Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian yang digunakan

Menurut Sugiyono (2016:2) pengertian metode penelitian adalah “cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan

hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data,

tujuan dan kegunaan.”

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis dengan pendekatan survey. Menurut Moh. Nazir (2005:54)

metode analisis deskriptif analisis adalah:

Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti status


kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan deskriptif,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan pendekatan survey menurut Sugiyono (2016:6) “digunakan

untuk mendapatkan data dari suatu tempat yang alamiah, tetapi peneliti

melakukan perlakuan dalam pengumpulan data”.

3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.2.1. Definisi Variabel

Definisi variabel penelitian menurut Sugiyono (2016:38) adalah “suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

54
55

Adapun variabel penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan

penelitian ini sesuai dengan judul usulan penelitian “Pengaruh Environmental

performance dan Environmental Disclosure Terhadap Economic Performance”

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2016:39) “variabel independen atau variabel bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat)”. Dalam penellitian ini ada dua variabel

independen yaitu Environmental performance dan Environmental Disclosure.

a. Environmental performance (X1)

Menurut Retno, dkk (2006:8) Environmental performance yaitu “kinerja

perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green)”.

b. Environmental Disclosure (X2)

Menurut Bethelot dalam Al Tuwajiri et al. (2003:127) Environmental

Disclosure yaitu “kumpulan informasi yang berhubungan dengan aktivitas

pengelolaan lingkungan oleh perusahaan di masa lalu, sekarang dan yang akan

datang”.

2. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2016:39) “variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam

penelitian ini, maka yang menjadi variabel dependen adalah Economic

Performance, yaitu menurut Suratno, dkk (2006:83) “Economic Performance


56

adalah kinerja ekonomi secara makro dari sekumpulan perusahaan dalam suatu

industri”.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Dengan adanya pengaruh Environmental performance dan Environmental

Disclosure Terhadap Economic Performance maka dapat dilihat indikator dari

masing-masing variabel.

Untuk memperjelas penjabaran variabel, penulis sajikan dalam tabel

operasional variabel sebagai berikut:

Tabel 3.1
Oprasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Penelitian
1. Variabel Environmental Environmental Interval
independen performance adalah performance diukur
Environmental “kinerja perusahaan berdasarkan pada
Performance dalam menciptakan peringkat kinerja yang
(X1) lingkungan yang diperoleh perusahaan
baik” (Retno, dkk., dalam PROPER dengan
2006:8). memberikan skor 10
untuk peringkat emas, 9
untuk peringkat hijau, 8
untuk peringkat biru, 7
untuk peringkat merah,
dan 6 untuk peringkat
hitam

2. Variabel Environmental - Jumlah item yang Interval


independen disclosure “sebagai diungkapkan
Environmental kumpulan informasi perusahaan
Disclosure yang berhubungan - Jumlah item
(X2) dengan aktivitas pengungkapan
pengelolaan lingkungan GRI
lingkungan oleh
perusahaan di masa
lalu, sekarang dan
yang akan datang”.
57

(Bethelot dalam Al
Tuwajiri et al.
2003:127)

3. Variabel Economic - Pendapatan setelah Rasio


dependen performance adalah pajak
Economic “kinerja ekonomi - Jumlah saham yang
Performance secara makro dari beredar
(Y) sekumpulan
perusahaan dalam
suatu industri”
(Suratno, dkk
2006:83)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016:80) “populasi merupakan wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016. Jumlah populasi adalah

sebanyak 43 perusahaan yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.2
Populasi Sasaran Perusahaan Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indoneisa
No Kode Nama Perusahaan
1 ADRO Adaro Energy Tbk
2 ARII Atlas Reseorces Tbk
3 ATPK Bara Jaya Internasional Tbk
4 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk
5 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk
6 BUMI Bumi Resources Tbk
7 BYAN Bayan Resources Tbk
8 DEWA Darma Henwa Tbk
9 DOID Delta Dunia Makmur Tbk
58

10 FIRE Alfa Energi Investama


11 GEMS Golden Energy Mines Tbk
12 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk
13 HRUM Harum Energy Tbk
14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
15 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk
16 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk
17 MYOH Samindi Resources Tbk
18 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk
19 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
20 PTRO Petrosea Tbk
21 SMMT Golden Eagle Energy Tbk
22 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk
23 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk
24 BIPI Benakat Integra Tbk
25 ELSA Elnusa Tbk
26 ENRG Energi Mega Persada Tbk
27 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk
28 MEDC Medco Energi International
29 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk
30 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk
31 ANTM Aneka Tambang Tbk
32 CITA Cita Mineral Investindo Tbk
33 CKRA Cakra Mineral Tbk
34 DKFT Central Omega Resources Tbk
35 INCO Vale Indonesia Tbk
36 MDKA Merdeka Copper Gold Tbk
37 PSAB J Resources Asia Pasific Tbk
38 SMRU Smr Utama Tbk
39 TINS Timah Tbk
40 ZINC Kapuas Prima Coal Tbk
41 ANTM Aneka Tambang Tbk
42 CTTH Citatah Tbk
43 MITI Mitra Investindo Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2016:81) menyebutkan bahwa “sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan dalam pengambilan

sampel. Pada umumnya teknik sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu


59

probability sampling dan non probability sampling. Sugiyono (2016:82)

mendefinisikan probability sampling sebagai “teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi sampel.” Sedangkan definisi non probability sampling menurut Sugiyono

(2016:80) adalah “teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel”.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah non

probability sampling dengan teknik sampel yang diambil yaitu purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2016:84) purposive sampling adalah “teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling

adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang

penulis tentukan. Oleh karena itu, sampel yang dipilih sengaja ditentukan

berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh penulis untuk

mendapatkan sampel yang representatif.

Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel dalam penelitian

ini adalah:

1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016.

2. Mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual report) lengkap selama

tahun 2016

3. Mempublikasikan laporan keberlanjutan (sustainability reporting) atau selama

tahun 2016
60

4. Perusahaan yang mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

(PROPER) pada tahun 2016

5. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan.

Berdasarkan kriteria yang dimaksudkan di atas, maka perusahaan yang

memenuhi kriteria sebanyak 8 perusahaan. Sebagaimana disajikan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3
Perusahaan Pertambangan yang masuk dalam Sampel Penelitian
Berdasarkan Kriteria Pengambilan Sampel
No. Kode Nama Perusahaan
1 ADRO Adaro Energy Tbk
2 HRUM Harum Energy Tbk
3 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
4 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk
5 ANTM Aneka Tambang Tbk
6 INCO Vale Indonesia Tbk
7 TINS Timah Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Syamsul Hadi (2006:41) “data sekunder didapatkan secara tidak

langsung dari obyek penelitian. Data jenis ini biasanya dikumpulkan oleh suatu

lembaga tertentu”. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari Bursa Efek

Indonesia bertempat di Pojok Bursa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya dan data

PROPER tahun 2016 diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup. Data ini

diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak

buku dan diperoleh beradasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan

penelitian.
61

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data sekunder yang diperlukan, penulis melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan (Library Research) yaitu dengan membaca literatur-literatur

bidang ekonomi yang digunakan sebagai landasan kerangka berfikir dan teori

yang sesuai dengan topik penelitian.

2. Penelitian dokumenter yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat dan

mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan pada perusahaan

pertambangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia bertempat di

Pojok Bursa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya dan data PROPER tahun 2016

diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif analisis data menurut Sugiyono (2016:147)

merupakan,

merupakan kegiatan setelah data dari responden atau sumber data lain
terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitunngan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

3.5.1 Analisis Pengaruh Environmental Performance Terhadap Economic


Performance

1. Analisis Koefisien Korelasi

Dalam koefisien korelasi digunakan analisis koefisien korelasi product

moment. Dalam analisis ini yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu angka yang
62

menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel

independen dengan variable dependen. Hubungan yang dimaksud bukan lah sebab

akibat yang berlaku pada metode regresi.

Metode korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan garis lurus (linier).

Adapun rumus untuk koefisien korelasi product moment (r) menurut Sugiono

(2008 :248) adalah sebagai berikut:

n ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
r𝑥y =
√[n ∑ X 2 − (∑ X)2 (n ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ]

(Sugiyono, 2008:248)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi skor butir ke-i dengan skor total ke-i

∑XY = Jumlah skor butir ke-i dengan skor total ke-i

∑X = Jumlah skor ke-i

∑Y = Jumlah skor ke-i

∑X2 = Jumlah kuadrat skor butir ke-i

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total ke-i

n = Jumlah sampel

2. Analisis Koefisien Determinasi

Menurut Jaka Sriyana (2014:53) koefisien determinasi (R2 ) adalah

koefisien yang menjelaskan seberapa besar garis regresi menjelaskan perilaku

datanya. Koefisien determinasi memiliki nilai antara nol (0) sampai dengan satu
63

(1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1)

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi dihitung sebagai berikut:

Kd= (r2) x 100%

(Sugiyono, 2013:196)

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi

r2 = Koefisien Korelasi dikuadratkan

3. Analisis Uji t (Uji Hipotesis)

Menurut Nachrowi dan Usman (2006:18) “setelah melakukan uji koefisien

regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung

koefisien regresi secara individu dengan menggunakan suatu uji yang dikenal

dengan sebutan uji t”.

Menurut Suliyanto (2011:62) “nilai t hitung digunakan untuk menguji

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

tergantung atau tidak”. Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika

nilai t hitung variabel tersebut lebih besar dibandingkan t tabel. Untuk menghitung

besarnya nilai t hitung digunakan rumus berikut:

𝑟 √𝑛−2
t =
√1−𝑟 2
(Sugiyono, 2015:278)
64

Keterangan:

t = nilai uji t

r = nilai koefisien korelasi

n-2 = derajat kebebasan

Untuk menentukan nilai t-statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) di mana n adalah observasi dan k adalah

jumlah variabel bebas termasuk intersep dengan kriteria uji adalah:

a. Apabila t hitung > t tabel atau memiliki tingkat signifikan < 0,05, maka

hipotesis diterima.

b. Apabila t hitung < t tabel atau memiliki tingkat signifikan > 0,05 maka

hipotesis ditolak.

3.5.2 Analisis Pengaruh Environmental Disclosure Terhadap Economic

Performance

1. Analisis Konten (Content Analysis)

Untuk menentukan index GRI yaitu dengan menggunakan content analyis

pada laporan tahunan perusahaan dengan memberikan tanda cheklist pada setiap

item yang mengungkapkan tanggung jawab lingkungan. Jika terdapat suatu item

yang diungkapkan maka mendapat skor “1”, dan jika tidak maka mendapatkan

skor “0”. Adapun langkah-langkah untuk menunjang analisis isi tersebut adalah:

a. Langkah pertama yaitu mendefinisikan dan mengklasifikan berbagai informasi

yang terdapat dalam laporan tahunan pada Bursa Efek Indonesia sesuai dengan

item-item GRI yang digunakan.


65

b. Melakukan penilaian (scoring) index GRI pada perusahaan pertambangan yang

terdaftar pada BEI. Scoring dilakukan untuk mencari poin pengungkapan yang

dinilai dengan 1 jika terdapat sub-tema yang diungkapkan dan 0 jika terdapat

sub-tema yang tidak diungkapkan dari item yang telah dijabarkan dalam tabel.

c. Selanjutnya akan dilakukan analisis konten terhadap tiap-tiap tema indeks GRI

pada setiap perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI untuk mengetahui

tingkat pengungkapan tanggung jawab lingkungan. Selanjutnya dilakukan

penilain secara kumulatif index GRI pada perusahaan pertambangan yang

terdaftar di BEI yang menentukan tingkat pengungkapan tanggung jawab

lingkungan.

Untuk memudahkan dalam mengetahui seberapa besar tingkat GRI di

perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI maka akan digunakan rumus

sebagai berikut:

Jumlah Item yang diungkapkan perusahaan


Indeks GRI =
Jumlah item pengungkapan lingkungan GRI

d. Menentukan predikat tingkat pengungkapan GRI dari masing-masing item,

yang digunakan dengan pendekatan yang mengacu pada (Desy Retma Sawitri,

et al, 2017:143) dimana skor pengungkapan diklasifikasikan dalam 4 kategori:

Sangat informatif (81-100), Informatif (66-80), kurang informatif (51-66),

tidak informatif (0-50).


66

Tabel 3.4
Predikat Tingkat Pengungkapan GRI
Predikat Nilai Indeks
Sangat Informatif 81 - 100
Informatif 66 – 80
Kurang Informatif 51 – 66
Tidak Informatif 0 – 50
(Desy Retma Sawitri, et al, 2017:144)

e. Selanjutnya menganalisis dan mengidentifikasi aspek GRI yang sudah dan

belum diungkapkan.

2. Analisis Koefisien Korelasi

Dalam koefisien korelasi digunakan analisis koefisien korelasi product

moment. Dalam analisis ini yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu angka yang

menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel

independen dengan variable dependen. Hubungan yang dimaksud bukan lah sebab

akibat yang berlaku pada metode regresi.

Metode korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan garis lurus (linier).

Adapun rumus untuk koefisien korelasi product moment (r) menurut Sugiono

(2008 :248) adalah sebagai berikut:

n ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
r𝑥y =
√[n ∑ X 2 − (∑ X)2 (n ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ]

(Sugiyono, 2008:248)
67

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi skor butir ke-i dengan skor total ke-i

∑XY = Jumlah skor butir ke-i dengan skor total ke-i

∑X = Jumlah skor ke-i

∑Y = Jumlah skor ke-i

∑X2 = Jumlah kuadrat skor butir ke-i

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total ke-i

n = Jumlah sampel

3. Analisis Koefisien Determinasi

Menurut Jaka Sriyana (2014:53) koefisien determinasi (R2 ) adalah

koefisien yang menjelaskan seberapa besar garis regresi menjelaskan perilaku

datanya. Koefisien determinasi memiliki nilai antara nol (0) sampai dengan satu

(1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1)

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi dihitung sebagai berikut:

Kd= (r2) x 100%


(Sugiyono, 2013:196)

Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi

r2 = Koefisien Korelasi dikuadratkan


68

4. Analisis Uji t (Uji Hipotesis)

Menurut Nachrowi dan Usman (2006:18) “setelah melakukan uji koefisien

regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung

koefisien regresi secara individu dengan menggunakan suatu uji yang dikenal

dengan sebutan uji t”.

Menurut Suliyanto (2011:62) “nilai t hitung digunakan untuk menguji

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

tergantung atau tidak”. Suatu variabel akan memiliki pengaruh yang berarti jika

nilai t hitung variabel tersebut lebih besar dibandingkan t tabel. Untuk menghitung

besarnya nilai t hitung digunakan rumus berikut:

𝑟 √𝑛−2
t =
√1−𝑟 2

(Sugiyono, 2015:278)

Keterangan:

t = nilai uji t

r = nilai koefisien korelasi

n-2 = derajat kebebasan

Untuk menentukan nilai t-statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) di mana n adalah observasi dan k adalah

jumlah variabel bebas termasuk intersep dengan kriteria uji adalah:


69

a. Apabila t hitung > t tabel atau memiliki tingkat signifikan < 0,05, maka

hipotesis diterima.

b. Apabila t hitung < t tabel atau memiliki tingkat signifikan > 0,05 maka

hipotesis ditolak.

4.5.3 Analisis Pengaruh Environmental Performance Dan Environmental

Disclosure Terhadap Economic Performance

1. Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel

dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Analisis

regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen

dengan variabel independen. Tujuan regresi berganda adalah memprediksi besar

variabel tergantung (dependent variabel) menggunakan data dari dua atau lebih

variabel bebas (independent variabel) yang sudah diketahui besarnya. Bila hanya

ada satu variabel dependen atau independen, disebut analisis regresi sederhana.

Sedangkan apabila terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut

dengan analisis regresi berganda.

Economic Performance sebagai variabel dependen sedangkan

Environmental Performance dan Environmental Disclosure sebagai variabel

independen.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena menggunaka

dua variabel bebas yaitu Environmental Performance (X1) dan Environmental


70

Disclosure (X2) serta satu variabel terikat yaitu Economic Performance (Y) maka

persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

̂
Y = a + b1X1 + b2X2
(Suliyanto, 2011:54)
Keterangan:

̂
Y = Variabel tergantung (nilai yang diproyeksikan)
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi Variabel X1
b2 = Koefisien Regresi Variabel X2
X1 = Variabel bebas pertama
X2 = Variabel bebas kedua

Untuk mencari a, menggunakan rumus sebagai berikut :

∑ Y − b1 ∑ X1 − b2 ∑ X2
𝑎=
n
(Suliyanto, 2011:54)

Untuk mencari b, menggunakan rumus sebagai berikut :

(∑ 𝑋2 2 ) . (∑ 𝑋1 𝑌) − (∑ 𝑋1 𝑋2 ). (∑ 𝑋2 𝑌)
𝑏1 =
(∑ 𝑋1 2 )(∑ 𝑋2 2 ) − (∑ 𝑋1 𝑋2 )2

(∑ 𝑋1 2 ) . (∑ 𝑋2 𝑌) − (∑ 𝑋1 𝑋2 ). (∑ 𝑋1 𝑌)
𝑏2 =
(∑ 𝑋1 2 )(∑ 𝑋2 2 ) − (∑ 𝑋1 𝑋2 )2

(Suliyanto, 2011:54)

2. Analisis Koefisien Korelasi Ganda

Menurut Siregar, (2016:351) “Analisis korelasi berganda digunakan untuk

mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara tiga variabel atau lebih, serta

untuk mengetahui konstribusi yang diberikan oleh variable X1 dan X2 terhadap

nilai variabel Y”.

Koefisien korelasi ganda dirumuskan sebagai berikut:


71

𝑟2𝑥1. 𝑦 + 𝑟2𝑥2. 𝑦 − 2(𝑟𝑥1. 𝑦)(𝑟𝑥2. 𝑦)(𝑟𝑥 . 𝑥2)


𝑅𝑋1.𝑋2.𝑌 √
1 − 𝑟2 𝑥1. 𝑥2
(Siregar, 2016:352)

Keterangan:

𝑅𝑋1.𝑋2.𝑌 = koefisien korelasi ganda


X1 = variabel bebas ke 1
X2 = variabel bebas ke 2
Y = variabel tak bebas
Besarnya koefisien korelasi ganda ini akan diinterprestasikan sebagai

berikut:

Tabel 3.4
Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-0,1000 Sangat Kuat


(Siregar, 2016:337)

3. Koefisien Determinasi

Menurut Jaka Sriyana (2014:53) koefisien determinasi (R2 ) adalah

koefisien yang menjelaskan seberapa besar garis regresi menjelaskan perilaku

datanya. Koefisien determinasi memiliki nilai antara nol (0) sampai dengan satu

(1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam


72

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1)

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi dihitung sebagai berikut:

Kd= (r2) x 100%


(Sugiyono, 2013:196)
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
r2 = Koefisien Korelasi dikuadratkan

4. Uji Statistik F (Uji Hipotesis)

Menurut Nachrowi dan Usman (2006:17), “uji F digunakan untuk menguji

koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien regresi tersebut dapat

diketahui secara bersama serta untuk menguji ketepatan model (Goodness of fit)”.

Menurut Suliyanto (2011:55), “untuk menyimpulkan apakah model ke

dalam kategori cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan nilai F hitung

dengan nilai F tabel dengan derajat bebas: df: α, (k-1), (n-k)”.

Menghitung Uji F:

𝑅2 / k
F=
(1 − 𝑅 2 )/(n − k − 1)

(Sugiyono, 2016:192)

Keterangan:

R = Koefisien korelasi

K = Jumlah variabel independen


73

n = jumlah sampel.

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk mempengaruhi variabel dependen satau tidak, dengan kriteria

pengujian tingkat signifikan adalah sebagai berikut:

a. Apabila F hitung > F tabel atau memiliki tingkat signifikan < 0,05 maka

hipotesis diterima.

b. Apabila F hitung < F tabel atau memiliki tingkat signifikan > 0,05 maka

hipotesis ditolak.

Dimana F tabel didapat dari nilai degree of freedom (df1) = k-1, degree of

freedom (df 2) = n-k.

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian

3.6.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui akses internet pada situs resmi Bursa Efek

Indonesia (BEI) di Pojok Bursa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya dan data

PROPER tahun 2016 diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup.

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2018 sampai dengan

selesai, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 3.5
Matriks Waktu Usulan Penelitian
74

Uraian Waktu Usulan Penelitian

Feb Maret April Mei Juni Juli Agst


2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Bimbingan
Proposal
Sidang
Komprehensif
Seminar
Usulan
Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Bimbingan
Skripsi
Sidang
Skripsi

Anda mungkin juga menyukai