KIMIA
KELOMPOK 1
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Susunan Atom
dalam Benda Padat
Agenda Layout
01 PENDAHULUAN
03 RANGKUMAN
04 TANYA JAWAB
05 KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Klasifikasi bahan padat dapat di kelompokkan
01
berdasarkan Viskositas nya, VISKOSITAS
Aspek Geometri / Kristalinitas,
Sifat Kelistrikkan, dan ASPEK GEOMETRI 02
Sifat Mekanis (Gaya Ikat) ATAU KRISTALINITAS
03
KEMURNIAN
SIFAT 04
KELISTRIKKAN
SIFAT MEKANIS 05
(GAYA IKAT)
BERDASARKAN
VISKOSITAS
GAS
Kerapatan (Densitas)
Kekuatan (Hardness)
Berdasarkan Aspek
Geometri
• Padatan Kristal / Kristalin
• Padatan Polikristal / Polokristalin
• Padatan Amorf
• Padatan Imperfect
Berdasarkan Kemurnian
• Padatan Perfect (Kristalin) dan Murni
• Padatan Perfect (Kristalin) dan Tidak Murni
• Padatan Imperfect dan Murni
• Padatan Imperfect dan Tidak Murni
Berdasarkan Sifat Kelistrikan
Berdasarkan Sifat
Mekanis
• Crystal of Inert Gases (low Temp. Solid)
• Ionic Crystal
• Metal Crystals
• Hydrogen-bonded Crystals
Pembagian Material
Susunan Atom
Dalam
Benda padat
Susunan atom dalam benda padat
Berdasarkan Struktur Atom Jenis Ikatan pada Zat Padat
Hukum Hooke
Berdasarkan
Struktur Atom
Sifat – Sifat zat padat berantung pada jenis atom penyusunnya
dan truktur materialnya.
Berdasarkan struktur atom dalam zat padat dikenal dua tipe :
d. Ikatan logam
Satuan sel ulang nya terdiri atas atom-atom logam.
Elektron Valensi pada logam bebas bergerak meloncati
satu atom ke atom lain membentuk larutan elektron
Sifat Mekanik Bahan
Sifat Mekanik suatu bahan mencerminkan hubungan antara
rangsangan atau deformasi dengan gaya terpakai.
Perilaku sifat mekanik ini sangat penting seperti kekuatan, kekerasan, elastisitas, dan ketangguhan bahan
Elastisitas bahan
Elastisitas
Bahan
Elastisitas adalah kemampuan benda padat untuk kemba
li ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda te
rsebut di hilangkan.
Selain memiliki sifat elastis, benda padat juga memi
liki sifat piastis yaitu sifat yang bertolak belakang dengan sifat elastis
Kekuatan bahan
Dalam bidang teknologi kualitas bahan digunakan harus sesuai de
ngan keperluan dan fungsinya. Untuk keperluan tersebut, suatu baha
n harus diuji macam - macam komposisi zatnya, dan juga dilakukan pen
gujian sifat mekanis bahan yaitu tentang kelenturan dan kekerasan
nya. Empat sifat mekanis yang penting ialah kekuatan (strength)
kekakuan (stiffness) kelenturan (ductility) dan kekerasan (hardness
)
Kekuatan suatu bahan berhubungan dengan besar gaya yang mam
pu ditahan oleh bahan sampai bahan itu tepat pecah atau patah. Kekakuan
berhubungan dengan ketahanan bahan itu terhadap suatu gangguan
pada perubahan bentuk atau ukuran atau kedua duanya. Kelenturan suatu b
ahan berhubungan dengan ketahanan terhadap ukuran, tekanan, bengkokk
kan, juga bila digulung atau diregang menjadi bentuk-bentuk yang kita keh
endaki, sedangkan kekerasan suatu bahan berhubungan dengan bahan yan
g tidak rapuh atau tidak mudah retak.
Ada empat jenis uji coba yang biasa dilakukan yaitu :
1. Uji tarik (tensile test)
2. Uji tekan (compression test)
3. Uji torsi (torsion test)
4. Uji geser (shear test)
Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling me
ndasar. Pengujian ini sangat sederhana, tidak mahal, dan sudah men
galami standarisasi diseluruh dunia. Dengan menarik suatu bahan kit
a akan segera mngetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap
tenaga tarikan dan mengetahui sejauhmana material itu bertambah p
anjang. Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus memiliki cengkraman
(grip) yang kuat dan kekakuan yang tinggi (highly stiff).
Biasanya yang menjadi focus perhatian adalah kemampuan m
aksimum bahan tersebut dalam menahan beban. Kemampuan ini umu
mnya disebut “ultimate tensile strength” disingkat dengan uts dalam ba
hasa Indonesia disebut tegangan tarik maksimum.
Hukum Hooke
Hukum hooke menyatakan bahwa gaya yang bekerja pa
da pegas sebanding dengan konstanta pegas dan pertambahan
panjang pegas. Untuk hamper semua logam, pada tahap sangat a
wal dari uji tarik, hubungan antara beban atau gaya yang diberika
n berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. In
i disebut daerah linier atau linear zone.
Didaerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban men
gikuti aturan hooke sebagai berikut:
Rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah kon
stan. Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan str
ain adalah penam bahan panjang dibagi panjang awal bahan.
Stress : Strain :
σ = F/A ɛ = ΔL/L
E=σ/ɛ
Rangkuman
Rangkuman
1. Bedasarkan struktur atom dalam zat pada
t dikenal dua tipe zat padat, yaitu kris
talin dan amorf. Perbedaan antara kris
talin dan amorf dilihat dari susuna
n molekul molekul zat padat
2. Ikatan kimia zat padat terdiri dari ikatan i
on, ikatan kovalen, ikatan hirogen, ikat
an logam.
3. Empat sifat mekanis yang penting ialah
kekuatan (strength), kekakuan (stiffness),
kelenturan (ductility), dan kekerasan (hard
ness)