Anda di halaman 1dari 47

Assalamualaikum Wr.

Wb

KELOMPO
ZULKIFLI
K II

MUHAMMAD IMRAN A
JUMADI
MUHAMMA RIZKI

KONDUK
TOR

BAHAN PENGHANTAR LISTRIK


(CONDUCTOR)

Fungsi penghantar pada teknik listrik


adalah untuk menyalurkan energi listrik
dari satu titik ke titik lain.

Aluminium
Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7

g/cm3, nya 1,4 . 10-5, titik leleh 658 C dan tidak


korosif. Daya hantar aluminium sebesar 35
m/ohm . mm2 atau kira-kira 61,4 % daya hantar
tembaga.
Aluminium murni mudah dibentuk karena
lunak, kekuatan tariknya hanya 9 kg/ mm2. Untuk
itu jika aluminium digunakan sebagai penghantar
yang dimensinya cukup besar, selalu diperkuat
dengan baja atau paduan aluminium. Penggunaan
yang demikian misalnya pada : ACSR (Aluminium
Conductor Steel Reinforced), ACAR (Aluminium
Conductor Alloy Reinforced). Konstruksi
penghantar-penghantar dari aluminium seperti
terlihat pada Gb 1.
Penggunaan aluminium yang lain adalah untuk
busbar dan karena alasan tertentu misalnya,
karena alasan ekonomi, dibuat penghantar

Contoh :
1. Penandaan 1045 untuk
aluminium tempa, berarti :
a. lxxx menunjukkan
kemumian aluminium 99%
b. x0xx tidak ada
pemeriksaan terhadap sisa
pengotoran 1 % 0,45 % = 0,55 %.
c.
xx45 menunjukkan
99,45 % bahan tersebut terbuat
dari aluminium.
2. Penandaan 6050 untuk
aluminium tempa, berarti :
a.
6xxx menunjukkan
aluminium dengan campuran
mayoritas Si dan /(Ma).
b. x0xx tidak ada
pemeriksaan terhadap pengotoran
1 % 0,5 % = 0,5 %.
c.
xx50 menunjukkan
bahan tersebut terbuat dari
paduan magnesium dan silikon
99,5%

Bahan
Aluminium, kemurnian minimum 99%

Penandaaan
1xxx

Paduan yang mayoritas terdiri dari :


Tembaga

2xxx

Mangan

3xxx

Silikon

4xxx

Magnesium

5xxx

Magnesium dan silikon

6xxx

Seng

7xxx

Lain-lain

8xxx

Seri-seri yang tak digunakan

9xxx

Tembaga
Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57. Mm2 / m pada
suhu 20C. Koefisien suhu () tembaga 0,004 per C.
Kurva resistivitas tembaga terhadap suhu adalah tidak linier seperti ditunjukkan
pada Gb. 2. Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang terpenting adalah
sebagai penghantar, misalnya : kawat berisolasi (NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY,
NYFGbY), busbar, laurel mesin dc, cincin seret pada mesin ac.
Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi, oksidasi. Massa
jenis tembaga murni pada 20 C adalah 8,96 g/cm3, titik beku 1083 C. Kekuatan
tarik tembaga tidak tinggi yaitu berkisar antara 20 hingga 40 kg/mm 2, kekuatan
tarik batang tembaga akan naik setelah batang tembaga diperkecil
penampangnya untuk dijadikan kawat berisolasi atau kabel.

Gambar 2.

Untuk memperkecil penampang tembaga digunakan batu tarik (die) yang besarnya
beragam, makin ke ujung adalah makin kecil penampang rautannya. Makin kecil
penampang kawat diperlukan, makin banyak tahapan batu tarik yang digunakan. Bahan
batu tarik untuk pembuatan kawat yang cukup besar diameternya adalah wolframkarbida. Sedangkan untuk pembuatan kawat yang diameternya kecil adalah intan.
penarikan akan terjadi penambahan panjang. Untuk itu roda tarik yang dipasang di
belakang batu tarik putarannya atau diameternya dibuat lebih besar.

Sesudah diadakan penarikan terhadap batang tembaga menjadi kawat, tembaga


akan lebih lenting. Keadaan ini kurang baik digunakan sebagai kawat berisolasi atau
kabel. Agar tembaga menjadi lunak kembali, perlu diadakan pemanasan. Namun harus
diusahakan hendaknya selama proses pemanasan tersebut tidak terjadi oksidasi.
Setelah proses pemanasan selesai, maka proses pembuatan kawat berisolasi atau kabel
dapat dimulai.
Untuk penghantar yang penampangnya lebih kecil dari 16 mm 2 digunakan penghantar
pejal, sedangkan untuk penghantar yang penampangnya 16 mm2 digunakan
penghantar serabut yang dipilin.
Pemberian isolasi pada kawat berisolasi seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Kawat dari
gulungan A ditarik melalui alas ekstrusi B pada alat ini pvc diberikan dengan pengarah
C. Selanjutnya pvc yang keluar dari C didinginkan pada bak pendingin D. Keluar dari D,
kawat yang sudah terisolasi diuji dengan pengujian cetusan (spark testing) E, ditarik
dengan penarik F dan selanjutnya digulung dengan penggulung G.

Baja
Baja merupakan logam yang
terbuat dari besi dengan campuran karbon.
Berdasarkan campuran karbonnya, baja
dikategorikan menjadi 3 yaitu: baja dengan
kadar karbon rendah (0 hingga 0,25 %),
baja dengan kadar karbon menengah (0,25
hingga 0,55 %), baja dengan kadar karbon
tinggi ( di atas 0,55 %).

Wolfram
Logam ini berwarna abu-abu keputih-putihan, mempunyai
massa jenis 20 g/cm3, titik leleh 3410C, titik didih 5900C,
4,4. 10-6 per C, tahanan jenis 0,055 . mm2 /m.
Wolfram diperoleh dari tambang yang pemisahannya dari
penambangan dengan menggunakan magnetik atau proses
kimia. Dengan reaksi reduksi asam wolfram (H2WO4) dengan
suhu 700 C diperoleh bubuk wolfram.
Bubuk wolfram tersebut kemudian dibentuk menjadi batangan
dengan suatu proses yang disebut metalurgi bubuk yang
menggunakan tekanan dan suhu tinggi (2000 atmosfir, 1600
C) tanpa terjadi oksidasi.
Penggunaan wolfram pada teknik listrik antara lain : filamen
(lampu pijar, lampu halogen, lampu ganda), elektroda, tabung
elektronik.

Molibdenum
Logam ini mirip dengan wolfram dalam hal
sifatnya, demikian pula cara mendapatkannya.
Molibdenum mempunyai massa jenis 10,2
g/cm3, titik leleh 2620 C, titik didih 3700 C,
53 . 10-7 per C, resistivitasnya 0,048 .
mm2 /m koeffisien suhu 0,0047 per C.
penggunaan Molibdenum adalah pada : tabung
sinar X, tabung hampa udara, karena
molibdenum dapat membentuk lapisan yang
kuat dengan gelas. sebagai campuran logam
yang digunakan untuk keperluan yang keras,
tahan korosi, bagian-bagian yang digunakan
pada suhu tinggi.

Platina
Platina merupakan logam yang berat,
berwarna putih keabu-abuan, tidak korosif, sulit terjadi
peleburan dan tahan terhadap sebagian besar bahan
kimia. Massa jenisnya 21,4 g.cm3, nya 9 . 10-6 per
C, titik leleh 1775 C, titik didih 4530 C,
resistivitasnya 0,1 mm2 /m , koeffisien suhu
0,00307 per C. Penggunaan platina pada teknik
listrik antara lain untuk elemen pemanas, pada
laboratorium tentang oven atau tungku pembakaran
yang memerlukan suhu tinggi yaitu di atas 1300 C,
untuk termokopel plating-rhodium (bekerja di atas
1600 C), plating dengan diameter 1 mikron
digunakan untuk menggantung bagian gerak pada
meter listrik dan instrumen sensitif lainnya, bahan
untuk potensiometer

Air Raksa
Air raksa adalah satu-satunya logam yang
berbentuk cair pada suhu kamar. Resistivitasnya
adalah 0,95 . mm2 /m, koeffisien suhu 0,00027 per
C. Pada pemanasan di udara air raksa sangat
mudah terjadi oksidasi. Air raksa dan campurannya
khususnya uap air raksa adalah beracun.
Penggunaan air raksa antara lain : gas pengisi
tabung-tabung elektronik, penghubung pada saklar
air raksa, cairan pada pompa diffusi, elektroda pada
instrumen untuk mengukur sifat elektris bahan
dielektrik padat.

Bahan-bahan Resistivitas Tinggi


Bahan-bahan resistivitas tinggi
yang digunakan untuk peralatan yang
memerlukan resistansi yang besar
agar bila dialiri arus akan terjadi
tegangan anjlok yang besar. Contoh
penggunaan bahan-bahan resistivitas
tinggi antara lain pada pemanas
listrik, rheostat dan resistor. Bahanbahan ini harus mempunyai koeffisien
suhu yang rendah. Untuk elemen
pemanas, pada suhu yang tinggi
untuk waktu yang lama tidak boleh
terjadi oksidasi dan meleleh.Bahanbahan yang resistivitasnnya tinggi
antara lain : konstantan, manganin,
nikrom dan fehral yang komposisinya

Konstantan
Konstantan merupakan logam paduan dari
tembaga dan nikel. Hubungan antara resistivitas, koeffisien
suhu () dan komposisi antara tembaga dan nikel
ditunjukkan Gambar 6.
Dari Gambar 6 terlihat bahwa resistivitas tertinggi adalah
pada perbandingan 60 % Ni dengan 40 % Cu, tetapi
koeffisien suhu terendah adalah 40 % Ni dengan 60 % Cu.
Sebagai bahan elemen resistansi tinggi, misalnya : rheostat,
elemen pemanas dengan suhu kerja 400 hingga 500 C
dibuat komposisi 60 % Ni dengan 40 % Cu yaitu Konstantan.
Bersama-sama dengan tembaga atau besi, konstantan
dapat merupakan termokopel yang dapat membangkitkan
emf 40 mikro volt setiap perbedaan suhu 1 C di antara
sambungan-sambungannya.
Hal ini memungkinkan termokopel konstantan-tembaga
atau konstantan-besi digunakan alas ukur.
jika dipanasi dengan suhu yang cukup tinggi, pada
konstantan akan terbentuk lapisan oksida tipis dan ini
memungkinkan terjadinya isolasi jika dililitkan.Tegangan
tembus untuk isolasi tersebut tidak lebih dari 1 volt.

Kromel
Logam ini merupakan perpaduan 0,7 % Mn,
0,6 % Ni, 23 sampai 27 % Cr dengan 4,5 hingga
6,7 % Al, sisanya Fe.
Kromel baik untuk elemen pemanas air, setrika,
pemanggang dan peralatan yang memerlukan
ketahanan korosi dan panas.

Manganin
Warna

logam

ini

kuning

kemerah-

merahan, komposisi manganin dapat dilihat


pada tabel 9-3. Suhu kerjanya 70 C, di
bawah suhu kerja konstantan. Logam ini
biasanya

digunakan

untuk

rheostat

yang

presisi karena resistivitasnya tinggi dan a nya


rendah.

Nikrom
Nikrom
tinggi.

mempunyai

Hal

digunakannya

ini

suhu

kerja

merupakan

nikrom

sebagai

yang
alasan

elemen

pemanas.
Di pasaran nikrom dapat dijumpai dengan
penampang bulat diameter 0,1 mm ke atas
dan

berbentuk

pita

dengan

penampang 0,1 x 1 mm ke atas.

ukuran

Karbon
pada teknik listrik kegunaannya sebagai berikut :
sikat-sikat pada mesin listrik, resistor dan rheostat,
elektroda pada tungku pembakaran (tanur) busur kolam
galvanis. Beberapa perangkat elektronik dan
telekomunikasi juga terbuat dari karbon. Untuk
penggunaan karbon sebagai sikat pada mesin listrik,
fungsinya adalah sebagai jembatan yang harus dilalui
arus. Untuk itu ukuran sikat mesin-mesin listrik
tergantung besarnya kapasitas mesin. Rapat arus untuk
karbon sebagai sikat pada mesin-mesin listrik juga perlu
diperhitungkan sesuai dengan days mesin. Selain faktor
kekerasan, koeffisien kontak juga perlu diperhatikan.
Beberapa jenis yang digunakan sebagai sikat adalah :
karbon-grafit, grafit, elektro-grafit, grafit-tembaga dan
grafit-kuningan.

Sikat Karbon
Sebagai sikat pada bagian berputar pada mesin listrik, karbon mempunyai
kelebihan karena :
a. Tahan terhadap efek yang disebabkan suhu tinggi. Hal ini karena sikat karbon
mampu menahan suhu hingga 3000 C.
b. Kepadatannya rendah. Karbon lebih ringan dibanding logam pada umumnya (kecuali
magnesium). Hal ini memudahkan adaptasi dengan gerakan permukaan yang tidak
beraturan.
c. Tidak terjadi pengelasan (menyatu) dengan logam pada kondisi yang sama jika
logam-logam menyatu satu sama lain, misalnya karena panas.
Untuk kebutuhan sikat-sikat komutator atau slip-ring pada mesin listrik
bubuk karbon dicampur dengan bubuk konduktor antara lain : tembaga, perunggu.
Berdasarkan tingkatannya, sikat karbon dibedakan seperti ditunjukkan pada Tabel

Timah Hitam
Timah hitam mempunyai massa jenis 11,4 g/cm3, agak
lunak, meleleh pada suhu 327 C, titik didih 1560 C, warna
abu-abu dan sangat mudah dibentuk. Merupakan bahan tahan
korosi dan mempunyai konduktivitas 4,5 m/. mm2. Pemakaian
timah hitam pada teknik listrik antara lain : sel-akumulator,
selubung kabel tanah di samping digunakan sebagai pelindung
pada industri nuklir. Timah hitam tidak tahan terhadap pengaruh
getaran dan mudah mengikat sisa asam. Untuk itu
pemakaiannya sebagai pelindung kabel tanah jika ditanam pada
tempattempat tersebut, diperlukan perlindungan tambahan.
Kapur basah, air laut dan semen basah dapat bereaksi dengan
timah hitam. Itulah sebabnya di samping timah hitam sebagai
pelindung kabel tanah, digunakan paduan dari timah hitam yang
mempunyai struktur kristal yang lebih halus, lebih kuat, lebih
tahan getaran. Tetapi lebih mudah korosi. Timah dan
komponennya mengandung racun.

Bimetal
Setiap logam mempunyai muai panjang yang berbeda. Hal ini
berarti bila 2 buah logam dengan berbeda dipanasi dengan suhu
yang sama panjangnya akan menjadi berbeda. Apabila keduanya
disatukan menjadi bimetal seperti ditunjukkan pada Gambar 7,
apabila dipanasi bimetal akan melengkung ke arah logam yang
mempunyai lebih kecil.
Besarnya lengkungan (penyimpangan) a ditentukan oleh perbedaan
muai panjang (2-1), panjang 1, beda suhu (t2 t1) dan ketebalan h
dari kedua logam. Penyimpangan maksimum bimetal adalah :
Bahan yang umum digunakan untuk bimetal adalah invar (63,1% Fe
+ 36,1 % Ni + 0,4 % Mn + 0,4 % Cu) sebagai logam yang mempunya
kecil yaitu 1,5. 10-6 per C untuk suhu 0 hingga 100 C. Sedangkan
untuk logam kedua dengan yang lebih besar dapat digunakan besi,
nikel, konstantan, tembaga dengan proses dingin, perunggu atau
monel (66 % Ni + 28 % Cu + Fe, Mn ) atau baja non magnetik.
Penggunaan bimetal pada teknik listrik adalah untuk rele-termal
misalnya pada Miniature Circuit Breaker (MCB), Over Load Relay
(OLR). Bimetal sebagai reletermal tidak selamanya dilewati arus,
kecuali arus yang tidak terlalu besar. Untuk memutuskan arus besar,
pada rele ada belitan pemanas khusus yang ditempatkan di sekeliling
bimetal. Pengaruh pangs dari lilitan inilah yang digunakan untuk
mempengaruhi pembengkokan bimetal.

SUPERKONDU
KTOR

PENGERTIAN SUPERKONDUKTOR
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan
listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya 2
superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya
sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah
medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek
meissner. Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu
kritisnya.

SIFAT KELISTRIKAN SUPERKONDUKTOR


Kerja logam konduktor pada umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan
basis serta elektron bebas. Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron
akan mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron ke
segala arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya
hambatan listrik pada logam konduktor.
Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara elektron dengan inti
atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami hambatan dari atom
kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti
yang bermuatan positif menarik elektron yang bermuatan negatif dan
mengakibatkan elektron bergetar.
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan mendekati
elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih besar. Gaya ini
melebihi gaya tolak-menolak antar elektron sehingga kedua elektron bergerak
berpasangan. Pasangan ini disebut Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan dengan
istilah Phonons. Ketika elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi.
Elektron yang mendekati inti atom kisi akan bergetar dan memancarkan Phonon.
Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini
mengakibatkan gaya tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron ini akan
melalu kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan.

SIFAT KEMAGNETAN SUPERKONDUKTOR


Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme sempurna.
Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka
tidak akan ada medan magnet dalam superkonduktor. Hal ini terjadi
karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan yang
berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang
sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam
suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor.
Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek
Meissner.

SIFAT QUANTUM SUPERKONDUKTOR


Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui tulisan Bardeen,
Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori ini dinamakan teori BCS. Fungsi
gelombang BCS menyusun pasangan partikel dan . Ini adalah bentuk lain dari
pasangan partikel yang mungkin
dengan Teori BCS. Teori BCS menjelaskan bahwa :
Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan dasar
terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap.
Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya energi gap
yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung ini terjadi ketika satu
elektron berinteraksi dengan kisi dan merusaknya. Elektron kedua
memanfaatkan keuntungan dari deformasi kisi. Kedua elektron ini beronteraksi
melalui deformasi kisi.
London Penetration Depth merupakan konsekuensi dari Teori BCS.
Teori BCS memprediksi suhu kritis.

Efek Meissner
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan
magnet luar yang lemah, medan magnet akan
menembus superkonduktor pada jarak yang
sangat kecil dan dinamakan London Penetration
Depth. Pada bahan superkonduktor umumnya
London Penetration Depth sekitar 100 nm.
Setelah itu medan magnet bernilai nol. Peristiwa
ini dinamakan Efek Meissner dan merupakan
karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner
adalah efek dimana superkonduktor
menghasilkan medan magnet. Efek Meissner ini
sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat
melayang karena ditolak oleh superkonduktor.
Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar.
Apabila medan magnetnya terlalu besar, maka
efek Meissner ini akan hilang dan material akan
kehilangan sifat superkonduktivitasnya.

SUHU DAN MEDAN MAGNET KRITIS


Suhu kritis adalah suhu yang membatasi
antara sifat konduktor dan superkonduktor. Jika
suhu suatu bahan dinaikan, maka getaran
electron akan bertambah sehingga banyak
Phonons yang dipancarkan. Ketika mencapai
suhu kritis tertentu, maka Phonons akan
memecahkan Cooper Pairs dan bahan kembali
ke keadaan normal. Contoh grafik Hambatan
terhadap suhu pada bahan YBa2Cu3O7
sebagai berikut, Medan magnet kritis adalah
batas kuatnya medan magnet sehingga bahan
superkonduktor memiliki medan magnet. Jika
medan magnet yang diberikan pada bahan
superkonduktor, maka bahan superkonduktor
tak akan mengalami efek meissner lagi.

TIPE TIPE SUPERKONDUKTOR


Superkonduktor dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu
Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II.
Superkonduktor Tipe I
Superkonduktor tipe I menurut teori BCS, dijelaskan dengan
menggunakan pasangan elektron (yang sering disebut pasangan
Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang terowongan
penarik yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan positif.
Akibat dari adanya pembentukan pasangan dan tarikan ini arus
listrik akan bergerak dengan merata dan superkonduktivitas akan
terjadi. Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini disebut
superkonduktor jenis pertama yang secara fisik ditandai dengan
efek Meissner, yakni gejala penolakan medan magnet luar
(asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor.
Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala
superkonduktivitasnya akan menghilang. Maka pada
superkonduktor tipe I akan terus menerus menolak medan
magnet yang diberikan hingga mencapai medan magnet kritis.
Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan berubah kembali ke
keadaan normal.

Superkonduktor Tipe II
Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena
apabila superkonduktor jenis II ini dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner
nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru untuk
menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan teorinya pada
kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam arameter keteraturan
fungsi gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut
dapat mendeskripsikan pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet
dapat memenetrasi bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-pusaran ini.
Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat memprediksikan jumlah
pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini
merupakan terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan
analisis superkonduktor dan magnet.
Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun
perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu
kritis, maka bahan akan kembali ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II
memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor tipe I.

KELOMPOK SUPERKONDUKTOR
Berdasarkan nilai suhu kritisnya,
superkonduktor dibagi menjadi dua
kelompok yaitu;
Superkonduktor bersuhu kritis tinggi
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu
kritis lebih besar dari 78 K.
Superkonduktor jenis ini merupakan
bahan yang sedang dikembangkan
sehingga diharapkan memperoleh
superkonduktor pada suhu kamar
sehingga lebih ekonomis.Contoh
Superkonduktor bersuhu kritis tinggi
adalah sampel bahan YBa2Cu3O7-x.
Bahan ini memiliki struktur kristal
orthorhombic

SUHU PEMADAMAN
Suhu pemadaman merupakan batas suhu untuk
merusak sifat superkonduktor. Artinya pada suhu ini
superkonduktor akan rusak
Pada grafik disamping dapat kita lihat bahwasanya
makin tinggi suhu yang diberikan pada bahan
superkonduktor, maka struktur kristal superkonduktor
tidak lagi berbentuk ortorombik. Maka dengan adanya
perubahan struktur kristal superkonduktor, suatu
bahan akan kehilangan sifat superkonduktornya.

SINTESIS
SUPERKONDUKTOR
a. Sampel YBa2Cu3O7
Bahan-bahan yang diperlukan
untuk membuat sampel
YBa2Cu3O7 adalah Y2O3,
BaCO3, CuO. Langkah-langkah
sintesis Sampel YBa2Cu3O7
diantaranya :
1. Persiapan bahan dengan
komposisi awal dengan
menggunakan perbandingan
molar off-stokiometri.
2. Pencampuran dan
penggerusan pertama di dalam
mortar agate. Kalsinasi pada
suhu 9400 C selama 24 jam.
3. Pendinginan pada suhu
kamar.
4. Sintering pada suhu 9400
C.
5. Pendinginan dalam tungku.

b. Sampel BPSCCO-2223
Bahan-bahan yang diperlukan
untuk melakukan sintesis bahan
Sampel BPSCCO-2223 adalah
Bi2O3, PbO, SrCO3,CuO, CaCO3.
Langkah-langkah sintesis
Superkonduktor Sampel BPSCCO2223 terdiri dari :
1. Persiapan bahan dengan
komposisi awal dengan
menggunakan perbandingan
molar off-stokiometri.
2. Pencampuran dan
penggerusan pertama di dalam
mortar agate.Kalsinasi pada suhu
8100 C selama 20 jam.
3. Penggerusan kedua.
4. Sintering pada suhu 8300 C.
5. Pendinginan dalam tungku.

Selama proses pembentukan


sampel tersebut, sampel akan
diujikan dengan yang diarahkan
untuk
mengendalikan
pewaktuan dari proses sintering
dengan suhu pilihan adalah
8300 C. Setelah proses sintering
selesai dalam waktu yang
berkesesuaian (30 jam, 60 jam,
90 jam), maka akan diadakan
beberapa
pengujian
karakteristik sampel, yaitu: 12
1. Uji Efek Meissner
2. Uji X-ray Diffraction
3. Pengukuran Suhu Kritis (Tc)
4. Pengukuran
(FV)

Fraksi

5. Super Konduktor

Volume

Pada bahan-bahan konduktor yang dijumpai


sehari-hari, selalu mempunyai resistansi. Hal ini
disebabkan bahan-bahan tersebut mempunyai
resistivitas.
Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya,
bahwa resistivitas akan akan mencapai harga nol
pada suhu kritis ( Tc ).
Dewasa ini sedang dikembangkan usaha untuk
mencapai suhu kritis ( Tc ) bahan-bahan untuk
dijadikan super konduktor. Di samping itu, medan
magnet pada bahan super konduktor adalah lebih
kecil daripada medan kritis ( Hc ) seperti
ditunjukan pada Gb. 11-5.
Dengan demikian suatu super konduktor akan
hilang super konduktivitasnya jika suhunya di atas
kritis dan medannya di atas kuat medan kritisnya.
Terdapat 30 unsur dan hampir 100 senyawa yang
dapat digunakan sebagai bahan super konduktor.
Suhu kritis tertinggi super konduktor adalah 18,10
K untuk senyawa Nb3 Sn yang ditemukan oleh
mathias seorang ahli dari USA.

Suhu kritis ( Tc ) beberapa bahan Super Konduktor


Unsur
Ti
Zn
Al
Tl
In
Sn
Hg
Ta
V
Pb
Nb
Tc
Th
U

Tc ( 0K )
0,49
0,82
1,20
2,38
3,40
3,73
4,16
4,39
5,1
7,22
8,00
11,2
1,37
0,68

Senyawa
NaBi
BaBa3
Nb3 Zn
Mo N
Mo Re
V2,95 Ga
Nb N
V3 Si
Nb3 Al
Nb3 Sn

Cu S
Pb Sb

Tc ( 0K )
2,2
6,0
10,8
12,0
12,6
14,4
15,2
17,1
18,0
18,1

1,6
1,5

Tetapi perlu diingat bahwa tidak selalu terjadi pada bahan yang pada suhu kamar misalnya : Cu, ag dan Au
merupakan konduktor yang baik akan menjadi super konduktor pada kondisi yang lebih mudah dibandingkan
bahan lain yang pada suhu kamar konduktivitasnya lebih jelek.
Terdapat dua jenis super konduktor yaitu jenis I termasuk Pb, Ag dan Sn, menyalurkan arus pada
permukaannya sampai ke dalaman 10-4 mm pada medan magnet hingga setinggi-tingginya adalah kuat
medan magnet Nb dan paduan Pb. Pada super konduktor jenis II, jika medan magnetnya mencapai medan
kritis dan suhu kritisnya relatif ( kondisi tersebut lebih tinggi dari jenis I ), keadaan super konduktor tidak
langsung berubah menjadi konduktor normal, tetapi menjadi bahan yang merupakan peralihan atau dari
kondisi super konduktor menjadi konduktor normal.
Pada jenis I yang menghantarkan arus tetap akan menimbulkan medan magnet tanpa kerugian karena medan
listriknya di semua tempat adalah 0. Sedangkan pada jenis II dalam keadaan yang sama akan menimbulkan
kerugian yang sangat kecil dan dapat diabaikan.

Penggunaan
Terdapat 2 perangkat yang sudah umum menggunakan super konduktor yaitu :
Elektromagnet
Karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan resistansi,maka
dikemungkinan membuat selenoid dengan super konduktor tanpa kerugian yang
menimbulkan panas.
Selenoid dengan arus yang sangat kecil pada medan magnet nol untuk kawat yang
digunakan adalah kemungkinan membangkitkan sebuah medan magnet kritis dari
lilitan. Karena dengan bahan super konduktor memungkinkan membuat elektron
yang kuat dengan ukuran yang kecil. Aplikasi dari elektromagnet dengan super
konduktor antara lain komponen magneto hidro dinamik.
Elemen penghubung
Karena super konduktor mempunyai Hc dan Tc, maka dalam pemakaian super
konduktor sebagai elemen penghubung dapat menggunakan pengaruh salah satu
besaran di atas. Artinya suatu gawai penghubung dapat menggunakan super
konduktor akan dapat berubah sifatnya dari super konduktor menjadi konduktor
biasa karena pengubahan suhu atau medan magnet di atas nilai kritisnya.
Pemutus arus yang berkerjanya di pengaruhi oleh magnetik dielektrik
crytron,misalnya digunakan pada pemutus komputer.

PERKEMBANGAN SUPERKONDUKTOR
Penemuan yang berkaitan dengan superkonduktor terjadi pada tahun 1933. Walter Meissner dan
Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu superkonduktor akan menolak medan magnet.
Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu arus
induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang
dihasilkan tepat berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat
menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut
ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilahDiamagnetisme dan efek ini kemudian dinamakan
Efek Meissner.
Selanjutnya ditemukan juga superkonduktor-superkonduktor lainnya. Selain merkuri, ternyata
beberapa unsur-unsur lainnya juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang
berbeda. Sebagai contoh, karbon bersifat superkonduktor dengan Tc 15 K. Hal yang ironis adalah
logam emas, tembaga dan perak yang merupakan logam konduktor terbaik bukanlah
superkonduktor.
Pada tahun 1986 Alex Mller and Georg Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di
Rschlikon, Switzerland berhasil membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum,
Barium, Tembaga, dan Oksigen yang bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu
itu, 30 K. Penemuan ini menjadi spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai isolator.
Keramik tidak menghantarkan listrik sama sekali pada suhu ruang. Penemuan ini membuat
keduanya diberi penghargaan hadiah Nobel setahun kemudian.
Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang bersifat superkonduktor pada suhu 90
K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan demikian dapat digunakan nitrogen cair
sebagai pendinginnya. Karena suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material

APLIKASI SUPERKONDUKTOR
Aplikasi Superkonduktor dalam kehidupan diantaranya :
Kabel Listrik.
Dengan menggunakan bahan superkonduktor, maka energi listrik tidak
akan mengalami disipasi karena hambatan pada bahan superkonduktor
bernilai nol. Maka penggunaan energi listrik akan semakin hemat.
Alat Transportasi
Penggunaan superkonduktor dalam bidang transportasi adalah Kereta
Listrik super cepat yang dikenal dengan sebutan Magnetik Levitation
(MAGLEV).
Sistem penstabil listrik
Suatu perusahaan Amerika, American Superconductor Corp diminta untuk
memasang suatu sistem penstabil listrik yang diberi nama Distributed
Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu unit DSMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 juta Watt yang dapat
digunakan untuk menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik

Keuntungan superkonduktor:
1. Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar
arus listrik. Milyaran rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan
superkonduktor daripada konduktor biasa.
2. Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang
menggunakan superkonduktor tidak akan menjadi panas dan jadi semakin
banyak sirkuit yang bisa kita kompres per centimeter kubiknya. Kalau kita
menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita mau
mengkompres semakin banyak material karena panas yang terakumulasi dari
resistansi material tersebut.
3. superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen
sirkuit yang bisa mengamplifikasi signal listrik dan digunakan di semua
peralatan modern yang menggunakan listrik) tetapi bisa berfungsi 100 kali
lebih cepat. Ini juga dikenal sebagaiJosephson Junctionsdan kalau
duaJosephson Junctionsini kita gabung dengan tepat, mereka bisa
mendeteksi medan magnet yang sangat kecil

kelemahan superkonduktor
Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita,
misalnya, transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi
kehilangan energi selama transmisi). Memang saat ini
penggunaan superkonduktor belum praktis, dikarenakan
masalah perlunya pendinginan. Suhu kritis
superkonduktor masih jauh di bawah suhu kamar.
Superkonduktor adalah suatu material yang tidak
memiliki hambatan di bawah suatu nilai suhu tertentu.
Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu
konduktor, semikonduktor ataupun suatu insulator pada
keadaan ruang. Suhu di mana terjadi perubahan sifat
konduktivitas menjadi superkonduktor disebut dengan
temperaturkritis(Tc).

ATAS PERHATIANNYA KAMI


UCAPKAN
TERIMAKASIH
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai