Anda di halaman 1dari 14

Bahan-Bahan Listrik 2019

KONDUKTOR: ALUMINIUM
KELOMPOK 2

 Dimas Satria Ariadita 21060115130071


 Ikhlash Rakhmanta 21060115130084

 Siti Zumrotun Khoiroh 21060115140126


PENGERTIAN

Alumunium merupakan salah satu unsur kimia


dengan lambang Al, dengan nomor atom 13
termasuk golongan III A.
Alumunium merupakan logam ringan dengan
bentuk pudar
SIFAT UMUM ALMUNIUM

 Alumunium adalah logam berwarna putih perak


yang tergolong ringan. Aluminium memiliki
masa jenis sebesar 2,7 gr/cm3. Aluminium
memiliki sifat antara lain:
1. ringan;

2. tahan korosi;

3. tidak beracun;
KARAKTERISTIK FISIK ALUMUNIUM
 Alumunium memiliki beberapa sifat fisik antara lain sebagai berikut.

Wujud : Padat
Massa Jenis : 2,7 gram/cm3
2,375 gram/cm3 (saat wujud cair)
Titik Lebur : 933,47 K; 660,32 0C; 1220,58 0F
Titik Didih : 2792 K; 2519 0C; 4566 0F
Kalor Jenis : 24,2 J/mol K (pada suhu 250C)
Konduktivitas Termal : 237 W/m K (pada suhu 300 K)
Pemuaian Termal : 23,1 uM/m K (pada suhu 250C)
Modulus Young : 70 Gpa
Modulus Geser : 26 Gpa
KARAKTERISTIK FISIK ALUMUNIUM
Poisson Ratio : 0,35
Kekerasan Mohs : 2,75
Kekerasan Vickers : 167 Mpa
Kekerasan Brinnel : 245 Mpa

Alumunium juga:
- Memiliki daya tahan terhadap korosi lebih baik daripada tembaga.
- Massa jenisnya ± 3 kali lebih kecil daripada masa jenis tembaga.
- Tidak baik untuk dipatri, akan tetapi dapat dilas.
KARAKTERISTIK MEKANIK ALUMUNIUM
 Adapun sifat-sifat mekanik dari aluminium adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan tensil adalah besar tegangan yang
didapatkan ketika dilakukan pengujian tensil. Kekuatan
tensil ditunjukkan oleh nilai tertinggi dari tegangan pada
kurva tegangan-regangan hasil pengujian, dan biasanya
terjadi ketika terjadinya necking. Kekuatan tensil pada
aluminium murni pada berbagai perlakuan umumnya
sangat rendah, yaitu sekitar 90 MPa, sehingga untuk
penggunaan yang memerlukan kekuatan tensil yang
tinggi, aluminium perlu dipadukan. Dengan dipadukan
dengan logam lain, ditambah dengan berbagai
perlakuan termal,
KARAKTERISTIK MEKANIK ALUMUNIUM
2. Tingkat kekerasan gabungan dari berbagai sifat yang
terdapat dalam suatu bahan yang mencegah terjadinya
suatu deformasi terhadap bahan tersebut ketika
diaplikasikan suatu gaya. Kekerasan bahan aluminium
murni sangatlah kecil, yaitu sekitar 65 skala Brinnel,
sehingga dengan sedikit gaya saja dapat mengubah
bentuk logam. Untuk kebutuhan aplikasi yang
membutuhkan kekerasan, aluminium perlu dipadukan
dengan logam lain dan/atau diberi perlakuan termal
atau fisik. Aluminium dengan 4,4% Cu dan diperlakukan
quenching, lalu disimpan pada temperatur tinggi dapat
memiliki tingkat kekerasan Brinnel sebesar 135.
KARAKTERISTIK MEKANIK ALUMUNIUM
3. Ductility didefinisikan sebagai sifat mekanis dari suatu
bahan untuk menerangkan seberapa jauh bahan dapat
diubah bentuknya secara plastis tanpa terjadinya
retakan. Aluminium murni memiliki ductility yang tinggi.
Aluminium paduan memiliki ductility yang bervariasi,
tergantung konsentrasi paduannya, namun pada
umumnya memiliki ductility yang lebih rendah dari pada
aluminium murni, karena ductility berbanding terbalik
dengan kekuatan tensil, serta hampir semua aluminum
paduan memiliki kekuatan tensil yang lebih tinggi dari
pada aluminium murni.
KARAKTERISTIK MEKANIK ALUMUNIUM
4. Modulus Elastisitas Aluminium memiliki modulus
elastisitas yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
baja maupun besi, tetapi dari sisi strength to weight
ratio, aluminium lebih baik. Aluminium yang elastis
memiliki titik lebur yang lebih rendah dan kepadatan.
Dalam kondisi yang dicairkan dapat diproses dalam
berbagai cara. Hal ini yang memungkinkan produk-
produk dari aluminium yang akan dibentuk pada
dasarnya dekat dengan akhir dari desain produk.
KARAKTERISTIK MEKANIK ALUMUNIUM
5. Recyclability (daya untuk didaur ulang) Aluminium
adalah 100% bahan yang didaur ulang tanpa
downgrading dari kualitas. Yang kembali dari aluminium,
peleburannya memerlukan sedikit energy, hanya sekitar
5% dari energy yang diperlukan untuk memproduksi
logam utama yang pada awalnya diperlukan dalam
proses daur ulang.

6. Reflectivity (daya pemantulan) Aluminium adalah


reflektor yang terlihat cahaya serta panas, dan yang
bersama-sama dengan berat rendah, membuatnya ideal
untuk bahan reflektor misalnya perabotan ringan.
SIFAT KELISTRIKAN ALUMINIUM
 Aluminium merupakan bahan konduktor (penghantar) yang
artinya aluminium dapat menghantarkan arus listrik.

 Sebagai sebuah konduktor, aluminium memiliki:


1. sifat daya hantar listrik (electrical conductivity) yang tinggi.
2. tahanan jenis (resistivity) yang rendah.

 Tahanan Jenis Aluminium(dalam Ω mm2/m) sebesar:


0,026 pada suhu 0 derajat celcius, serta
0,0287 pada suhu 20 derajat celcius.
TAHANAN JENIS KONDUKTOR LISTRIK
Tahanan jenis pada 0oC Tahanan jenis pada 20o C
Nama Bahan
( Ω mm2/m) ( Ω mm2/m)

Timah 0,105 0,115


Perak 0,0151 0,01629
Tembaga Lunak 0,01589 0,01742
Tembaga Keras 0,016 0,0177
Emas 0,0222 0,0236
Aluminium 0,026 0,0287
Besi Murni 0,0885 0,0995
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai