Anda di halaman 1dari 4

Deskripsi Kota Mojokerto

Kota Mojokerto adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota
ini terletak sekitar 40 kilometer di sebelah barat daya Surabaya, ibu kota Jawa Timur.
Dengan jumlah penduduk sekitar 120.000 orang, Mojokerto dikenal karena
sejarahnya yang penting, karena dulunya merupakan bagian dari kerajaan kuno
Majapahit. Mojokerto juga dikenal karena kuliner tradisionalnya, seperti pecel, tahu
campur, dan rawon. Kota ini terhubung dengan baik melalui jalan raya dan kereta api,
dengan beberapa jalan raya utama dan stasiun kereta api yang melayani daerah ini.
Objek wisata di kota ini termasuk situs arkeologi Trowulan, yang merupakan ibu kota
dari kerajaan Majapahit.
Perkembangan Kota Mojokerto

A. Aspek Ekonomi

PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto digunakan untuk ukuran dari
nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu periode
tertentu, biasanya dihitung dalam skala tahunan. PDRB biasanya digunakan sebagai
salah satu indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Selama
periode lima tahun, tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Kenaikan PDRB tiap
tahunnya mengartikan bahwa keadaan ekonomi di kota mojokerto terus berkembang
dan angka pengangguran semakin berkurang, jumlah UMKM juga semakin banyak.
B. Aspek Budaya

Seni tradisional Bantengan Mojokerto mengadopsi gerakan pencak silat. Seni


bantengan juga mengandung nilai moral bahwa kesenian ini bersifat komunal, artinya
melibatkan banyak orang didalam setiap pertunjukannya. Kebudayaan ini
membentuk perilaku masyarakat yang menggelutinya untuk selalu hidup dalam
keguyuban, kekeluargaan, gotong royong, dan kesederhanaan. Kesenian Bantengan di
Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, diperkirakan sudah ada sejak
masa pemerintahan Kolonial Belanda. Awalnya, kesenian ini masih dalam bentuk
pencak silat yang didirikan untuk menggugah semangat perjuangan kaum pemuda
khusunya daerah Claket dalam melawan penjajah Belanda. Hal ini dibuktikan dengan
adanya dua basis gerilyawan yang terletak di Pacet, yaitu batalyon “Tjondromowo”
dan batalyon “Matjan Putih”. Dengan kemampuan bela diri, mereka berjuang
melawan penjajahan Belanda. Kelompok pencak silat tersebut didirikan untuk
memudahkan dalam mengumpulkan pemuda-pemuda desa, dan agar lebih menarik
dan menghibur pencak silat tersebut ditambahkan atraksi seni gerak Bantengan untuk
mengelabuhi pemerintah Belanda yang curiga dengan kelompok perguruan-perguruan
silat yang pada saat itu dilarang. Seni gerak Bantengan tersebut digambarkan dengan
perwujudan Banteng melawan Singa, dan seiring dengan perkembangan jaman, Singa
tersebut diganti dengan Macan. Hal ini diperkirakan karena Singa semakin sulit
ditemukan di Jawa.
C. Aspek Pariwisata

Kota Mojokerto adalah sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Timur, Indonesia.
Meskipun ukurannya kecil, kota ini memiliki banyak potensi pariwisata yang menarik.
Berikut adalah beberapa aspek pariwisata kota Mojokerto:

Sejarah dan budaya: Kota Mojokerto memiliki sejarah yang kaya dan banyak situs
sejarah yang menarik, seperti situs arkeologi Trowulan dan Museum Trowulan yang
memamerkan koleksi arkeologi dari zaman Majapahit. Selain itu, kota ini juga
memiliki budaya yang khas, seperti kesenian bantengan dan jathilan.

Wisata alam: Kota Mojokerto memiliki beberapa tempat wisata alam yang menarik
seperti Gunung Penanggungan dan Air Terjun Kedung Cinet. Gunung Penanggungan
terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya dan juga tempat suci bersejarah.
Sedangkan, Air Terjun Kedung Cinet merupakan air terjun yang indah dan cocok
untuk kegiatan wisata air.

Kuliner: Kota Mojokerto memiliki beberapa makanan khas seperti nasi pecel, kupang
lontong, dan rujak cingur yang bisa dijadikan daya tarik pariwisata kuliner.

Olahraga: Kota Mojokerto juga memiliki beberapa tempat olahraga yang menarik
seperti Lapangan Gelora Delta dan Stadion Gajah Mada yang biasa digunakan untuk
pertandingan sepak bola.

Anda mungkin juga menyukai