Anda di halaman 1dari 6

3.

1 Memahami Teks Deskripsi Tentang Peristiwa Budaya

Teks deskripsi adalah salah satu jenis teks yang berfungsi untuk memberikan gambaran tentang suatu
objek dan peristiwa secara detail sehingga seolah-olah pembaca dapat mengetahui secara langsung objek
yang digambarkan.

Teks deskripsi yaiku teks kang nggambarake obyek, kaya barang, pawongan, utawa kahanan. Artinya,
teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan objek, seperti barang, orang, ataupun keadaan.

Tradhisi yaiku kagiyatan kang dilaksanakake dening masarakat. Tradhisi kang ngrembaka ana ing dhaerah
iku cacahe ana akeh.Tradhisi kasebut prelu dilestarekake supaya ora ilang kegerus budaya manca.
Tradhisi prelu disinaoni tumrape generasi mudha,

Peristiwa budaya merupakan suatu kegiatan yang secara rutin dilaksanakan oleh suatu kelompok
masyarakat. Banyak sekali peristiwa budaya yang berkembang pada suatu daerah

Tuladha :

Contoh Teks Deskripsi Bahasa Jawa tentang Candi Prambanan

Candi Prambanan
Candi Prambanan iku candi kang nduwe corak Hindu paling gedhe sak Indonesia sing ana ing
antarane Kota Solo lan Yogyakarta. Candi Prambanan dibangun jaman peradaban Jawa kuno kawiwitan
saka Sri Maharaja Rakai Pikatan. Kompleks Candi Prambanan iki kalebu Situs Warisan Dunia UNSECO
amarga legendaris lan nyimpen akeh sejarah.

Yen mlebu Kompleks Candi Prambanan iki, koe bakal ndelok akeh candi-candi sing dibangun apik. Candi
utama kang dadi pusate yaiku Candi Siwa, kang nduweni duwur 47 meter. Pas mlebu ing kompleks Candi
Prambanan, rasane kaya lagi mlebu ing peradaban jaman Jawa Kuno. Lingkungan sekitare resik, akeh
suket ijo, wit, ditambah pemandangan candi-candi sing menarik. O iyo, dalan arep menyang candine
lumayan adoh, nanging rasa kesele bakal lunas karo pemandangan sing megah.

Koe iso jipuk foto neng endi wae, panggone sing resik lan latar belakang candi sing megah iso nggawe
fotomu dadi apik lan kebak makna. Relief sing diukir ing dinding candi koyo dadi bukti kejayaan lan misteri
jaman Wangsa Sanjaya. Sak durunge bali, koe iso mampir tuku suvenir khas Prambanan kanggo oleh-
oleh, sisan ndukung bisnis lokal. Candi Prambanan dadi destinasi wajib kanggo sapa wae sing lagi ameh
menyang Yogyakarta utawa Solo.

Terjemahan :

Candi Prambanan
Candi Pramanan adalah candi yang bercorak hindu paling besar se-Indonesia, yang terletak di antara  Solo
dan Yogyakarta. Candi Prambanan dibangun zaman peradaban Jawa kuno, dimulai oleh Sri Maharaja
Rakai Pikatan. Kompleks Candi Prambanan termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO karena melegenda
dan menyimpan banyak sejarah.

Kalau masuk kompleks Candi Prambanan ini, kamu akan banyak melihat candi-candi yang dibangun
dengan sangat bagus. Candi utama yang menjadi pusat adalah Candi Siwa, yang memiliki tinggi 47 meter.

Saat masuk di dalam kompleks Candi Prambanan, rasanya seperti ikut masuk ke peradaban zaman Jawa
Kuno. Lingkungan sekitarnya bersih, banyak rerumputan, pohon, ditambah pemandangan candi yang
sangat menarik. O iya, jalan menuju ke candi cukup jauh, tapi rasa lelah akan lunas saat melihat
pemandangan megah.

Kamu bisa mengambil foto di mana saja, tempatnya yang bersih dengan katar belakang candi yang megah
membuat fotomu lebih bermakna. Relief yang terukir di dinding candi seakan-akan menjadi bukti kejayaan
dan misteri zaman Wangsa Sanjaya. Sebelum pulang, kamu bisa mampir untuk membeli suvenir khas
Prambanan untuk oleh-oleh, sekalian mendukung bisnis lokal. Candi Prambanan menjadi destinasi wajib
bagi siapa saja yang sedang ingin berkunjung ke Yogyakarta atau Solo.

Kota Solo merupakan kota yang terkenal akan kebudayaannya. Istilah itu didapatkan karena Kota Solo
sampai saat ini masih mempertahankan kebudayaannya. Nah, ada beragam kebudayaan yang ada di
daerah Solo, berikut adalah beberapa kebudayaan tersebut.

1. Solo Batik Carnival.

Solo Batik Carnival adalah sebuah festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta
dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval akan
membuat kostum karnaval dengan tema-tema yang ditentukan. Para peserta akan mengenakan
kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di Jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini
diadakan setiap tahun pada bulan Juni sejak tahun 2008.

2. Sekaten Surakarta.
Sekaten yaitu perayaan yang dilaksanakan setiap bulan Maulud untuk memperingati kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Maulud diselenggarakan Grebeg Maulud. Sekaten
diadakan selama dua minggu. Selama dua minggu ini sekaten diadakan di alun-alun. Pesta rakyat
menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat.

3. Grebeg Maulud.

Perhelatan ini menandai puncak tradisi Sekaten yang diselenggarakan Keraton Kasunanan
Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kirab berlangsung dari Keraton
Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung, dan setelah dilakukan doa bersama, dua pasang
gunungan hasil bumi langsung diperebutkan warga yang hadir di halaman masjid.

4. Kirab Pusaka Keraton Kasunanan Surakarta

Kirab pusaka merupakan acara yang ditujukan untuk merayakan tahun baru 1 Suro. Rute yang
ditempuh kurang lebih sejauh 3 km, yaitu Keraton – Alun-alun Utara – Gladak – Jl. Mayor
Kusmanto – Jl. Kapten Mulyadi – Jl. Veteran – Jl. Yos Sudarso – Jl. Slamet Riyadi – Gladak
kemudian kembali ke Keraton lagi.
Pusaka-pusaka yang memiliki daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana
Jawi Jangkep. Kirap yang berada di depan adalah sekelompok Kebo Bule bernama Kyai Slamet,
sedangkan barisan para pembawa pusaka berada di belakangnya. Acara ini diselenggarakan oleh
Keraton Surakarta dan Puro Mangkunegaran yang dilaksanakan pada malam hari menjelang
tanggal 1 Suro.

5. Grebeg Sudiro

Grebeg sudiro merupakan perayaan yang diadakan untuk memperingati Tahun Baru Imlek dengan
perpaduan budaya Tionghoa-Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa dipusatkan di
daerah Pasar Gedhe dan Balong (di kelurahan Sudiroprajan) dan Balai Kota Solo.

Apem Sewu

Solo merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang sarat akan nilai-nilai budaya. Salah satu
kebudayaan yang berasal dari solo adalah Kirab Apem Sewu.
              kebudayaan Jawa Tengah yang merupakan acara ritual syukuran oleh masyarakat
kampong Sewu yang biasanya digelar pada acara bulan Haji. Ritual ini diadakan guna
mengenalkan kampong sewu sebagai sentra produksi apem pada seluruh masyarakat yang
sekaligus dijadikan untuk menghargai para pembuat apem. Tak hanya itu saja, ritual ini juga
sebagai ungkapan syukur terhadap Tuhan karena desa dan tempat tinggal mereka jau dari
bencana.
              Kirab Apem Sewu adalah tradisi sedekah desa di Kampung Sewu, Solo, Jawa Tengah.
Tujuan diadakannya kirab ini semacam bersih desa, yakni membersihkan kampung dan seluruh
warganya dari segala mala petaka dan mara bahaya agar dapat hidup rukun berdampingan.
Dalam bahasa jawa, apem sewu berarti 1000 apem, maka dalam kirab ini sejumlah 1000 apem di
buat gunungan yang telah didoakan diarak berkeliling Kampung Sewu yang kemudian apem-apem
tersebut  akan disebarkan kepada warga yang hadir dalam acara tersebut sebagai bentuk rasa
syukur.  Kirab ini biasa digelar setiap bulan haji (bulan Zulhijah-kalender penanggalan Islam).
              Ritual syukuran itu dibuat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena desa dan
tempat tinggal mereka terhindar dari bencana. Itu disebabkan letak Kampung Sewu Solo ini
adanya di pinggir Sungai Bengawan Solo yang termasuk daerah rawan banjir. Makanya,
masyarakat mensyukurinya. Selain itu, kirab ini diadakan untuk mengenalkan Kampung Sewu
sebagai sentra produksi apem kepada seluruh masyarakat sekaligus menghargai para pembuat
apem yang ada di sana. upacara ritual syukuran ini berawal dari amanah yang disampaikan Ki
Ageng Gribig kepada seluruh warga untuk membuat 1.000 kue apam dan membagikannya kepada
masyarakat sebagai wujud rasa syukur. Sejalan dengan berkembangnya zaman, maka ritual kirab
apem sewu ini diawali dengan kirab budaya warga Solo yang memakai pakaian adat Solo, seperti
kebaya, tokoh punakawan, dan kostum pasukan keraton. Anak-anak sekolah juga menjadi peserta
kirab dengan menampilkan marching band SD, atraksi Liong (naga), serta aneka pertunjukan
tarian tradisional dan teater. 1.000 kue apem yang sudah disusun menjadi gunungan itu diarak dari
lapangan Kampung Sewu menuju area sekitar kampung sepanjang dua kilometer. Acara kirab
berlangsung selama satu hari, yang dimulai dengan prosesi penyerahan bahan makanan (uba
rampe) pembuat kue apam dari tokoh masyarakat Solo kepada sesepuh Kampung Sewu di
Lapangan Kampung Sewu, Solo.
             Kita sebagai warga Indonesia harus bangga akan saratnya budaya yang ada di negeri ini.
Kita juga harus melestarikan budaya-budaya yang ada agar tidak punah dan dapat bermanfaat
bagi anak cucu kita.

Merti Desa
Upacara Merti Desa Kelurahan Mojosongo adalah upacara yang bertajuk pesta rakyat di
Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Acara ini diadakan untuk melestarikan
kearifan lokal di Kelurahan Mojosongo dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, dari anak-
anak hingga lansia.
Tahun ini, Merti Desa Mojosogo diadakan pada tanggal 17-22 September 2019 di Lapangan
Mojosongo dan berlangsung sejak pukul 19.00 hingga selesai. Di acara ini terdapat berbagai stand
yang mewakili kampung-kampung di Mojosongo dan turut menampilkan beberapa seniman lokal
setiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai