8
6. Sebelum melakukan georefencing, cek informasi yang terdapat pada citra
tersebut. Apabila belum terdapat informasi koordinat, maka citra tersebut perlu
dilakukan Georeferencing. Klik kanan pada citra -> Cursor Location/Value.
7. Untuk memberikan informasi koordinat pada citra tersebut Klik Map ->
Georeference MODIS
9
8. Setelah itu akan muncul tampilan Input MODIS File. Disini, pilih file yang sesuai
dengan urutan baris saat Anda memilih Bands List. Jika Bands List Anda berada
pada urutan baris ke 3, maka pilih file pada urutan baris ke 3 juga kemudian Klik
OK
9. Lalu akan muncul tampilan Georeference MODIS Parameters. Pilih UTM ->
Datum WGS 84 -> Units Meters -> Atur Zone sesuai daerah pada citra Anda ->
Klik Choose lalu simpan dengan format Namafile.pts. Lalu OK
10
10. Setelah itu akan muncul tampilan Registration Parameters. Klik Choose dan
simpan File Anda lalu Klik OK
11
12. Setelah proses Building selesai, akan muncul tampilan Available Band List lagi
dengan List Band baru yang telah di lakukan georeferencing. Pilih RGB -> Pilih
kombinasi band yang Anda inginkan -> New Display -> Load RGB
13. Untuk mengecek informasi koordinat nya Klik Kanan -> Cursor Location/Value
12
3.3.2 Mendeteksi Awan
1. Buka citra pada sofware ENVI
13
2. Pilih Basic Tools -> Band Math
14
3. Kemudian akan muncul tampilan Band Math. Pada enter an expression ketik
float(B1)GT 0.2 lalu Klik OK
5. Setelah B1 terdefinisi, pilih Choose dan beri nama dan tentukan destinasi file
yang ingin Anda simpan lalu Klik OK
15
6. Lalu pada tampilan Bands List akan ada menu Band yang menunjukkan deteksi
awan. Untuk menampilkannya Klik Band tersebut -> New Display -> Load Band
16
17
BAB IV
18
Gambar diatas menunjukkan informasi dari citra sesudah dilakukan Georeferensi
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Praktikum yang telah dilakukan adalah diketahuinya perbedaan
antara citra sebelum dilakukan Georeferensi dengan citra yang telah dilakukan
Georeferensi. Untuk mendapatkan citra yang telah tergeoreferensi terdapat langkah
langkah yang harus dilakukan pada software ENVI. Perbedaan citra tersebut antara lain :
- Informasi citra sebelum dilakukan Georeferensi : Disp #1 (147,320) Scrn: R:106 G:126
B:107 dan Data: R:0.387789 G:0.361256 B:0.345050
- Informasi citra setelah dilakukan Georeferensi : Disp #2 (394,191) Scrn: R:88 G:17
B:86 ; Projection: UTM, Zone 51 South ; Map: 58162.86E,11013510.42S Meters ; LL
: 98'47.26"N, 11858'54.04"E dan Data: R:0.161019 G:0.030925 B:0.052375
Selain melakukan Georeferensi, pada software ENVI juga dapat dilakukan deteksi
awan pada citra MODIS yang digunakan.
5.2 Saran
Saran untuk Praktikum Penginderaan Jauh kali ini adalah :
1. Perlu adanya laptop dengan spesifikasi yang bagus agar dapat meload citra dengan baik
dan cepat.
2. Saat melakukan langkah langkah Georeferensi dan mendetaksi awan harus dengan
teliti pada tiap langkah langkahnya agar tidak ada kesalahan dalam prosesnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Suwargana, Nana. 2013. Resolusi Spasial, Temporal dan Spektral pada Citra Satelit Landsat,
Spot dan Ikonos. Jakarta : Lembaga Antariksa dan Penelitian.
http://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Bab08b_Georeferencing.pdf
http://www.gispedia.com/2016/04/Karakteristik-citra-modis.html#ixzz4LTceOQi5
21