Disusun Oleh :
Larasati Hi Masuara (23-2021-035)
Kelas : A
Peta telah ditemukan sejak jaman kuno, diantaranya oleh Leonardo di Vinci, ia adalah salah
satu penjelajah awal ilmu yang mengembangkan konsep perspektif dan geometri proyektif.
Kemudian pada tahun 1523 Albert Duerer menggunakan hukum perspektif dan membuat
instrumen yang dapat digunakan untuk membuat gambar perspektif yang benar.
Lalu Frenchman Laussedat disebut sebagai "Bapak Fotogrametri" adalah orang
pertama yang menggunakan fotograpi terestrial untuk kompilasi peta topografik pada tahun
1849.
Sebenarnya hubungan antara geometri proyektif dan fotogrametri pertama kali dikembangkan
oleh Guido Hauck di Jerman pada tahun 1883.
Fotogrametri Permukaan Pesawat atau Fotogrametri Pesawat adalah lanjutan dari survei
konvesional permukaan udara, pada setiap stasiun paparan cahaya ditentukan dengan reseksi
(resection) dan diplot pada permukaan bidang. Foto-foto yang terpapar diorientasikan pada
meja/permukaan bidang dan arah objek yang berbeda ditransfer pada lembar peta.
- Pada Fotogrametri Analog, Instrumen analog yang terbaik pada konsep visi stereometrik.
Dua foto diorientasikan secara rasional untuk menghasilkan model 3D di mana detail dan
kontur digambar. Atau model 3D direalisasikan ke proyeksi 2 gambar yang berorientasi
relatif.
- Pada Fotogrametri Analitis Instrumen analitik (Plotter) adalah yang paling baik dalam
digitalisasi koordinat homolog dari dua foto yang diidentifikasi oleh penglihatan
stereoskopik.
- Prinsip dasar Fotogrametri yaitu, prosedur analisis fotogrametri dapat berkisar dari
memperoleh perkiraan jarak, area, danketinggian menggunakan produk hard copy
(Salinan asli) fotografi dengan peralatan sederhana.
- Data fotogrametri dibagi menjadi Hardcopy dan Softcopy. Hardcopy berupa data analog
seperti peta yang dibuat secara manual pada lembar kertas dan Softcopy berupa data
digital seperti data atau peta yang dibuat secara digital pada sebuah software tau aplikasi
di komputer.
- Plotter stereo dirancang untuk mentransfer informasi peta tanpa distorsi dari foto stereo.
Perangkat serupa dapat digunakan untuk mentransfer informasi gambar dengan distorsi
yang dihilangkan dalam bentuk ortofoto.
Ortofoto digabungkan dengan utilitas geometri pada peta untuk menghasilkan gambar
permukaan bumi yang lebih nyata secara luas.
Ortho Input, triangulasi udara, model streo diolah menjadi DEM (Digital Elevation
Model) kemudian diolah kembali menjadi Orthophoto Generation (generasi ortofoto).
Stasiun kerja fotogrametri digital umumnya menyediakan fungsi terintegrasi untuk tugas
seperti menghasilkan DEM, ortofoto digital, tampilan perspektif dan simulasi terbang serta
ekstraksi data GIS referensi spasial dalam 2 dan 3 dimensi. Ortofoto memungkinkan untuk
mengetahui tinggi, lebar, serta ukuran suatu objek yang di foto sesuai dengan keadaan
permukaan aslinya.