1. Batik Bojonegoro
Batik ini terbilang unik. Ada nama tersendiri yang digunakan untuk menyebut
batik asal Bojonegoro yakni, Jonegoroan. Batik ini memiliki 9 corak yang populer di
kalangan masyarakat. Masing-masing corak memiliki nama tersendiri yaitu, Mliwis
Mukti, Parang Jembul Sekar Rinandar, Sekar Jati, Jagung Miji Emas, Rancak Thengul,
Parang Dahano Munggal, Gastro Rinonce, dan Pari Sumilak.
Setiap motif Jonegoroan selalu terinspirasi oleh kekayaan alam Bojonegoro. Hal
ini didukung oleh kondisi alam dan ragam budaya di wilayah Jawa Timur ini. Tak heran
bila motif batik khas Bojonegoro tampak kaya dengan warna.
2. Batik Bengkulu
Sepintas bila melihat corak batik ini, Anda akan teringat dengan kaligrafi. Hal ini
memang menjadi ciri khas dari batik asal Bengkulu.
Tidak hanya mengangkat motif yang memadukan keindahan bunga dan burung,
kaligrafi adalah salah satu motif yang biasa ditemukan pada batik Bengkulu. Bila bunga
pada batik merujuk pada bunga Bangkai, maka gambar burung umumnya bersumber dari
burung walet atau kuau.
3. Batik Aceh
Warna yang berani menjadi ciri khas dari batik asal Aceh ini. terkait corak, batik
Aceh lebih sering menggunakan motif yang berkaitan dengan budaya masyarakat yang
dikombinasikan dengan unsur-unsur alam.
Pengaruh agama Islam yang kuat berimbas pada bentuk motif batik yang
dihasilkan. Dalam hal ini, batik Aceh tidak menggunakan gambar binatang. Alasannya,
karena dalam ajaran Islam makhluk hidup tidak boleh digambar.
4. Batik Banyuwangi
Ciri dari batik asal Banten ini adalah corak yang cenderung terinspirasi oleh
sejarah lokal. Mulai dari nama bangunan, gelar, hingga tempat, kerap menjadi dasar
penciptaan corak batik.
Batik Banten pun dikenal menggunakan warna-warna yang lembut. Motif yang
riang dan warna yang lembut, konon menggambarkan kepribadian masyarakat Banten.
Tak sedikit motif batik Banten yang terkenal di nusantara. Beberapa jenis corak
yang dikenal antara lain; pejantren, kapurban, mandalikan, pasulaman, pasepen, dan
sabakingking,
7. Batik Bali
Bisa dikatakan corak batik Bali cukup bertolak belakang dengan Batik Aceh.
Pasalnya, batik Bali kerap menggunakan motif hewan yang dimaksudkan sebagai
lambang daerah tertentu di Bali. Batik ini juga dikenal memiliki unsur perpaduan antara
corak yang tradisional dengan tren masa kini.
8. Batik Cirebon
Inilah salah satu motif batik yang terinspirasi dari kultur Cina. Awan Mega
Mendung merupakan motif batik khas Cirebon yang sangat populer di tanah air.
Tidak hanya itu, motif batik Cirebon sebenarnya dibagi menjadi 2 jenis yang
berbeda. Jenis motif pertama adalah motif keraton. Sesuai namanya, motif ini dibuat
berdasarkan ornamen dari keraton. Warna yang digunakan adalah sogan dan babar mas.
Kombinasi warna dan corak dari ornamen keraton tersebut memberikan kesan mewah dari
motif batik.
Di sisi lain, jenis kedua adalah motif pesisiran. Motif yang diangkat umumnya
terinspirasi oleh paduan tumbuhan dan hewan. Motif ini kerap menggunakan warna-
warna yang cerah.
9. Batik Demak
Kesederhanaan adalah ciri utama dari batik khas Ciamis. Motif yang dikenal
dengan Ciamisan, terbilang simpel dan didominasi oleh gambar alam. Khususnya, motif
lereng yang sangat sering ditemukan menjadi corak pada batik Ciamis.
Kekayaan alam Cimahi menjadi pilihan ide bagi masyarakat lokal dalam
menelurkan karya batiknya. Inilah sebab mengapa batik Cimahi terkenal dengan motif
lereng kujang, pusdik, curug cimahi, anyaman bambu, serta daun singkong.
14. Batik Brebes
Batik Brebes juga dikenal dengan sebutan batik salem atau brebesan. Batik ini
memiliki motif yang mengingatkan Anda dengan batik khas Solo, Jogja, Tegal,
Pekalongan, dan Banyumas.
Warna yang digunakan pada batik ini cenderung netral yakni; hitam, cokelat, dan
putih. Meski, ditemukan pula paduan warna lain. Motif ukel, manggar, dan kopi pecah,
paling sering ditemui pada batik Brebes ini.
Batik Malang cukup dipengaruhi oleh budaya Hindu. Hal ini tampak dari
banyaknya variasi corak berupa candi serta bunga teratai pada batik Malang. Motifnya
yang terkenal adalah kembang juwet, kembang tanjung, sawat kembang pring, kembang
tanjug, dele kecer, hingga teratai singo.
16. Batik Tegal
Dikenal memiliki 2 jenis motif yakni, klasik dan pengembangan, batik tegal juga
dikenal sebagai sentra batik nusantara. Warna gelap menjadi pilihan batik Tegal.
Sedangkan sumber motif adalah flora dan fauna. Ada beberapa motif yang terkenal di
masyakarat yaitu; semut runtung, manuk surwiti, cempaka putih, kawung melinjo,
cempaka mulya, gedong kosong, dan kembang kertas.
Memiliki ciri motif serupa ukiran Jepara, batik ini umumnya menggunakan warna-
warna yang natural. Batik khas Jepara ini pun kerap disebut batik Kartini. Merujuk pada
namanya, batik tersebut memang berasal dari motif karya R.A. Kartini.
18. Batik Betawi
Motif batik Betawi menunjukkan adanya akulturasi budaya Arab, India, Belanda,
dan Cina. Batik ini sangat menghindari penggunaan warna gelap. Karena itu, warna
terang mendominasi batik Betawi. Corak yang ramai dan penuh juga menjadi keunikan
batik ini. Hal ini senada dengan selera dari masyarakat Betawi.
Baik tulis maupun cap, keduanya dikenal dengan motif batik sidomukti dan
sidoluruh. Keunikan batik Solo juga terletak pada pemilihan warna netral yang dikenal
dengan sogan. Variasi warna sogan antara lain; cokelat kemerahan, cokelat muda, cokelat
tua, cokelat kekuningan, dan cokelat kehitaman.
20. Batik Tasikmalaya
Batik ini dikenal dengan motif yang simpel dan cocok bagi semua kalangan
masyarakat. Salah satu batik khas dari kota ini adalah batik priangan.
Terkenal dengna warna cerah, batik priangan menunjukkan detail motif yang jelas.
Bukan cuma berupa batik tulis, tetapi batik cap dari Tasik juga kerap menarik minat
orang.
Satu lagi sentra batik yang tersohor hingga ke mancanegara. Batik Yogyakarta
selalu mengangkat motif dengan dominasi warna hitam, cokelat, dan putih. Motif yang
terkenal dari jenis batik ini adalah tambal, pamiluto, parang kusumo, dan truntum.
Ide motif pada batik ini umumnya bersumber dari sosok manusia atau hewan.
Filosofi batik ini tak lain adalah mengenai nilai-nilai moral.
Dominasi warna kuning, cokelat, dan hitam adalah salah satu ciri dari batik
Banjarnegara. Batik Banjarnegara dikenal populer dengan motif gumelem. Ada 2 jenis
corak dari motif ini yaitu; klasik dan kontemporer.
Corak kontemporer menggambarkan sawung alit, kawung ceplokan, dan lumbu
pari. Sedangkan pada corak klasik banyak ditampilkan gambar sungai Serayu, gajah uling,
dan piring sedapur.
Batik ini disebut sebagai hasil perpaduan budaya Melayu, Thailand, Cina, India,
hingga Portugis. Kebanyakan motif yang tampak dari batik ini adalah berupa ukiran
rumah adat Minang. Ada pula motif yang mengangkat songket khas Minangkabau.