Anda di halaman 1dari 3

LARANGAN MENCONTEK SAAT UJIAN

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kita masih dipertemukan diruangan yang sederhana
ini dalam keadaan sehat tanpa kekurangan apapun, dalam rangka mendengarkan
uraian pidato saya. Tidak lupa shalawat dan salam kita curahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, karena berkat karunianyalah kita semua dapat hadir
disini

Untuk mempersingkat waktu, langsung saja saya akan menguraikan pidato saya
dengan judul “Mencontek Saat Ujian.”

Dilarang mencontek. Ini, tidak pernah ada hentinya bergaung di dalam suasana
kelas belajar. Bahkan, saat mengerjakan pekerjaan rumah pun, guru-guru selalu
memperingatkan siswanya agar tidak menjiplak hasil pekerjaan siswa lain.

Bukan pelajar kalau tidak mencontek. Ungkapan ini adalah ungkapan kecil yang
tanpa sengaja sering terlontar dari mulut para pelajar sebagai balasan dari larangan
sebelumnya.

Sebenarnya, apa sih mencontek itu? Menurut Wikipedia, mencontek adalah suatu
tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan
yang mengabaikan prinsip keadilan.

Mencontek sepertinya telah menjadi kebiasaan sebagian pelajar dari mulai siswa sd
sampai mahasiswa. Cara menconteknya pun semakin beragam dan canggih. Kalau
di zaman dulu contekan hanya ditulis di kertas kecil, di atas meja ataupun di dinding.
Sekarang, contekan sudah bisa dikirim melalui sms dan browsing internet, atau pun
cara yang masih sering digunakan sampai sekarang. Menggunakan anggota tubuh.
Sebagian pelajar tentu disibukkan dengan adanya tugas dan ulangan harian. Ketika
seorang pelajar tak bisa memposisikan dirinya dengan benar maka mencontek
menjadi pilihan.

Mungkin awalnya pelajar itu mencontek karena tidak sempat belajar , anggap saja
karena mengerjakan tugas malam harinya. Sebenarnya, banyak alasan bagi pelajar
untuk memilih mencontek, tapi kemudahan dalam mencontek inilah yang menjadi
factor utamanya, karena pengawas atau penjaga ujian yang terlalu longgar dalam
mengawasi pelajar.

Semua tergantung dari mana sudut pandang kalian. Kalau dilihat dari sudut pandang
si pembuat soal, tentu saja guru, dosen, tim pengawas mengadakan ujian untuk
mengetahui seberapa besar ilmu yang telah diserap oleh siswanya. Tapi, bila dilihat
dari sudut pandang siswa, adanya ujian mengharuskan mereka mendapat nilai yang
baik. Jika tidak, mereka akan diberi nilai jelek di akhir ujian nanti.

Mencontek tentu saja memiliki sisi negatif, antara lain:


1. Membuat seseorang tergantung pada seseorang.
2. Membuktikan seseorang tidak bisa percaya diri.
3. Mencermikan orang yang tidak jujur.
4. Membangun sifat malas.
1. Tapi, ternyata mencontek juga memiliki dampak postif, antara lain:
1. Tidak sengaja belajar. Yang semulanya tidak tahu menjadi tahu
2. Solidaritas antar teman. Yang semula tidak saling mengenal lalu tiba-tiba menjadi
akrab dan saling peduli karena berbagi jawaban
3. Mengasah kreatifitas dan membentuk mental. Menuangkan segala ide untuk
mencontek, agar tidak tertangkap basah oleh pengawas.

Apakah mencontek itu berdosa?


Sebelum menjawab pertanyaan itu, jawablah terlebih dahulu pertanyaan ini.
Ketika kalian sedang melakukan aksi mencontek, apakah kalian merasa dag dig
dug? Jawabannya adalah iya, kita merasa was-was, takut kalau- kalau aksi kita
diketahui oleh pengawas.
Rasulullah SAW bersabda, “Kebajikan adalah bagusnya akhlak, sedangkan dosa
adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwamu dan kamu tidak suka apabila hal itu
diketahui oleh orang lain.” (HR.Muslim)

Demikanlah pidato singkat dari saya. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua. Mohon maaf jika ada kesalahan, karna kesalahan datangnya dari saya dan
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. saya akhiri dengan,
wabilahitaufikwalhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai