Contoh soal
Misalnya A adalah seorang karyawan status kawin dengan anak 1, dengan asumsi data
penghasilan sebagai berikut:
Gaji Pokok Rp. 5 juta
Tunjangan Transportasi, Uang Makan dan lain-lain : Rp. 2 jutaTotal Penghasilan Bruto : Rp. 7
juta Membayar Iuran Pensiun Rp. 200 ribu per bulan kepada lembaga dana pensiun dimana
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. Dari data di atas perhitungan pajak
penghasilan Pph 21 atas penghasilan dalam setahun adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Pengurangan (-)
PTKP 63.000.000,-
Biaya Jabatan 4.200.000,-
Iuran Pensiun 2.400.000,-
Total 69.600.000,-
Penghasilan Kena Pajak-Netto 14.400.000,-
Pajak Pph (5%) Per Tahun 720.000,-
Angsuran Pajak Pph Per Bulan 60.000,-
Catatan :
1. Perhitungan diatas dengan asumsi pegawai A memiliki nomor pokok wajib pajak
(NPWP), namun apabila tidak memiliki NPWP maka wajib pajak tersebut dikenakan
biaya tambahan 20% dari perhitungan normal.
2. Apabila Karyawan A asumsi perhitungan Penghasilan Kena Pajak (Netto) di atas
nilainya di atas Rp. 50 juta, maka tarif pajak disesuaikan dengan tabel pajak progresif di
atas sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Latihan Soal
1. Di ketahui Pak Jaya yang bekerja sebagai pegawai negeri yang memiliki penghasilan Rp.
8.000.000,00 perbulannya. Akan tetapi Pak Jaya belum menikah sehingga belum
mempunyai anak. Hitung besra pajak penghasilan yang harus dibayar perbulannya?
2. Tersebutlah Pak Roni yang bekerja sebagai Direktur perusahaan dengan gaji perbulannya
Rp. 9.000.000,00. Dan Ia sudah mempunyai istri namun belum memiliki anak. Berapa pajak
penghasilan yang harus dibayar oleh Pak Roni?
3. Tuan Doni memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp.60.000.000,00 berapa penghasilan
terutang Tuan doni?
4. Hiduplah sebuah keluarga disebuah desa. Ia adalah Bapak Deni dan istrinya beserta 4
anaknya. Untuk mencukupi kebutuhannya ia bekerja sebagi Kepala Sekolah denagn upah
sebesar Rp. 9.800.000,00. Hitunglah besar pajak penghasilannya yang harus dibayarkan
perbulannya?
5. Terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu Bapak Dwi dan 3
anaknya. Istrinya sudah lama meninggal, sehingga kini Bapaknya yang harus mencukupi
kebutuhan keluarganya. Untuk menunjang itu, ia bekerja sebagai Pegawai Bank dengan
upah yang diterimanya sebesar Rp. 6.500.000,00 perbulannya. Berapa besar pajak
penghasilan yang harus dibayarkan perbulannya?
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak
terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek
(siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak. Dasar hukum Pajak Bumi dan
Bangunan adalah Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang nomor 12 Tahun 1994.
Sebelum kita melangkah lebih jauh, tahu kah Anda bahwa Pajak Bumi dan Bangunan dibagi
menjadi dua jenis yaitu
Saat ini Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (P2) dikelola oleh pemerintah
daerah, sementara Pajak Bumi dan Bangunan Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan
(P3) masih dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Nah, untuk pembahasan kali ini kita akan membahas semua hal tentang Pajak Bumi dan
Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (P2) mulai dari objek pajaknya hingga cara
menghitungnya, dan sebagai dasar hukumnya kita menggunakan aturan UU No.28/2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Objek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan adalah Tanah dan atau Bangunan.
Yang dimaksud dengan bumi adalah Permukaan bumi (tanah dan perairan) dan tubuh bumi yang
ada di pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Contoh: sawah, ladang, kebun, tanah,
pekarangan.
Sedangkan bangunan adalah Konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada
tanah dan atau perairan. Contoh: rumah tempat tinggal, bangunan tempat usaha, gedung
bertingkat, pusat perbelanjaan, emplasemen, pagar mewah, dermaga, taman mewah, fasilitas lain
yang memberi manfaat, jalan tol, kolam renang.
Perlu diketahui juga, tidak semua bangunan dikenakan pajak. Mungkin dalam pengurusan awal
Anda butuh IMB, namun untuk pajaknya tidak semua bangunan dikenakan pajak. Kriteria Objek
pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah objek yang:
2. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan itu.
3. Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu
hak.
5. Digunakan oleh badan dan perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan.
2. perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis yang letaknya berdekatan dan
fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya;
1. Setiap Wajib Pajak memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu kali dalam satu
Tahun Pajak.
2. Apabila Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek Pajak, maka yang mendapatkan
pengurangan NJOPTKP hanya satu Objek Pajak yang nilainya terbesar dan tidak bisa
digabungkan dengan Objek Pajak lainnya.
Bagi Anda yang memiliki bisnis dengan mendirikan bangunan di atas tanah seperti ruko, kios,
kantor, rumah kontrakan, hotel, dan lainnya, pasti Anda sering mendengar istilah PBB. PBB atau
Pajak Bumi Bangunan adalah pajak yang ditanggungkan atas tanah dan bangunan karena adanya
keuntungan atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik, karena hak atas tanah dan bangunan
Berarti bagi siapa saja yang memperoleh manfaat atas tanah dan bangunan yang ditempatinya,
wajib membayar pajak PBB setiap tahunnya. Pembayaran dilakukan maksimal 6 bulan setelah
Setelah Anda mengetahui tentang pajak PBB, selanjutnya Anda harus mengetahui tentang
pengenaan pajak PBB yang harus dibayarkan setiap tahun. Jangan sampai saat Anda menerima
SPPT tahunan tetapi tidak mengetahui dari mana hitung-hitungannya. Dasar utama pengenaan
NJOP adalah harga rata-rata atau harga pasar dari objek pajak pada transaksi jual beli bumi dan
bangunan. NJOP biasanya sudah ditentukan dari KEMENKEU dan nilai NJOP setiap daerah
a. Faktor NJOP Bumi: lokasi, pemanfaatan, peruntukan, dan kondisi lingkungan sekitar
b. Faktor NJOP Bangunan: bahan baku yang digunakan untuk membangun, lokasi
yang harus dibayarkan. Lain halnya jika bumi atau bangunan adalah hasil hibah, warisan, dan
sejenisnya yang tidak terjadi transaksi jual beli, maka bisa dilakukan dengan beberapa hal berikut
a. Membandingkan dengan obyek lain yang sejenis dengan lokasi yang berdekatan.
b. Menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh objek pajak tersebut
c. Menetapkan besarnya nilai NJOP berdasarkan hasil produk yang dihasilkan oleh objek
pajak.
Lalu bagaimana cara menghitung pajak PBB tersebut? Untuk rumus dasar perhitungan pajak
PBB adalah 0.5% dikali dengan NJKP (Nilai Jual Kena Pajak). Sedangkan untuk memperoleh
nilai NJKP adalah 20 persen dikali NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Jadi, bagi Anda para pebisnis
yang memiliki banyak bangunan dengan harga yang tinggi, Anda harus menyisihkan sebagian
Pak Agung adalah pemilik bisnis rumah kost di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan
memiliki area kost seluas 300 meter persegi dengan luas bangunan 240 meter persegi. Diketahui
bahwa harga tanah per meter adalah 10 juta dan harga bangunannya 5 juta/meter.
Jawab
Langkah Pertama,
Langkah Kedua,
Langkah Terakhir,
Dari hasil dari hitung-hitungan di atas, didapatkan besaran pajak PBB yang harus dibayarkan
Bentar lagi bulan Agustus nih. Cuma mau ingetin aja. Selain merayakan hari kemerdekaan
tanggal 17 Agustus nanti, kamu juga jangan sampai lupa buat bayar pajak bumi dan bangunan.
Bisa-bisa karena kamu gak aware, kamu diwajibkan buat bayar denda keterlambatan sebesar 2
persen dari nilai pajak yang kamu bayarkan. Udah keluar uang buat bayar pajak, ditambah lagi
dengan pembayaran denda. Capek deh!
Dan satu lagi yang perlu kamu tahu. Kalau sampai 24 bulan belum bayar pajak bumi dan
bangunan, petugas pajak bakal datang ke kamu buat nagih pajak sekaligus dendanya. Kebayang
gak gimana malunya dilihat tetangga kiri kanan begitu orang pajak datang menagih?
Malahan nih yang lebih buruknya lagi rumahmu bakal dipasangin plakat “Tanah dan Bangunan
Ini Belum Melunasi PBB-P2”. Ini sih lebih malu lagi. Malah semua orang bisa tahu. Dan
pemasangan plakat ini ditemukan di banyak tempat di Jakarta.
Fatalnya lagi nih sekalipun itu rumah yang kamu tempati atas namamu, ujung-ujungnya
rumahmu bakal disita karena pajak bumi dan bangunannya gak pernah dibayar. Waduh, bisa
kehilangan tempat tinggal nih.
Karena itu, siapkan deh uang buat bayar pajak bumi dan bangunan. Kalau kamu bingung gimana
cara siapkannya, nih ulasan tentang cara hitung dan bayarnya. Yuk disimak.
Penting sekali buat tahu berapa pajak bumi dan bagunan. Sekalipun kamu udah dikirimi Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan terbaru, gak ada salahnya kan buat
verifikasi angkanya dengan menghitung sendiri.
Gak menutup kemungkinan lho angka yang tertera di SPPT PBB keliru. Ya, hitung-hitung
mengantisipasi kerugian lah.
Buat menghitung pajak bumi dan bangunan, kamu gunakan rumus:
Sebagai keterangan:
NJKP adalah nilai jual kena pajak. NJKP didapat dari NJOP dikurangi NJOPTKP atau
rumusnya:
NJOP adalah nilai jual objek pajak. Nilai ini menjadi ukuran yang memengaruhi besaran PBB.
Makin tinggi NJOP, makin tinggi pula PBB yang kamu bayarkan.
NJOP sendiri ada dua, yaitu NJOP Bumi dan NJOP Bangunan. Kedua NJOP tersebut nantinya
dijumlah menjadi NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB. Rumusnya:
Oh, iya. NJOP ini nantinya bakal digunakan buat perhitungan final NJKP. Seandainya aja NJOP
≥ Rp 1.000.000.000, maka NJKP-nya sebesar 40 persen. Sementara NJOP < Rp 1.000.000.000,
maka NJKP-nya 20 persen.
Satu lagi yang perlu kamu tahu, yaitu Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak atau NJOPTKP.
Besaran NJOPTKP di tiap daerah berbeda-beda, besaran maksimalnya Rp 12 juta.
Pak Jon tinggal di rumah yang berlokasi di Jl. Raya Pondok Gede, Jakarta Timur dengan luas
150 meter persegi dan luas tanah 200 meter persegi. NJOP-nya, bumi dan bangunan, saat itu
sebesar Rp 1,7 juta per meter persegi.
NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB = Rp 255 juta + Rp 340 juta = Rp 595 juta
NJOPTKP = Rp 12 juta
NJOP = NJOP – NJOTKP = Rp 595 juta – Rp 12 juta = Rp 583 juta (berarti NJKP 20 persen)
NJKP 20 persen x Rp 583 juta = Rp 116.600.000
Nah, itu berarti Pak Jon mesti membayar PBB sebesar Rp 583 ribu setiap tahunnya. Asalkan
tahun depan gak ada kenaikan NJOP. Lumayan besar emang. Maklum aja NJOP di wilayah
Jakarta emang terbilang tinggi.
Lalu gimana cara bayar pajak dan bumi bangunan? Yuk lanjut ke ulasan di bawah ini.
Penggunaan internet yang kian masif juga turut memudahkan kamu dalam membayar pajak bumi
dan bangunan. Selain bayar secara offline, kamu kini bisa bayar secara online.
Jadi, udah gak ada alasan lagi malas bayar pajak. Lagi pula kalau gak mau datang ke kantor
pajak, kamu bisa bayar lewat smartphone kok. Tinggal pilih aja mana pilihan mana yang pas
buat kamu.
Di bawah ini adalah dua cara bayar pajak bumi dan bangunan.
Gak melulu di kantor pajak, kamu juga bisa melakukan pembayaran offline di tempat-tempat
yang udah ditunjuk, yaitu:
Kantor pos
Terus gimana langkah-langkahnya? Mudah kok. Kamu tinggal membawa SPPT PBB yang
dikirim ke kamu dan jangan lupa bawa uang sesuai jumlah yang tertera di SPPT PBB kamu.
Sehabis melakukan setoran pajak, kamu bakal menerima Surat Tanda Terima Setoran (STTS)
dengan stempel sebagai bukit bahwa kamu udah melunasi pajak bumi dan bangunan.
Malas dengan antrean di kantor pajak, bank, ataupun kantor pos, bayar online aja lewat ATM
ataupun internet banking. Selain cepat, bayarnya praktis pula.
Ada beberapa bank yang udah melakukan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak, khusus
buat bayar pajak. Buat yang di Jakarta, sejauh ini ada tujuh bank yang layani pembayaran PBB.
1. BRI
2. Bank DKI
3. BCA
4. Maybank
5. Mandiri Syariah
6. Mandiri
7. BNI 46
Pilih Pembayaran.
Pilih PBB.
Kamu bisa mengajukan keberatan mengenai PBB kalau menemukan beberapa kejanggalan
dalam SPPT PBB. Ada dua alasan yang membolehkan kamu melakukan komplain:
Merasa isi dalam SPPT semisal luas objek pajak gak sesuai dengan yang sebenarnya.
Beda tafsir UU antara petugas pajak dan kamu sebagai Wajib Pajak.
1. Keberatan diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterimanya SPPT.
2. Dalam keadaan terpaksa (force majeur), Wajib Pajak bisa kasih alasan kalau jangka
waktu tersebut gak dapat dipenuhi.
4. Diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama yang terbitkan
SPPT/SKP.
6. Diajukan masing-masing dalam satu Surat Keberatan, kecuali yang diajukan secara
kolektif melalui Lurah atau Kepala Desa setempat.
7. Mengemukakan alasan yang jelas dan mencantumkan besarnya pajak bumi dan
bangungan menurut hitungan kamu sebagai Wajib Pajak.
Walaupun kamu komplain, hal tersebut gak bikin kamu gak bayar pajak. Kamu tetap diharuskan
membayar pajak bumi dan bangunan sebagaimana aturan yang berlaku.
Gimana, udah tahu kan sekarang cara hitung dan bayar pajak bumi dan bangunan? Semoga
informasi di atas bermanfaat ya! Dan ingat tanggal 31 Agustus nanti bayar pajak
Sumber :
1. https://www.moneysmart.id/bayar-pajak-bumi-dan-bangunan-gini-cara-hitungnya/
2. ttps://www.pajakbro.com/2017/09/menghitung-tarif-pajak-bumi-dan-bangunan.html