Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Sampah Petir : Pembangkit Listrik Portable Tenaga Panas
Sampah Menggunakan Modul Peltier

Bidang Kegiatan :
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh:

Sandy Iman Digdoyo : 21060116120023:2016


B. Angger Wahyu Widhiawan : 21060116120022:2016
Muta Ali : 21060116120043:2016

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA

1. Judul Kegiatan : Sampah Petir : Pembangkit Listrik Portable Tenaga


Panas Sampah Menggunakan Modul Peltier
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksanaan Kegiatan
a. Nama Lengkap : Sandy Iman Digdoyo
b. Nim : 21060116120023
c. Jurusan : S1-Teknik Elektro
d. Universitas/Intitut/Politeknik : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah dan No Tel/HP : Jl. Cibeureum no.31, Sumedang/08990511461
f. Email : sandyiman99@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.
b. NIDN : 197302041997021001
c. Alamat Rumah dan No Tel/HP.: Tembalang Pesona Asri H-7 Semarang
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp 11.045.000,00
b. Sumber lain (sebutkan. . .) : Rp -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Semarang, 22 November 2018


Menyetujui
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas Teknik UNDIP,

Prof. Dr. Moh.Djaeni, S.T., M.Eng Sandy Iman Digdoyo


NIP. 199602201991021001 NIM.21060116120023

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Dosen Pendamping


Universitas Diponegoro,

Prof. Dr.Ir. Muhammad Zainuri, DEA Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.
NIP. 196207131987031003 NIDN. 197302041997021001

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL 1
HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................4
DAFTAR TABEL ...............................................................................................5

BAB 1. PENDAHULUAN 6
1.1. Latar Belakang .............................................................................................6
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................7
1.3. Tujuan ..........................................................................................................7
1.4. Luaran yang Diharapkan ..............................................................................7
1.5. Manfaat ........................................................................................................7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 8


2.1. Sumber Daya Alam dan Rasio Elektrifikasi Indonesia ................................8
2.2. Kondisi Sampah di Indonesia.......................................................................9
2.3. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.............................................................9
2.4. Termoelektrik ...............................................................................................10
2.5. Baterai dan Kontroller ..................................................................................10

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ...................................................11
3.2. Alat dan Bahan yang Diperlukan .................................................................11
3.3. Metode yang Digunakan ..............................................................................11
3.4. Prosedur Penelitian.......................................................................................12
3.5. Prosedur Kerja ..............................................................................................13

BAB 3. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya ............................................................................................14
4.2. Jadwal Kegiatan ...........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA 15
LAMPIRAN

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Konvensional .........................9


Gambar 2.2 Modul Termoelektrik ....................................................................10
Gambar 2.3 Baterai Aki.....................................................................................10
Gambar 2.4 Diagram Tahap Pelaksanaan Kegiatan ..........................................12

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sumber Daya Energi Baru Terbarukan Indonesia. .............................. 8


Tabel 3.2 Peralatan yang diperlukan .................................................................11
Tabel 3.2 Bahan yang diperlukan ......................................................................11
Tabel 4.1 Anggaran Biaya .................................................................................14
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................14

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik dari tahun 2003 sampai
2020 yang dilakukan Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) dan Tim
Energi BPPT, rata-rata kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5%
per tahun. Perlu perancangan sistem tenaga listrik yang handal untuk menjamin
kontinuitas penyaluran listrik ke seluruh pelanggan listrik dan mencapai daerah
pemukiman sekalipun. Sayangnya, rasio elektrifikasi Indonesia hanya sekitar
92,8% (ESDM, 2017). Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) pada tahun 2013, rasio elektrifikasi daerah kota mencapai
94 persen, sedangkan pemukiman hanya 32 persen. Ketimpangan elektrifikasi
tersebut disebabkan karena banyak daerah yang tidak memiliki Sumber Daya
Alam yang memadai untuk dikonversi menjadi energi.
Sampah merupakan salah satu masalah nasional yang tak kunjung
terselesaikan. Salah satu contohnya terdapat di Kota Semarang. Menurut Dinas
Pekerjaan Umum Kota Semarang, dari tahun 2014 hingga tahun 2016 rata-
rata jumlah sampah yang telah terangkut ke TPA sebanyak 740m3 setiap
tahunnya. Sayangnya, masih banyak TPA di daerah Semarang yang tidak
memiliki sistem pendaurulangan sampah yang efektif. Salah satu solusi dalam
mengatasi permasalahan tersebut adalah pemanfaatan pembakaran sampah
sebagai sumber energi panas yang ramah lingkungan sekaligus menjadi solusi
tepat untuk meminimalisir timbunan sampah rumah tangga. Panas yang
dihasilkan dalam pembakaran sampah berpotensi menghasilkan energi baru
dengan konverter panas buatan. Namun sayangnya, metode ini belum banyak
dikembangkan.
Sampah petir merupakan teknologi portable yang berpotensi untuk
dikembangkan di desa karena sumber listrik dihasilkan dari pembakaran
sampah yang dibuang oleh penduduk desa. Menggunakan susunan modul
termoelektrik termodifikasi seri-pararel, Sampah petir mampu menghasilkan
listrik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan satu desa seperti
penerangan, penggunaan mesin listrik dan peralatan listrik lain. Sistem ini
terdiri atas tungku pembakaran sampah, peralatan pengonversi energi yang
tersusun atas termoelektrik dan kontroller serta baterai sebagai penyimpan
energi listrik sementara.
Dalam Karsa Cipta ini akan dibuat alat pengonversi panas bakar sampah
menjadi energi listrik yang berpotensi untuk dikembangkan di daerah
pemukiman yang belum tersuplai energi listrik. Diharapkan alat ini dapat
menjadi solusi energi alternatif dan berkelanjutan, mengurangi masalah sampah
rumah tangga serta mampu menekan ketimpangan elektrifikasi daerah
perkotaan dengan daerah pemukiman di Indonesia.

6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perlu dilakukan penelitian yang
intensif mengenai:
1. Bagaimana cara mengurangi ketimpangan rasio elektrifikasi daerah
perkotaan dengan daerah pemukiman di Indonesia?
2. Bagaimana cara memanfaatkan sampah rumah tangga di daerah
pemukiman?

1.3 Tujuan
1. Mendesain prototipe teknologi Sampah petir di daerah pemukiman
2. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai bahan bakar energi listrik di
daerah pemukiman

1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian yang berjudul Sampah petir:
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Sampah Menggunakan Metode
Termoelektrik sebagai Energi Alternatif untuk Meningkatkan Rasio
Elektrifikasi di Pemukiman ini adalah terciptanya prototipe teknologi
pembangkit listrik tenaga panas sampah yang mampu menghasilkan energi
listrik.

1.5 Manfaat
Manfaat yang didapat dari program ini antara lain:
1. Manfaat bagi IPTEK, ikut berkontribusi dalam menghasilkan peralatan
inovatif yang serbaguna bagi masyarakat dan pemerintah
2. Manfaat bagi masyarakat, membantu menyediakan energi listrik berbahan
bakar sampah yang belum terdistribusi pada daerah pemukiman
3. Manfaat bagi pemerintah, menjalankan salah satu program Millenium
Development Goverment Indonesia dalam mengelola sampah untuk
meningkatkan estetika Indonesia.
4. Manfaat bagi PLN (Persero), mengurangi ketimpangan rasio elektrifikasi
antara daerah perkotaan dengan daerah pemukiman di Indonesia

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Daya Alam dan Rasio Elektrifikasi Indonesia


Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia tergolong sumber daya yang
melimpah, namun dalam penggunaan sumber daya di Indonesia dinilai terlalu
boros. Sementara cadangan sumber daya sudah mulai menipis dan tidak dapat
diperbaharui, beberapa desa mencoba untuk menemukan sumber daya
alternatif yang ramah lingkungan serta memiliki efisiensi tinggi. Akan tetapi,
beberapa desa di Indonesia justru tidak memiliki sumber daya alam yang
memadai atau tidak memungkinkan untuk penemuan sumber daya alternatif.
Kondisi kebutuhan yang bertambah serta ketersediaan yang menipis ini
menjadikan desa tersebut kesulitan dalam pencarian energi alternatif.
Tabel 2.1 Sumber Daya Energi Baru Terbarukan Indonesia
NO TYPE SUMBER KAPASITAS RASIO
DAYA TERPASANG (MW) (%)
1 Hidro 75.000 MW 7573 10.1%
2 Panas Bumi 28.910 MW 1.344 4.65%
3 Biomassa 32.654 MW 1.717 5.26%
2
4 Surya 4.80 kWh/m /day 48 -
5 Angin 3-6 m/s 1.87 -
6 Laut 49 GW 0.01 0%
Sumber: ESDM dan DEN, 2013
Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik dari tahun 2003 sampai
2020 yang dilakukan Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) dan Tim
Energi BPPT, rata-rata kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5%
per tahun. Perlu perancangan sistem tenaga listrik yang handal untuk menjamin
kontinuitas penyaluran listrik ke seluruh pelanggan listrik dan mencapai daerah
pemukiman sekalipun. Sayangnya, rasio elektrifikasi Indonesia hanya sekitar
92,8% (ESDM, 2017). Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) pada tahun 2013, rasio elektrifikasi daerah kota mencapai
94 persen, sedangkan pemukiman hanya 32 persen.
Hal tersebut mendorong inovasi teknologi penghasil energi terbarukan.
Berbagai jenis energi terbarukan telah banyak diterapkan di Indonesia, antara
lain Photovoltaic, Wind Turbine, Microhydro, Dan lain-lain. Namun ada
beberapa daerah yang tidak memungkinkan untuk menghasilkan energi dengan
Sumber Daya Alam. Oleh karena itu, butuh energi baru, salah satunya adalah
pemanfaatan energi panas bakar sampah rumah tangga.

8
2.2 Kondisi Sampah di Indonesia
Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Hampir semua
daerah di Indonesia mengalami hambatan yang sama dalam pengelolaan
sampah karena lemahnya sistem manajemen, kelembagaan, dukungan biaya,
sarana/prasarana dan peran serta masyarakat. Jenis sampah yang dihasilkan
biasanya sisa makanan dan bahan sisa proses pengolahan makanan atau
sampah basah, sampah kering, perabotan rumah tangga, abu atau sisa tumbuhan
kebun. (Dainur, 1995)
Pemanfaatan sampah telah banyak dilakukan antara lain untuk
memproduksi seni kriya yang berasal dari sampah non-organik, membuat
pupuk dari sampah organik, dan membakar sampah untuk menghasilkan
energi. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah konvensional memanfaatkan uap
panas sampah sebagai penggerak turbin untuk menggerakkan listrik.
Sayangnya, butuh tekanan yang besar untuk menggerakkan turbin agar bisa
menghasilkan listrik.

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah


PLTSa, didefinisikan sebagai Incinerator modern yang dilengkapi peralatan
kendali pembakaran serta sistem monitor emisi gas buang dan dapat
menghasilkan energi listrik melalui turbin uap. Tujuan akhir dari PLTSa adalah
mengonversi sampah menjadi energi. Sampah akan diolah dengan cara dibakar
pada temperatur tinggi 850°C hingga 900°C. Dari 500-700 ton sampah atau
2.000-3.000m3 sampah per hari akan menghasilkan listrik dengan kekuatan 7
MW. PLTSa dengan bahan bakar sampah merupakan salah satu pilihan strategis
dalam menanggulangi masalah sampah di Indonesia. Sayangnya, PLTSa
konvensional membutuhkan tekanan uap yang tinggi untuk bisa menghasilkan
listrik.

Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Konvensional

9
2.3 Termoelektrik
Cara lain untuk memanfaatkan sampah sebagai energi adalah dengan
mengonversi panas sampah menggunakan termoelektrik. Prinsip kerja
Termoelektrik adalah jika dua buah logam yang berbeda disambungkan salah
satu ujunganya, kemudian diberikan suhu yang berbeda, maka terjadi perbedaan
tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain. (Muhaimin, 1993). Satu
termoelektrik mampu bekerja pada suhu hingga 300°C menghasilkan 1,5 V
sampai 2V DC. Tegangan yang dihasilkan oleh termoelektrik sangat
bergantung pada perbedaan temperaturnya yang di dapatkan.

Gambar 2.2 Modul Termoelektrik

Gambar diatas menunjukan aliran elektron dari semikonduktor tipe-p


menuju semikonduktor tipe-n. Agar elektron pada tipe-p dapat mengalir, maka
elektron akan menyerap kalor yang mengakibatkan sisi tersebut menjadi
dingin, sedangkan pelepasan kalor ke lingkungan terjadi pada sisi panas.
Setelah termoelektrik mengonversi energi, listrik disimpan didalam baterai.

2.4 Kontroller dan Baterai


Baterai atau aki adalah sebuah sel listrik yang mampu penyimpan arus
listrik. Baterai berperan penting untuk menyimpan energi yang tak kontinyu.
Agar mendapat hasil yang maksimal, baterai perlu dikontrol dengan Battery
Charge Regulator (BCR) yang berfungsi untuk pengatur sistem agar
penggunaan listriknya aman dan efektif.

Gambar 2.3 Baterai Aki

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Penelitian dan pembuatan alat ini akan dilaksanakan selama lima bulan
dan dilakukan di tiga tempat:
1. Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
2. Laboratorium Fisika Konversi, Jurusan Fisika, Fakultas Sains Matematika,
Universitas Diponegoro
3. Laboratorium Teknik Kontrol Otomat, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro

3.2 Alat dan Bahan yang Diperlukan


Tabel 3.1 Peralatan yang Diperlukan
No Peralatan Satuan Jumlah
1. Modul Termoelektrik Buah 50
2. Tungku Sampah Buah 1
3. Baterai dan Kontroller Buah 4
4. Multimeter Digital Buah 1

Tabel 3.2 Bahan yang Diperlukan


No Bahan Satuan Jumlah
1. Sampah Rumah Tangga m3 30
2. Tenol Buah 2
3. Kabel Meter 20
4. Heatsink Buah 20
5. Thermal Paste Buah 10

3.3 Metode yang Digunakan


Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan beberapa metode, antara lain:
1. Studi pustaka literatur, yaitu pengumpulan data dan informasi yang
dilakukan dengan mengkaji teori dan referensi yang mendukung dalam
pemecahan masalah yang dianalisis. Studi pustaka dapat berasal dari buku,
jurnal ilmiah ataupun makalah.
2. Metode observasi, yaitu melakukan kerangka, desain dan perancangan alat
langsung untuk menganalisis keadaan dan memperoleh segala data serta
informasi yang diperlukan.

11
3.4 Prosedur Penelitian

PENGADAAN ALAT DAN


BAHAN

PENGUJIAN RANGKA DAN


PENGUJIAN ELEKTRIK ALAT
MEKANIS ALAT

Gambar 4. Diagram Tahap Pelaksanaan Kegiatan

12
3.5 Prosedur Kerja
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan pencarian literatur dari buku, jurnal
ilmiah maupun makalah. Literatur digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pencarian, perancangan, serta pengujian alat.
Setelah itu, melakukan pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
perancangan teknologi. Pengadaan alat dan bahan mencakup peralatan kerangka
dan mekanis serta sistem elektris dari teknologi. Pengadaan alat bisa dibeli secara
langsung jika memungkinkan, atau memesan dan menggunakan jasa kirim barang
jika tida memungkinkan. Jangka waktu untuk pengadaan alat dan bahan adalah 2
bulan. Hal ini didasarkan pada banyaknya serta ketersediaa alat dan bahan yang
diperlukan.
Kemudian membuat desain tungku sampah. Kerangka tungku sampah yang
dimodelkan dibuat sesuai ketersediaan bahan baku serta mampu menampung
sampah secara efektif dan efisien. Selain itu juga dibuat sistem mekanis ruang
pembakaran dan pipa penyalur uap panas ke luar alat. Setelah pembentukan
kerangka tungku sampah selesai, dilakukan pengujian ketahanan agar tungku
sampah yang dibuat mampu tahan terhadap panas yang dihasilkan oleh sampah.
Setelah mekanis selesai, selanjutnya adalah membuat susunan termoelektrik
secara seri-pararel untuk menghasilkan daya keluaran yang paling besar. Kemudian
tahap selanjutya adalah membuat dan menguji skema peletakan termoelektrik ke
dalam sistem mekanis agar mendapat posisi yang tepat sehingga menghasilkan daya
yang maksimum.
Setelah semua proses perancangan selesai, selanjutnya adalah integrasi alat
mekanis dan elektris serta pengujian keseluruhan alat. Pengujian dilakukan
beberapa kali agar didapat data yang valid.
Setelah pengujian, hasil dianalisa dan dilakukan pengembangan alat agar
mendapat daya keluaran yang lebih besar dengan biaya pembuatan yang lebih
murah.

13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rancangan Biaya


Tabel 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 4.869.000
2 Biaya habis pakai 5.201.000
3 Lain-lain 760.000

Jumlah 11.045.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi literatur tentang


1. karakteristik serta
pengoptimalan sistem
Pengadaan alat dan bahan
2.
yang diperlukan
Perancangan desain kerangka
3.
dan mekanis sistem
4. Perancangan sistem elektris

5. Integrasi sistem

6. Pengujian sistem di lapangan

7. Mengurus paten HKI

8. Penyusunan laporan

14
DAFTAR PUSTAKA

Djiteng Marsudi Ir. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Erlangga. Jakarta.

Sejati, Kucoro. 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu, Kanisius. Yogyakarta

Permana, Teguh Jaya. 2010. Kajian Pengadaan Dan Penerapan Tempat


Pengolahan Sampah Terpadu (Tpst) Di Tpa Km.14 Kota Palangka Raya.
Institut Teknologi Sepuluh november (ITS), Surabaya.

Badan Standarisasi Nasional – BSN, (1994). Tata Cara Pengelolaan Sampah di


Permukiman, SNI 03-3242-199

Wiley, John, Sons. 1981. Physics of semiconductor devices 2nd

Sara Godfrey. An Introduction to Thermoelectric Coolers. Meteor Corporation

Ashari, Mochamad, DC to DC Converter, Department of Electrical


Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
2011.

15
16
17
18
Lampiran 2. Justifikasi Penggunaan Anggaran
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantita Harga Jumlah
s Satuan (Rp)
(Rp)
Modul Peltier Pengonversi perbedaan panas ke 20 buah 50.000 1.000.000
energi listrik
Tungku Tempat pembakaran sampah 1 buah 500.000 500.000
Sampah
Multimeter Mengukur arus tegangan 1 500.000 500.000
digital
Obeng+ dan - Merangkai prototipe 1 set 50.000 50.000
Solder "goat" Menyolder rangkaian 1 set 70.000 70.000
Tang Memotong kabel ESC 1 set 30.000 30.000
Pemotong
Minidrill (bor Membuat lubang pada akrilik 1 set 70.000 70.000
PCB)
Tempat Menempatkan solder 1 30.000 30.000
sangga solder
Component Tempat peralatan 1 200.000 200.000
box packing
Pemotong Memotong komponen alat 2 75.000 150.000
(gergaji besi)
Mata Gergaji Bagian dari pemotong 2 25.000 50.000
Cutter besar Memotong komponen 3 15.000 45.000
Penyedot Penunjang pembuatan rangkaian 3 50.000 150.000
timah /
atractor
SUB TOTAL (Rp) 2.845.000

2. Biaya Habis Pakai


Material Justifikasi Pemakaian Kuantita Harga Jumlah
s Satuan (Rp)
(Rp)
Kabel spln 42 Penghubung antar rangkaian 25 8.000 200.000
++

19
Papan PCB Meletakkan rangkaian elektronik 5 50.000 250.000
Lem Epoxi Merangkai rangkaian 1 20.000 20.000
Baterai Menyimpan daya listrik prototip 1 650.000 650.000
Heatsink Alat untuk mendinginkan 20 40.000 800.000
Thermalpaste Gel pendingin rangkaian 10 20.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 2.120.000

3. Lain-Lain
Material Justifikasi Pemakaian Kuantita Harga Jumlah
s Satuan (Rp)
(Rp)
Dokumentasi Memberikan laporan 20.000
dan cuci
cetak
Pembuatan Memberikan laporan 10.000
proposal dan
laporan
SUB TOTAL (Rp) 30.000

TOTAL (KESELURUHAN Rp 4.995.000

20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas


Studi (Peminatan) Waktu
(jam
/minggu)
1 Sandy Iman Digdoyo S1-Teknik Konversi 6 Konseptor
(21060116120023) Elektro Energi teknologi Sampah
petir.
penanggungjawab
konsultasi dengan
pembimbing dan
pengujicobaan alat
3 Muta’ali S1-Teknik Mekanik 6 Desainer kerangka
(21060116120043) Elektro tungku sampah dan
mekanik sistem.
Penanggungjawab
terhadap perangkat
keras agar
terbentuk dengan
baik
4. Benediktus Angger S1-Teknik Elektronik 6 Perangkaian alat.
Wahyu Widhiawan Elektro penanggungjawab
(24040113140094) terhadap integrasi
sistem mekanis dan
elektris.

21
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Diterapkembangkan

22

Anda mungkin juga menyukai