FOTOGRAMETRI
Dosen Pengampu:
Drs. Rudi Hartono, M.Si
ACARA II
PENGUKURAN TINGGI DAN PERGESERAN OBJEK
Disusun Oleh:
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tinggi objek.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran perpindahan objek
Diketahui :
d = 0,5 cm
r = 5,3 cm
Elevasi = 476 m
Altitude = 791 m
Skala = 1:1790
S = 1: 1.1790
(dilampirkan)
H = Altitude – Elevasi
H = 31.500 cm
��
h= �
2,2×31.500
h= 5,3
h = 69.300 cm = 693 m
�
Tga = � × �����
�
Tg45 = 2,5 × 1790
�
1 = 2,5 ×1790
= 3.311 cm = 33,1 m
6. Menentukan pergeseran objek
� (ℎ)
d= �
5,3 (69.300)
d= 31.500 = 11,6 cm
PEMBAHASAN
Dari hasil diatas, kita dapat menentukan beberapa informasi penting terkait citra dan
objek yang tergambar pada citra tersebut. Pertama-tama, kita dapat menentukan skala citra, yaitu
1:1790, dengan menggunakan informasi panjang bayangan dan jarak dari objek ke titik
bayangan. Selanjutnya, kita dapat menentukan titik nadir citra dengan melihat citra tersebut.
Kemudian, dengan menggunakan informasi elevasi dan altitude, kita dapat menentukan tinggi
terbang objek, yang merupakan selisih antara altitude dan elevasi. Dari sini, kita juga dapat
menghitung tinggi terbang kamera, dengan menggunakan rumus yang telah diberikan. Selain itu,
dengan menggunakan informasi skala citra dan tinggi terbang kamera, kita dapat menghitung
tinggi objek, dengan menggunakan trigonometri. Dari sini, kita juga dapat menghitung
pergeseran objek, yaitu jarak antara posisi objek pada citra dan posisi sebenarnya. Dengan
mengetahui informasi-informasi ini, kita dapat membuat analisis atau rekomendasi terkait objek
atau wilayah yang tergambar pada citra tersebut, seperti melakukan pengukuran lebih lanjut atau
melakukan survei lapangan untuk memverifikasi hasil citra.
Metode pengukuran yang menggunakan citra atau foto untuk menghasilkan data atau
informasi tentang objek yang difoto. Dalam fotogrametri, citra diambil dari suatu ketinggian
tertentu, dan kemudian diproses menggunakan teknik-teknik khusus untuk menghasilkan
informasi yang diperlukan, seperti ukuran dan tinggi objek, letak geografis, dan sebagainya.
Pengukuran tinggi objek dengan bantuan citra sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti
survei, pemetaan, pemantauan lingkungan, pemantauan keamanan, dan sebagainya. Dengan
menggunakan teknologi yang ada saat ini, pengukuran tinggi objek dengan bantuan citra dapat
dilakukan dengan sangat akurat dan cepat, sehingga sangat memudahkan dalam melakukan
analisis dan pengambilan keputusan.
VI. KESIMPULAN
Pada citra diatas memiliki skala 1 : 1790 dan hasil tinggi gedung A19 33,1 meter.
Pergeseran objek 11,6 cm. dengan menggunakan informasi panjang bayangan dan jarak dari
objek ke titik bayangan. Metode pengukuran yang menggunakan citra atau foto untuk
menghasilkan data atau informasi tentang objek yang difoto.
VII. REFERENSI
Atkinson. 1996. Close Range Photogrametry and Machine Vision. Whittles Publishing. Scotland,
United Kingdom
Cahyono, A.B. dan Hapsari, H.H. 2008. Petunjuk Praktikum Fotogrametri 1. Laboratorium
Wolf, P.R. 1974. Elemen Fotogrametri Dengan Interpretasi Foto Udara dan Penginderaan Jauh.
Madison : McGraw-Hill.
VIII. LAMPIRAN