Anda di halaman 1dari 41

KIMIA DAN BAHAN-BAHAN LISTRIK

Program Studi Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ambon
BAHAN LISTRIK BAHAN-BAHAN LISTRIK
DAPAT DIKELOMPOKKAN ATAS:

1. Bahan Penghantar (konduktor)


2. Bahan Penyekat (isolator/insulator)
3. Bahan Setengah Penghantar (semi
konduktor)
4. Bahan Magnetis.
5. Bahan Super Konduktor.
6. Bahan Nuklir.
7. Bahan Khusus (bahan untuk pembuatan
kontak-kontak, untuk sekering, dan
sebagainya)
BERDASARKAN PITA ENERGI BAHAN
LISTRIK DAPAT DIKELOMPOKKAN ATAS:

1. Bahan Penghantar (konduktor)


2. Bahan Penyekat (isolator/insulator)
3. Bahan Setengah Penghantar (semi
konduktor)
PITA ENERGI
 Elektron dalam sebuah atom tunggal hanya boleh
menempati tingkat-tingkat energi tertentu.
 Jika banyak atom saling berdekatan maka banyak atom
dari kulit terluar (elektron valensi) saling berinteraksi
sehingga tingkat-tingkat energi saling bertumpukan dan
membentuk pita energi.
PITA ENERGI INI DIBAGI DALAM TIGA BAGIAN
YAITU
 Pita Valensi
 Pita Konduksi
 Pita Larangan
Pita valensi adalah pita energi terakhir yang terisi penuh oleh
elektronelektron.
Pita konduksi adalah pita energi diatas pita valensi yang
kosong atau terisi sebagian oleh elektron-elektron
Pita larangan adalah pita energi diantara pita valensi dan pita
konduksi dimana elektron- elektron tidak diperbolehkan ada
pada pita energi ini. Energi yang diperlukan untuk
memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi
adalah sebesar energi pita larangan.
BAHAN PENGHANTAR (KONDUKTOR)
 Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang
menghantarkan listrik dengan mudah.
 Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical
Conductivity) yang besar dan tahanan listrik
(Electrical Resistance) kecil.
 Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan
arus listrik
 Bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki
banyak elektron bebas pada kulit terluar orbit.
 Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada
sifat bahan tersebut.
 Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron
bebas pada orbit-orbit elektron, bahan ini memiliki
sifat sebagai penghantar listrik
BAHAN-BAHAN YANG BIASA DIGUNAKAN
SEBAGAI KONDUKTOR, ANTARA LAIN:

1. Logam biasa, seperti: tembaga,


aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah
logam dari tembaga atau aluminium
yang diberi campuran dalam jumlah
tertentu dari logam jenis lain, yang
gunanya untuk menaikkan kekuatan
mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua
jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan
(smelting) atau pengelasan (welding).
 Bahan penghantar yang paling banyak dipakai
adalah tembaga, karena tembaga merupakan
bahan penghantar yang paling baik setelah
perak dan harganyapun murah.
 Akhir-akhir ini banyak digunakan Aluminium
dan Baja sebagai penghantar walaupun
tahanan jenisnya agak besar, hal ini dengan
pertimbangan sangat berlimpah dan harganya
menjadi lebih murah.
 Dalam pemilihan jenis bahan listrik, sifat yang
harus dipertimbangkan antara lain sifat listrik,
sifat mekanis, sifat fisis, dan sifat kimia.
 Sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk
mendapatkan informasi spesifikasi bahan
DAYA HANTAR LISTRIK (KONDUKTIFITAS)

 Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu


mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri.
 Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya.
 Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang
1mm2 pada temperatur 20C dinamakan hambatan jenis.
 Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan :
R= ρl/A dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)
ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
 Logam atau material yang merupakan penghantar
listrik yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan
orde 107 (ohm.meter) -1
 Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama
untuk hantaran di atas tanah. Oleh sebab itu,
bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut
harus diketahui kekuatan mekanis (kekuatan
tarik) cukup tinggi terutama menyangkut
penggunaan dalam pendistribusian tegangan
tinggi
KOEFISIEN MUAI PANJANGNYA KECIL.

 Dalam suatu bahan akan mengalami perubahan


volume bila terjadi perubahan temperatur.
 Bahan akan memuai jika temperatur suhu naik dan
akan menyusut jika temperatur suhu turun.
 Besarnya perubahan hambatan akibat perubahan
suhu dapat diketahui dengan persamaan ;
R = R0 { 1 + α (t – t0)}, dimana :
R : Besar hambatan setelah terjadinya
perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya
perubahan suhu.
T : temperatur suhu akhir, dalam 0C
t0 : temperatur suhu awal, dalam 0C
α : koefisien temperatur tahanan
 Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas
yang melalui lapisan bahan tiap satuan waktu.
Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C.
Terutama diperhitungkan dalam pemakaian
mesin listrik beserta perlengkapanya.
 Pada umumnya logam mempunyai daya hantar
panas yang tinggi.
BAHAN‐BAHAN YANG BIASA DIGUNAKAN
SEBAGAI KONDUKTOR, ANTARA LAIN:
1. Logam biasa, seperti: tembaga,
aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah
logam dari tembaga atau aluminium
yang diberi campuran dalam jumlah
tertentu dari logam jenis lain, yang
gunanya untuk menaikkan kekuatan
mekanisnya.
3. Logam paduan composite), yaitu dua
jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan
(smelting) atau pengelasan (welding).
MACAM-MACAM BAHAN PENGHANTAR
 Aluminium
Aluminium murni mempunyai :
massa jenis 2,7 g/cm3,
titik leleh 658 0C dan tidak korosif.
Daya hantar aluminium sebesar 35 m/ohm.mm2 atau
kira-kira 61,4 % daya hantar tembaga.
Aluminium murni dibentuik karena lunak, kekuatan
tariknya hanya 9 kg/mm2.
Untuk itu jika aluminium digunakan sebagai
penghantaryang dimensinya cukup besar, selalu
diperkuat dengan baja atau paduan aluminium.
Penggunaan yang demikian misalnya pada : ACSR
(Aluminium Conductor Steel Reinforced), ACAR
(Aluminium Conductor Alloy Reinforced).
ALUMUNIUM
 Tembaga.
Tembaga mempunyai :
Daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57 m / ohm.mm2
pada suhu 200C.
Koefisien suhu tembaga 0,004 per 0C.
Pemakaian tembaga pada teknik listrik yang
terpenting adalah sebagai penghantar, misalnya :
kawat berisolasi (NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY,
NYFGbY), busbar, lamel mesin DC, cincin seret pada
mesin AC, dan lain-lain.
Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi,
oksidasi. Massa jenis tembaga murni pada suhu 200 C
adalah 8,96 g/cm3 , titik beku C. Kekuatan tarik
tembaga tidak tinggi berkisar antara 20 hingga 40
kg/mm2 , kekuatan tarik batang tembaga akan naik
setelah batang tembaga diperkecil penampangnya
untuk dijadikan kawat berisolasi atau kabel.
TEMBAGA
 Baja
Baja merupakan logam yang terbuat dari besi
dengan campuran karbon.
Berdasarkan campuran karbonnya, baja
dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu : baja
dengan kadar karbon rendah ( 0 – 25 %), baja
dengan kadar karbon menengah (0,25 – 0,55 %), dan
baja dengan kadar karbon tinggi ( di atas 0,55 %).
Meskipun konduktivitas baja rendah yaitu : 7,7 m /
ohm.mm2 , tetapi digunakan pada penghantar
transmisi yaitu ACSR, dimana fungsi baja dalam hal
ini adalah untuk memperkuat konduktor aluminium
secara mekanis setelah digalvanis dengan seng.
Keuntungan dipakainya baja pada ACSR adalah
menghemat pemakaian aluminium
BAJA
 Keuntungan dari penghantar dengan
menggunakan bimetal, antara lain :
a. Pada arus bolak balik ada kecenderungan
arus melalui bagian luar konduktor (efek
kulit)
b. Dengan melapisi baja menggunakan
tembaga, maka baja sebagai penguat
penghantar terhindar dari korosi. Pemakaian
penghantar bimetal selain untuk kawat
penghantar adalah untuk busbar, pisau
hubung, dan lain-lain.
 Wolfram.
Wolfram adalah logam berwarna abu-abu keputih-
putihan, mempunyai massa jenis 20 g/cm3, titik
leleh 3410o C, titik didih 5900 0C, tahanan jenis
0,055
Wolfram diperoleh dari tambang yang
pemisahannya dengan menggunakan magnetik
atau proses kimia. Dengan reaksi reduksi asam
wolfram (H2WO4 ) dengan suhu 700 C diperoleh
bubuk wolfram.
Bubuk wolfram kemudian dibentuk menjadi
batangan dengan suatu proses yang disebut
metalurgi bubuk yang menggunakan tekanan dan
suhu tinggi (2000 atm, 1600 0C) tanpa terjadi
oksidasi
WOLFRAM
 Molibdenum
Molibdenum adalah logam yang sifatnya mirip
dengan wolfram, begitu pula cara
mendapatkannya.
Molibdenum mempunyai massa jenis 10,2 g/cm3,
titik leleh 2620 0C, titik didih 3700 0C,
resistivitasnya 0,048 Ohm .mm/m, koefisien suhu
0,0047 per 0C. Penggunaan Molibdenum, antara
lain : tabung sinar X, tabung hampa udara,
karena molibdenum dapat membentuk lapisan
yang kuat dengan gelas.
Sebagai campuran logam yang digunakan untuk
keperluan yang keras, tahan korosi, dan bagian-
bagian yang digunakan pada suhu tinggi.
MOLIBDENUM
 Platina
Platina merupakan logam yang berat,
berwarna putih keabu-abuan, tidak korosif,
sulit terjadi peleburan dan tahan terhadap
sebagian besar bahan kimia.
Massa jenisnya 21,4 g/cm 3, titik leleh 1775
0
C, titik didih 4530 0C, resistivitasnya 0,1
Ohm.mm 2/m, koefisien suhu 0,00307 per 0C.
Platina dapat dibentuk menjadi filamen yang
tipis dan batang yang tipis-tipis.
Penggunaan platina pada teknik listrik antara
lain untuk elemen pemanas pada laboratorium
tentang oven atau tungku pembakar yang
memerlukan suhu tinggi yaitu di atas 1300 C
PLATINA
 Air raksa
Air raksa adalah satu-satunya logam
berbentuk cair pada suhu kamar.
Resistivitasnya 0,95 Ohm .mm2/m, koefisien
suhu 0,00027 per 0C.
Pada pemanasan di udara air raksa sangat
mudah terjadi oksidasi.
Air raksa dan campurannya khusus uap air
raksa adalah beracun.
Penggunaan air raksa antara lain : gas pengisi
tabung elektronik, penghubung pada sakelar
air raksa, cairan pada pompa diffusi,
elektroda pada instrumen untuk mengukur
sifat elektris bahan dielektrik padat.
AIR RAKSA
STRUKTUR ATOM
 Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang
terdiri inti atom beserta elektron bermuatan negatif yang
mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran
proton (bermuatan positif) dan neutron (bermuatan
netral).
 Elektron- elektron pada suatu atom terikat pada inti atom oleh
gaya elektromagnetik.
 Sekumpulan atom dapat berikatan satu dengan yang lainya
membentuk sebuah molekul.
 Atom yang memiliki jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral. Sedangkan yang memiliki jumlah proton dan
elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut
sebagai ion.
 Atom dikelompokkan pada jumlah proton dan neutron pada
inti atom tersebut.
 Jumlah proton menentukan unsur kimia atom tersebut, jumlah
neutron menentukan isotop unsur tersebut.
MODEL- MODEL ATOM
 Model Atom.
Dalton Dalton menggambarkan atom sebagai bola padat
yang tidak dapat dibagi lagi.
1. Seluruh materi tersusun dari atom.
2. Atom dari unsur adalah identik.
3. Setiap unsur memiliki atom yang berbeda.
4. Atom dapat diubah dengan reaksi
MODEL ATOM DALTON
MODEL ATOM J.J . THOMSON
 Menurut Thomson, atom merupakan bola bermuatan
positif dan pada tempat-tempat tertentu di dalam bola
terdapat elektron-elektron, seperti kismis dalam roti.
 Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan
negatif sehingga atom bersifat netral.
MODEL ATOM J.J THOMSON
MODEL ATOM RUTHERFORD
 Menurut Rutherford atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dengan muatan positif yang massanya
merupakan massa atom tersebut.
 Elektron – elektron dalam atom bergerak mengelilingi
inti tersebut serta banyaknya elektron dalam atom sama
dengan banyaknya proton dalam inti sesuai dengan
nomor atomnya.
MODEL ATOM RUTHEFORD
MODEL ATOM BOHR
 Model atom menurut bohr, disekitar inti itu hanya
mungkin terdapat lintasan-lintasan elektron yang
berjumlah terbatas.
 Pada setiap lintasan itu bergerak sebuah elektron yang
dalam gerakannya tidak memancarkan sinar. Jadi dalam
setiap keadaan station, elektron mengandung jumlah
tenaga tetap dan terdapat dalam keadaan seimbang yang
mantap.
MODEL-MODEL ATOM

Anda mungkin juga menyukai