Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RAINBOW SOLAR CELLS BERBASIS ZAT WARNA ALAMI DAN


KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:
Retti Hanggia Anggela; F1B016036; 2016
Intan Delia Sapitri; F1B016006; 2016
Muhammad Albbi; G1D016051; 2016

UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2018

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Penelitian ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitian .................................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4
2.1 Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) ........................................................ 4
2.2 Material Dye Sensitized Solar Cells (DSSC)..........................................
4
2.2.1 Semikonduktor TiO2 .............................................................................................................
4
5 2.2.2 Zat Warna .........................................................................................
2.2.3 Elektrolit .......................................................................................... 5
2.2.4 FTO (Fluorin Tin Oxide) ................................................................. 6
2.2.5 Elektroda Pembanding ..................................................................... 6
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................ 9
4.1 Biaya Kegiatan ....................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Sususnan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti / Pelaksana

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dye Sensitized Solar Cells............................................................ 4


Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian.................................................................... 7
Gambar 3.2. Monosel DSSC ............................................................................ 8
Gambar 3.3. Rainbow Solar Cells .................................................................... 8

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ringkasan Biaya Anggaran PKM-P ................................................ 9


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P .................................................................. 9

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Krisis energi saat ini menjadi permasalahan dunia yang tengah diatasi
oleh setiap negara. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Roskilde
Denmark cadangan energi yang ada saat ini adalah 40 tahun untuk minyak bumi,
60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu bara (Anh, 2006). Oleh karena
itu, pengembangan penelitian energi alternatif kian marak dilakukan guna
memenuhi kebutuhan energi di masa yang akan datang, salah satunya energi
surya, yaitu salah satu energi alternatif yang dapat digunakan saat ini terutama di
Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa menyebabkan Indonesia dapat
menerima panas matahari yang lebih banyak daripada negara lain, yaitu 4800
watt/m2/hari (Manan, 2009). Berdasarkan fenomena ini, energi matahari di
Indonesia merupakan energi yang paling potensial untuk dimanfaatkan sebagai
sumber energi alternatif sepanjang waktu.
Sel surya yang telah banyak dikembangkan dan memiliki efisiensi yang
tinggi adalah sel surya berbasis silikon. Tetapi sel surya yang mendominasi pasar
ini masih memiliki harga yang relatif mahal karena proses produksinya sulit dan
memerlukan teknologi yang tinggi. Oleh karena itu terus dikembangkan sel surya
jenis lain dengan bahan baku yang murah, proses pembuatan yang mudah dan
memiliki efisiensi cukup baik. Salah satunya yaitu bentuk sel surya lapisan tipis
berpewarna tersensitisasi (SSPT) atau lebih jamak disebut dye-sensitized solar
cell (Gratzel, 2003) dengan keunggulan tidak memerlukan bahan dengan
kemurnian tinggi sehingga biaya produksinya relatif rendah, hanya terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu Elektroda Kerja (working electrode), elektroda
pembanding (counter electrode) dan larutan elektrolit. Pada elektroda kerja
digunakan TiO2, yaitu salah satu semikonduktor berband gap tinggi yang dapat
dijadikan lapisan pada kaca TCO (Tranparant Conductive Oxide) (Graetzel,
2003). Selain itu, harga TiO2 juga relatif murah dan tidak menimbulkan efek yang
berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sedangkan pada elektroda pembanding
digunakan karbon aktif dari tempurung kelapa yang banyak dijumpai di daerah
Bengkulu. Adapun Iodin triodida dengan pasangan redoks digunakan sebagai
larutan elektrolit.
Dye yang digunakan sebagai sensitizer dapat berupa dye sintesis maupun dye
alami. Walaupun DSSC komersial dengan menggunakan dye sintesis yaitu jenis
ruthenium complex telah mencapai efisiensi 9,4 % (Aghazada et al. 2016), namun
ketersediaan dan harganya yang mahal membuat adanya alternatif lain pengganti
dye jenis ini yaitu dye alami yang dapat diekstrak dari bagian-bagian tumbuhan
seperti daun, bunga, atau buah. Dye-sensitizer alami terbukti mampu memberikan
efek fotovoltaik walaupun efisiensi yang dihasilkan masih jauh lebih kecil
dibandingkan zat warna sintetis (Andari, 2017).
2

Beberapa penelitian telah dilakukan menggunakan zat warna alami sebagai


sumber dye, yaitu Nugrahawati (2012) menggunakan dye antosianin dari ekstrak
Bunga Mawar (Rosa damascena Mill) dengan efisiensi sebesar 7,7+-0.38 %,
adapun Nadaek dan Susanti (2012) berhasil menggunakan dye alami yaitu
antosianin yang diekstrak dari kulit buah naga. Dye antosianin juga terdapat pada
kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) (Suryadi et al. 2010). Sedangkan
Bahtiar et al (2015) telah mengguanakn Campuran Klorofil-Karotenoid dari daun
bayam (Amaranthus Hybridus L.) dan daun kacang panjang (Vigna sinensis)
sebagai sensitizer.
Sejauh ini, penelitian yang dilakukan hanya sebatas penggunaan satu
pigmen warna atau pencampuran beberapa pigmen warna dalam satu sel surya.
Sehingga hanya dapat menyerap sinar matahari pada gelombang tertentu saja.
Untuk meningkatkan jumlah penyerapan sinar matahari, diperlukan beberapa
pigmen warna pada solar cells yang disusun secara seri untuk menyerap beberapa
sinar matahari sehingga dapat menghasilkan arus listrik yang lebih besar. Adapun
dye yang dibutuhkan yaitu warna kuning untuk menyerap warna biru pada
panjang gelombang 475-450 nm, warna merah untuk menyerap hijau kebiruan
pada penjang gelombang 490-500 nm, ungu kemerahan untuk menyerap warna
hijau pada panjang gelombang 500-650 nm dan hijau kebiruan yang akan
menyerap warna merah pada panjang gelombang 610-800 nm (Munandar, 2017)
dengan menggunakan bahan alam Kunyit, kulit Buah Naga, kulit Buah Manggis
dan daun pandan yang merupakan bahan-bahan yang banyak terdapat di Kota
Bengkulu. Selain meningkatkan penyerapan, penggunaan beberapa zat warna ini
juga akan menambah nilai estetika solar cell yang awalnya hanya memiliki satu
warna menjadi Rainbow Solar Cells terutama untuk diaplikasikan dalam Solar
Window.

1.2 Rumusan Penelitian


1. Bagaimana cara memanfaatkan berbagai bahan alam sebagai zat warna
untuk Dye Sensitized Solar Cells?
2. Bagaimana cara memaksimalkan penyerapan sinar matahari pada Dye
Sensitized Solar Cells?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Memanfaatkan beberapa bahan alam sebagai zat warna pada Dye


Sensitized Solar Cells.
2. Menganalisis efisiensi Dye Sensitized Solar Cells yang dihasilkan dengan
memanfaatkan beberapa zat warna dari bahan alam.
3

1.4 Urgensi Penelitian


Semakin menipisnya sumber energi fosil di dunia sekarang ini
menyebabkan terjadi pergeseran dari penggunaan energi yang tidak terbarukan
menjadi sumber energi yang terbaharukan. Sumber energi terbaharukan dapat
berasal dari pemanfaatan energi matahari dengan penggunaan solar cell (sel
surya), yaitu Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dalam pemanfaatan energi
terbaharukan merupakan alternatif yang sangat potensial. mengingat di daerah
kota Bengkulu, terdapat banyak bahan alam yang bisa digunakan sebagai dye
untuk menyerap sinar matahari.

1.5 Luaran yang Diharapkan


1. Prototipe Rainbow Solar Cells
2. Publikasi jurnal Nasional.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mengatasi salah satu permasalahan
yang ada di setiap negara di dunia, yaitu krisis energi. Dengan penggunaan
berbagai zat warna alami sebagai dye pada Dye Sensitized Solar Cells maka akan
didapatkan solar cell yang murah, mampu menyerap seluruh gelombang sinar
matahari dengan tambahan nilai estetika.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dye Sensitized Solar Cells (DSSC)


DSSC memiliki struktur berlapis seperti sandwich yang umumnya terdiri
dari elektroda kerja, lapisan TiO2 (Titanium dioxide), dan elektroda lawan yang
telah dilapisi katalis. Setiap lapisan dalam sel surya berbasis pewarna tersentisasi
yang dibuat dengan proses berurutan. Subtrat yang digunakan sebagai tempat
fotoelektroda kerja maupun elektroda lawan umumnya menggunakan kaca jenis
ITO (Indium tin oxide) ataupun kaca FTO (Fluorine-doped oxide). Pada pasta
TiO2 dilapisi pewarna atau dye dan ditambahkan larutan elektrolit di atas lapisan
dye untuk mempercepat reaksi antara sinar matahari dengan sel surya (Dharma,
2014).

Gambar 2.1. Dye Sensitized Solar Cells


Sumber : www.chemistryworld.com
Mekanisme produksi arus listrik pada DSSC adalah berawal dari foton
yang menembus elektroda kerja yang akan diabsorb oleh zat warna indigo
carmine dan mengeksitasi elektron dari molekul zat warna ke keadaan tereksitasi.
Melalui transfer muatan, elektron yang berada pada keadaan tereksitasi akan turun
ke pita konduksi dari TiO2. Selanjutnya pada pita konduksi TiO2, elektron akan
mengalir melalui rangkaian dan terkumpul di elektroda perlawanan. Pasangan
redoks elektrolit I3 - /I- akan memberikan elektron ke molekul sensitizer yang telah
kehilangan elektronnya akibat peristiwa suntikan elektron ke pita konduksi TiO 2.
Proses ini akan berulang terus menerus (Aprilla dan Haris, 2016)

2.2 Material Dye Sensitized Solar Cells (DSSC)


2.2.1 Semikonduktor TiO2
Salah satu semikonduktor bercelah pita besar yang sering digunakan adalah
Titanium oksida (TiO2) yang memiliki celah pita sebesar 3,2 eV. Untuk
aplikasinya dalam DSSC, TiO2 harus memiliki permukaan yang luas sehingga zat
warna (dye) yang terserap lebih banyak dan hasilnya akan meningkatkan arus
foton. Oleh sebab itu cara pelapisan TiO2 merupakan salah satu faktor dalam
peningkatan efisiensi DSSC (Maryani dkk,2012).
5

2.2.2 Zat Warna


1. Kulit Buah Manggis
Kulit buah manggis mengandung pektin dan betalain. kandungan betalain
inilah yang memberi wma merah pada kulit buah manggis. Betalain adalah zat
warna alami yang bemarna merah, mengandung 2 komponen yaitu : betasiamin
bewarna merah dan beta-xanthin yang berwara kuning. Dalam kulit manggis
mengandung senyawa pektin dalam Jumlah yang cukup besar. sedangkan dalam
ekstraksi zat warna diharapkan pektin yang terikut rendah, sehingga purifitas zat
warna dapat Iebih tinggi.
2. Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.),
adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia.
Khasiat atau manfaat dari tanaman kunyit baik sebagai pelengkap bumbu
masakan, jamu/obat-obatan atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Tetapi
dapat juga dimanfaatkan sebagai zat pewarna, seperti zat pewarna dalam makanan
maupun dalam pewarna kerajinan kain tenun. Zat warna Kurkumin
(diferuloylmethane) (3–4%) merupakan komponen aktif dari kunyit yang berperan
untuk warna kuning, dan terdiri dari kurkumin I (94%), kurkumin II (6%) and
kurkumin III (0,3%) (Fitrikaniawati, 2012).
3. Daun Pandan
Daun pandan (Pandanus amaryllifolius) bisa dipakai sebagai pewarna
alami makanan karena menghasilkan warna hijau yang dihasilkan oleh pigmen
yang bernama klorofil. Senyawa ini sangat berperan pada pewarnaan dedaunan,
demikian juga daun pandan. Klorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang
terdapat dalam tumbuhan, menyerap cahaya merah, biru dan ungu, serta
merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri
warnanya. Klorofil terdapat dalam kloroplas dan memanfaatkan cahaya yang
diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya dalam proses fotosintesis.
4. Kulit Buah Naga
Kulit buah naga juga tidak kalah pentingnya sebab kulit buah naga
mengandung pigmen antosianin yang bersifat antioksidan. Antosianin merupakan
zat warna yang berperan memberikan warna ungu, berpotensi menjadi pewarna
alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang
lebih aman bagi kesehatan (Citramukti, 2008). Handayani dan Rahmawati (2012)
menyatakan bahwa kulit buah naga dapat diaplikasikan sebagai pewarna alami
bahan makanan pengganti pewarna sintetik.
2.2.3. Elektrolit
Elektrolit berfungsi untuk menggantikan elektron yang hilang pada pita
HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dye akibat bereksitasi ke pita
LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital) melalui proses reaksi reduksi-
oksidasi (redoks). Kecepatan reaksi redoks akan menentukan kinerja DSSC. Pada
umumnya, elektrolit yang digunakan dalam DSSC adalah pelarut berbentuk cair
6

yang mengandung sistem redoks, yaitu pasangan I - /I3 - . Selama ini, efisiensi
konversi foton menjadi arus listrik untuk sel surya DSSC yang menggunakan
elektrolit cair memberikan efisiensi sebesar 11% (Gratzel, 2003). Selain itu
elektrolit redoks hanya mengandalkan pasokan iodin dari kristal cair ionik yang
menggunakan iodida sebagai anionnya (Lee dkk, 2010).
2.2.4. FTO (Fluorin Tin Oxide)
Dye sensitized solar cell (DSSC) terdiri dari elektroda kerja, elektroda
lawan, serta elektrolit. Pada DSSC, elektroda kerja dan elektroda lawan disusun
seperti sandwich. Ruang diantara keduanya diteteskan secara merata elektrolit
yang berfungsi sebagai penyumbang elektron. Kaca substrat berkonduksi yang
berperan dalam transfer elektron pada penelitian ini menggunakan kaca FTO
(Fluorine Tin Oxide) (Aprilla dan Haris, 2016). FTO menunjukkan sifat
konduktifitas listrik yang relatif lebih tahan terhadap perlakuan pemanasan
dibandingkan dengan ITO (Sima, dkk, 2010). Hal ini membuat FTO banyak
digunakan sebagai elektroda pada sel surya.
2.2.5. Elektroda Pembanding
Elektroda pembanding pada DSSC berupa kaca dengan permukaan
konduktif yang dilapisi oleh karbon aktif. Fungsi karbon sebagai katalis untuk
mempercepat reaksi pada DSSC. Proses pengaktifan secara kimia dilakukan
dengan menambahkan senyawa kimia tertentu pada arang. Senyawa kimia yang
dapat digunakan sebagai bahan pengaktif antara lain KCl, NaCl, ZnCl2, CaCl2,
MgCl2, H3PO4, Na2CO3 dan garam mineral lainnya. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan Hendra (2010) kondisi optimum untuk membuat arang aktif
dengan kualitas terbaik dari bahan baku tempurung kelapa sawit yaitu pada suhu
850 oC. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Faradina dan Setiawati (2010)
arang diaktifkan dengan menggunakan senyawa kimia yaitu ZnCl2. Pengaktifan
kabron aktif dilakukan dengan menambahkan ZnCl2 sebagai aktifator sehingga
pori-pori permukaan arang menjadi lebih luas. Hal ini akan memudahkan proses
penyerapan (Meisrilestari dkk, 2013).
7

BAB 3. METODE PENELITIAN


Perancangan DSSC pada penelitian ini menggunakan cara berdasarkan
metode yang telah dilakukan Sembiring et al (2015).

Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Perancangan DSSC

A. Preparasi Material
Kaca FTO dengan resistivitas sebesar 15-25Ω/sq dipotong dengan ukuran
2,5 x 2,5 cm2 . Kaca kemudian ditempatkan di dalam wadah bersih dan direndam
dalam ethanol selama 10 menit untuk menghilangkan pengotor. Setelah
pembersihan, etanol dibiarkan menguap.
B. Pembuatan larutan elektrolit
Dicampurkan 0,83 gram 0,5 M Potassium iodide ke dalam 1 ml aquades
dan ditambahkan 9 ml acetonitrile. Kemudian ditambahkan 0,127 gram 0,05 M I2
Iodida ke dalam larutan tersebut, diaduk menggunakan magnetic stirrer. Larutan
dalam botol gelap dan dibungkus dengan menggunakan aluninium foil.
C. Pembuatan Dye
Bahan alam dicuci dan dikeringkan kemudian digerus dengan cawan
porselin hingga halus lalu dimasukkan ke dalam pelarut ethanol 50 ml.
Selanjutnya larutan di stirring dan di saring.
D. Pembuatan Karbon Aktif
Tempurung kelapa dibersihkan dan keringkan dibawah sinar matahari,
selanjutnya dibakar pada tangki pirolisis selama 6-8 jam. Arang hasil pembakaran
rendam pada ZnCl2 kadar 25 % selama 12 sampai 18 jam. Selanjutnya lakukan
pencucian dengan air suling/air bersih, dihamparkan pada rak dengan suhu kamar
untuk ditiriskan dan keringkan dalam oven pada suhu 850 oC selama 3 jam. Arang
aktif selanjutnya ditumbuk. (Jamilatun dan Setyawan, 2014).
E. Pembuatan Pasta TiO2
Polyvinyl Alcohol (PVA) 1.5 gram ditambahkan pada 13.5 ml aquades,
selanjutnya campuran diaduk dengan magnetic stirring pada temperatur 80°C
selama kurang lebih 30 menit hingga larutan mengental dan homogen..
8

Selanjutnya bubuk TiO2 ditimbang 0.5 gram, kemudian suspensi yang telah dibuat
ditambahkan pada bubuk TiO2 dengan perbandingan 2 sendok spatula TiO 2
dicampur dengan 15 tetes PVA.
F. Pelapisan Pasta TiO2
Dibentuk area pada bagian kaca yang konduktif sebesar 2 x 2 cm2. Pasta TiO2
dideposisikan di atas area yang telah dibuat.
G. Proses Firing Pasta TiO2
Kaca kemudian di-firing dalam tungku listrik selama 30 menit pada
temperatur 450°C agar terjadi kontak yang baik antara pasta dengan kaca FTO.
H. Perendaman TiO2
Dalam tiga Larutan zat warna (Dye), setiap lapisan TiO2 direndam sekitar 30
menit, sehingga menjadi berwarna merah, kuning, hijau dan ungu.
I. Pembuatan Counter-Elektroda Karbon
Arang kelapa 3,5 g dilarutkan dalam 15 ml ethanol. Kemudian lapisan
elektroda pembanding dipanaskan di atas hotplate pada temperatur 250 oC selama
30 menit. Pemberian Elektrolit dengan cara diteteskan menggunakan pipet
sebanyak 4 tetes atau sebanyak 0,25 ml. Larutan elektrolit digunakan sebagai
transport elektron dari karbon ke dye.
J. Perakitan Monosel DSSC
Perakitan dilakukan dengan cara menempelkan kaca FTO fotoelektroda dan
kaca FTO counter-elektrode dengan struktur berlapis dan kemudian direkatkan
dengan surlyn.

Gambar 3.2. Monosel DSSC


K. Pegujian Efisiensi Monosel DSSC
Pengujian dilakukan di LIPI Bandung menggunakan Solar Cells Simulator
L. Penggabungan Monosel DSSC (Rainbow Solar Cells)
Penggabungan dilakukan secara seri dengan warna yang berselang-seling.

Gambar 3.3. Rainbow Solar Cells

M. Pegujian Efisiensi Rainbow Solar Cells


Pengujian dilakukan di LIPI Bandung menggunakan Solar Cells Simulator
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Biaya Anggaran PKM-PE
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapam 368.500
2 Bahan habis 5.495.500
3 Perjalanan 1.800.000
4 Lain-lain 4.515.000
Total 12.179.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-PE
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan
Alat dan
Bahan

2 Proses
Pembuatan
Alat

3 Uji
Efisiensi
Alat
5 Membuat
Laporan
Akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Aghazada, S., Gao, P., Yella, A., Marotta, G., Moehl, T., Teuscher, J., Moser,
J.E., De Angelis, F., Grätzel, M. and Nazeeruddin, M.K., 2016. Ligand
engineering for the efficient dye-sensitized solar cells with ruthenium
sensitizers and cobalt electrolytes. Inorganic chemistry, 55(13), pp.6653-
6659.

Andari, R., 2017. Sintesis dan Karakterisasi Dye Sinsitized Solar Cell (DSSC)
dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella (Hibiscus
Sabdariffa). Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika, 1(02).

Anh, Quan Vo. 2006. “Degradation of the Solar Cell Dye Sensitizer N719
Preliminary Building of Dye-Sensitized Solar Cell”. Thesis. Denmark:
Roskilde University

Aprilla W.A., Haris A. , 2016. Sintesis Semikonduktor TiO 2 serta Aplikasinya


pada Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Dye Indigo
Carmine Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 19 (3), 111 – 117

Bahtiar, H., Wibowo, N.A. and Rondonuwu, F.S., 2015. Konstruksi Sel Surya Bio
menggunakan Campuran Klorofil-Karotenoid sebagai Sensitizer. Jurnal
Fisika dan Aplikasinya, 11(1), pp.19-23

Dharma, Irawan. 2014. Proses Pembuatan DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell)


Menggunakan TiO2 (Titanium Dioksida) Partikel Nano. Skripsi Jurusan
Elektro Universitas Diponegoro. Semarang.

Gratzel M, 2003. Dye Sensitized Solar Cells. Journal of Photochemistry and


Photobiology C, Vol. 4, 145-153

Huang G. J., Wang J. B., Zhong X.L., Zhou G.C., Yan H. L., 2007. Synthesis,
Structure, And Room-Temperature Ferromagnetism of Ni-doped ZnO
Nanoparticles. Journal of Materials Science, 42 (15) 6464- 6468

Hikmah, I. and Prajitno, G., 2015. Pengaruh Penggunaan Gel-Electrolyte pada


Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) berbasis TiO2 Nanopartikel
dengan Ekstrak Murbei (Morus) sebagai Dye Sensitizer pada Substrat
Kaca ITO. Jurnal Sains dan Seni ITS, 4(1), pp.B5-B10.

Hilman C., Sa’diah A., 2013. Analisis Pemanfaatan Anthocyanin Tumbuhan


Tropis sebagai Sensitizer pada Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC), Seminar
Nasional
11

Jamilatun, S. and Setyawan, M., 2014. Pembuatan arang aktif dari tempurung
kelapa dan aplikasinya untuk penjernihan asap cair. Spektrum
Industri, 12(1), pp.73-83.

Lee C.P., Chen. Y.P., Vital. R, Ho K.C., 2010. Iodine Free High Efficient Quasi
Solidstate Dye-Sensitized Solar Cell Containing Ionic Liquid And
Polyanilineioaded Carbon Black. Journal of Materials Chemistry, 20,
2356-2361

Manan, S.. 2009. “Energi Matahari Sumber Energi Alternatif yang Effisien,
handal dan ramah lingkungan di Indonesia”. Program Diploma III Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang: tidak
diterbitkan

Munandar, A., 2017. Identifikasi Zat Warna dari Pencampuran Ekstrak Daun,
Bunga, dan Buah Tumbuhan Tropis sebagai Bahan Sensitizer pada Dye
Sensitized Solar Cell (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar).

M. Gratzel. J. Photochem. Photobiol. C, ¨ 4, 145-153 (2003)

Nadaek, S.M. and Susanti, D., 2012. Variasi temperatur dan waktu tahan kalsinasi
terhadap unjuk kerja semikonduktor TiO2 sebagai dye sensitized solar cell
(DSSC) dengan dye dari ekstrak buah naga merah. Jurnal Teknik
ITS, 1(1), pp.F81-F86.

Nugrahawati, D., 2012. Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)


Menggunakan Mawar Merah (Rosa Damascena Mill) Sebagai Pewarna
Alami Berbasis Antosianin. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sima, C., C. Grigoriu, dan S. Antohe. 2010. Comparison of the Dye-Sensitized


Solar Cells Performances Based on Transparent Conductive ITO and FTO,
Thin Solid Film. 519 (2): 595- 597.

Sembiring, M., Pramono, S.H. and Maulana, E., 2015. Pengaruh Variasi
Ketebalan Titanium Dioksida (TiO2) Terhadap Daya Keluaran Dye
Sensitized Solar Cell (DSSC). Jurnal Mahasiswa TEUB, 3(1).

Suryadi J., Gunawan, Haris A., 2010. Pembuatan dan Penentuan Nilai Efisiensi
Sel Surya Berpewarna Tersensitisasi dengan Senyawa Antosianin dari
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai Pewarna Pensensitisasi.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 13 (3) 88-94
12

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping

1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Retti Hanggia Anggela
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Kimia
4 NIM F1B016036
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bumi Mulya, 12 April 1999
6 Alamat Email rettyanggela36@gmail.com
7 No Telepon/Hp 085809798760
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
st
The 1 International
26 s.d. 28
Conference on Chemistry,
1 Poster Presentation November 2018
Pharmacy and Medical
(Bengkulu)
Sciences (ICCPM)
November s.d.
Get Rise Chemistry (Dies
2 Sekretaris Pelaksana Desember
Natalis HIMAKIM)
(Bengkulu)
22-10-2018
3 Scholarship Workshop Peserta
(UNIB)
Koordinator Bidang
2017-2018
4 HIMAKIM Penalaran dan
(Bengkulu)
Keilmuan
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Student Exchange
1 Awardee Universiti Universitas Bengkulu 2018
Putra Malaysia
Penerima Beasiswa
2 Kemenristekdikti 2018
PPA

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
13
14
15
16

4. Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas diri
1 Nama Lengkap dan : Dr. Asdim, M.Si
Gelar
2 Pangkat/Jabatan : Penata, IIIc/ Lektor
Fungsional
3 Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Kimia FMIPA UNIB
4 NIP : 19750624 200012 1002
5 NIDN 0024067501
6 Tempat dan Tanggal : Pariaman, 24 Juni 1975
Lahir
7 Alamat Rumah : Perum. Sakha Falih B1 No.6, Jl. WR.
Supratman, Bentiring, Kota Bengkulu
8 Nomor : 081295140470
Telepon/Faks/HP
9 Alamat Kantor : Jurusan Kimia, Gedung Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Bengkulu
Jl. W.R. Supratman, Kandang Limun
Bengkulu
1 Nomor Telepon/Fax : 0736-20919
0
1 Alamat email : asdim_001@yahoo.com
1
1 Lulusan yang telah : S1= 25 orang
2 dihasilkan
1 Mata Kuliah yang Kimia Fisika I, Kimia Fisika II, Kimia Fisika
3 diampu IV, Elektrokimia, Nanoteknologi dan Kimia
Korosi.

B. Riwayat Pendidikan
1 Program S1 S2 S3
2 Nama Perguruan Universitas Universitas Gifu University
Tinggi Andalas Padang Andalas Padang Japan
3 Bidang Ilmu Kimia Kimia Fisika Elektrokimia-
4 Tahun Masuk- 1993-1998 1999-2001 2009-2014
Lulus
5 Judul Pengaruh Ion Pengaruh Development
Skripsi/Thesis/ Iodida, Bromida, Senyawa n- of ZnO and
Disertasi dan Klorida Alkilamina SnO2-based
Terhadap Plating Terhadap Korosi photoelectrodes
Nir Elektrik Nikel Baja Dalam for tandem
Dalam Suasana Larutan Asam
DSSCs
Asam Sulfat
6 Nama Dr. Emriadi, MS Dr. Emriadi, MS Prof. Dr.
Pembimbing/ Takashi Sugiura
Promotor
17

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis


Maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah Total
(Rp)
1 2015- Green Synthesis Nanopartikel Hibah 125.000.000,-
2016 SnO2 Menggunakan Ekstrak Fundamental
Kulit Buah Sapindus rarak DIKTI
dan Aplikasinya sebagai
Fotoelektroda pada Dye-
Sensitized Solar Cells (Ketua
Peneliti)
2 2015 Modifikasi morpologi INSINAS, 150.000.000,-
nanopartikel SnO2 dengan Kemenristek
metode green synthesis dan
aplikasinya sebagai
fotoelektroda pada dye-
sensitized solar cells (DSSCs)
(Ketua Peneliti)
3 2015- Sintesis material komposit Hibah 250.000.000,-
2016 berbasiskan carbon nanotube kompetensi
dari tailing batubara dan DIKTI
polimer tersulfonasi (Anggota
peneliti)
4 2017 Sintesis ramah Lingkungan Hibah 64.000.000,-
Zinc Tin Oksida (ZTO) Penelitian
Menggunakan Daun Pacar Produk
Air sebagai fotoelektroda Terapan
dye-senstized solar cells
(Ketua Peneliti)
5 2018 Sintesis ramah Lingkungan Hibah PSN 63.000.000,-
Zinc Tin Oksida (ZTO) Institusi
Menggunakan Daun Pacar
Air sebagai fotoelektroda
dye-senstized solar cells
(Ketua Peneliti)
6 2018 Sintesis Ramah Lingkungan Hibah PDUPT 94.000.000,-
Nanopartikel SnO2 sebagai
Fotoelektroda Dye-
Sensitized Solar Cells
Sumber Energi Alternatif
Masyarakat Kawasan Pesisir
Provinsi Bengkulu
18

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 TahunTerakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pada Pendanaan


Masyarakat Sumber Jumlah (Rp)
1 2014 Penggunaan permainan BOPTN 9.000.000,-
berbasis gambar untuk Universitas
pengenalan bahasa inggris Bengkulu
bagi anak-anak PAUD di
Kota Bengkulu
2 2016 IbM Pengolahan air rawa Hibah IbM, 40.000.000,-
untuk mengatasi Kemenristekdikti
kelangkaan air bersih di
kelurahan rawa makmur
kota Bengkulu

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5


TahunTerakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal


1 Aggregation behavior of 242/2012 Journal of
differently substituted Photochemistry
Ru(II)-complex dyes as and Photobiology
sensitizer for A: Chemistry
electrodeposited ZnO solar
cells
2 Microwave synthesis of 38/2014 New Journal of
size-controllable SnO2 Chemistry
nanocrystals for dye-
sensitized solar cells
3 Hybrid material based on 7(9)/2015 Journal of
sulfonated polystyrene and Chemical and
graphene Pharmaceutical
Research
4 Preparation of composite Vol.9 No.4, 608-613, RASAYAN
membranes based on October-December Journal of
sulfonated polysulfone and 2016 Chemistry
activated carbon,

5 Green synthesis of SnO2 Accepted paper, Research Journal


nanoparticles by Nopember 2016 (in of
hydrothermal method in Press) Pharmaceutical,
aqueous rinds extracts of Biological and
Sapindus rarak DC Chemical
Sciences
19

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada


Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 TahunTerakhir

No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


Ilmiah/Seminar Tempat
1 The Eleventh The Effect of Dipping Time 25-28 Januari,
International of J13 and N3 Dyes for the 2011, Nagoya
Symposium on Performance of Dye- University,
Biomimetic sensitized Solar Cells Based Nagoya, Japan,
Materials Processing on Electrodeposited ZnO
Thin Films
2 Electrochemical Microwave synthesis of size- 27-28 Sepetember
Society Conference controllable SnO2 2013, Tokyo
2013, nanocrystals for dye- Institute of
sensitized solar cells Technology,Japan
3 Electrochemical Microwave-assisted growth 29-31 Maret
Society Conference control of SnO2 nanocrystals 2014, Osaka
2014 for improved quantum University,
efficiency of dye-sensitized Osaka, Japan
solar cells
4 Seminar BKS PTN Development of metal 9-11 Mei 2014,
Barat Bidang MIPA oxide/dye nanocomposite IPB, Bogor,
(SEMIRATA) material as photoelectrode for Indonesia
dye-sensitized solar cells
5 4th Intenational Green synthesis of SnO2 16-17 September
Conference on nanoparticles in aqueous rinds 2015, UNAND,
Chemical Science extracts of Sapindus rarak Padang Indonesia
DC by hydrothermal method
6 ASIA International Facile green synthesis of 1-2 Mei 2017,
Multidisciplinary porous SnO2 nanoparticles by UTM Malaysia
Conference hydrothermal method and
their potential application for
dye-sensitized solar cells
7 The 6th International GREEN SYNTHESIS OF 17-18 Oktober
Conference of SnO2 NANOPARTICLES IN 2017, UNSRI
Chemical Society AQUEOUS Palembang,
LEAVES EXTRACTS OF Indonesia
KALANCHOE PINNATA
BY HYDROTHERMAL
METHOD
8 International Facile Synthesis of Zinc Tin 4-5 November
Conference on Oxide (Zn2SnO4, ZTO) 2017,
Chemistry and Nanostructures UNIBRAW,
Material Science by Hydrothermal Method Malang
20
21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga
1. Jenis Perlengkapan Justifikasi Volume Nilai (Rp)
Satuan(Rp)
Kabel serabut Sebagai
penghubung
antar 4 meter 3.500 14.000
monosel
DSSC
Gunting Untuk
memotong 3 pcs 5.000 15.000
kabel
Pemotong kaca Memotong
1 pcs 19.000 19.500
kaca FTO
Kayu Sebagai
3 meter 25.000 75.000
bingkai
Plat alumunium Penutup suku
2.5 meter 40.000 100.000
kayu
Lakban listrik Isolasi kabel
1 pcs 10.000 10.000
terbuka
Banana plug female Sebagai
output
2 pcs 1.000 2.000
rainbow
panel
Triplek Alas
Rainbow 1 pcs 73.000 73.000
Solar Cells
Sarung tangan Pelindung
dalam kerja 3 pcs 20.000 60.000
laboratorium
SUB TOTAL (Rp) 368.500
Harga
2. Bahan Habis Justifikasi Volume Nilai (Rp)
Satuan(Rp)
Kaca FTO 300 mm x Sebagai
300 mm elektroda
kerja dan 3 pcs 950.000 2.850.000
elektroda
pembanding
Titanium oxide Sebagai
material semi
1 kg 1.415.000 1.415.000
konduktor
DSSC
Kertas saring Penyaringan
dalam
1 pack 213.000 213.000
pembuatan
dye
Kalium Iodida Sebagai
20 g 5.200 104.000
larutan
22

elektrolit
Etanol Pembersih
alat serta
1L 51.000 51.000
pembuatan
arang aktif
Zink klorida Untuk
mengaktifkan
arang 500 g 352.000 352.000
tempurung
kelapa
Slide Glass Penutup
larutan 1 pack 38.000 38.000
elektrolit
Polyvinyl alcohol Pengikat
dalam
1 142.500 142.500
pembuatan
pasta TiO2
Surlyn Perekat dua
elektroda 1 pcs 315.000 315.000
pada DSSC
Aquadest Bahan dalam
pembuatan 1L 10.000 10.000
pasta TiO2
Kunyit Salah satu zat
warna yang 1 kg 5.000 5.000
digunakan
SUB TOTAL (Rp) 5.495.500
Harga
3. Perjalanan Justifikasi Volume Nilai (Rp)
Satuan(Rp)
Pengambilan sampel Sampel zat
warna
diambil di
berbagai - 200.000 200.000
daerah di
kota
Bengkulu
Perjalanan Uji DSSC DSSC di uji
dikota 1 orang 1.000.000 1.000.000
Bandung
Akomodasi (hari) Biaya
kebutuhan
2 300.000 600.000
selama
perjalanan
SUB TOTAL (Rp) 1.800.000
Harga
4. Lain-lain Justifikasi Volume Nilai (Rp)
Satuan(Rp)
Sewa instrumentasi Penyewan 14 hari 50.000 700.000
23

alat untuk
perancangan
DSSC
Pengujian efisiensi Uji DSSC di
DSSC LIPI 5 buah 300.000 1.500.000
Bandung
Foto dan Album Sebagai
dokumentasi 1 album 300.000 300.000
kegiatan
Kertas A4 Untuk print
out pamflet 1 rim 50.000 50.000
publikasi
Tinta Printer Print out
pamflet 1 set 265.000 265.000
publikasi
Poster Pembuatan
poster 1 buah 300.000 300.000
kegiatan
Biaya Pulsa Untuk
4 bulan 100.000 400.000
komunikasi
Publikasi Jurnal Luaran
Nasional dalam 1 buah 1.000.000 1.000.000
kegiatan
SUB TOTAL (Rp) 4.515.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12.179.000
Terbilang Dua belas juta seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah
24

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(Jam/Minggu)
1 Retti Hanggia Kimia Kimia 25 jam/minggu  Melakukan
Anggela/F1B Fisik koordinasi
016036 antar
anggota
 Memesan
Alat dan
Bahan
 Membuat
rencana
kerja
 Membuat
DSSC
2 Intan Delia Kimia Kimia 20 jam/minggu  Mengatur
Sapitri/F1B0 Fisik masalah
16006 keuangan
 Melakukan
proses
ekstraksi
 Membantu
pembuatan
DSSC
3 Muhammad Teknik - 20 jam/minggu  Membuat
Albbi/G1D01 Elektro Rainbow
6051 Solar Cells
 Bertanggun
gjawab
dalam uji
efisiensi
alat
25

Anda mungkin juga menyukai