Anda di halaman 1dari 2

Upaya Pengendalian Pemadaman Kebakaran

Kebakaran Hutan Dan A. Pemadaman dari Darat.


Lahan Pemadaman dilakukan oleh Kerjasama antara
Manggala Agni, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan
A. Pencegahan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/
1. Koordinasi para pihak (masyarakat, Pemda,
POLRI, Satgas Dalkar, Regu Pemadam
praktisi, pemegang ijin usaha, LSM, TNI/POLRI,
Kebakaran (RPK) swasta, Masyarakat Peduli Api
akademisi)
(MPA) dan unsur masyarakat lainnya.
– Koordinasi program dan anggaran terkait
pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
B. Pemadaman dari Udara
– Mengembalikan jejaring kerja yang
Pemadaman berupa Water Bombing dan
mendukung pengendalian kebakaran hutan
teknologi modifikasi cuaca/ hujan buatan yang
dan lahan.
didukung oleh BNPB, BPPT, dan TNI/POLRI.
– Sharing informasi dan teknologi pengendalian
kebakaran hutan dan lahan.
Penanganan Pasca
2. Penyadartahuan dan pendampingan masyarakat
– Menumbuhkan pengetahuan, pemahaman dan Kebakaran
perubahan sikap. Identifikasi: areal bekas terbakar, penyebab
– Meningkatkan peran serta dan dukungan dari kebakaran, luas kebakaran, tipe vegetasi terbakar,
para pihak (Pemda,TNI dan POLRI, pengaruh terhadap lingkungan/ ekosistem dan
Perusahaan perkebunan dan kehutanan, LSM, informasi untuk mendukung penegakan hukum.
dll). Monitoring dan pemeriksaan lokasi terbakar.
– Merangkul masyarakat dan pihak terkait Penegakan hukum (Ditjen Penegakan Hukum
sampai tingkat tapak melalui patroli bersama KLHK, POLRI dan Kejaksaan).
masyarakat dan Tim Pendamping Desa (TPD). Pelaporan.

3. Deteksi dan Peringatan Dini


– Deteksi hotspot melalui satelit .
– Sistem Peringatan Bahaya Kebakaran Disahkan Oleh
– Penyebarluasan informasi early warning Kepala Cabang Dinas Kehutanan
system (melalui deteksi hotspot, SPBK, tingkat Wilayah VII
kerawanan) melalui papan pengumuman dan
selebaran
– Pengembangan posko Dalkarhutla

4. Teknologi Modofikasi Cuaca (TMC)/ hujan Fajar Abdillah, S.Hut., M.A.P CABANG DINAS KEHUTANAN
buatan Pembina WILAYAH VII
5. Penataan pengelolaan air di daerah gambut NIP. 19741202 200003 1 001 TAHUN 2018
Pendahuluan Penyebab Kebakaran Deteksi Dini Kebakaran
Hutan dan Lahan Hutan dan Lahan
Kejadian kebakaran hutan dan lahan di
Indonesia meningkat selama dekade
Kejadian kebakaran hutan dan lahan di
terakhir
Indonesia ini. Sebagian
meningkat selama besar kebakaran
dekade terakhir
tersebut disebabkan oleh
ini. Sebagian besar kebakaran tersebut kelalaian
manusia.
disebabkan Di
olehsamping itu, meningkatnya
kelalaian manusia. Di samping
masalah kebakaran
itu, meningkatnya hutan
masalah juga akibat
kebakaran hutan
adanya
juga kondisi
akibat adanya sangat
kondisikering
sangatyang
keringsecara
yang
Pemad
periodik periodik
secara terjadi oleh pengaruh
terjadi oleh perubahan
pengaruh
aman di HP Lakitan Utara I
perubahan iklim global/makro
iklim global/makro yang melanda yangbeberapa
melanda
Hutan dan lahan merupakan sumber daya alam beberapa
daerah didaerah di Indonesia.
Indonesia. Pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang
yang sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi
efektif memerlukan deteksi dini dan pelaporan
pembangunan Nasional. Kendati demikian Kebakaran
Kebakaran hutan bisa terjadi
hutan bisa terjadi karena
karena
yang baik. Jika deteksi dini tidak efisien,
terhadap hutan dan lahan sering terjadi ketidaksengajaan
ketidaksengajaanmaupunmaupun
karena kesengajaan.
karena kerusakan akibat kebakaran bisa menjadi
ancaman dan gangguan sehingga menghambat Beberapa
kesengajaan.diBeberapa
antara di antara
penyebabpenyebabdari
demikian besar oleh karena terlambatnya
upaya-upaya pelestariannya. Salah satu bentuk ketidaksengajaan adalah kelengahan
dari ketidaksengajaan dari para
adalah kelengahan upaya-upaya penanggulangan. Pemadaman
ancaman dan gangguan tersebut adalah perokok, wisatawan, petualang, pekerja di
dari para perokok, wisatawan, petualang, belum dilakukan sampai suatu kebakaran dapat
kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan hutan dan para pengumpul hasil hutan. Dalam
pekerja di hutan dan para pengumpul hasil diketahui atau dideteksi. Selang waktu antara
dan lahan mempunyai dampak buruk terhadap banyak kasus, kebakaran hutan berawal dari
hutan. Dalam banyak kasus, kebakaran mulainya kebakaran dengan datangnya tenaga
tumbuhan/tanaman, sosial ekonomi dan kesengajaan menggunakan api oleh
hutan berawal dari kesengajaan pemadam ke lokasi kebakaran akan mencakup
lingkungan hidup, sehingga kebakaran hutan pembangunan HTI, pembangunan perkebunan,
menggunakan api oleh waktu-waktu untuk kegiatan yaitu : deteksi,
dan lahannya bukan saja berakibat buruk perambah hutan danpembangunan
peladang HTI,
yang
pembangunan perkebunan, perambah pelaporan, persiapan, pemadaman dan
terhadap hutan dan lahannya sendiri, tetapi mempersiapkan lahannya,
hutan dan peladang yangyangingin
mempersiapkan mobilisasi. Untuk itu, deteksi kebakaran harus
lebih jauh akan mengakibatkan terganggunya pengembala/pemburu merangsang
benar-benar diperhatikan agar upaya
proses pembangunan. lahannya,
pertumbuhanpengembala/pemburu
rerumputan, pemburu yang ingin
yang
pemadaman dapat segera dan mudah
merangsang
menggiring satwapertumbuhan rerumputan,
buruan, pengumpul madu
dilakukan, sehingga kerugian yang diderita
yang mengusir
pemburu lebah dari sarangnya,
yang menggiring satwa buruan, dan
dapat ditekan sampai sekecil mungkin.
sebagainya.
pengumpul madu yang mengusir lebah dari
sarangnya, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai