Anda di halaman 1dari 3

RESUME SEJARAH FOTOGRAMETRI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fotogrametri


(GDA-213)
Dosen Pengampu:
Sumarno Ir, M.T

Disusun Oleh :
Larasati Hi Masuara (23-2021-035)

Kelas : A

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2022
Fotogrametri adalah pengukuran fitur pada foto dan data yang dikumpulkan oleh
sensor tanpa menyentuh objek.

Peta telah ditemukan sejak jaman kuno, diantaranya oleh Leonardo di Vinci, ia adalah salah
satu penjelajah awal ilmu yang mengembangkan konsep perspektif dan geometri proyektif.
Kemudian pada tahun 1523 Albert Duerer menggunakan hukum perspektif dan membuat
instrumen yang dapat digunakan untuk membuat gambar perspektif yang benar.
Lalu Frenchman Laussedat disebut sebagai "Bapak Fotogrametri" adalah orang
pertama yang menggunakan fotograpi terestrial untuk kompilasi peta topografik pada tahun
1849.
Sebenarnya hubungan antara geometri proyektif dan fotogrametri pertama kali dikembangkan
oleh Guido Hauck di Jerman pada tahun 1883.

Perkembangan fotogrametri menjadi beberapa tahapan, diantaranya :

- Yang pertama pada tahun 1850-1900 terdapat Fotogrametri pesawat,


- Kemudian pada tahun 1900-1960 terdapat fotogrametri analog,
- Lalu pada tahun 1960-Sekarang terdapat fotogrametri analitis,
- Terakhir pada saat ini telah menggunakan Fotogrametri digital (dengan laser scanner dan
gambar digital).

Fotogrametri Permukaan Pesawat atau Fotogrametri Pesawat adalah lanjutan dari survei
konvesional permukaan udara, pada setiap stasiun paparan cahaya ditentukan dengan reseksi
(resection) dan diplot pada permukaan bidang. Foto-foto yang terpapar diorientasikan pada
meja/permukaan bidang dan arah objek yang berbeda ditransfer pada lembar peta.

- Pada Fotogrametri Analog, Instrumen analog yang terbaik pada konsep visi stereometrik.
Dua foto diorientasikan secara rasional untuk menghasilkan model 3D di mana detail dan
kontur digambar. Atau model 3D direalisasikan ke proyeksi 2 gambar yang berorientasi
relatif.

- Pada Fotogrametri Analitis Instrumen analitik (Plotter) adalah yang paling baik dalam
digitalisasi koordinat homolog dari dua foto yang diidentifikasi oleh penglihatan
stereoskopik.

- Pada Fotogrametri Digital, perangkat lunak komputer menghasilkan koordinat tiga


dimensi dari titik yang digunakan untuk perincian plot dan gambar kontur dalam peta
topografi.

- Prinsip dasar Fotogrametri yaitu, prosedur analisis fotogrametri dapat berkisar dari
memperoleh perkiraan jarak, area, danketinggian menggunakan produk hard copy
(Salinan asli) fotografi dengan peralatan sederhana.

- Data fotogrametri dibagi menjadi Hardcopy dan Softcopy. Hardcopy berupa data analog
seperti peta yang dibuat secara manual pada lembar kertas dan Softcopy berupa data
digital seperti data atau peta yang dibuat secara digital pada sebuah software tau aplikasi
di komputer.

- Plotter stereo dirancang untuk mentransfer informasi peta tanpa distorsi dari foto stereo.
Perangkat serupa dapat digunakan untuk mentransfer informasi gambar dengan distorsi
yang dihilangkan dalam bentuk ortofoto.
Ortofoto digabungkan dengan utilitas geometri pada peta untuk menghasilkan gambar
permukaan bumi yang lebih nyata secara luas.

Ortho Input, triangulasi udara, model streo diolah menjadi DEM (Digital Elevation
Model) kemudian diolah kembali menjadi Orthophoto Generation (generasi ortofoto).
Stasiun kerja fotogrametri digital umumnya menyediakan fungsi terintegrasi untuk tugas
seperti menghasilkan DEM, ortofoto digital, tampilan perspektif dan simulasi terbang serta
ekstraksi data GIS referensi spasial dalam 2 dan 3 dimensi. Ortofoto memungkinkan untuk
mengetahui tinggi, lebar, serta ukuran suatu objek yang di foto sesuai dengan keadaan
permukaan aslinya.

Dengan adanya teknologi fotogrametri, pemetaan permukaan bumi dapat dilakukan


dengan lebih cepat, akurat, lebih menghemat waktu, dan memiliki resiko yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai