Anda di halaman 1dari 13

1.

BAHAN-BAHAN LISTRIK
Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu elemen penting yang

akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri . Bahan listrik yang sangat populer

selama ini meliputi konduktor, semikonduktor, dan isolator . Satu lagi yang dikenal dengan

super konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para ahli . Ketiga bahan tadi secara

integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan secara optimal. Seperti konduktor adalah salah

satu material paling besar yang dipakai dalam penyaluran tenaga listrik baik alumunium maupun

tembaga atau campuran dengan bahan lain.

Suatu bahan dapat berbentuk padat , cair atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa

berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut dalam

teknik listik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Bahan penghantar ( Kondukor )

2. Bahan penyekat ( Isolator )

3. Bahan setengah penghantar ( Semi konduktor )

4. Bahan Super konduktor

Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik , baik berupa

zat padat , cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka di sebut konduktor . Konduktor

yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat

konduktif. Emas , perak , tembaga , alumunium , zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis

semakin besar . jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik , tetapi sangat mahal harganya ,

maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan .

1
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
1.1 Pengertian Bahan Konduktor

Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya

hantar listrik ( Electrical Conductivity ) yang besar dan tahanan listrik ( Electrical resistance )

yang kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi

kabel , kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran

transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah

tembaga dan alumunium .

Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan

sebagai berikut.

• Konduktifitasnya cukup baik.

• Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.

• Koefisien muai panjangnya kecil.

• Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar

Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:

 Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.

 Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang

diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk

menaikkan kekuatan mekanisnya.

 Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan

dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).

Klasifisikasi konduktor menurut konstuksinya :

1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.

2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit

2
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.

3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk

mendapatkan garis tengah luar yang besar.

1.2 Karakteristik konduktor

Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :

1. Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang

menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk

konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30° C, maka kemampuan

maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

2. Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus

listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2

berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka kemampuan maksimum dari

konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

1.3 Macam-macam Bahan Konduktor

Fungsi penghantar pada teknik listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu

titik ke titik lain . Penghantar yang lazim digunakan adalah Tembaga dan Alumunium.

Beberapa bahan penghantar yang masih ada dan relevasinya ,antara lain :

Alumunium

Alumunium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3 , titik leleh 6580C dan tidak

korosif. Daya hantar alumunium sebesar 35 m/ohm atau kira- kira 61,4 % daya

hantar tembaga .alumunium mempunyai bentuk yang lunak , kekuatan tariknya

3
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
hanya 9km/mm2. Untuk itu jika alumunium digunakan sebagai penghantar yang

dimensinya cukup besar, selalu diperkuat dengan baja. Penggunaan yang

demikian misalnya pada ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced).

Tembaga

Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57 mm2/m pada suhu

20 oC. Koefisien suhu tembaga 0,004 per oC . Pemakaian tembaga pada teknik

listrik yang terpenting adalah sebagai penghantar, misalnya : kawat berisolasi

(NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY, NYFGbY), busbar,lamel mesin dc, cincin

seret pada mesin ac, dan lain-lain. Tembaga mempunyai ketahanan terhadap

korosi dan oksidasi.

Baja

Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon.

Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu

baja dengan kadar karbon rendah ( 0 – 25 %), baja dengan kadar karbon

menengah (0,25 –0,55 %), dan baja dengan kadar karbon tinggi ( di atas 0,55 %).

Meskipun konduktivitas baja rendah namun baja digunakan pada penghantar

transmisi yaitu ACSR, dimana fungsi baja dalam hal ini adalah untuk memperkuat

konduktor aluminium secara mekanis setelah digalvanis dengan seng.

Keuntungan dipakainya baja pada ACSR adalah menghemat pemakaian

aluminium.

Wolfram

Logam ini berwarna abu-abu keputih-putihan, mempunyai massa jenis 20 g/cm3,

titik leleh 34100C, dan titik didih 59000C. Wolfram diperoleh dari tambang yang

4
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
pemisahannya dengan menggunakan magnetik atau proses kimia. Dengan reaksi

reduksi asam wolfram (H2WO4) dengan suhu 7000C diperoleh bubuk wolfram.

Bubuk wolfram kemudian dibentuk menjadi batangan dengan suatu proses yang

disebut metalurgi bubuk yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi (2000 atm,

16000C) tanpa terjadi oksidasi.

Dengan menggunakan mesin penarik, batang wolfram diameternya dapat

diperkecil menjadi 0,01 mm (penarikan dilakukan pada keadaan panas).

Penggunaan walfram pada teknik listrik antara lain untuk : filamen (lampu pijar,

lampu halogen, lampu ganda), elektroda, tabung elektronik, dan lain-lain.

Platina

Platina merupakan logam yang berat, berwarna putih keabu-abuan, tidak korosif,

sulit terjadi peleburan dan tahan terhadap sebagian besar bahan kimia. Massa

jenisnya 21,4 g/cm3, titik leleh 17750C, dan titik didih 45300C,. Platina dapat

dibentuk menjadi filament yang tipis.

Penggunaan platina pada teknik listrik antara lain untuk elemen pemanas pada

laboratorium tentang oven atau tungku pembakar yang memerlukan suhu tinggi

yaitu di atas 13000C, untuk termokopel platina-rhodium (bekerja di atas 16000C),

dan untuk bahan potensiometer.

Air raksa

Air raksa adalah satu-satunya logam berbentuk cair pada suhu

kamar.Resistivitasnya 0,95 .mm2/m, koefisien suhu 0,00027 per 0 0C. Pada

pemanasan diudara air raksa sangat mudah terjadi oksidasi. Air raksa dan

campurannya khusus uap air raksa adalah beracun. Penggunaan air raksa antara

5
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
lain : gas pengisi tabung elektronik, penghubung pada sakelar air raksa, cairan

pada pompa diffusi, elektroda pada instrumen untuk mengukur sifat elektris bahan

dielektrik padat.

Aldrey

Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya

sekitar 0,4 % – 0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % - 0,35 %) dan

ferum (konsentrasinya antara 0,2 % - 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan

mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar listriknya agak rendah.

Cooper-Weld

Cooper-weld, adaah suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan

tembaga.

Brons

Brons,adalah bahan listrik yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar,

namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat

pentanahan.

1.4 Bahan Isolator

Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan

non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu kering, gelas, plastik,

karet, udara dll.

Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak bebas bergerak . Hal ini karena setiap atom

dari bahan isolator terikat dengan kuat. Pada isolator, setiap muatan electron dipegang

6
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
erat oleh inti atomnya, sehingga pada suhu ruangan/normal tidak mungkin adanya

pengaliran arus listrik.

Dalam Kelistrikan Bahan isolator befungsi untuk menyekat (misalnya antara 2

penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua penghantar

tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar dan

tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik

adalah : plastik, karet, dan sebagainya.

Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Untuk

itu pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikanya. Di samping

itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia.

Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik. Penyekat

membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor

sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bahan

isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan penggunaannya pada tempat-tempat

yang lembab karena resistivitasnya akan turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan

yang diberikan naik.

Pembagian Kelas Bahan Penyekat:

Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja

maksimum, yaitu sebagai berikut:

1. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C

Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis (seperti Katun,

sutera alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu,

7
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
poliakrilat, polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup

dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga bahan

termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.

2. Kelas A, suhu kerja maksimum 150°C

Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam pernis aspal atau

kompon, minyak trafo, email yang dicampur dengan vernis dan poliamil atau

yang terendam dalam cairan dielektrikum (seperti penyekat fiber pada

transformator yang terendam minyak).

Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelup, termasuk

kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan damar-polyamide.

3. Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C

Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan pengikat

polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis

dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat

polyethylene terephthalate.

4. Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C

Yaitu Yaitu bahan non-organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup

atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas

(dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).

5. Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C

Bahan bukan organik dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi,

poliurethan, atau vernis yang tahan panas tinggi.

8
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
6. Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C

Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber yang

dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas, katun, dan

sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga karet silikon dan email kawat

poliamid murni.

7. Kelas C, suhu kerja diatas 180°C

Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic,

misalnya mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat

anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik. Hanya satu bahan organik saja

yang termasuk kelas C yaitu politetra fluoroetilen (Teflon).

Macam-macam bahan penyekat:

• Bahan penyekat bentuk padat, bahan listrik ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa

macam, diantaranya yaitu: bahan tambang, bahan berserat, gelas, keramik, plastik,

karet, ebonit dan bakelit, dan bahan-bahan lain yang dipadatkan.

• Bahan penyekat bentuk cair, jenis penyekat ini yang banyak digunakan pada teknik

listrik adalah air, minyak transformator, dan minyak kabel.

• Bahan penyekat bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik

diantaranya : udara, nitrogen, hidrogen, dan karbondioksida.

1.5 Bahan Semikonduktor

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara

isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang

9
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor. Bahan

semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon (Si), germanium (Ge), dan gallium

arsenide. Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan

panas dibanding Ge.

Terdapat dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik,

semikonduktor intrinsik biasanya hanya terdiri dari Ge atau Si saja, sedangkan semikonduktor

ekstrinsik gabungan dari dua jenis bahan atau lebih.

Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang

dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping).

Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat

elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah

kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan. Pada umumnya, komponen dasar aktif

elektronika terbuat dari bahan-bahan semikonduktor misalnya dioda, transistor, dan IC

(Integreted Circuit).

Bahan-bahan semi konduktor

Bahan-bahan semi konduktor yang sering digunakan adalah Germanium dan Silikon.

Sifat-sifat bahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Germanium

Germanium merupakan salah satu bahan semi konduktor yang banyak dipakai.

Germanium diperoleh sebagai serbuk berwarna kelabu melalui proses kimia, yaitu

10
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
dengan mereduksi germanium oksida. Selain itu juga dapat diperoleh dari

pemurnian Kadmium dan seng.

Germanium adalah bahan semi konduktor yang bervalensi 4 dan mempunyai

susunan seperti karbon atau silikon. Spesifikasi germanium adalah sebagai

berikut:

Daya hantar panas : 0,14 Cal/cm dt °C

Kapasitas panas : 0,08 Cal/gr °C

Koefisien muai panjang (0-100°C) :6x

Titik lebur : 936°C

Permitivitas : 16 C2/N m2

Tahanan jenis listrik pada 20°C : 0,47 Ω m

Pada temperatur yang rendah, bahan semi konduktor ini bersifat sebagai isolator,

kemudian pada suhu yang cukup tinggi, bahan ini berubah sifatnya menjadi bahan

penghantar yang baik. Germanium merupakan bahan yang sangat luas pemakaianya

didalam pembuatan rectifier, transistor, dan peralatan semi konduktor yang lain.

Germanium yang dicampur dengan Arsen (As) disebut N-Germanium. N artinya negatif,

karena pada temperatur kamar, germanium tipe N ini mempunyai banyak elektron bebas

yang bermuatan negatif. Arsen yang memberikan elektron disebut donor. Germanium

yang dicampur dengan Indium (In) yang mempunyai 3 elektron valensi disebut P-

Germanium. P artinya positif, dan menunjukkan bahwa banyak sekali hole yang

bermuatan positif yang ada dalam Germanium tipe P ini.

11
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
B. Silikon

Silikon (Si) tidak ditemukan dalam bentuk aslinya, akan tetapi ditemukan dalam bentuk

silika yang direduksi dengan kokas dan kemudian dimurnikan dengan converter,

menghasilkan SiO atau SiHCl, atau dengan proses didestilasi berulang-ulang dan

kemudian direduksi dengan hydrogen menghasilkan SiH.

Sifat-sifat silikon :

• Mempunyai mobilitas yang tinggi

• Konstanta dielektriknya kecil

• Konduktivitas termis yang besar

• Disipasi panas yang baik.

• Impurity ionization energy yang sangat kecil

Dari sifat-sifat silikon tersebut diatas, maka silikon banyak digunakan sebagai bahan semi

konduktor, misalnya sebagai dioda rectifier, thyristor (SCR), dan lain-lain. Senyawa

silikon, SiO (quartz), sering dipergunakan pada alat-alat optik dengan index bias 1,54.

1.6 Bahan Super Konduktor

Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang disebabkan

oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan bahwa tahanan listrik tiba-

tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran

super dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran

super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead

(timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu mendekati 0°K

mempunyai resistivitas nol.

12
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik
Latian-latian Soal

1. Sebutkan syarat-syarat bahan konduktor!


2. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan logam alloy?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan logam Composite?
4. Sebutkan klasifikasi konduktor menurut konstruksinya
5. Apa yang dimasksud dengan karakteristik mekanik dan karakteirstik listrik pada konduktor?
6. Sebutkan spesifikasi dari bahan penghantar alumunium dan Tembaga
7. Mengapa bahan Isolator tidak bisa mneghantarkan arus listrik?
8. Sebutkan penggunakan bahan isolator dalam kelistrikan
9. Sebutkan contoh contoh Bahan penyekat kelas Y, A, dan B
10. Apa yang disebut dengan bahan semi konduktor?
11. Sebutkan bahan-bahan semi konduktor

13
Pujianto.ST.MT. Peralatan listrik

Anda mungkin juga menyukai