LAPORAN PRAKTIKUM
PENGINDERAAN JAUH
Oleh :
Nama : Hafizh Hanindita
Nim : 3211422057
Nama Dosen : 1. Dr.Tjaturahono Budi Sanjoto M.Si
: 2. Vina Nurul Husna S.Si., M.Si.
Nama Asprak : 1. Moh. Bilal Suryadi (3211420039)
: 2. Wirdha Alifah (3211421064)
LABORATORIUM GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
A. JUDUL
B. TUJUAN
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian fusi citra dan metode fusi citra.
1. Alat
a. Laptop
b. Microsoft Word
c. ArcGIS
d. Handphone
2. Bahan
a. Cover praktikum
b. Internet
D. DASAR TEORI
Foto udara adalah gambar yang diambil dari udara menggunakan pesawat
atau drone yang dilengkapi dengan kamera. Foto-foto ini memberikan perspektif yang
unik dan luas dari suatu area atau wilayah tertentu. Foto udara biasanya digunakan
dalam berbagai bidang, termasuk pemetaan, survei, penginderaan jauh, pemantauan
lingkungan, penelitian geografis, perencanaan perkotaan, pemantauan pertanian, dan
bidang lainnya. Dengan menggunakan pesawat terbang atau drone, foto udara dapat
menangkap gambar dari ketinggian yang berbeda-beda, mulai dari ketinggian rendah
hingga ketinggian yang sangat tinggi. Hal ini memungkinkan pemotretan wilayah yang
luas, termasuk pemotretan area perkotaan, lahan pertanian, pegunungan, sungai, dan
objek lainnya.
• Arthur H. Robinson
Foto udara adalah gambar yang diambil dari udara dengan menggunakan pesawat
terbang atau drone, yang memberikan perspektif yang luas dan berbeda dari suatu
area atau wilayah. Foto-foto ini dapat digunakan untuk pemetaan, pemantauan
lingkungan, perencanaan perkotaan, dan aplikasi lainnya.
• Erwin Raisz
Foto udara adalah gambar yang diambil dari udara dengan tujuan untuk
mendokumentasikan dan memvisualisasikan fitur-fitur geografis dan lingkungan.
Foto-foto ini memberikan informasi visual yang lebih jelas dan luas daripada foto
yang diambil dari permukaan tanah.
• Jon Kimerlin
Foto udara adalah gambar yang diambil dari udara menggunakan pesawat terbang
atau drone, yang memberikan perspektif vertikal atau miring dari suatu area atau
wilayah. Foto-foto ini digunakan dalam pemetaan, pemantauan perubahan lahan,
dan analisis geospasial.
• Karl Kraus
Foto udara adalah gambar yang diambil dari udara dengan menggunakan pesawat
terbang atau drone, yang digunakan untuk mendokumentasikan dan menganalisis
fenomena geografis, struktur fisik, dan perubahan wilayah. Foto-foto ini
memberikan data visual yang berguna dalam pemetaan, pemantauan lingkungan,
dan penelitian geografis.
• Roger Tomlinson
Foto udara adalah metode pengambilan gambar dari udara yang menggunakan
pesawat terbang atau drone, yang memungkinkan pengumpulan data geografis
secara cepat dan efisien. Foto-foto udara ini memberikan informasi visual yang
penting dalam pemetaan, analisis lingkungan, dan pengambilan keputusan ruang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa foto udara adalah gambar yang diambil
dari udara menggunakan pesawat terbang atau drone. Perspektif yang luas
dan berbeda yang diberikan oleh foto udara memungkinkan dokumentasi,
pemetaan, pemantauan perubahan lingkungan, dan analisis geografis. Ahli
seperti Arthur H. Robinson, Erwin Raisz, A. Jon Kimerling, Karl Kraus, dan
Roger Tomlinson mengakui pentingnya foto udara dalam memberikan
informasi visual yang jelas dan luas tentang fitur-fitur geografis, struktur
fisik, perubahan wilayah, dan fenomena lingkungan. Dengan menggunakan
teknologi pesawat terbang atau drone, foto udara menjadi metode yang
efisien dan cepat dalam mengumpulkan data geografis, memungkinkan
pemetaan yang akurat, analisis lingkungan yang mendalam, serta
pengambilan keputusan yang berdasarkan data spasial yang lebih baik.
Titik tepat di bawah pesawat atau drone saat foto diambil. Nadir adalah
titik yang berada di tengah-tengah gambar dan merupakan referensi utama
dalam interpretasi dan analisis foto udara.
b. Cakrawala,
Skala diberikan dalam foto udara untuk membantu mengukur jarak dan
ukuran objek dalam gambar. Skala ini dapat berupa garis-garis yang
ditempatkan di foto atau informasi numerik yang tercetak pada gambar.
e. Legenda,
Indeks fotografi adalah sistem warna atau pola yang digunakan untuk
mengidentifikasi fitur atau sifat tertentu dalam gambar udara. Contoh
umum dari indeks fotografi adalah citra termal, citra inframerah, atau citra
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) yang digunakan untuk
analisis vegetasi.
g. Tumpang tindih (overlap),
Tumpang tindih adalah area yang sama yang terdapat dalam beberapa foto
udara yang saling bersebelahan. Tumpang tindih ini diperlukan untuk
proses pemetaan dan pemrosesan foto udara agar dapat menghasilkan data
yang akuratdan berkelanjutan.
3. Pengertian Fotogrametri
Fotogrametri adalah sebuah disiplin ilmu dan teknik yang
berkaitan dengan pengukuran dan pemetaan objek di permukaan Bumi
menggunakan foto udara atau gambar satelit. Metode ini melibatkan
pengambilan foto dari sudut pandang yang berbeda dan pengolahan data
gambar untuk menghasilkan informasi spasial yang akurat. Dalam
fotogrametri, gambar yang diambil dari udara atau satelit dianalisis dan
diproses secara matematis untuk mengukur posisi, ukuran, dan bentuk objek
yang terlihat di dalam gambar tersebut.
Proses fotogrametri melibatkan triangulasi, yang merupakan
metode untuk mengukur posisi objek berdasarkan perbedaan sudut pandang
antara beberapa gambar. Data ini kemudian digunakan untuk membuat
pemodelan 3D dari objek dan lingkungan di permukaan Bumi. Fotogrametri
digunakan dalam berbagai bidang, seperti pemetaan, perencanaan kota,
pemantauan perubahan lahan, analisis geospasial, rekayasa, dan arkeologi.
Teknologi fotogrametri terus berkembang dengan adanya
kemajuan dalam pengolahan citra digital, penginderaan jarak jauh, dan
pemodelan 3D. Metode ini memainkan peran penting dalam mendapatkan
informasi spasial yang akurat dan detail, serta memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang lingkungan dan objek di permukaan Bumi
6. Stereoskop
Stereoskop adalah alat optik yang memungkinkan pengamat melihat
gambar-gambar dengan efek tiga dimensi. Dengan meletakkan mata di belakang lensa-
lensa stereoskop, pengamat dapat mengalami kesan kedalaman dan dimensi tambahan
dalam gambar-gambar tersebut. Stereoskop menciptakan ilusi ini melalui perbedaan
sudut pandang yang dihasilkan oleh lensa-lensa, sehingga menciptakan pengalaman
visual yang lebih mendalam. Alat stereoskop banyak digunakan dalam berbagai
bidang seperti fotografi 3D, pemetaan topografi, bidang medis, hiburan, dan
penglihatan komputer. Dengan stereoskop, gambar-gambar dapat dinikmati dengan
nuansa tiga dimensi yang lebih nyata, mirip dengan pengalaman penglihatan manusia
secara alami.
Fungsi dari stereoskop adalah memberikan pengalaman visual tiga dimensi
kepada pengamat, membantu dalam penglihatan dan pemahaman spasial, serta
menyajikan data dan visualisasi secara lebih efektif. Stereoskop menciptakan ilusi tiga
dimensi, memungkinkan pengamat melihat kedalaman dan jarak antara objek-objek
dalam gambar. Hal ini sangat berguna dalam pemetaan, penglihatan medis, survei,
geologi, arsitektur, dan bidang lainnya. Dengan menggunakan citra stereoskopik,
pengamat dapat melihat objek-objek dengan sudut pandang yang berbeda,
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan fitur, serta menyajikan
data secara lebih efektif dalam berbagai aplikasi.
Kelebihan dari stereoskop adalah memberikan efek 3D yang realistis,
memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang kedalaman spasial, dan
meningkatkan pemahaman objek dengan sudut pandang yang berbeda. Stereoskop
memberikan pengalaman visual yang lebih nyata, membantu pengamat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang ruang dan struktur objek, serta memberikan
gambar yang lebih realistis.
Namun, ada beberapa kekurangan dalam penggunaan stereoskop.
Ketergantungan pada citra stereoskopik yang sesuai adalah salah satu kekurangan
utama, karena citra yang tidak memenuhi persyaratan tidak akan memberikan
pengalaman 3D yang optimal. Selain itu, penggunaan stereoskop memerlukan
perangkat fisik tambahan, yang mungkin tidak praktis dalam beberapa situasi atau
lingkungan. Terakhir, beberapa individu mungkin mengalami ketidaknyamanan visual
seperti mata lelah atau sakit kepala setelah penggunaan yang berlebihan. Sensitivitas
individu dapat memainkan peran penting dalam hal ini.
E. LANGKAH KERJA
1. Hasil Pengamatan
Kerucut gunung api merupakan bentuk lahan yang khas dari erupsi gunung
api. Kerucut gunung api terbentuk ketika material vulkanik terakumulasi di sekitar
lubang erupsi. Bentuknya cenderung simetris dengan puncak yang tajam dan lereng
yang curam.memiliki tekstur kasar karena terdiri dari material vulkanik yang keras
seperti batuan dan kerikil. Bentuknya berupa kerucut karena material vulkanik
terakumulasi di sekitar lubang erupsi gunung api. Ukurannya besar melebar karena
erupsi yang berlangsung dalam skala besar. Polanya teratur karena material
terakumulasi secara simetris mengikuti bentuk kerucut. Rona cerah dan warna coklat
muda karena permukaan terdiri dari material vulkanik yang belum banyak tererosi.
Situsnya adalah tanah dan batuan di sekitar kerucut gunung api. Asosiasinya dengan
medan lava karena material lava yang keluar dari gunung api membentuk medan yang
kasar.
Medan lava merujuk pada daerah yang ditutupi oleh aliran lava dari erupsi
gunung api. Medan lava dapat memiliki topografi yang kasar dan bergelombang
dengan permukaan yang keras dan berbatu. Memiliki tekstur sedang karena terdiri dari
material lava yang cair. Bentuknya memanjang karena aliran lava yang mengalir di
lereng gunung api membentuk saluran yang panjang. Ukurannya besar karena medan
lava bisa menyebar dalam area yang luas. Rona cerah dan warna coklat muda karena
permukaan medan lava yang masih baru. Situsnya adalah aliran lava yang membentuk
medan yang kasar. Asosiasinya dengan kerucut gunung api karena medan lava
terbentuk dari aliran lava yang keluar dari gunung api.
Sungai vulkanik sungai yang terbentuk dari aliran lava yang keluar dari
gunung api. Aliran lava cair ini mengalir dari puncak gunung dan dapat membentuk
saluran-saluran yang panjang dan sempit di lereng gunung. Memiliki tekstur halus
karena terbentuk dari material vulkanik yang halus seperti abu vulkanik dan pasir.
Bentuknya memanjang karena mengikuti aliran lahar yang terbentuk dari gunung api.
Ukurannya kecil karena biasanya memiliki lebar yang lebih kecil dibandingkan sungai
biasa. Rona cerah dan warna putih ke abu-abuan karena material vulkanik yang
terbawa oleh aliran lahar. Situsnya adalah aliran lahar yang membentuk sungai
vulkanik. Asosiasinya dengan vegetasi tinggi dan sedang karena sungai vulkanik
menyediakan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tumbuhan.
Bentuk, ukuran, rona, warna, situs, dan asosiasi yang dinyatakan pada
masing-masing bentuk lahan tersebut terbentuk sesuai dengan karakteristik material
vulkanik, proses vulkanik, dan pengaruh lingkungan setempat. Hal ini menjadikan
setiap bentuk lahan memiliki ciri khas yang membedakannya dalam geomorfologi.
G. KESIMPULAN
Foto udara adalah gambar yang diambil dari udara menggunakan pesawat terbang
atau drone. Ini memberikan perspektif luas dan berbeda yang digunakan untuk dokumentasi,
pemetaan, pemantauan perubahan lingkungan, dan analisis geografis. Interpretasi citra melibatkan
penentuan bentuk dan sifat objek yang terlihat dalam citra, sedangkan fotogrametri berfokus pada
pengukuran objek menggunakan foto udara atau gambar satelit. Fusi citra menggabungkan citra
dari sumber yang berbeda untuk meningkatkan kualitas informasi, sementara stereoskop adalah
alat optik yang menciptakan efek tiga dimensi dalam gambar-gambar. Semua ini penting dalam
pengumpulan data geografis, pemetaan akurat, dan pemahaman lingkungan.
Bentuk lahan vulkanik termasuk kerucut gunung api, kepunden, medan lava, sungai
vulkanik, bukit, dan vegetasi. Setiap bentuk lahan memiliki karakteristik yang khas tergantung
pada proses vulkanik dan pengaruh lingkungan setempat. Kerucut gunung api terbentuk dari
material vulkanik yang terakumulasi di sekitar lubang erupsi gunung api. Bentuknya simetris
dengan puncak yang tajam dan lereng yang curam. Memiliki tekstur kasar karena terdiri dari
material vulkanik yang keras seperti batuan dan kerikil. Kepunden merupakan cekungan yang
terbentuk akibat erupsi gunung api yang menyebabkan runtuhnya puncak gunung dan terbentuknya
kaldera. Kepunden memiliki bentuk elips atau lingkaran dengan dinding yang curam. Memiliki
tekstur sedang karena terdiri dari material vulkanik yang lebih halus dibandingkan kerucut gunung
api. Medan lava adalah daerah yang ditutupi oleh aliran lava dari erupsi gunung api. Medan lava
memiliki topografi yang kasar dan bergelombang dengan permukaan yang keras dan berbatu.
Memiliki tekstur sedang karena terdiri dari material lava yang cair. Sungai vulkanik terbentuk dari
aliran lava yang keluar dari gunung api. Aliran lava ini membentuk saluran-saluran yang panjang
dan sempit di lereng gunung. Sungai vulkanik memiliki tekstur halus karena terdiri dari material
vulkanik yang halus seperti abu vulkanik dan pasir. Bukit terbentuk dari material vulkanik yang
terakumulasi selama erupsi gunung api. Lereng bukit bisa lebih landai daripada kerucut gunung
api. Memiliki tekstur kasar karena terdiri dari material vulkanik yang keras seperti batuan dan
kerikil. Vegetasi mencakup berbagai jenis tumbuhan dan memiliki tekstur sedang. Bentuknya
melebar dengan tinggi yang bervariasi. Vegetasi mencakup area yang luas dan ditandai dengan
rona gelap dan warna hijau tua.
Kesimpulan ini menunjukkan bahwa setiap bentuk lahan vulkanik memiliki ciri khasnya
sendiri, terbentuk melalui proses vulkanik yang berbeda, dan memiliki pengaruh lingkungan yang
unik.
DAFTAR PUSTAKA
Lampung.
Bentuk : kerucut
Rona : Cerah
Warna : Coklat muda
Situs : tanah dan batuan
Asosiasi : medan lava
2. Kepunden Tekstur : sedang
Bentuk : oval
Ukuran : kecil
Pola : teratur
Rona : Cerah
Warna : coklat muda
Situs : kawah
Asosiasi : kerucut gunung
api
3. Medan Lava Tekstur : sedang
Bentuk : memanjang
Ukuran : besar
Rona : Cerah
Warna : Coklat muda
Situs : aliran lava
Asosiasi : Kerucut gunung api
4. Sungai Vulkanik Tekstur : halus
Bentuk : memanjang
Ukuran : kecil
Rona : cerah
Warna : putih ke abu-abuan
Situs : aliran lahar
Asosiasi : Vegetasi Tinggi dan
sedang
5. Bukit Tekstur : kasar
Bentuk : Berbukit
Ukuran : Sedang
Rona : gelap
Warna : Hijau tua
Situs : Tanah
Asosiasi : Vegatasi
6. Vegetasi Tekstur : Sedang
Bentuk : Melebar
Ukuran : Besar
Rona : galap
Warna : hijau tua
Situs : tanah
Asosiasi : sungai vulkanik